Kata-kata Fiona bagaikan minyak untuk api amarah di hati Ronny."Heh, bagus, aku pergi memberinya pelajaran sekarang juga."Setelah melihat semua orang sedang bermain dengan heboh, Ronny diam-diam keluar dari klub.Fiona tersenyum sombong lalu mengirim pesan ke Lily. "Sudah berhasil, kamu tunggu saja pertunjukannya. Oh iya, obat yang kamu kasih itu efeknya bagus, nggak?"Tadi waktu Fiona menuangkan alkohol, dia diam-diam menambah sedikit obat ke dalamnya.Tak lama kemudian, dia sudah menerima balasan dari Lily."Nanti lihat saja."Fiona tersenyum sinis lalu minum seteguk alkohol. Dia sangat menantikan pertunjukan nanti.Di sekitar sangat berisik, ada yang minum-minum, ada yang menari.Carla yang dikelilingi orang-orang sudah mulai setengah mabuk, tapi dia melihat dengan jelas apa yang terjadi setelah Fiona menghampiri Ronny.Teringat dengan Celine yang ada di lantai paling atas, Carla berpura-pura khawatir dan meletakkan gelasnya."Aku nggak boleh minum lagi, adikku sendirian. Kalau ak
Di ujung telepon satunya lagi, Andreas sudah sedang berjalan keluar Menara Jayadi dengan ekspresi suram.Celine sedang dalam bahaya!Sampai panggilannya terputus, Andreas masih menggenggam erat ponselnya lalu berpesan pada Owen dengan nada dingin, "Cepat cek lokasi Celine sekarang!"Setelah itu, Andreas teringat sesuatu dan langsung menelepon Hansen.Kemudian, dia menggertakkan giginya sambil berseru, "Mana Celine? Celine ke mana?"Di otaknya terus terngiang kata-kata Celine tadi. Andreas yang biasanya selalu tenang menghadapi segala macam masalah, saat ini sangat panik.Begitu mendengar suara Andreas, Hansen langsung tahu ada masalah."Celine sedang di kapal pesiar," kata Hansen jujur.Belasan menit sebelumnya, dia sudah menelepon Celine dan Celine baik-baik saja, siap-siap mau tidur.Hansen pikir dia yang terlalu berprasangka buruk, mungkin Carla dan yang lainnya hanya main-main biasa di kapal pesiar.Jadi, dia tidak mengatakan apa-apa sambil terus mencari kapal pesiar mereka.Tiba-t
Tubuh Celine menabrak pembatas, tapi tetap tidak bisa menghentikan kejatuhannya.Ketika tubuhnya melewati pembatas, Celine merasa dia akan mati.Celine akhirnya jatuh ke laut dan menimbulkan cipratan besar di permukaan air, air yang dingin pun menyelimuti tubuh Celine. Pada saat ini, muncul orang-orang di benak Celine ....Ibu .... Winny ....Dia masih belum menemukan alasan sebenarnya kematian Ibu, juga sudah lama tidak bertemu dengan Winny.Lalu ada Tuan Richard.Kalau dia mati, Tuan Richard bukannya tidak bisa menyembuhkan kerinduannya terhadap putrinya melalui dia lagi?Lalu Kak Hansen ....Sampai akhirnya, muncul wajah yang tampannya luar biasa di benaknya.Perjanjian antara dia dan suaminya masih berlaku. Dia masih berutang dua triliun pada suaminya, kalau sampai dia mati, suaminya bakal rugi besar!Tiba-tiba, Celine sangat ingin tahu apa yang sedang dilakukan suaminya sekarang.Namun, sepertinya dia sudah tidak punya kesempatan untuk melihat wajah tampan itu lagi!Tiba-tiba Celi
Isi pikiran Celine kosong sejenak.Namun, dia kenal suara Hansen."Kak Hansen, ternyata kamu yang menolongku, aku pikir aku sudah pasti mati." Celine yang hidup kembali menghela napas lega lalu tersenyum lemah dengan wajahnya yang pucat pasi.Untung dia tidak jadi mati!Akan tetapi, dia sangat lelah!Hansen merasakan Celine yang berada di pelukannya sangat lemah, dia melepaskan pelukannya dan melihat wajah Celine yang terlihat sangat lelah."Tidurlah, nanti pas bangun, kita sudah sampai rumah," ujar Hansen lembut.Setelah Celine menutup matanya, Hansen menggendong Celine kembali ke kapal.Ketika kapal itu sampai di dermaga, Celine belum bangun.Hansen pun menggendong Celine turun dari kapal. Satu jam kemudian, mereka sudah tiba di vila Keluarga Nadine.Saat ini, langit masih gelap. Ketika Wahyu mendengar ada suara di luar, dia langsung memakai baju kerjanya lalu keluar. Melihat Hansen menggendong Celine, dia langsung bergegas menghampiri mereka dan bertanya, "Nona Celine? Nona Celine k
