Untuk menjamu Hansen malam ini, Celine pulang lebih awal ke Kompleks Tiara untuk masak.Begitu masuk, Celine mencium aroma makanan lezat.Semua hidangan di atas meja adalah makanan kesukaannya dan sangat wangi."Ini ...." Celine sampai curiga dirinya memasuki rumah yang salah.Saat Celine ingin keluar untuk memastikannya, suaminya keluar dari dapur."Sudah pulang? Awal sekali kamu pulang hari ini? Pas sisa satu lauk lagi. Cuci tangan dulu, lalu sudah bisa makan." Andreas memakai celemek dan memegang sepiring sayur tumis, tampak seperti bapak rumah tangga.Ketampanannya tidak berkurang karena penampilan seperti ini, justru menjadi lebih nyata.Seketika, Celine terpukau.Celine melirik ke arah meja dengan kaget. "Semua ini ... buatanmu?""Coba dulu, nggak tahu cocok nggak dengan seleramu." Biarlah Celine berpikir demikian."Ckckck ... nggak nyangka kamu sejago ini. Sudah tampan, juga jago masak. Kamu sungguh adalah pria unggul! Orang yang bisa menikah denganmu benar-benar beruntung!"Cel
Selesai berganti pakaian, Celine terkejut melihat wajah masam suaminya."Apa?" Siapa yang membuat Andreas marah tiba-tiba?Apakah dia salah mendengar? Mengapa dia merasakan kecemburuan dari nada bicara Andreas?Andreas menatap lurus padanya. "Siapa yang mau kamu undang?""Ah, aku lupa bilang, itu Tuan Muda Hansen Nadine dari Kota Mastika. Aku akan memperkenalkan kalian nanti. Dia juga sangat ingin bertemu denganmu!"Celine memperhatikan wajah Andreas menjadi lebih suram ketika dia menyebut "Tuan Muda Hansen".Hansen ....Sekelompok orang lain yang juga melamar pekerjaan di Perusahaan Perhiasan Aurora pasti adalah utusan Hansen.Dia telah memperingatkan Hansen untuk menjauh dari Celine!Andreas menatap Celine dan diam untuk waktu yang lama. Kemudian, dia tiba-tiba tersenyum. "Karena dia sudah membantumu, aku juga harus berterima kasih padanya!"Celine merasa heran.Namun, Celine tidak terlalu memikirkannya. Hansen sudah hampir sampai, maka Celine merapikan hidangan di atas meja. Celine
"Bu Celine, aku ... ada urusan mendadak hari ini, nggak bisa datang!"Hansen dengan frustrasi melirik mobil-mobil yang masih mengapit mobilnya.Kemudian, dia mengakhiri panggilan telepon.Celine kebingungan.Buru-buru sekali? Masalah apa yang sedang dihadapi oleh Hansen?Andreas berjalan ke arah pintu untuk berganti sepatu. Dilihat dari ekspresi Celine, dia tahu Hansen tidak akan datang.Namun, dia tetap harus berpura-pura."Ayo!" desak Andreas.Celine mengarahkan pandangannya ke bawah. "Nggak perlu, Tuan Muda Hansen nggak bisa datang karena ada urusan mendadak.""Nggak bisa datang? Wah ... sayang sekali. Aku kira aku bisa berkenalan dengannya."Andreas mengembuskan napas dengan kecewa, lalu melirik hidangan di atas meja. "Kalau begitu ... kita makan dulu?""Ya." Apa boleh buat?Celine sudah lapar sehingga mulai mencicipi hidangan di atas meja. Rasanya lezat seperti masakan koki ahli.Namun, Celine teringat pada telur goreng dan sosis gosong pagi tadi. Celine pun menoleh pada suaminya
"Simpan saja permainan itu untuk dirimu dan Reza."Celine menyeringai sinis dan menutup telepon.Lily tidak menyangka Celine akan memberi respons seperti itu. Dia dengan jengkel menatap Andreas dan seorang wanita di arah depan.Wanita itu adalah Carla.Begitu pesawat mendarat di Kota Binara, Carla langsung menelepon Andreas karena tidak sabar ingin bertemu dengannya."Andreas, sudah lama nggak ketemu. Aku harusnya datang ke Perlombaan Desain Perhiasan bersama kakakku, tapi Adrian ...."Carla melepas kacamata hitam dan menyibak rambut yang menutupi pipi kirinya. Lebam di sudut matanya menandakan dia telah dipukuli.Andreas mengernyit."Sejak aku mengajukan perceraian, Adrian selalu menggangguku, tapi selama ini hatiku ...." Carla menatap Andreas dengan tatapan penuh cinta, ingin mencari rasa kasih sayang dalam tatapan Andreas.Namun, Andreas hanya mengernyit dan menatapnya dengan tenang.Sesaat kemudian, Andreas bertanya dengan cuek, "Mana barangnya?"Kalau bukan nenek dari Kota Mastika
