Share

Bab 188

Penulis: Matahari
Hansen berhenti.

Andreas mengangkat alisnya lalu melihat Hansen seakan-akan dia menang. Setelah itu, langsung masuk ke mobilnya dan melaju pergi.

"Tuan Muda ...." Sopir Keluarga Nadine membukakan pintu mobil untuk Hansen.

Hansen pun sadar dari lamunannya. Setelah naik mobil, di benaknya terus terngiang-ngiang kata-kata Andreas tadi.

Orang paling penting?

Andreas bisa-bisanya menganggap Celine sebagai orang terpenting!

Kalau dua hari yang lalu, dia bakal marah karena Andreas tidak menepati janjinya terhadap Lala. Namun sekarang, dia tahu jelas kalau dia merasa terancam.

Dia tidak mau Celine berhubungan dengan Andreas.

Begitu sampai kantor, Hansen langsung menyuruh bawahannya mengirimkan informasi tentang Fiona Yasin.

Sementara di Menara Jayadi, Andreas juga sedang melihat informasi mengenai Fiona Yasin.

Perusahaan Yasin adalah perusahaan developer di Kota Binara dan perkembangan mereka lumayan bagus beberapa tahun ini.

Fiona anak tunggal, dulunya juga teman sekelas Celine pas SMA.

Di Ba
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 189

    Vila Keluarga Nadine sangat luas.Selain bangunan utama, masih ada beberapa bangunan kecil yang jarang ditempati.Celine mengikuti Carla melewati taman bunga. Ketika melewati sebuah dinding bunga, Celine mengenali kalau tempat ini adalah tempat di mana dia bertemu dengan Tuan Andreas sebelumnya.Sosok Tuan Andreas berhenti sejenak di kepala Celine.Setelah melewati dinding bunga dan mengitari sebuah hutan kecil, mereka akhirnya tiba di depan sebuah rumah kecil."Ini adalah tempat tinggal Lala dulu. Dia nggak suka keramaian, jadi kamarnya ditaruh di sini. Sini, ikut aku ...."Carla membawa Celine masuk ke salah satu kamar.Begitu masuk ke kamar itu, Celine merasa sangat familier.Dia tiba-tiba teringat, waktu acara perayaan perlombaan, bajunya basah dan Kak Hansen menyuruhnya memakai baju adiknya. Susunan kamar itu sama persis dengan kamar ini."Lihat, ini Lala."Carla mengambil sebuah album foto lalu mulai membalik lembarannya.Celine fokus melihat foto-foto itu. Hampir setiap foto ada

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 190

    Carla sengaja menggodanya.Celine menerima ponsel Carla dengan ekspresi canggung.Hansen di ujung telepon juga canggung. Tadinya dia mau mencoba menjelaskan, tapi tiba-tiba teringat sesuatu, jadi dia membatalkannya."Kamu sudah bangun? Aku suruh asistenku menjemputmu." Hansen tidak tenang membiarkan Celine tetap tinggal di vila.Meski sudah ada bukti, dia tidak bisa membuktikan Carla pernah mencelakai Celine.Namun, dia tetap tidak percaya pada Carla.Setelah selesai bicara, Hansen langsung menutup telepon.Carla tertegun sambil menatap ponsel di tangannya.Carla bertanya penasaran, "Celly, apa kata Kakak?""Dia bilang mau menyuruh asistennya menjemputku ...."Celine mengira Kak Hansen pasti ada urusan mencarinya, jadi dia tidak berpikir terlalu banyak.Namun, Carla tahu jelas kalau Hansen sedang melindungi Celine darinya.Namun, dia sudah memberi tahu Celine apa yang ingin dia katakan.Teringat Andreas, Carla melihat Celine dengan ekspresi bingung dan bertanya, "Kamu benar-benar perna

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 191

    "Sempat atau nggak, kita tetap harus coba.""Benar, benar, mana tahu dia nggak mempermasalahkan kejadian sebelumnya. Kalau bisa berteman dengan setengah Nona Keluarga Nadine, pasti banyak yang iri ...."Seketika, kumpulan orang itu mulai memuji-muji Celine.Fiona pun mengernyit.Orangnya saja mungkin sudah ditelan ikan di laut, masih mau mengajaknya berteman?Kemudian, ada yang mencoba menelepon Celine, tapi dapat balasan kalau ponsel Celine tidak aktif."Kenapa nggak aktif?" ujar orang itu kecewa.Fiona malah tersenyum sinis. "Orangnya saja sudah nggak ada, ya pasti nggak aktif!""Apa maksudmu?" Teman-temannya melihat Fiona dengan tatapan bingung.Hari ini sebelum keluar rumah, Fiona sudah mencari tahu dan mendapat kabar kalau bawahan Tuan Muda Hansen sedang melakukan pencarian di area laut dekat dermaga. Kalau Celine masih hidup, untuk apa mereka mencari-cari di sana?Sementara Ronny juga sudah dikirim ke kantor polisi.Malam itu, dia tidak melakukan apa-apa, tidak mungkin ada yang m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 192

    Begitu ditanya, tubuh Fiona langsung membeku."Apa yang nggak ada hubungannya denganmu?" tanya Celine lagi.Fiona menghindari tatapan Celine lalu mengubah sikapnya. "Memangnya aku bilang apa? Aku nggak bilang apa-apa!""Waktu itu di kapal pesiar aku ingat kamu juga ada!" Celine berkata dengan tenang, "Memangnya kamu dan Ronny nggak berinteraksi sama sekali?"Mungkin karena takut ketahuan, Fiona tiba-tiba jadi sangat kuat dan langsung melepaskan tangannya dari Celine."Interaksi apa? Meski aku ada di sana, aku dan Tuan Muda Ronny nggak pernah berinteraksi!""Oh ya?"Celine tidak percaya.Reaksi seheboh ini jelas karena takut ketahuan.Namun, kalau mau mendapatkan jawaban dari Fiona, tidak mungkin dengan bertanya terus seperti ini.Celine mengangkat alisnya lalu berkata, "Ya sudah, karena kamu sudah bilang nggak ada, aku percaya padamu. Dah!"Celine melambaikan tangannya lalu pergi sambil tersenyum.Namun, Fiona malah kebingungan.Dia pikir Celine akan terus mendesaknya, tapi ternyata di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 193

    "Bagaimana dengan Fiona Yasin?" tanya Hansen."Tuan Muda, coba dengar ini ...."Asisten Hansen mengeluarkan sebuah pena perekam suara lalu memainkan sebuah rekaman suara, yaitu percakapan antara Fiona dan beberapa temannya di kafe tadi.Di saat yang bersamaan, rekaman yang sama juga sampai ke tangan Andreas.Namun, dari rekaman itu, informasi yang diberikan Fiona hanya akan membuat orang curiga kalau dia ada hubungannya dengan kejadian itu, tapi tidak menyatakan dengan jelas apa yang dia lakukan."Tuan, apakah perlu menggunakan beberapa trik?" tanya Owen.Andreas duduk di kursi sambil memainkan sebuah koin dengan tangannya.Setelah diam sejenak, Andreas berkata datar, "Pakai!""Baik."Hanya satu kata dari Andreas, Owen sudah tahu harus melakukan apa.Di sisi lain, Fiona langsung pulang setelah meninggalkan mal.Dia mengemudi sambil terus memikirkan kejadian di kapal pesiar itu. Dia terus memberi tahu diri sendiri, kalaupun malam itu ada yang melihatnya minum-minum dan mengobrol dengan

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 194

    Namun, meski sudah mencari ke sekeliling, dia tetap tidak menemukan Celine."Andreas!"Hansen menggertakkan giginya sambil mengumpat. Dia menelepon Andreas balik tapi tidak diangkat.Sementara saat ini Andreas sudah mengemudi membawa Celine ke Kompleks Tiara dengan hati puas.Mendengar ponsel Andreas terus berbunyi, Celine pun bertanya, "Kamu nggak angkat telepon?"Tanpa melihat saja Andreas sudah tahu siapa yang meneleponnya."Orang nggak penting dan urusan nggak penting, nggak usah dipedulikan."Andreas tidak melihat ponselnya sama sekali dan langsung mematikan suara ponselnya, membiarkan Hansen terus meneleponnya.Mereka pun pulang ke Kompleks Tiara. Setelah Celine tidur, Andreas baru keluar rumah.Di rumah sakit.Fiona patah tulang di kedua kakinya dan baru saja melakukan operasi. Baru saja dibawa ke kamar, dia sudah dipindahkan dari rumah sakit.Efek anestesi baru saja habis.Fiona membuka matanya dan melihat sekelilingnya gelap.Rasa sakit di kakinya membuatnya refleks berteriak.

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 195

    Fiona tidak ingin percaya, tapi saat ini dia hanya bisa percaya.Suami Celine adalah Tuan Andreas, maka perbuatannya di kapal pesiar ....Muncul rasa takut di mata Fiona. "Aku nggak melakukan apa-apa."Namun, kata-katanya ini tidak hanya sama sekali tidak meyakinkan, malah membuatnya terkesan lebih bersalah.Andreas melirik Owen sekilas. Owen langsung menelepon seseorang dan mengatakan, "Lanjutkan." Dalam beberapa menit, garis di layar kembali menurun.Ibu Fiona pun menelepon."Habis, habis sudah semua. Keluarga kita sudah mampus.""Ayahmu terkena serangan jantung karena nggak bisa menerima kenyataan ini, sudah dibawa ke rumah sakit. Fiona, kamu menghancurkan Keluarga Yasin."Suaranya penuh dengan nada menyalahkan.Fiona tertegun dan terlihat sangat putus asa.Dia yang tadinya masih bersikeras tidak mau mengatakan apa-apa akhirnya menyerah.Dia tiba-tiba melihat ke arah pria yang duduk di sofa dengan tatapan berapi-api."Tuan ... Tuan Andreas, aku bilang, aku bilang sekarang juga. Aku

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 196

    "Bu Celine ...."Cindy masuk ke kantor Celine dengan terburu-buru. Begitu pintu terbuka, Celine bisa mendengar seseorang berteriak, "Mana Celine? Aku mau ketemu Celine ... aku mau ketemu Celine!"Meski suara itu agak serak, Celine tetap bisa mengenali kalau itu suara Fiona."Biarkan dia masuk," ujar Celine kepada Cindy lalu kembali menunduk menyelesaikan desain pakaian untuk Kakek.Sampai ketika Fiona masuk ke kantornya dan memanggilnya, Celine baru mendongak. Ketika melihat Fiona, Celine tertegun sejenak."Celine, maafkan aku, aku mohon ampuni aku ...."Fiona duduk di kursi roda. Dia awalnya ingin mendorong kursi rodanya maju, tapi mungkin karena terlalu terburu-buru, tubuhnya mencondong ke depan dan akhirnya jatuh.Celine sangat terkejut."Kamu ini ...." Apa yang terjadi?Kepalanya dibalut perban, sedangkan kaki digips.Jelas-jelas kemarin masih sibuk belanja di mal, baru lewat semalam kenapa jadi seperti ini?"Celine ...." Fiona tidak peduli lagi, dia merangkak ke hadapan Celine dan

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1186

    Benar ada Tuan Andreas!Dia tahu, suami istri biasanya pasti baikan, apalagi Tuan Andreas dan istrinya.Meski dia sudah sering melihat orang-orang yang suka selingkuh, Tuan Andreas dan istrinya benar-benar saling mencintai.Seperti yang dia duga, baru beberapa saat saja Tuan Andreas sudah menemukan lokasi Nyonya dan datang ke sini untuk berbaikan.Manajer itu berlari menghampiri Andreas dan berkata, "Tuan Andreas kenapa ada di sini?"Bukannya harusnya pergi ke kamar?Melihat Andreas mengernyit, dia akhirnya mengerti. "Tuan nggak bawa kartu kamar? Tuan, ini ...."Manajer itu menyerahkan sebuah kartu kepada Andreas dengan penuh hormat.Andreas melihat kartu itu, tapi tidak mengambilnya.Manajer pun terdiam.Kemudian, tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. "Tuan jangan salah paham, kartu ini biasanya hanya dipakai waktu keadaan darurat. Tuan tenang saja, staf hotel kami nggak akan masuk ke kamar tamu sembarangan."Andreas bingung.Namun, orang ini memanggilnya "Tuan Andreas".Dilihat dari eks

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1185

    Mata Celine bergetar.Orang-orang bisa melihat betapa Andreas mencintainya. Teringat dengan kenangan-kenangan masa lalu, Andreas memang sangat mencintai dia."Aku mana mungkin marah padanya." Dia juga sangat mencintai Andreas!Dia ingin sekali Andreas bisa langsung muncul di hadapannya.Manajer tidak mengerti dengan ekspresi di wajah Celine, dia pun segera turun untuk meminta orang mengantarkan buah-buahan untuk Celine.Langit perlahan-lahan berubah gelap.Di luar Hotel Binara.Di sebuah mobil biasa yang berhenti di tepi jalan, Lala sedang mencengkeram setir mobil sambil melihat Andreas turun dari sebuah mobil lalu berjalan masuk ke hotel.Melihat sosok Andreas yang tidak terlihat lagi, cengkeraman Lala semakin kuat.Andreas ....Dia jelas-jelas tidak suka dengan acara seperti ini, tapi hari ini dia malah menghadiri pesta ini.Selama dua hari ini, Lala memperhatikan semua gerak-gerik Andreas. Dia yakin kalau Celine tidak tahu Andreas ada di Binara, sementara Andreas kalaupun melihat Ce

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1184

    Perasaan itu terus berputar di hati Celine untuk sekian lama.Sampai waktu Dylan dan Albert datang lalu melihat raut wajahnya yang pucat."Celly, kamu kenapa? Nggak enak badan?" Albert segera maju dan mengamati Celine dengan ekspresi khawatir.Sejak Celine datang ke Binara, meski mereka selalu menjaganya dengan hati-hati dan biasanya juga tidak ada yang aneh, Celine sedang hamil, mereka tetap tidak boleh lengah."Aku nggak apa-apa, mungkin semalam tidurnya nggak nyenyak."Celine berusaha tersenyum, rasa depresi dan tidak berdaya di dalam mimpi masih terasa, jadi senyumannya terlihat sangat terpaksa.Dylan dan Albert langsung menyadarinya.Mana mungkin tidak apa-apa?Albert juga tahu jelas alasannya. Sampai sekarang masih belum ada kabar tentang Andreas, dia tidak tega bertanya lagi."Celly, hari ini kamu istirahat saja di rumah."Begitu Albert selesai bicara, Celine langsung teringat dengan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional. "Nggak bisa, aku harus ke kantor.""Di kantor m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1183

    "Bantu aku!"Nadanya sudah tidak memohon seperti tadi, malah terdengar seperti memerintah.Suasana seketika hening.Ekspresi "Master Gion" berubah-ubah, sementara wajah Lala terlihat dingin dan bertekad, seakan-akan sedang menekan seorang bawahannya.Dia sebenarnya harus langsung setuju, tapi dia akhirnya bertanya lagi. "Apakah kamu sudah memikirkannya baik-baik?"Mata Lala pun bergetar.Setelah terdiam beberapa saat, Lala mengangguk dengan tegas. "Aku hanya punya pilihan ini, aku nggak bisa kehilangan dia. Cuma sekali ini saja, hari ke luar negerinya sudah ditentukan. Setelah keluar negeri, semuanya akan baik-baik saja."Dia tidak percaya Celine bisa mencari sampai ke luar negeri.Kalaupun pusat bisnis Keluarga Tjangnaka ada di luar negeri, tapi dunia ini sangat luas, dia pasti bisa menghindari mereka. Selain itu, orang-orang dia juga di luar negeri."Nona, aku mengerti. Ini terakhir kalinya, setelah ini, aku benar-benar mau pensiun. Aku sudah tua, sudah nggak bisa kerja keras."Pangg

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1182

    Pengemis itu tidak marah dengan sikap Lala yang jijik padanya.Di bawah rambut berantakan dan bau, pengemis itu tersenyum puas lalu berbalik pergi.Waktu dia menabrak Lala, dia sudah memberikan kertas itu padanya.Sekarang, dia tinggal menunggu Lala melihatnya.Muncul kilatan sinar di mata Lily, lalu segera berjalan kembali ke tempatnya.Lala ditabrak lumayan kuat.Waktu dia berdiri, hatinya tetap kesal. Melihat pengemis yang sudah pergi itu, Lala bahkan merasa jijik mau memarahinya.Andreas sudah pergi.Lala segera memanggil sebuah taksi untuk pulang.Lampu di kamar Andreas menyala. Lala berdiri lama di depan pintu, tapi akhirnya tidak masuk. Waktu dia kembali ke kamarnya untuk ganti baju, tiba-tiba di sakunya keluar sebuah kertas yang diremas.Kertas itu sangat berantakan, bahkan sedikit bau busuk.Ini bukan miliknya!Lala refleks teringat dengan pengemis yang menabraknya tadi.Ini dari pengemis itu!Kenapa pengemis itu menaruh kertas ini di sakunya?Lala membuka kertas itu, waktu di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1181

    Di kegelapan malam, sosok pengemis itu terlihat kotor dan bau. Orang-orang yang melihatnya refleks menghindar.Dia berjalan terhuyung-huyung ke satu arah.Di benaknya terus terngiang-ngiang informasi yang baru saja dia dengar. Hamil .... Celine hamil .... Hamil anak Andreas.Kenapa .... Kenapa dia seberuntung itu?Pantas saja Albert dan Dylan juga datang ke sini.Terus Andreas dan ....Bukan, ada yang salah.Lily tiba-tiba teringat dengan sosok itu.Orang itu jelas-jelas sedang mengikuti Tuan Andreas.Lala ... sedang menguntit Tuan Andreas?Seakan-akan mengetahui sesuatu, Lily langsung berjalan dengan terburu-buru. Tatapannya yang tadinya tidak fokus jadi cerah, dia mencari-cari ke sekitar sambil terus berjalan maju.Dia mencari-cari ingin menemukan orang itu.Namun, setelah sekian lama, dia tetap tidak menemukannya.Sampai dia melihat bar yang tidak jauh di depannya.Bar Artemis.Ada ingatan-ingatan yang muncul di benaknya, membuatnya menghentikan langkahnya.Sebelum dia sempat berpik

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1180

    Selama beberapa hari, Andreas terus mengingat ulang adegan yang tiba-tiba muncul di benaknya waktu itu.Namun, tidak peduli seberusaha apa pun dia, adegan yang rusak itu tetap tidak bisa disatukan sampai sempurna.Akan tetapi, semakin hancur adegan itu, dia semakin ingin mencari tahu apa itu.Semakin dia memikirkannya, kepalanya semakin sakit.Kepalanya seperti mau meledak, tapi satu-satunya hasil adalah gambar yang dia gambar di kertas.Lebih tepatnya, gambar desain sepasang cincin.Dia teringat dengan telepon hari itu, sepertinya ada sebuah kekuatan yang mendorongnya, di otaknya ada sebuah pikiran yang terus menjadi semakin jelas.Dia mau mengikuti babak final dengan desain ini!Andreas pergi ke Perusahaan Perhiasan Nadine untuk mengumpulkan gambar desain ini.Setelah itu, dia jalan-jalan tanpa tujuan sampai malam. Tanpa dia sadari, dia lagi-lagi tiba di Bar Artemis.Lala terus mengikutinya.Namun, dia tidak tahu, waktu dia melewati alun-alun yang paling ramai di Binara, ada seseoran

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1179

    Semakin Andreas tidak menjawab, Lala semakin menginginkan sebuah jawaban.Andreas mulai merasa kesal, teringat dengan suara di telepon tadi, tanpa dia sadari dia berkata, "Undangan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional."Lala jelas terlihat terkejut. "Kamu ... lolos babak awal?"Andreas tidak menjawab.Lala tetap merasa gelisah. "Kak, kamu mana ada waktu ikut final? Katanya babak final kompetisi ini nggak hanya harus desain, tapi harus merealisasikan desain itu lalu membawanya ke babak final. Kak, kamu nggak pernah membuat perhiasan ...."Lala ingin membujuknya untuk menyerah.Tiba-tiba, sebuah adegan muncul di benak Andreas.Dia ingin menangkapnya, tapi adegan itu bagaikan sebuah gelembung busa, seketika hilang tanpa jejak. Setelah itu, Andreas merasa kepalanya nyeri."Kak, kalau nggak kita pergi lebih cepat saja. Aku dengar di luar negeri ...."Suara Lala masih terdengar di kamar, Andreas berusaha menahan kekesalannya, tapi akhirnya dia menyela, "Keluar."Lala tertegun.Dia

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1178

    Di Perusahaan Perhiasan Nadine.Celine sudah berkali-kali menelepon nomor yang sama, tapi tidak diangkat.Dia melihat data peserta yang masuk ke babak final di depannya.Tuvin Sarwen.Celine sudah melihat karya peserta ini.Meski gambarnya agak kasar seperti digambar dengan buru-buru, desainnya adalah yang paling bagus di antara yang lainnya.Dia ingin orang ini berpartisipasi di babak final.Namun, orang ini hanya mengisi satu nomor telepon.Kalau telepon ini tidak terhubung, berarti tidak ada cara lain untuk menghubunginya.Karena tidak ingin melewatkan orang yang berbakat, Celine mencoba untuk terakhir kalinya.Kali ini, akhirnya panggilan terhubung.Saat panggilan terhubung, dia tidak bicara. Samar-samar, dia bisa mendengar suara napas yang entah kenapa membuat jantung Celine berdebar. Dia sadar kembali dan berkata, "Halo, apakah ini Tuan Tuvin Sarwen?"Suara itu membuat Andreas tertegun.Suara ini .... Kenapa terasa familier? Seakan-akan pernah dengar di mana, seakan-akan dia sang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status