Share

Bab 775

Penulis: Matahari
Gian dan Owen membelalak.

"Apa wajahku ini terlalu tajam? Kelihatan nggak ramah."

Owen dan Gian terlihat seperti orang yang melihat setan.

Tuan baik-baik sajakah?

"Apa aku pergi cari dokter operasi plastik yang hebat ...."

"Tuan!"

"Tuan!"

Gian dan Owen langsung menyela Andreas di saat yang bersamaan.

Kalau begini terus, jantung mereka tidak akan tahan.

"Tuan, wajahmu sudah cukup sempurna, nggak perlu operasi plastik."

"Benar Tuan. Wajahmu bahkan lebih unggul dari Tuan Muda Dylan, nggak perlu diapa-apain lagi."

Gian dan Owen berteriak dalam hati.

Apa sebenarnya yang dialami Tuan sampai-sampai punya pemikiran semenakutkan itu?

"Oh iya?" Andreas mengernyit lalu melihat wajah yang terpantul di kaca seakan-akan tetap merasa kurang puas.

Gian dan Owen langsung mengangguk. "Iya, iya."

"Tapi ...."

Andreas mengernyit, masih ingin mengatakan sesuatu. Namun, Gian langsung mengeluarkan jurus andalannya untuk menyela Andreas.

"Tuan, Nyonya sangat suka dengan wajahmu ini. Kalau sampai berubah sediki
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 776

    Malam itu.Di sebuah bar di Mastika.Albert minum-minum sendirian.Baru saja dia selesai telepon, dia menerima sebuah pesan kalau ayahnya Timothy Jayadi sedang sibuk menggunakan koneksinya, apakah tetap bersikeras mau mengeluarkan Timothy?Ketika mendapatkan informasi ini, dia langsung menyatakan keputusannya.Timothy tidak boleh dibiarkan keluar.Semakin pihak mereka memberontak, Timothy akan semakin menderita.Mungkin karena dia berpikir terlalu serius, dia tidak menyadari ada banyak tatapan kagum yang tertuju padanya.Dengan bentuk tubuh, wajah dan juga karismanya, dia sudah pasti adalah orang yang paling mencolok di bar ini.Awal-awal, para wanita hanya melihat.Akhirnya ada satu wanita yang memulai, dia menghampiri Albert. "Tuan, boleh minum bersama?"Albert mendongak.Senyuman di wajahnya yang tampan membuat wanita itu semakin terpesona, tapi bibirnya yang menggoda itu malah mengatakan kata-kata yang tidak berperasaan."Nggak boleh!"Wanita itu seakan-akan bisa mendengar suara ha

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 777

    Sikapnya ini membuat para wanita yang mengaguminya tadi langsung heboh.Ternyata ... seperti yang diduga ....Dia tidak hanya suka pria, dia juga jelas menyukai pria tampan yang menyapanya itu!Kalau tidak, mana mungkin sampai sepanik itu.Apakah ini ... cinta pada pandangan pertama?Meski mereka berdua sama-sama pria, kedua pria tampan ini benar-benar sangat cocok!Para wanita langsung menyingkirkan kekecewaan mereka dan malah mulai mendukung pasangan ini.Sementara Andreas dan Albert sama sekali tidak tahu kalau orang-orang di sekitar mereka salah paham.Seorang pelayan mengantarkan sebuah gelas kosong. Albert pun menuangkan segelas arak untuk Andreas. Melihat Andreas berdiri, dia segera berkata, "Ayo duduk, kita teman lama, nggak usah sungkan."Andreas pernah melihat Albert, dia selalu melihat orang dengan angkuh, mana pernah seramah ini?Untuk sesaat, Andreas tidak terbiasa dengan sikap Albert ini.Awalnya dia datang untuk membicarakan sesuatu dengan Albert, jadi dia tentu saja tid

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 778

    Albert berpikir dengan serius.Dia minum sambil terkadang melirik Andreas, seakan-akan ada banyak ide yang bisa merusak kehormatan Andreas muncul, tapi ditolak.Andreas minum dengan ekspresi santai.Seakan-akan apa pun permintaan Albert, dia akan menyetujuinya.Akhirnya setelah entah berapa lama, Albert tersenyum, jelas sudah memutuskan apa yang mau dia minta dari Andreas.Albert melihat ke sekeliling bar.Setiap wanita yang bertatapan dengannya langsung merona.Albert melihat setiap wanita yang dandanannya berbeda-beda, lalu akhirnya tatapannya berhenti di satu tempat."Kamu lihat orang itu?" Albert minum seteguk lalu mengangkat dagunya, menyuruh Andreas melihat ke sana.Andreas pun mengikuti arah pandangnya.Dia melihat di sebuah meja bar tidak jauh dari mereka, duduk seorang pria.Pria itu wajahnya biasa saja, tidak ada yang unik, tapi Andreas menyadari kalau pria itu sedang melihat mereka, apalagi tatapannya ....Membara, sangat tertarik ....Waktu pria itu melihat mereka sedang me