"Aku juga ingin membicarakan sesuatu denganmu."Tatapan Andreas yang membara membuat wajah Celine tersipu.Celine memalingkan tatapannya ke ujung celana Andreas. "Kamu duluan.""Pejamkan matamu!" Andreas ingin memberinya kejutan.Celine mengernyit karena tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Andreas, tetapi dia tetap memejamkan matanya. Lama kemudian, tidak ada pergerakan apa-apa. Tiba-tiba, suaminya meraih tangannya.Saat Celine ingin membuka mata, Andreas memperingatkan, "Jangan buka mata!"Kemudian, Celine merasakan ada sesuatu yang dingin dipakaikan ke pergelangan tangannya.Dari pengetahuannya selama bertahun-tahun di bidang perhiasan, Celine tahu itu adalah gelang.Andreas memberinya gelang?Saat Celine terkejut dan bingung apa maksudnya, suara Andreas berbunyi di sisi telinganya."Nenekku bilang kalau ketemu orang yang kusuka, berikan ini padanya. Celine, sekarang kuberikan ini padamu."Suara Andreas rendah, dalam, dan sangat memikat.Pikiran Celine menjadi kosong. Detik beri
"Aku nggak suka kamu, sudah waktunya untuk mengakhiri kontrak pernikahan kita!"Setelah itu, Celine langsung kembali ke kantornya.Wajah Andreas sangat masam.Tidak menyukainya?Bagaimana mungkin Celine tidak menyukainya?Celine jelas-jelas sangat terpukau oleh ketampanannya!Andreas tidak pernah merasa frustrasi seperti ini. Dia melihat gelang giok di tangannya dengan heran, tidak tahu apa kesalahannya....Sore hari, Celine pergi ke bank untuk menarik uang tunai sebesar dua miliar.Jika tidak ada batas penarikan uang tunai, dia akan menarik semua uang yang seharusnya dibayar pada Andreas.Sepulangnya ke Kompleks Tiara, Andreas tidak di rumah.Celine menaruh uang tunai di kamarnya. Malam ini, suaminya tidak pulang.Setiap hari, Celine akan membawa pulang uang tunai sebesar dua miliar. Beberapa hari kemudian, dia sudah mengumpulkan lebih dari delapan miliar di rumah.Pagi ini, Celine menelepon suaminya.Sesaat kemudian, saat Celine mengira Andreas tidak akan menjawab telepon, telepon t
Melihat keterangan "istriku" di layar ponsel ketika Andreas menelepon, Carla tahu siapa yang menelepon.Belum pernah dia melihat ekspresi antusias seperti itu di wajah Andreas.Andreas bergegas mengemudikan mobil menuju Kompleks Tiara.Carla ingin mengejarnya, tetapi pada akhirnya memilih untuk diam di tempat.Di lobi hotel, Carla memandangi arah perginya Andreas dengan bengong.Apakah dia sudah terlambat?Carla meraba luka di pipinya. Dia ingin datang ke Kota Binara demi Perlombaan Desain Perhiasan waktu itu.Namun, sejam sebelum berangkat, Adrian yang mabuk mendatanginya dan terus mengganggunya. Di tengah perselisihan, Adrian memukulnya.Carla sangat menyesal.Semua orang merasa Andreas akan kalah dalam perebutan kekuasaan Keluarga Jayadi kala itu, maka dia memilih pria lain.Jika dia berpegang teguh untuk tinggal di sisi Andreas, dia sudah menjadi istrinya sekarang. Dia tidak perlu bercerai untuk membuat pilihan lagi.Bahkan jika ada pilihan sekarang, sudah terlambat.Terbersit kese
Celine mengirim pesan dan menyuruhnya pulang untuk membayar uang?Setumpuk uang tunai tersusun dengan rapi di dalam kamar. Dia sudah meminta pihak bank untuk mencegah Celine mentransfer uang ke rekeningnya, maka Celine menarik uang tunai?Butuh waktu dan tenaga untuk membawa pulang uang tunai sebanyak itu, 'kan?Andreas menoleh pada mesin penghitung uang itu dan tersenyum sinis."Bu Celine memang perhatian sekali."Celine telah mempersiapkan segalanya untuk memutuskan hubungannya secepat mungkin!Celine tidak bisa berkata-kata.Ada apa dengan tatapan dan nada bicara Andreas?Seolah-olah dia adalah wanita bajingan yang tidak bertanggung jawab dan telah melukai hatinya.Andreas jelas sudah memiliki wanita lain!Entah mengapa, Celine merasa bersalah karena tatapan Andreas. Kemudian, dia memalingkan tatapannya dan mendesak Andreas, "Hitung dulu!""Nggak perlu!"Andreas mengalihkan tatapannya dengan sikap dingin. "Aku akan suruh orang ke sini untuk urus semua uang ini. Sedangkan kontrak ...