Share

Ternyata Suamiku Miliarder
Ternyata Suamiku Miliarder
Penulis: Matahari

Bab 1

"Aku sewa kamu selama semalam, harganya terserah kamu."

Di Bar Artemis, Celine Maira meminum minuman yang diberi obat!

Seluruh tubuhnya terasa panas. Sebelum dia mempermalukan diri sendiri di depan semua orang, dia memilih pria yang ada di depannya ini.

Bar Artemis adalah bar terkenal di Kota Binara yang menyediakan gigolo. Para pria di sini berusaha keras untuk menyenangkan hati tamu-tamu wanita yang ada di sisinya. Hanya pria ini yang duduk sendirian di meja sudut.

Pria ini memakai kemeja satin berwarna hitam, wajahnya tampan dan terlihat berwibawa, auranya sangat tidak cocok dengan bar ini.

Hanya saja, tatapannya melihat Celine terlihat kesal.

Apa pria ini khawatir dia tidak sanggup bayar?

"Kamu tenang saja, aku ini kaya banget." Celine ingin mengeluarkan kartu di tasnya untuk membuktikan kekayaannya.

Namun, tiba-tiba kakinya lemas dan dia pun jatuh menimpa pria itu.

Langsung terlihat kegusaran di mata Andreas Jayadi. Dia menganggap Celine seperti para wanita yang sebelumnya mempersembahkan diri mereka padanya.

Dia baru saja sampai Kota Binara, tapi orang-orang itu sudah menyiapkan trik wanita cantik untuknya.

Andreas tersenyum merendahkan, lalu berkata dengan nada dingin dan sinis, "Aku sudah sering lihat yang seperti kamu ini. Lain kali, kalau mau menggoda pria, ingat pura-pura jadi wanita yang polos, mungkin lebih bisa menarik perhatian pria."

Wanita yang polos!

Kesedihan di hati Celine langsung keluar.

Memang yang namanya pria semua suka dengan wanita yang pura-pura polos!

Makanya tunangannya, Reza Linoa, bisa berselingkuh dengan Lily Maira yang suka berpura-pura polos!

Begitu teringat dengan adegan telanjang pasangan busuk itu, amarah Celine langsung berkobar.

Karena sudah marah setengah mati, makanya dia mendengar saran Irina Hanadi datang ke Bar Artemis untuk balas dendam.

Namun, dia tidak menyangka minumannya akan ditaruh obat.

Saat ini, dia merasa tubuhnya seperti digerogoti puluhan ribu semut. Dia sudah hampir tidak tahan lagi.

Namun, Andreas malah mendorongnya lalu berdiri mau pergi.

Celine tidak ingin tetap di sini menunggu takdir yang tidak jelas, dia menahan rasa malunya dan menarik baju Andreas. "Minumanku ditaruh obat, tolong ... bantu aku ...."

...

Celine diangkut meninggalkan Bar Artemis.

Sepuluh menit kemudian, di Hotel Millenial.

Andreas melihat Celine yang setengah sadar di kasur dengan wajah gusar.

Dia ini kenapa? Bisa-bisanya setuju membantu wanita ini!

Andreas mengernyit sambil mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang. Kemudian, dia berkata dengan nada memerintah, "Hotel Millenial kamar 602. Suruh dokter pribadimu segera ...."

Sebelum dia selesai berbicara, ponselnya sudah dirampas.

Panggilan pun langsung dimatikan. Sedetik kemudian, bibir wanita itu pun menempel di bibirnya.

Seluruh tubuh wanita ini sangat panas, tapi ciumannya sangat canggung.

Selama ini, Andreas bukan pria yang suka bermain wanita, dia juga bukan orang yang akan memanfaatkan keadaan seperti ini. Namun, ciuman Celine yang penuh semangat tapi canggung ini berhasil mengobarkan api nafsu di hati dan juga fisik Andreas.

Saat ini, tangan Celine masuk ke kemeja Andreas.

Tatapan Andreas langsung berubah, dia pun langsung berbalik menimpa Celine. Kemudian, dia berkata dengan emosi yang tertahan dan nada seperti menghukum, "Ini salahmu sendiri, jangan sampai menyesal!"

Celine agak takut melihat kegelapan di mata Andreas, tapi seiring dengan ciuman Andreas yang luar biasa, bagaikan es yang bisa mendinginkan kepanasan di hatinya, menggodanya untuk mengikuti irama pria ini tanpa dia sadari.

Nafsu berkobar semalaman dan berhenti setelah langit sudah terang.

Celine merasa tubuhnya pegal dan lemas, tulangnya seolah-olah akan lepas semua.

Dia terdiam melihat punggung lebar pria di sampingnya, berusaha mencerna kenyataan di depan matanya. Dia sepertinya meniduri pria ini!

Dia meniduri seorang gigolo!

Celine tidak pernah melakukan hal segila ini!

Untungnya pria ini sudah tidur, dia harus segera pergi.

Melihat terusannya yang sudah terkoyak-koyak di lantai, adegan yang sangat panas kembali muncul di benak Celine. Wajahnya pun langsung merona dan jantungnya berdetak kencang, dia menelan ludah lalu mengambil kemeja pria yang ada di lantai dan langsung masuk ke kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian, Celine keluar dari kamar mandi memakai kemeja Andreas.

Setelah itu, dia mengeluarkan dompetnya dan berbisik, "Tenang, aku juga bakal bayar uang kemejamu!"

Sekalian "biaya layanan" semalam.

Namun, tiba-tiba tangan Celine membeku setelah membuka dompetnya.

Dia tidak punya uang tunai!

Bagaimana, nih?

Celine menggertakkan giginya lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya dengan ekspresi menderita. Kemudian, dia menaruhnya di atas meja seberang kasur.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nelly Suarli
bagus,.saya suka membaca mudahan dapat poin trus bisa kebuka bab selanjut ya
goodnovel comment avatar
Devina
seruu sekali namun sayang kurang panjang alue ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status