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 779

    "Boleh minum bersama?" ujar Andreas sambil mengangkat gelasnya.Ketika menanyakan kalimat ini, dia tiba-tiba menyadari kalau kalimat ini sangat familier. Tadi waktu menyapa Albert, dia juga menanyakan kalimat ini ....Satu kalimat yang sangat biasa ini punya makna yang berbeda di situasi yang berbeda.Ketika Andreas masih merenung, pria yang dia sapa itu terkejut. "Tentu saja boleh, sini, duduk di sini."Pria itu bicara sambil menarik kursi untuk Andreas.Andreas tidak mau duduk di kursi itu, tapi dia memaksakan dirinya. Namun, waktu dia sudah duduk, dia bisa merasakan kalau lengan pria itu mengitari punggungnya.Gerakan ini membuat mereka terlihat sangat mesra.Andreas merasa jijik di dalam hati.Selain Celine, dia tidak suka terlalu dekat dengan wanita lain, apalagi pria.Saat ini, Andreas ingin sekali balik dan memberi Albert pelajaran, tapi demi perjanjian kerja sama itu, dia terpaksa menahan diri.Setelah mendapatkan perjanjian dengan Keluarga Tjangnaka, neneknya bakal senang, Cel

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 780

    Apa yang dia lakukan semalam?Begitu Gian bertanya, Andreas langsung meliriknya dengan tatapan dingin.Tatapan itu seakan-akan mau membunuhnya.Juga memberinya peringatan, kalau sampai ada yang mengungkit semalam lagi, dia akan menghukum orang itu!Gian merinding lalu segera menekan rasa penasarannya. "Nggak jadi, nggak jadi tanya."Mungkin karena terpengaruh dengan tatapan menakutkan tadi, Gian jadi panik dan mulai menyanjung Andreas. "Memang Tuan paling hebat, seorang diri saja sudah mengalahkan usaha orang-orang lain selama ratusan hari! Tuan benar-benar cerdas, Tuan ...."Dia sudah menyanjung sekuat tenaga begini, Tuan pasti tidak akan memarahinya karena menanyakan hal yang tidak patut ditanyakan, 'kan?Namun, kenapa ekspresi Tuan malah jadi makin buruk?"Tuan ...." Gian tiba-tiba merasa minder dan penuh waspada."Kamu sepertinya nggak ada kerjaan?" Andreas menatap Gian dengan tatapan membunuh.Gian tahu, sanjungannya yang dipikirnya efektif itu malah jadi menuang minyak ke api.Sa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 781

    Kalau sampai dia ketahuan menguping, suasananya pasti akan canggung. Secara refleks, Celine langsung berbalik dan pergi ke belokan untuk bersembunyi di balik dinding.Dia mendengar suara langkah kaki yang menjauh.Setelah sengaja menunggu sebentar, Celine baru berjalan keluar dari belokan.Dia mengira mereka sudah pergi, tapi ternyata begitu dia keluar, dia melihat Sheryn yang berdiri di samping pintu tangga darurat.Celine tertegun sejenak, dan di saat ini, Sheryn menoleh dan mereka pun bertatapan.Suasana di sekitar sangat aneh.Untungnya Celine segera bereaksi, dia tersenyum dan berusaha untuk menyapa Sheryn senatural mungkin. "Sheryn, kamu juga di sini?"Setiap kali dia dan Nicholas gantian, Sheryn selalu menemani Nicholas.Dia seperti seorang istri yang bijaksana, selalu menjaga Nicholas di sisinya.Sheryn yang sadar kembali refleks mengelap air mata di wajahnya.Sambil mengelap, sambil tersenyum senang."Kak Celly, maaf membuatmu melihatku menangis. Sebelumnya aku dengar orang bi

