Share

Bab 215

Author: Matahari
Sekelompok pria dan wanita yang basah kuyup itu pun berjalan mendekati Hansen. Ketika mereka hendak meminta maaf, Hansen malah menghentikan mereka.

"Nggak usah lagi!"

Suara Hansen terdengar sangat dingin.

Sekelompok orang itu mengira Hansen sedang memberi muka pada Paman Liam sehingga dia menyuruh mereka tidak perlu meminta maaf. Ketika perasaan mereka sedang melambung, Hansen kembali mengatakan sesuatu, "Mereka seharusnya bukan meminta maaf padaku, tapi padanya."

Hansen sama sekali tidak melihat sekelompok orang itu.

Matanya melirik Liam dan akhirnya berhenti pada tubuh Celine.

"Dia?" Wajah para wanita itu terlihat sangat tidak senang.

Celine hanyalah teman yang diajak Tuan Hansen ke tempat ini. Dia sama sekali tidak pantas mendapatkan ucapan maaf mereka.

Liam juga melihat Celine sekilas. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk berbicara.

Senyuman sinis telah muncul di dalam mata Celine. Dia tiba-tiba saja menatap Hansen dan berkata, "Kakak, aku dingin. Kalau nggak ada urusan lain lagi,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 216

    Alvin malah tidak peduli.Dia hanya menyukai Celine dan tidak ada pikiran aneh terhadap wanita itu. Jadi mau Celine sudah menikah atau belum, dia tidak mempermasalahkannya. Soal menggoda Tuan Hansen, dengan moral yang dimiliki Celine, wanita itu tidak mungkin melakukan hal tersebut."Menggoda Tuan Hansen? Apakah kamu sudah melihatnya? Kalau kamu nggak melihatnya dan sembarangan memfitnah temanku, percayalah aku akan merobek mulutmu!"Ketika Alvin mengatakan kalimat tersebut, orang-orang itu pun kaget sekali.Tuan Alvin ternyata menganggap Celine sebagai temannya.Hanya saja, bukankah Angel mengatakan bahwa Alvin sangat pandang tinggi. Perangainya juga aneh dan suka menyendiri. Tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam kriterianya.Mereka sontak tercengang, lalu Alvin kembali melancarkan sebuah tendangan dan salah seorang di antara mereka langsung ditendang masuk ke dalam kolam.Terdengar suara air dan semua orang pun tersadar. Mereka menemukan bahwa sorot mata Alvin sudah terlihat sema

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 217

    Celine sudah kembali ke manor Keluarga Nadine.Mereka pulang lebih awal dari pesta dansa tersebut. Ketika mereka kembali ke manor, sang kakek masih belum tidur.Melihat Celine berbalut handuk dan memakai jas Hansen, lalu rambut Celine juga basah, sang kakek pun segera mendekatinya."Celine, ada apa ini? Kenapa kamu jadi seperti ini?"Baru saja sang kakek bertanya, Celine pun bersin.Ekspresi wajah Tuan Richard jadi semakin tidak senang. Dia segera berpesan pada pengurus rumah, "Cepat suruh Tante Noni untuk menyiapkan air hangat! Celine, kamu mandilah dulu untuk mengusir rasa dingin."Celine memang ingin berendam air hangat.Wanita itu menatap sang kakek dengan ekspresi menenangkan. Dia tidak banyak bicara dan langsung naik ke lantai atas, lalu pergi ke kamarnya.Hanya saja, wajah Tuan Richard malah terlihat semakin masam.Pria itu pun melirik Hansen dan bertanya dengan suara dingin."Seingatku, malam ini ada pesta dansa untuk memperingati ulang tahun anak kembar Keluarga Sugito. Kamu m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 218

    "Nggak! Nggak usah lagi! Bukan hal yang begitu penting." Sebuah senyuman langsung muncul di wajah Celine.Setelah Tante Noni meninggalkan tempat itu, hati Celine terasa sangat tenang.Bayangan suami nomor satunya terus muncul di dalam benaknya. Dia sampai berkali-kali mengambil ponselnya dan ingin menghubungi pria itu, tapi dia ragu-ragu.Akhirnya, dia pun menghubungi nomor telepon suaminya itu.Hanya saja, dia tetap mendapatkan balasan bahwa ponsel sang suami sedang tidak aktif.Celine yang merasa kesal sampai panik. Dia bermaksud untuk tidur dan melupakannya. Dia tidak mau berpikiran macam-macam. Akan tetapi, otaknya malah terus berpikir macam-macam. Dia sama sekali tidak bisa tidur.Wanita itu langsung mengganti bajunya. Ketika keluar kamar, kebetulan Hansen keluar dari ruang baca."Kakak?" Celine kaget dan berteriak.Sejak Hansen menyelamatkannya malam itu, dia semakin terbiasa memanggil pria ini dengan sebutan kakak. Awalnya, rasanya masih canggung. Akan tetapi sekarang, Celine be

