Share

Bab 106

"Simpan saja permainan itu untuk dirimu dan Reza."

Celine menyeringai sinis dan menutup telepon.

Lily tidak menyangka Celine akan memberi respons seperti itu. Dia dengan jengkel menatap Andreas dan seorang wanita di arah depan.

Wanita itu adalah Carla.

Begitu pesawat mendarat di Kota Binara, Carla langsung menelepon Andreas karena tidak sabar ingin bertemu dengannya.

"Andreas, sudah lama nggak ketemu. Aku harusnya datang ke Perlombaan Desain Perhiasan bersama kakakku, tapi Adrian ...."

Carla melepas kacamata hitam dan menyibak rambut yang menutupi pipi kirinya. Lebam di sudut matanya menandakan dia telah dipukuli.

Andreas mengernyit.

"Sejak aku mengajukan perceraian, Adrian selalu menggangguku, tapi selama ini hatiku ...." Carla menatap Andreas dengan tatapan penuh cinta, ingin mencari rasa kasih sayang dalam tatapan Andreas.

Namun, Andreas hanya mengernyit dan menatapnya dengan tenang.

Sesaat kemudian, Andreas bertanya dengan cuek, "Mana barangnya?"

Kalau bukan nenek dari Kota Mastika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status