Bella semakin kesal.Namun, dia tidak berani memperlihatkannya."Baik, Tuan Andreas yang rekomendasi, aku pasti bakal coba." Bella tersenyum dan mulai makan di depan tatapan orang-orang.Baru makan satu saja dia sudah mulai jijik dan tidak ingin meneruskannya lagi.Namun, Andreas mana mungkin membiarkannya berhenti?"Kenapa? Kue yang dibuat Keluarga Jayadi nggak enak?" tanya Andreas sambil mengernyit.Koki Keluarga Jayadi adalah koki-koki handal, mana mungkin tidak enak?Bella segera menjawab, "Nggak, nggak, enak kok, enak.""Kalau enak, makan lagi! Habiskan saja." Andreas kembali memberi Bella misi tanpa merasa kasihan.Bella tidak bisa menolak, jadi terpaksa memakannya satu per satu.Andreas mengambilkan makanan kesukaan Celine sambil terkadang memberi Bella tatapan mendesak.Di satu sisi penuh dengan kasih sayang, satu lagi tidak berperasaan. Dua sisi bergantian dengan sangat lancar.Dia sama sekali tidak menyembunyikan setiap kelakuannya.Seakan-akan setiap saat memberi tahu semua
Andreas akhirnya ikut.Meninggalkan semua orang lainnya di meja makan. Orang-orang yang dari tadi diam saja juga akhirnya mulai bersuara."Nggak kusangka Andreas sesayang itu pada Nona Celine!"Inez mengangkat gelas araknya.Dia dari tadi minum arak terus.Melihat Andreas dan Celine saling bertatapan mesra, orang lain cemburu, sedangkan dia malah merasa sangat marah.Sekarang dia yakin kalau Andreas pasti ikut campur masalah Timothy karena Celine, jadinya sampai sekarang Timothy masih ditahan di kantor polisi, bahkan Renald juga tidak bisa apa-apa."Benar, Andreas jarang-jarang sebaik ini sama seorang wanita. Hal ini mengingatkanku ke nona Keluarga Nadine yang satunya lagi ...."Fera berkata sambil tersenyum lembut.Kata-katanya ini membuat orang-orang di meja makan tertegun, juga berhasil membuat orang penasaran.Bella orang pertama yang bersuara. "Nona Keluarga Nadine yang mana?"Fera melihat Bella lalu berkata, "Hal ini sudah berlalu sangat lama, kamu dari kecil sudah keluar negeri,
Di depan mesin jahit, tergantung sebuah foto yang sangat besar.Itu adalah foto baju tradisional yang tergantung di bawah tadi, yang ada sedikit kerusakan.Nyonya Tua sedang memperbaiki baju itu?Namun, dari baju contoh yang dibuat sampai setengah, jelas terlihat kalau caranya sepertinya salah.Yuni menyadari ketertarikan Celine pada daerah itu.Namun, dia tidak terlalu memikirkannya."Duduklah." Yuni duduk di kursi di belakang meja kerja. Dia menatap Celine lalu melihat setumpuk dokumen di depannya.Suara Yuni menarik perhatian Celine padanya.Namun, Celine tidak duduk. "Aku berdiri saja!"Andreas bilang Yuni marah karena suatu perbuatannya, makanya mengadakan jamuan keluarga ini untuk mempersulit Celine.Kalau begitu, bukannya berarti amarah Yuni akan reda jika dia berdiri dan membiarkan Yuni mempersulitnya.Yuni melihat Celine dengan tatapan penuh makna. "Perlakuan Andreas terhadapmu memang sangat spesial, tapi kamu harusnya tahu alasannya, 'kan?"Alasan Andreas memperlakukannya den
Dia tidak menyangka Celine akan berbicara seperti itu.Apa dia benar-benar berpikiran seterbuka itu? Atau hanya mengatakannya karena tahu dia mau mengadu domba mereka?Apa pun alasannya, sudah cukup untuk membuat Yuni melihatnya.Namun ....Kalaupun begitu, ada satu hal yang tidak bisa berubah."Tapi, latar belakang istrinya Andreas, bagi Andreas maupun Keluarga Jayadi sangatlah penting. Di saat kamu datang ke Mastika, informasi tentangmu sudah diantar ke tanganku."Yuni juga tidak menyembunyikan hal ini.Kalau Celine benar-benar berpikiran terbuka, lebih baik langsung ke intinya.Celine juga tidak terkejut.Suara Yuni kembali terdengar."Ibumu meninggalkan sebuah perusahaan perhiasan untukmu, meski skalanya nggak kecil, dengan Keluarga Jayadi tetap saja berbeda jauh. Jadi, kamu nggak pantas untuk Andreas dan Keluarga Jayadi!"Celine sudah menduga akan ada topik pembicaraan ini.Dia akui, kedudukan Keluarga Jayadi memang terlalu tinggi, tapi siapa yang tidak pantas ....Celine mengangk
