Isi pikiran Celine kosong sejenak.Namun, dia kenal suara Hansen."Kak Hansen, ternyata kamu yang menolongku, aku pikir aku sudah pasti mati." Celine yang hidup kembali menghela napas lega lalu tersenyum lemah dengan wajahnya yang pucat pasi.Untung dia tidak jadi mati!Akan tetapi, dia sangat lelah!Hansen merasakan Celine yang berada di pelukannya sangat lemah, dia melepaskan pelukannya dan melihat wajah Celine yang terlihat sangat lelah."Tidurlah, nanti pas bangun, kita sudah sampai rumah," ujar Hansen lembut.Setelah Celine menutup matanya, Hansen menggendong Celine kembali ke kapal.Ketika kapal itu sampai di dermaga, Celine belum bangun.Hansen pun menggendong Celine turun dari kapal. Satu jam kemudian, mereka sudah tiba di vila Keluarga Nadine.Saat ini, langit masih gelap. Ketika Wahyu mendengar ada suara di luar, dia langsung memakai baju kerjanya lalu keluar. Melihat Hansen menggendong Celine, dia langsung bergegas menghampiri mereka dan bertanya, "Nona Celine? Nona Celine k
Organisasi Swastamita milik Keluarga Jayadi!Mereka kenapa datang ke sini?Beberapa puluh anggota Swastamita muncul bersamaan berarti urusan kali ini sangat penting.Andreas ....Carla terpikirkan sesuatu dan langsung melihat sekeliling. Seperti dugaannya, dia melihat sebuah kapal pesiar putih yang berlayar tak jauh dari kapal mereka.Dia bisa-bisanya datang secepat ini, bahkan mengerahkan kekuatan Swastamita.Carla menggigit bibirnya, tapi seketika muncul senyuman sinis di matanya.Celine sudah dibawa pergi oleh Andreas, untuk apa dia kemari?Sudah terlambat!Namun, Carla tidak tahu kalau Andreas datang bukan untuk mencari Celine, melainkan untuk mencari orang yang melukai Celine."Ikat mereka semua."Dengan satu perintah dari Owen, semua orang di belakangnya langsung menerjang ke semua orang yang ada di kapal. Tak lama kemudian, semua orang sudah diikat jadi satu.Termasuk Carla.Carla mengenal Owen, dia pun langsung marah-marah. "Owen, kamu nggak lihat aku siapa?""Nona Carla, maaf,
Namun, pelaku ini ....Andreas mengangkat dagu Ronny dengan ujung sepatunya.Ronny sama sekali tidak berani melihat orang di depannya ini, tapi saat ini dia dipaksa untuk menatap matanya. Ronny merasa dia telah menyinggung orang yang tidak sepatutnya disinggung."Kamu tahu siapa dia?" tanya Andreas dengan nada dingin.Ronny tertegun sejenak lalu menjawab dengan suara bergetar, "Ce ... Celine Maira ....""Terus?"Ronny menelan ludah sambil berpikir mau menjawab apa. Saat ini, pria di depannya kembali berkata, "Dia itu kekasihku! Memangnya kamu pantas menyentuh kekasihku?"Ronny tertegun. Kemarin dia dengar Fiona berkata kalau suaminya Celine adalah seorang pekerja seks di bar.Namun, seorang gigolo mana mungkin bisa semenakutkan orang di depannya?Siapa sebenarnya dia?"Pukul, pukul terus," perintah Andreas sambil menarik kakinya.Owen melirik salah seorang pengawal di sampingnya, lalu pengawal itu pun menendang-nendang Ronny.Sampai ketika kapal Andreas tiba di dermaga, Ronny sudah sek
Celine mencengkeram tangan Hansen dengan sangat kuat.Awalnya tubuh Hansen hanya mencondong sedikit ke depan. Namun, karena tenaga Celine, dia kehilangan keseimbangannya dan hampir jatuh menimpa Celine.Namun, untungnya Hansen langsung menopang tubuhnya dengan tangan lainnya.Meski begitu, wajah Celine tetap sangat dekat.Hansen mengedipkan matanya, jantungnya juga berdetak kencang, bahkan dia tidak sadar apa yang Celine katakan saat Celine mencengkeram tangannya tadi.Sampai Celine kembali mengulanginya."Suamiku, tolong aku!"Kali ini, ekspresi Celine sudah lebih tenang, tapi keningnya tetap berkerut, cengkeramannya di tangan Hansen juga tetap sangat kuat.Suami ....Hansen melihat ke bawah, muncul kilatan sedih di matanya.Tak lama kemudian, dia menjilat bibirnya lalu mengelus kerutan di dahi Celine, berharap bisa menyingkirkannya."Celly, sudah tidak apa-apa."Hansen menenangkan dengan suara lembut.Perlahan-lahan, kerutan di kening Celine pun menghilang, seakan-akan dirinya sudah