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 219

    Sebuah senyuman langsung muncul di wajah Andreas.Ketika mobil akan menuju ke parkiran bawah tanah, Andreas tiba-tiba saja berkata, "Berhenti!"Owen tertegun. Dia kira telah muncul masalah pada luka pria itu. Dia segera menghentikan mobilnya dan bertanya dengan cemas, "Tuan, apakah lukamu ....""Aku baik-baik saja." Tatapan Andreas masih berhenti di ruangan yang lampunya menyala.Meskipun dia bilang dia baik-baik saja, keringat yang bermunculan di kepalanya semakin lama semakin banyak.Owen mengikuti tatapan pria itu dan menemukan kamar yang lampunya menyala. Saat itu, dia baru sadar bahwa Tuan Andreas bukan mau pulang, tapi dia ingin memastikan bahwa nyonya sedang berada di rumah."Ayo jalan!" Andreas takut dia sedang diikuti. Dia tidak berani berlama-lama di tempat itu.Owen juga paham dan segera menjalankan perintahnya dan mengendarai mobil tersebut meninggalkan tempat itu....Hotel Binara. Carla tergesa-gesa turun dari mobil.Sebenarnya dia tadi berada di rumah sakit. Begitu menda

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 220

    Wajah Celine berubah sangat merah. Wanita itu jelas sudah tertegun.Selanjutnya, dia merasa kepalanya sangat pusing dan berkata, "Suami? Suami apa?"Celine melihat ponselnya dan matanya tetap tidak bisa melihat layar ponsel itu dengan jelas. Rasa lelah pun segera menerjangnya. Wanita itu segera bersandar di sofa dan perlahan-lahan napasnya menjadi sangat tenang.Panggilan telepon mereka tetap tersambung.Andreas yang berada di hotel terlihat sangat serius."Celine?" Setelah memanggil wanita itu beberapa kali, Celine tetap tidak membalasnya.Wanita ini sepertinya sudah ketiduran gara-gara mabuk.Karena khawatir tidak ada yang menjaga wanita itu, Andreas pun menahan rasa sakitnya dan memanggil Owen."Tuan?" Owen langsung masuk ke dalam kamar dan menemukan Andreas bertelanjang dada dan memberikan perintah, "Berikan satu set pakaian pengawal untukku!"Owen, "..."Setelah terdiam sejenak, Owen segera bertanya, "Tuan, untuk apa Tuan menginginkan baju pengawal?""Aku suruh kamu mengambilkanny

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 221

    Dia sudah mabuk. Dia pasti sedang berhalusinasi.Dengan bantuan dari sosok tersebut, dia berhasil membalikkan tubuhnya. Sosok yang ada di dalam halusinasinya itu tetap tidak menghilang.Celine mengerutkan dahinya dan menjulurkan tangannya untuk memukul pipi pria itu.Andreas, "..."Celine, "..."Padahal dia sedang berhalusinasi. Kenapa rasa yang ada di tangannya sangat nyata?Celine lantas tertawa dan memencet wajah tampan itu.Andreas, "..."Wanita ini menganggap wajahnya mainan?Ketika dia hendak menangkap tangan wanita itu, Celine tiba-tiba saja mengerutkan dahinya."Wajahmu panas sekali ...." Celine meraba kening pria itu. Seperti merasa tangannya tidak bisa mengetahui suhu tubuh pria itu, Celine tiba-tiba duduk dan memegang wajah Andreas. Dahinya lantas menempel di dahi Andreas.Jarak mereka begitu dekat. Celine sepertinya tidak sadar bahwa tindakannya terasa sangat menggoda bagi seseorang.Benak Andreas pun tidak bisa memikirkan apa pun lagi.Celine berusaha merasakan suhu tubuh