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 782

    Sheryn bisa kuliah di Universitas Binara dengan bantuan finansial dari Celine.Di Binara, dia bekerja paruh waktu di restoran mewah, sudah sering sekali melihat orang kaya. Dia tahu hanya karena kesalahan kecil, dia mungkin akan dimarahi habis-habisan.Dia sudah terbiasa bersikap hati-hati.Saat ini, suara klakson mobil itu seakan-akan memancing refleksnya."Maaf ...." Sheryn menunduk dan terus meminta maaf.Dia tidak sanggup menyinggung orang kaya di Binara, apalagi di Mastika.Jendela mobil mewah itu turun secara perlahan, Fera melihat Sheryn dan seketika tertegun, dia seakan-akan melihat dirinya yang dulu.Namun, dalam sekejap, Fera sadar kembali.Dia melirik Sheryn sekilas lalu seketika tersenyum dan turun dari mobil menghampiri Sheryn."Nona, kamu nggak terkejut, 'kan?" Fera tersenyum penuh perhatian.Suaranya terdengar sangat baik hati, membuat Sheryn tertegun sejenak.Dia perlahan-lahan mendongak. Waktu melihat nyonya kaya di depannya, dia terlihat terpesona. Dia tidak bergerak

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 783

    "Berteman mana mungkin lihat pantas atau nggak? Aku merasa sangat cocok denganmu, aku suka sekali denganmu." Fera menepuk-nepuk tangan Fera.Perlahan-lahan, Sheryn jadi lebih rileks.Dia melihat Fera dan bertanya, "Kamu perlu bantuan apa?""Sangat simpel, aku dengar Celine bisa desain perhiasan, aku mau minta dia desain satu set perhiasan untukku. Malam ini aku kebetulan ada waktu, apa kamu bisa tolong bawa dia ke alamat ini?"Fera menyerahkan sebuah kertas ke Sheryn."Gunung Salma nomor 1?"Sheryn tidak tahu tempat apa ini.Tanpa menunggu Sheryn mengatakan sesuatu, Fera menepuk tangannya dengan lembut. "Aku yakin kamu bisa. Malam ini jam tujuh, aku tunggu di sana."Sampai ketika Sheryn sudah turun, dia masih tetap bengong.Mobil mewah tadi sudah tidak terlihat, tapi kertas yang ada di genggamannya mengingatkannya kalau kejadian tadi benar terjadi."Gunung Salma nomor 1 .... Celine ...."Sheryn melihat alamat yang tertulis di kertas.Selain alamat, tertulis sebuah nomor telepon.Dia ti

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1217

    Seakan-akan dia tidak tertarik sama sekali dengan cincin itu.Sementara kata "bagus" itu juga hanya komentar objektif, atau mungkin diucapkan hanya untuk membuat Lala senang.Lala sangat senang dengan reaksi Andreas ini.Beberapa hari ini, dia terus mengamati Andreas.Kelihatannya cuci otak Gion kali ini sangat sempurna. Andreas tidak jadi gila, juga sepertinya melupakan semua hal yang berhubungan dengan Celine.Bagus sekali!"Kalau begitu, aku mau yang ini. Boleh, 'kan, Kak Tuvin?" Mata Lala dipenuhi dengan cinta.Seperti yang sudah dia duga, Andreas menjawab, "Boleh.""Kalau begitu, aku bungkus cincin pasangan ini," ujar penjaga toko.Namun, baru saja dia selesai bicara, Lala malah berkata, "Nggak mau sepasang, aku cuma mau yang model wanita, yang pria nggak usah.""Tapi ...." Bukannya mereka sepasang kekasih?Cincin ini bukan untuk tunangan atau cincin nikah? Jadi cincin kekasih juga bagus.Lala menyadari reaksi penjaga toko itu.Dia pun terkekeh."Cincin ini memang bagus, tapi ini

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1216

    Lala sangat puas dengan hadiah yang akan dia berikan ke Celine.Juga sangat puas melihat tampang Andreas yang sempurna di depannya. Melihat jarak mereka yang sangat dekat, dia akhirnya tidak bisa menyembunyikan kesenangan di hatinya."Kak Tuvin ...." Lala tiba-tiba mendekati Andreas.Namun, Andreas malah mundur selangkah.Reaksinya ini jelas adalah refleks.Sejak Andreas sadarkan diri, berapa kali pun Gion mencuci otaknya dan terus memberitahunya kalau Lala adalah tunangannya,bahwa hubungan mereka sangat dekat,setiap kali Lala mau mendekat, Andreas selalu menghindar.Senyuman di wajah Lala jadi kaku, tapi dia segera kembali normal."Kak Tuvin, besok kita sudah mau pergi. Mulai besok, di sanalah rumah kita. Nanti waktu sudah sampai, kamu teruskan sekolahmu, aku bakal menemanimu.""Kak Tuvin, kamu boleh kasih aku sebuah hadiah?"Lala mendongak melihat Andreas, matanya penuh dengan harapan, sama sekali tidak ada hal lain."Boleh." Andreas tidak ada alasan untuk menolak.Lala tahu dia ti

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1215

    Manajer hotel itu pun menceritakan semua yang terjadi hari itu dengan sangat mendetail.Mendengar ceritanya, hati Celine sangat bergejolak."Berarti benar!"Malam itu bukan mimpi, melainkan Andreas yang asli!"Aku sudah pernah menemuinya."Celine bergumam, bibirnya membentuk sebuah senyuman yang paling tulus dalam dua bulan ini.Dia juga perlahan-lahan semakin bersemangat. Dia melihat ke Albert dan Dylan sambil berkata, "Hari itu aku bertemu dengannya!"Albert dan Dylan saling bertatapan.Meski mereka tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi malam itu, mereka percaya dengan Celine.Atau mungkin, Celine dan Andreas tidak hanya pernah bertemu.Andreas bahkan sedang melindungi Celine.Melihat Celine tersenyum, Albert juga ikut tersenyum.Dylan juga menghela napas lega.Dari informasi-informasi ini, mereka sudah bisa membuktikan kalau Andreas baik-baik saja. Hanya masalah waktu ... sampai dia kembali.Sementara hal yang harus dia lakukan sebelum Andreas pulang adalah mengurus Grup Jayadi dan

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1214

    Selama dua bulan ini, Celine sangat sering memimpikan Andreas.Namun, kebanyakan di mimpinya, sosok Andreas hanya terlihat bagian punggungnya secara samar-samar. Bagaimanapun Celine memanggil dan mengejar Andreas, dia tetap tidak bisa menyentuhnya.Kecuali satu kali itu.Dia memimpikan Albert, melihat wajahnya dengan jelas.Celine bisa merasakan sentuhan Andreas, bahkan detak jantung dan juga napasnya. Semuanya terasa sangat nyata, seakan-akan dia tidak sedang bermimpi, melainkan benar-benar terjadi.Bukan mimpi ....Celine terkejut dengan tebakannya ini.Saat ini, dia seakan-akan menangkap sesuatu, seperti tadi waktu dia berharap Tuvin adalah Andreas.Meski panggilan tadi sudah membuktikan kalau Tuvin bukan Andreas,Celine tetap ingin mencoba menangkap harapan dan petunjuk sekecil apa pun.Sementara mimpi dan juga tempat di mimpinya ada di Hotel Binara."Ke hotel, Hotel Binara." Celine tiba-tiba berdiri.Dia bahkan mau langsung keluar tanpa memakai sepatu.Albert dan Dylan tahu Celine

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1213

    Semuanya tergantung pada kata-kata Lala.Lala sangat suka dengan rasa di mana semuanya ada di dalam kendalinya."Oh ... oh begitu?" Celine merasa hatinya terasa berat.Seakan-akan ditimpa oleh sesuatu.Sementara wanita di seberang telepon malah terdengar semakin senang. "Iya, kami sudah mau menikah, kamu bakal mendoakan kami, 'kan?"Mendoakan?Celine tidak pernah bertemu "Tuvin", juga tidak pernah bertemu tunangannya.Sepasang orang tidak dikenal akan segera menikah, dia seharusnya mengucapkan selamat.Namun, saat ini, begitu memikirkan mau "mendoakan" mereka, hatinya seakan-akan ditusuk-tusuk, membuatnya kesusahan bernapas."Nona, kamu masih mendengar?"Lala kembali berkata.Dia seakan-akan tidak akan menyerah kalau belum mendapatkan ucapan selamat dari Celine.Terdengar suara napas yang kurang stabil di seberang, Lala pun tersenyum semakin lebar. Dia semakin bertekad mau mendengar ucapan selamat dari Celine.Celine menghirup napas dalam-dalam, dia ingin mengucapkan selamat, tapi mulu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1212