"Waktu aku kenal Andreas, dia bukan Tuan Andreas. Setelah tahu kalau dia adalah Tuan Andreas, aku tahu ada hal yang nggak bisa kudapatkan meski aku mau.""Aku memang punya perasaan pada Andreas, tapi aku nggak pernah punya perasaan pada Tuan Andreas. Jadi, kalau Nyonya Tua khawatir aku, wanita Binara yang nggak pantas untuk Keluarga Jayadi mau menikah dengannya, Nyonya boleh tenang, aku nggak bermaksud seperti itu, juga nggak suka dengan Tuan Andreas!"Orang yang selama ini membuatnya deg-degan dan memengaruhi perasaannya hanya Andreas.Bukan Tuan Andreas!Yuni mengerti maksud Celine.Tadi ketika Celine tidak menjawab pertanyaan apakah uang lebih penting dari Andreas, Yuni masih yakin kalau Celine tidak akan melepaskan kesempatan untuk menikah dengan keluarga konglomerat ini.Namun dia tidak menyangka ....Yuni menatap Celine lalu berkata, "Kamu mencintai Andreas, bukan Tuan Andreas?"Mencintai Andreas ....Celine merasa detak jantungnya seakan-akan berhenti sejenak.Apa dia mencintain
Yuni tentu saja bisa melihat kalau Celine sedang merendah.Dia memikirkan kata-kata Celine tadi lalu jadi semakin semangat.Dia meletakkan dokumen di tangannya dan segera berjalan ke depan mesin jahit lalu ikut melihat ke foto raksasa yang ada di depan."Baju ini sempat terbakar, aku terus mencari ahli yang bisa memperbaikinya. Sebenarnya, belasan tahun yang lalu di Kota Salabram, ada seorang master yang bisa memperbaikinya, tapi sayangnya dia tiba-tiba meninggal ...."Yuni menghela napas panjang.Dia menyayangkan baju yang tidak bisa diperbaiki dan juga menyayangkan seorang master seperti itu harus meninggal.Mata Celine terlihat suram.Teringat liburan semester terakhir di mana dia bertemu dengan bapak tua itu ....Di liburan semester itu, bapak tua itu kecelakaan. Setelah membantunya melakukan upacara pemakaman, Celine tidak pernah ke sana lagi."Waktu itu, dengar-dengar master itu punya seorang murid, sudah bertahun-tahun aku berusaha untuk mencari muridnya itu, tapi sama sekali ti
Setelah dia meninggalkan ruang makan, dia melihat Andreas duduk di sofa sambil melihat ke lantai tiga, sangat mirip dengan seorang pengawal.Awalnya dia ingin pergi bicara dengan Andreas.Namun, baru saja dia mendekat, belum sempat mengatakan sepatah kata pun, Andreas sudah mengusirnya!Dia mana pernah mendapat perlakuan seperti itu?Semuanya gara-gara Celine!Asalkan ada Celine, Andreas tidak akan melihatnya.Hari ini, malam itu ... juga begitu!Begitu teringat kegagalan rencananya malam itu, Bella semakin marah."Celine, kamu bukannya bilang mau meninggalkan Mastika dan pulang ke Binara? Kamu bohong, 'kan? Kamu susah payah menggoda Tuan Andreas, mana mungkin melewatkan kesempatan untuk menikah ke Keluarga Jayadi? Tapi Celine, Keluarga Jayadi nggak mungkin setuju! Kamu yang bukan siapa-siapa nggak pantas untuk Keluarga Jayadi. Oh iya ...."Bella tersenyum sinis. "Dengar-dengar ibumu sudah mati dari kamu kecil. Pantas saja, kamu hebat sekali dalam menggoda pria, pasti kamu latih dengan
Suara teriakan Inez langsung mengejutkan semua orang yang ada di kediaman.Fera dan Carla langsung sadar kembali dari kekagetan mereka lalu saling bertatapan dan segera berlari ke atas.Situasi saat ini ....Bella terjatuh di lantai.Meski tadi dia sudah bersiap-siap.Dia seorang aktris, sudah pernah berkali-kali berakting adegan seperti ini, dia tahu bagaimana caranya jatuh agar pas terlihat parah tapi tidak melukai tubuhnya.Namun, perut bagian bawahnya samar-samar terasa sakit.Akan tetapi, di situasi seperti ini, dia tidak terlalu memedulikannya.Bella melihat Celine yang masih berdiri di tangga lalu muncul tatapan sombong di matanya dan dia mulai menyalahkan Celine."Nona Celine, kamu ... kenapa kamu mendorongku?"Kenapa mendorongnya?Celine sadar kembali dan melihat situasi di depannya.Seluruh proses kejadian tadi berputar ulang di benaknya, dia sangat yakin kalau dia tidak mendorong Bella, Bella sendiri yang ....Namun, Bella malah menuduhnya mendorongnya?Celine bengong sejena