Sheryn tahu kalau dia terus bersikeras tinggal di sini, hanya akan membuat Nicholas membencinya.Oleh karena itu, dia mengangguk lalu pergi menyapa Celine dan pergi.Di luar ruang operasi, suasananya sangat tegang, bahkan suara napas saja bisa terdengar jelas.Ketika langit mulai cerah, lampu ruang operasi akhirnya padam.Begitu pintu terbuka, Celine segera maju untuk menahan dokter yang keluar. "Bagaimana keadaannya?"Suara Celine terus bergetar."Nyawanya sudah selamat, tapi ... karena jatuh dari tempat yang tinggi, ada banyak tulangnya yang patah. Kami sudah melakukan perbaikan, tapi setelahnya harus lihat kondisi pemulihannya. Proses pemulihannya juga akan sangat menyakitkan."Suara dokter terngiang-ngiang di telinga Celine.Nyawanya selamat ....Bagus kalau nyawanya selamat.Untuk pemulihan ... dia akan menemani Winny!Hasil akhirnya tidak seperti yang dia takutkan, hati Celine yang tegang akhirnya merasa lega, tubuhnya yang dari tadi dipaksa untuk bertahan seketika lemas.Celine
Inez melihat jam, lalu mulai melihat ke sekitar seperti sedang mencari sesuatu.Baru saja mereka berdua tiba di depan pintu restoran, tiba-tiba sekelompok orang turun dari mobil dan berkumpul bersama. Suara mereka langsung menarik perhatian Yuni.Orang Keluarga Bakri?Yuni langsung mengenali mereka lalu dia melihat Inez dengan tatapan bingung. "Kakakmu dan kakak iparmu? Heh, kebetulan sekali!"Inez tertawa canggung.Dalam hati berpikir mereka akhirnya datang juga.Saat ini, dia juga sudah tidak peduli lagi, dia segera menyapa anggota Keluarga Bakri. "Kak, Kakak Ipar, kalian kenapa sepanik itu? Apa yang terjadi?"Inez pura-pura bertanya, dia berusaha untuk berakting meyakinkan di depan Yuni."Terjadi sesuatu pada Bella." Orang yang berbicara adalah ibunya Bella, dia terlihat panik seakan-akan Bella sedang dalam bahaya.Inez pun pura-pura terkejut. "Bella ... ada apa dengan Bella?"Ibunya Bella sudah mulai menangis."Bella juga nggak cerita dengan jelas. Satu jam yang lalu, aku ditelepon
Andreas merasa di sekitarnya sangat ribut, seketika, sebuah tinju mengenai wajahnya.Andreas pun bangun.Setelah bangun, dia melihat ke sekelilingnya, orang-orang ini ada yang terlihat marah, ada yang terlihat kecewa.Seketika, ingatan sebelum dia kehilangan kesadaran muncul di benaknya. Dia pun tahu kalau dia dijebak."Steven, jangan pukul dia!" seru Bella terkejut.Bahkan di saat seperti ini, dia masih melindungi Andreas.Saat ini, Andreas baru melihat wanita di sampingnya, memar-memar di tubuhnya membuat Andreas mengernyit."Bella, dia sudah menindasmu sampai seperti itu, kamu malah melindunginya!" Tuan muda Keluarga Bakri masih mau memukul Andreas, tapi dihentikan oleh ayahnya Bella, Baim Bakri."Sudah!"Bella memasang ekspresi serius, tapi sedikit ketakutan di wajahnya berusaha dia tekan.Sebagai orang yang juga berkecimpung di dunia bisnis, dia paling mengerti sifat Tuan Andreas ini.Awalnya dia tidak setuju dengan rencana Bella menjebak Andreas karena dia tahu, kalau Andreas tah
"Benar, siapa pun yang menindas kakakku, kalau berani nggak tanggung jawab, aku bakal memukulnya sampai dia mau tanggung jawab!" ujar Steven dengan menggebu-gebu.Selesai berkata, dia mau menerjang masuk ke kamar lagi, tapi dihentikan oleh Bella."Steven, jangan ....""Semalam ... semalam dia seharusnya salah masuk kamar, terus mabuk, makanya ....""Aku nggak menyalahkannya ...."Di masa depan, Bella akan menikah dengan Andreas, apalagi sekarang di sini ada Nyonya Tua Keluarga Jayadi, kalaupun dia "ditindas", dia juga harus menunjukkan sikap toleransinya.Dia mengira Yuni akan menyukainya.Namun, saat melirik Yuni, dia malah melihat samar-samar ada senyuman sinis di wajah Yuni.Bella mengira dia salah lihat, tapi tiba-tiba Yuni berkata,"Nggak menyalahkannya, tapi memanggil orang sebanyak ini kemari?"Hanya satu kalimat ini saja membuat semua orang yang ada di sini tertegun, terutama Inez, dia merasa seakan-akan isi hatinya terlihat jelas oleh Yuni.Bella juga langsung panik.Inez sada