    Melihat nomor telepon itu, Celine merasa sangat tegang.Dia tahu jelas apa yang dia nantikan.Namun, semakin dia menginginkannya, hatinya semakin gelisah.Pertanyaan di hatinya juga semakin banyak, dia ingin mendapatkan jawaban.Setelah menghirup napas dalam, Celine akhirnya menelepon "Tuvin Sarwen".Ketika sedang menunggu panggilan terhubung, jantung Celine berdetak sangat kencang, seolah-olah akan segera melompat keluar.Setelah panggilan terhubung, apa yang harus dia katakan?Kalau "Tuvin" bukan dia ....Berbagai macam pikiran melintas di benak Celine.Akhirnya, suara dering telepon berhenti, lalu terdengar suara napas."Halo?"Kemudian, terdengar suara seorang wanita.Celine tertegun sejenak, semua pikiran dan juga ketegangan tadi seakan-akan membeku."Halo, siapa ini?"Suara wanita itu membuat Celine seketika tersadar.Dia memastikan sekali lagi kalau ini nomor yang diberi Noni. Setelah itu, dia mencoba bertanya, "Apakah ini nomornya Tuvin Sarwen?"Orang di seberang telepon terdia

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1211

    Owen mendongak melihat ke salah satu rumah.Ketika dia melihat Celine, dia menyadari Celine juga sedang melihat ke rumah itu.Hanya orang rumah ini yang belum mereka temui orangnya.Yang lainnya juga melihat tatapan Celine.Saat ini, fokus mereka semua tertuju pada satu-satunya rumah yang terkunci dan tidak ada orang ini.Mereka masih ingat jelas kata-kata tetangga tadi.Tetangga itu bilang orang yang tinggal di rumah ini adalah keluarga bermarga Sarwen. Cucu orang tua di rumah ini meski bentuk tubuhnya agak mirip dengan Andreas, wajahnya tidak mirip.Yang namanya tetangga tidak mungkin tidak kenal.Tetangga itu bilang bukan, harusnya benar bukan Andreas.Melihat mereka semua tidak berhasil menemukan orang yang ingin dicari, tetangga itu pun berkata, "Kalian lagi mencari orang yang sangat penting untuk kalian, ya? Pasti bakal ketemu, harus tetap berharap, pasti bisa ketemu. Seperti cucunya Gion ....""Tiga tahun lalu, kecelakaan itu parah sekali. Kami mengira Tuvin sudah pasti mati, ta

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1210

    Di area yang ditentukan Owen ada banyak rumah kecil.Di sekitar tidak ada CCTV, jadi mereka hanya bisa bertanya ke satu-satu rumah.Begitu turun mobil, Celine langsung mengikuti nalurinya berjalan ke sebuah rumah lalu tidak bisa bergerak lagi."Celly, ada apa?" Albert mengikuti dia dari belakang.Dylan yang sedang menanyakan proses pencarian ke Owen juga segera menghampiri mereka waktu menyadari keadaan Celine."Kak Celine, ada apa?"Mereka berdua jelas terlihat khawatir.Celine melihat rumah di depannya dan berkata, "Dia ... ada di sini."Celine terdengar sangat yakin.Albert dan Dylan saling menatap lalu mengikuti arah pandang Celine.Mereka percaya dengan naluri Celine.Dylan langsung memanggil Owen dan berkata, "Kalian sudah cek rumah ini?""Waktu pagi-pagi tadi sudah ke sini, tapi pintunya tertutup. Jadi kita cuma coba panggil, seorang wanita bilang nggak bisa buka pintu. Kita juga nggak punya alasan untuk masuk.""Tadi waktu ke sini lagi, di dalam kayaknya nggak ada orang."Owen

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1209

    ...Di Kompleks Tiara.Sejak semalam datang, Albert dan Dylan tetap di sini.Mereka terus melihat rekaman CCTV berulang kali.Celine sudah tidak tidur semalaman, mereka berdua juga sama.Setiap setengah jam, Owen menyampaikan informasi terbaru.Mereka menemukan sopir taksi yang dinaiki Andreas dari plat mobil yang tertangkap di CCTV.Menurut informasi yang diberikan sopir taksi, penumpangnya turun di depan jalan area perumahan di pinggiran kota.Waktu menyusuri jalan itu, mereka tiba di sebuah perumahan pribadi dengan halaman.Bawahan Owen hanya memeriksa setiap rumah secara kasar, tapi mereka tidak menemukan Andreas.Waktu Celine mendapat informasi ini, detak jantung Celine bertambah cepat."Di sana, dia pasti di sana." Celine tidak percaya orang sebesar itu bisa tiba-tiba hilang.Hanya ada satu kemungkinan, yaitu pencariannya tidak cukup teliti."Aku mau ke sana, aku mau mencarinya."Waktu Celine menyampaikan keputusannya ini pada Dylan dan Albert, tatapannya sangat penuh tekad.Seja

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status