Share

Bab 947

Raut wajah Omar akhirnya membaik, dia menggandeng tangan Fera dan berkata, "Aku nggak apa-apa, tadi aku bosan di rumah, jadi pergi keliling sebentar."

Omar tidak memberi tahu Fera kalau dia dibawa pergi oleh bawahan Andreas, juga tidak mengungkit kejadian "atap" tadi.

Sebelum Fera sempat bertanya, Omar mengalihkan topik. "Ibu membawamu ke pesta Keluarga Tjangnaka, kenapa kamu pulang secepat ini?"

Fera menyipitkan matanya, tapi langsung kembali normal.

"Aku sudah membawa kaligrafi itu pergi, kaligrafinya sudah ditinggal di sana. Mereka nggak butuh bantuanku lagi, jadi aku pulang duluan." Teringat wajah Yuni tadi, Fera sangat kesal, tapi dia tidak berani menunjukkannya.

Namun, saat menghadapi suaminya, hal pertama yang harus dia lakukan adalah memegang erat rasa kasihan dan rasa suka suaminya.

Benar!

Hanya rasa kasihan dan rasa suka!

"Kak Omar, tadi di pesta sangat ramai, tapi aku paling bahagia waktu ada di sampingmu." Fera bersandar di dada Omar.

Dia mendengar suara detakan jantung, ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aaaa
Tq update author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status