Begitu tiba di vila, Carla tahu dari Wahyu kalau Andreas datang.Ekspresinya berubah sedikit dan langsung bergegas ke kamar Celine.Begitu masuk, dia melihat pemandangan yang sangat aneh.Celine berbaring di kasur memegang tangan Hansen, sedangkan Andreas duduk di tepi kasur sambil menggenggam tangan Celine yang lainnya.Kedua pria itu memasang wajah kesal, seakan-akan sedang membandingkan sesuatu.Namun, seseorang malah tidur dengan sangat tenang.Carla tertegun sejenak lalu muncul keirian di hatinya.Ketika dia membuka pintu, Andreas dan Hansen langsung melihatnya.Menyadari sesuatu, Carla langsung berjalan masuk dengan ekspresi khawatir. Dia melihat Celine dengan tatapan cemas dan perasaan bersalah. "Celly ... Celly nggak apa-apa, 'kan?""Keluar!""Keluar!"Andreas dan Hansen berkata secara bersamaan.Carla menggigit bibirnya, tapi ekspresi khawatir dan rasa bersalah di wajahnya masih ada.Namun, begitu dia keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah.Tepat pada saat ini, dia me
"Nona Carla?"Owen tertegun sejenak.Kemudian, dia melihat mata Andreas sedikit menyipit dan segera melaporkan apa yang dia tahu."Dari video-video itu, terlihat di pertengahan Nona Carla mau pergi melihat Nona Celine, tapi dihentikan oleh teman-temannya.""Belakangan, Nona Carla sepertinya juga sudah mabuk. Dari CCTV di lantai paling atas, setelah jam dua belas, Nona Carla bergegas ke atas dengan ekspresi panik, sepertinya sedang mencari Nona Celine."Andreas menatap Hansen dengan tatapan serius."Kamu curiga sama dia?"Begitu Andreas bicara, tiba-tiba terdengar suara dari luar."Siapa itu?" Owen langsung keluar dan melihat seseorang yang panik. "Nona Carla ...."Carla melihat Andreas dan Hansen yang ada di dalam kamar lalu masuk dengan tekad kuat.Begitu dia masuk, dia segera menjelaskan, "Bukan aku, aku nggak melakukan apa-apa, aku cuma ingin membawa Celly main di kapal. Aku nggak menyangka dia bakal berantam dengan Ronny, juga nggak menyangka Ronny bakal mencoba mencelakai Celly da
Andreas pun mengunci pintu kamar lalu menghampiri kasur.Ketika Celine merasakan ada yang naik ke kasur, lampu di kamarnya juga sudah dimatikan.Celine berbalik dan bertatapan dengan sepasang mata hitam di kegelapan."Kamu ...."Ketika Celine mau mengatakan sesuatu, pegangan pintu diputar oleh seseorang."Sstt ...." Andreas menyuruh Celine jangan bersuara.Orang di luar coba memutar pegangan pintunya beberapa kali lagi, tapi tetap tidak berhasil. Akhirnya, orang itu pun menyerah.Setelah merasa orang di luar sudah pergi, Celine baru memprotes, "Apa-apaan kamu? Ini kasurku!"Celine mengecilkan suaranya karena takut didengar orang lain.Andreas malah tidak peduli. "Kamu yang bilang, terserah aku. Aku cuma mau pinjam setengah kasurmu, masa kamu pelit gitu? Padahal aku sudah meminjamkan dua triliun tanpa ragu-ragu ...."Mereka adalah pasangan suami istri, sangat normal tidur di satu kasur.Celine terdiam.Suaminya adalah kreditur, jadi dia tidak bisa melawan.Mereka memang sepasang suami i
Hansen berhenti.Andreas mengangkat alisnya lalu melihat Hansen seakan-akan dia menang. Setelah itu, langsung masuk ke mobilnya dan melaju pergi."Tuan Muda ...." Sopir Keluarga Nadine membukakan pintu mobil untuk Hansen.Hansen pun sadar dari lamunannya. Setelah naik mobil, di benaknya terus terngiang-ngiang kata-kata Andreas tadi.Orang paling penting?Andreas bisa-bisanya menganggap Celine sebagai orang terpenting!Kalau dua hari yang lalu, dia bakal marah karena Andreas tidak menepati janjinya terhadap Lala. Namun sekarang, dia tahu jelas kalau dia merasa terancam.Dia tidak mau Celine berhubungan dengan Andreas.Begitu sampai kantor, Hansen langsung menyuruh bawahannya mengirimkan informasi tentang Fiona Yasin.Sementara di Menara Jayadi, Andreas juga sedang melihat informasi mengenai Fiona Yasin.Perusahaan Yasin adalah perusahaan developer di Kota Binara dan perkembangan mereka lumayan bagus beberapa tahun ini.Fiona anak tunggal, dulunya juga teman sekelas Celine pas SMA.Di Ba