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 222

    Di dalam pantulan cermin itu, wajah Andreas terlihat sangat pucat. Bibirnya juga sangat pucat.Hanya saja, bekas pecah yang ada di bibirnya terlihat sangat jelas.Andreas jadi teringat pada gigitan wanita itu semalam. Dia juga menyadari bahwa tatapan James semakin lama semakin mengganggu."Lihat apa?" Andreas lantas membuang cermin yang ada padanya.James bergerak secara refleks dan menangkapnya. Dia pun menggoda dengan berkata, "Tuan Jayadi, kamu sudah terluka. Tuan seharusnya lebih tenang.""Pergi!" Andreas memejamkan matanya sambil mengusir pria itu.Dia juga sadar bahwa dia sudah terluka. Kalau semalam dia tidak terluka, dia dan Celine semalam tidak akan hanya berhenti dengan sebuah ciuman.Sejak dulu, dia sama sekali tidak sanggup menahan dirinya menghadapi Celine.James tersenyum dingin. Ketika dia berbalik pergi, Andreas tiba-tiba saja memanggilnya, "James!""..." James langsung menoleh dan berkata, "Ada perintah apa, Tuan Jayadi?""Bantu aku awasi Celine." Andreas melihat ke da

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 223

    Pada saat itu, ponsel Celine pun berdering.Celine melihat muncul nama Hansen di layar ponselnya. Pria ini menghubunginya di waktu yang tepat."Nona Angel, kamu nggak keberatan aku menerima panggilan telepon, bukan?" Celine sudah mengangkat ponselnya.Angel pun tertegun sejenak. Sebelum wanita itu sempat memberikan jawabannya, Celine sudah menerima telepon itu dan mengaktifkan fitur pengeras suara."Celine, semalam setelah jatuh ke dalam air kamu nggak masuk angin, bukan?" Terdengar suara yang sangat perhatian dari ujung sana.Begitu mendengar suara itu, Angel langsung tahu kalau pemiliknya adalah Hansen.Dalam seketika, Angel menjadi sangat gugup.Celine sudah melihat reaksinya dan membalas, "Aku baik-baik saja. Aku juga sangat lincah.""Apa kamu berada di perusahaan?""Benar!""Nanti aku akan menjemputmu. Orang-orang dari Keluarga Sugito akan datang ke manor."Keluarga Sugito?"Untuk apa mereka datang?" Celine yang keheranan pun melihat ke arah Angel.Angel yang berada di ujung sana

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1186

    Benar ada Tuan Andreas!Dia tahu, suami istri biasanya pasti baikan, apalagi Tuan Andreas dan istrinya.Meski dia sudah sering melihat orang-orang yang suka selingkuh, Tuan Andreas dan istrinya benar-benar saling mencintai.Seperti yang dia duga, baru beberapa saat saja Tuan Andreas sudah menemukan lokasi Nyonya dan datang ke sini untuk berbaikan.Manajer itu berlari menghampiri Andreas dan berkata, "Tuan Andreas kenapa ada di sini?"Bukannya harusnya pergi ke kamar?Melihat Andreas mengernyit, dia akhirnya mengerti. "Tuan nggak bawa kartu kamar? Tuan, ini ...."Manajer itu menyerahkan sebuah kartu kepada Andreas dengan penuh hormat.Andreas melihat kartu itu, tapi tidak mengambilnya.Manajer pun terdiam.Kemudian, tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. "Tuan jangan salah paham, kartu ini biasanya hanya dipakai waktu keadaan darurat. Tuan tenang saja, staf hotel kami nggak akan masuk ke kamar tamu sembarangan."Andreas bingung.Namun, orang ini memanggilnya "Tuan Andreas".Dilihat dari eks

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1185

    Mata Celine bergetar.Orang-orang bisa melihat betapa Andreas mencintainya. Teringat dengan kenangan-kenangan masa lalu, Andreas memang sangat mencintai dia."Aku mana mungkin marah padanya." Dia juga sangat mencintai Andreas!Dia ingin sekali Andreas bisa langsung muncul di hadapannya.Manajer tidak mengerti dengan ekspresi di wajah Celine, dia pun segera turun untuk meminta orang mengantarkan buah-buahan untuk Celine.Langit perlahan-lahan berubah gelap.Di luar Hotel Binara.Di sebuah mobil biasa yang berhenti di tepi jalan, Lala sedang mencengkeram setir mobil sambil melihat Andreas turun dari sebuah mobil lalu berjalan masuk ke hotel.Melihat sosok Andreas yang tidak terlihat lagi, cengkeraman Lala semakin kuat.Andreas ....Dia jelas-jelas tidak suka dengan acara seperti ini, tapi hari ini dia malah menghadiri pesta ini.Selama dua hari ini, Lala memperhatikan semua gerak-gerik Andreas. Dia yakin kalau Celine tidak tahu Andreas ada di Binara, sementara Andreas kalaupun melihat Ce

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1184

    Perasaan itu terus berputar di hati Celine untuk sekian lama.Sampai waktu Dylan dan Albert datang lalu melihat raut wajahnya yang pucat."Celly, kamu kenapa? Nggak enak badan?" Albert segera maju dan mengamati Celine dengan ekspresi khawatir.Sejak Celine datang ke Binara, meski mereka selalu menjaganya dengan hati-hati dan biasanya juga tidak ada yang aneh, Celine sedang hamil, mereka tetap tidak boleh lengah."Aku nggak apa-apa, mungkin semalam tidurnya nggak nyenyak."Celine berusaha tersenyum, rasa depresi dan tidak berdaya di dalam mimpi masih terasa, jadi senyumannya terlihat sangat terpaksa.Dylan dan Albert langsung menyadarinya.Mana mungkin tidak apa-apa?Albert juga tahu jelas alasannya. Sampai sekarang masih belum ada kabar tentang Andreas, dia tidak tega bertanya lagi."Celly, hari ini kamu istirahat saja di rumah."Begitu Albert selesai bicara, Celine langsung teringat dengan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional. "Nggak bisa, aku harus ke kantor.""Di kantor m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1183

    "Bantu aku!"Nadanya sudah tidak memohon seperti tadi, malah terdengar seperti memerintah.Suasana seketika hening.Ekspresi "Master Gion" berubah-ubah, sementara wajah Lala terlihat dingin dan bertekad, seakan-akan sedang menekan seorang bawahannya.Dia sebenarnya harus langsung setuju, tapi dia akhirnya bertanya lagi. "Apakah kamu sudah memikirkannya baik-baik?"Mata Lala pun bergetar.Setelah terdiam beberapa saat, Lala mengangguk dengan tegas. "Aku hanya punya pilihan ini, aku nggak bisa kehilangan dia. Cuma sekali ini saja, hari ke luar negerinya sudah ditentukan. Setelah keluar negeri, semuanya akan baik-baik saja."Dia tidak percaya Celine bisa mencari sampai ke luar negeri.Kalaupun pusat bisnis Keluarga Tjangnaka ada di luar negeri, tapi dunia ini sangat luas, dia pasti bisa menghindari mereka. Selain itu, orang-orang dia juga di luar negeri."Nona, aku mengerti. Ini terakhir kalinya, setelah ini, aku benar-benar mau pensiun. Aku sudah tua, sudah nggak bisa kerja keras."Pangg

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1182

    Pengemis itu tidak marah dengan sikap Lala yang jijik padanya.Di bawah rambut berantakan dan bau, pengemis itu tersenyum puas lalu berbalik pergi.Waktu dia menabrak Lala, dia sudah memberikan kertas itu padanya.Sekarang, dia tinggal menunggu Lala melihatnya.Muncul kilatan sinar di mata Lily, lalu segera berjalan kembali ke tempatnya.Lala ditabrak lumayan kuat.Waktu dia berdiri, hatinya tetap kesal. Melihat pengemis yang sudah pergi itu, Lala bahkan merasa jijik mau memarahinya.Andreas sudah pergi.Lala segera memanggil sebuah taksi untuk pulang.Lampu di kamar Andreas menyala. Lala berdiri lama di depan pintu, tapi akhirnya tidak masuk. Waktu dia kembali ke kamarnya untuk ganti baju, tiba-tiba di sakunya keluar sebuah kertas yang diremas.Kertas itu sangat berantakan, bahkan sedikit bau busuk.Ini bukan miliknya!Lala refleks teringat dengan pengemis yang menabraknya tadi.Ini dari pengemis itu!Kenapa pengemis itu menaruh kertas ini di sakunya?Lala membuka kertas itu, waktu di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1181