Orang-orang Keluarga Bakri mengeroyok satu orang tua?Senyuman sinis di wajah Yuni semakin jelas.Dia tidak mengatakan apa-apa, malah sengaja menatap Bella. Meski ditutupi handuk, tapi memar-memar di leher dan lengannya tidak ditutupi sama sekali.Seakan-akan sengaja mau diperlihatkan ke orang-orang.Bella merasa sedikit minder karena tatapan Yuni, tapi dia selalu membanggakan kemampuan aktingnya. Dia yakin dia tidak ketahuan, jadi dia fokus berpura-pura sedih, tak berdaya dan panik untuk mendapatkan belas kasihan Yuni."Inez ...."Setelah sekian lama, Yuni tiba-tiba bersuara."Ibu, aku di sini." Inez tahu Yuni sudah mau membuat pernyataan, dia segera mendekat.Dia sangat menanti-nantikannya, lebih baik lagi kalau Yuni bisa langsung berjanji dan memutuskan pernikahan Andreas dan Bella.Yuni mengulurkan tangannya, Inez pun langsung pergi memapahnya.Yuni berdiri dengan bantuan Inez lalu berkata, "Sarapan pagi ini membuat lambungku begah, aku harus pulang istirahat sebentar."Semua orang
Inez terdiam sejenak lalu berkata, "Apa lagi yang kamu lakukan?""Aku nggak melakukan apa-apa, semalam aku ...." Timothy melirik wanita telanjang yang sedang menggodanya pagi-pagi begini."Semalam aku nggak melakukan apa-apa, tapi ...."Timothy mengalihkan pandangannya, ekspresinya menjadi serius. "Semalam waktu aku menyuruh pengawalku pergi mengurus wanita itu, Hansen membawanya pergi."Dia baru dapat kabar pagi-pagi ini.Kalaupun wanita itu sudah mati, dengan campur tangan Keluarga Nadine, masalah ini akan jadi repot.Terutama kata-kata terakhir Hansen."Kalian nggak pantas menyentuh orang Keluarga Nadine."Winny jelas-jelas bermarga Tantra ...."Ibu, coba kamu selidiki apa hubungan Winny Tantra dengan Keluarga Nadine." Setelah itu, Timothy tiba-tiba teringat sesuatu. "Celine Maira juga ...."Ketika mendengar nama Hansen, ekspresi Inez sudah berubah.Sebagai anak muda yang paling kompeten di Keluarga Nadine, juga cucu yang paling disayangi Tuan Richard, Inez tahu sedikit tentang Hans
Andreas mendongak melihat Hansen sekilas tanpa mengatakan apa-apa.Dia membuka mulut ingin bertanya tentang Celine, tapi jelas terlihat, Hansen tidak akan memberi tahu dia.Andreas hanya mendongak sebentar lalu menunduk lagi.Hansen mengangkat alisnya lalu kembali bekerja.Langit di luar jendela semakin gelap, di seluruh gedung hanya ada Hansen dan Andreas. Mereka berdua sangat kompak, fokus dengan pekerjaan masing-masing.Dua jam kemudian, Hansen berdiri hendak pergi.Begitu dia bergerak, Andreas juga meletakkan dokumen di tangannya dan mengambil jasnya lalu ikut keluar.Suara langkah kaki di belakang sangat jelas, Hansen tahu Andreas mengikutinya, tapi dia tidak berbalik dan langsung berjalan ke parkiran. Tidak hanya Andreas yang terus mengikuti Hansen seharian, bahkan mobilnya juga diparkir di samping mobil Hansen.Di saat Hansen masuk mobil, Andreas juga masuk mobil.Dua mobil itu satu di depan satu di belakang, menjaga jarak yang pas sampai ketika mobil Hansen masuk ke kediaman Ke
Carla memasang ekspresi kesal.Dia paling benci masa-masa saat keberadaannya tidak dianggap.Sudah bertahun-tahun hal ini tidak diungkit, dia bahkan sudah hampir melupakannya. Namun, beberapa pegawai tua di perusahaan tahu keberadaan Lala.Orang-orang yang tadi bergosip perlahan-lahan pergi.Carla tentu saja sudah menyadari keberadaan Hansen dan Andreas.Beberapa hari ini dia tidak datang ke kantor pusat, jadi dia baru tahu hari ini kalau Andreas datang ke kantor pusat setiap hari.Apakah karena Celine?Tak lama kemudian, Carla sudah mendapatkan jawaban atas tebakannya ini.Selain Lala, hanya Celine yang bisa memengaruhi dua orang ini.Begitu memikirkan Celine, kening Carla langsung berkerut.Dia sudah berhari-hari tidak melihat Celine!Carla duduk di satu tempat yang pas, lalu samar-samar dia mendengar suara dari meja Andreas dan Hansen."Perebutan harta Keluarga Nadine ... aku bisa membantumu!"Sejak datang ke kantin, Hansen dan Andreas fokus dengan makanan di depan mereka. Saat ini,
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny