Share

Bab 222

Di dalam pantulan cermin itu, wajah Andreas terlihat sangat pucat. Bibirnya juga sangat pucat.

Hanya saja, bekas pecah yang ada di bibirnya terlihat sangat jelas.

Andreas jadi teringat pada gigitan wanita itu semalam. Dia juga menyadari bahwa tatapan James semakin lama semakin mengganggu.

"Lihat apa?" Andreas lantas membuang cermin yang ada padanya.

James bergerak secara refleks dan menangkapnya. Dia pun menggoda dengan berkata, "Tuan Jayadi, kamu sudah terluka. Tuan seharusnya lebih tenang."

"Pergi!" Andreas memejamkan matanya sambil mengusir pria itu.

Dia juga sadar bahwa dia sudah terluka. Kalau semalam dia tidak terluka, dia dan Celine semalam tidak akan hanya berhenti dengan sebuah ciuman.

Sejak dulu, dia sama sekali tidak sanggup menahan dirinya menghadapi Celine.

James tersenyum dingin. Ketika dia berbalik pergi, Andreas tiba-tiba saja memanggilnya, "James!"

"..." James langsung menoleh dan berkata, "Ada perintah apa, Tuan Jayadi?"

"Bantu aku awasi Celine." Andreas melihat ke da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status