    Di kegelapan malam, sosok pengemis itu terlihat kotor dan bau. Orang-orang yang melihatnya refleks menghindar.Dia berjalan terhuyung-huyung ke satu arah.Di benaknya terus terngiang-ngiang informasi yang baru saja dia dengar. Hamil .... Celine hamil .... Hamil anak Andreas.Kenapa .... Kenapa dia seberuntung itu?Pantas saja Albert dan Dylan juga datang ke sini.Terus Andreas dan ....Bukan, ada yang salah.Lily tiba-tiba teringat dengan sosok itu.Orang itu jelas-jelas sedang mengikuti Tuan Andreas.Lala ... sedang menguntit Tuan Andreas?Seakan-akan mengetahui sesuatu, Lily langsung berjalan dengan terburu-buru. Tatapannya yang tadinya tidak fokus jadi cerah, dia mencari-cari ke sekitar sambil terus berjalan maju.Dia mencari-cari ingin menemukan orang itu.Namun, setelah sekian lama, dia tetap tidak menemukannya.Sampai dia melihat bar yang tidak jauh di depannya.Bar Artemis.Ada ingatan-ingatan yang muncul di benaknya, membuatnya menghentikan langkahnya.Sebelum dia sempat berpik

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1180

    Selama beberapa hari, Andreas terus mengingat ulang adegan yang tiba-tiba muncul di benaknya waktu itu.Namun, tidak peduli seberusaha apa pun dia, adegan yang rusak itu tetap tidak bisa disatukan sampai sempurna.Akan tetapi, semakin hancur adegan itu, dia semakin ingin mencari tahu apa itu.Semakin dia memikirkannya, kepalanya semakin sakit.Kepalanya seperti mau meledak, tapi satu-satunya hasil adalah gambar yang dia gambar di kertas.Lebih tepatnya, gambar desain sepasang cincin.Dia teringat dengan telepon hari itu, sepertinya ada sebuah kekuatan yang mendorongnya, di otaknya ada sebuah pikiran yang terus menjadi semakin jelas.Dia mau mengikuti babak final dengan desain ini!Andreas pergi ke Perusahaan Perhiasan Nadine untuk mengumpulkan gambar desain ini.Setelah itu, dia jalan-jalan tanpa tujuan sampai malam. Tanpa dia sadari, dia lagi-lagi tiba di Bar Artemis.Lala terus mengikutinya.Namun, dia tidak tahu, waktu dia melewati alun-alun yang paling ramai di Binara, ada seseoran

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1179

    Semakin Andreas tidak menjawab, Lala semakin menginginkan sebuah jawaban.Andreas mulai merasa kesal, teringat dengan suara di telepon tadi, tanpa dia sadari dia berkata, "Undangan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional."Lala jelas terlihat terkejut. "Kamu ... lolos babak awal?"Andreas tidak menjawab.Lala tetap merasa gelisah. "Kak, kamu mana ada waktu ikut final? Katanya babak final kompetisi ini nggak hanya harus desain, tapi harus merealisasikan desain itu lalu membawanya ke babak final. Kak, kamu nggak pernah membuat perhiasan ...."Lala ingin membujuknya untuk menyerah.Tiba-tiba, sebuah adegan muncul di benak Andreas.Dia ingin menangkapnya, tapi adegan itu bagaikan sebuah gelembung busa, seketika hilang tanpa jejak. Setelah itu, Andreas merasa kepalanya nyeri."Kak, kalau nggak kita pergi lebih cepat saja. Aku dengar di luar negeri ...."Suara Lala masih terdengar di kamar, Andreas berusaha menahan kekesalannya, tapi akhirnya dia menyela, "Keluar."Lala tertegun.Dia

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1178

    Di Perusahaan Perhiasan Nadine.Celine sudah berkali-kali menelepon nomor yang sama, tapi tidak diangkat.Dia melihat data peserta yang masuk ke babak final di depannya.Tuvin Sarwen.Celine sudah melihat karya peserta ini.Meski gambarnya agak kasar seperti digambar dengan buru-buru, desainnya adalah yang paling bagus di antara yang lainnya.Dia ingin orang ini berpartisipasi di babak final.Namun, orang ini hanya mengisi satu nomor telepon.Kalau telepon ini tidak terhubung, berarti tidak ada cara lain untuk menghubunginya.Karena tidak ingin melewatkan orang yang berbakat, Celine mencoba untuk terakhir kalinya.Kali ini, akhirnya panggilan terhubung.Saat panggilan terhubung, dia tidak bicara. Samar-samar, dia bisa mendengar suara napas yang entah kenapa membuat jantung Celine berdebar. Dia sadar kembali dan berkata, "Halo, apakah ini Tuan Tuvin Sarwen?"Suara itu membuat Andreas tertegun.Suara ini .... Kenapa terasa familier? Seakan-akan pernah dengar di mana, seakan-akan dia sang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status