Organisasi Swastamita milik Keluarga Jayadi!Mereka kenapa datang ke sini?Beberapa puluh anggota Swastamita muncul bersamaan berarti urusan kali ini sangat penting.Andreas ....Carla terpikirkan sesuatu dan langsung melihat sekeliling. Seperti dugaannya, dia melihat sebuah kapal pesiar putih yang berlayar tak jauh dari kapal mereka.Dia bisa-bisanya datang secepat ini, bahkan mengerahkan kekuatan Swastamita.Carla menggigit bibirnya, tapi seketika muncul senyuman sinis di matanya.Celine sudah dibawa pergi oleh Andreas, untuk apa dia kemari?Sudah terlambat!Namun, Carla tidak tahu kalau Andreas datang bukan untuk mencari Celine, melainkan untuk mencari orang yang melukai Celine."Ikat mereka semua."Dengan satu perintah dari Owen, semua orang di belakangnya langsung menerjang ke semua orang yang ada di kapal. Tak lama kemudian, semua orang sudah diikat jadi satu.Termasuk Carla.Carla mengenal Owen, dia pun langsung marah-marah. "Owen, kamu nggak lihat aku siapa?""Nona Carla, maaf,
Namun, pelaku ini ....Andreas mengangkat dagu Ronny dengan ujung sepatunya.Ronny sama sekali tidak berani melihat orang di depannya ini, tapi saat ini dia dipaksa untuk menatap matanya. Ronny merasa dia telah menyinggung orang yang tidak sepatutnya disinggung."Kamu tahu siapa dia?" tanya Andreas dengan nada dingin.Ronny tertegun sejenak lalu menjawab dengan suara bergetar, "Ce ... Celine Maira ....""Terus?"Ronny menelan ludah sambil berpikir mau menjawab apa. Saat ini, pria di depannya kembali berkata, "Dia itu kekasihku! Memangnya kamu pantas menyentuh kekasihku?"Ronny tertegun. Kemarin dia dengar Fiona berkata kalau suaminya Celine adalah seorang pekerja seks di bar.Namun, seorang gigolo mana mungkin bisa semenakutkan orang di depannya?Siapa sebenarnya dia?"Pukul, pukul terus," perintah Andreas sambil menarik kakinya.Owen melirik salah seorang pengawal di sampingnya, lalu pengawal itu pun menendang-nendang Ronny.Sampai ketika kapal Andreas tiba di dermaga, Ronny sudah sek
Celine mencengkeram tangan Hansen dengan sangat kuat.Awalnya tubuh Hansen hanya mencondong sedikit ke depan. Namun, karena tenaga Celine, dia kehilangan keseimbangannya dan hampir jatuh menimpa Celine.Namun, untungnya Hansen langsung menopang tubuhnya dengan tangan lainnya.Meski begitu, wajah Celine tetap sangat dekat.Hansen mengedipkan matanya, jantungnya juga berdetak kencang, bahkan dia tidak sadar apa yang Celine katakan saat Celine mencengkeram tangannya tadi.Sampai Celine kembali mengulanginya."Suamiku, tolong aku!"Kali ini, ekspresi Celine sudah lebih tenang, tapi keningnya tetap berkerut, cengkeramannya di tangan Hansen juga tetap sangat kuat.Suami ....Hansen melihat ke bawah, muncul kilatan sedih di matanya.Tak lama kemudian, dia menjilat bibirnya lalu mengelus kerutan di dahi Celine, berharap bisa menyingkirkannya."Celly, sudah tidak apa-apa."Hansen menenangkan dengan suara lembut.Perlahan-lahan, kerutan di kening Celine pun menghilang, seakan-akan dirinya sudah
Begitu tiba di vila, Carla tahu dari Wahyu kalau Andreas datang.Ekspresinya berubah sedikit dan langsung bergegas ke kamar Celine.Begitu masuk, dia melihat pemandangan yang sangat aneh.Celine berbaring di kasur memegang tangan Hansen, sedangkan Andreas duduk di tepi kasur sambil menggenggam tangan Celine yang lainnya.Kedua pria itu memasang wajah kesal, seakan-akan sedang membandingkan sesuatu.Namun, seseorang malah tidur dengan sangat tenang.Carla tertegun sejenak lalu muncul keirian di hatinya.Ketika dia membuka pintu, Andreas dan Hansen langsung melihatnya.Menyadari sesuatu, Carla langsung berjalan masuk dengan ekspresi khawatir. Dia melihat Celine dengan tatapan cemas dan perasaan bersalah. "Celly ... Celly nggak apa-apa, 'kan?""Keluar!""Keluar!"Andreas dan Hansen berkata secara bersamaan.Carla menggigit bibirnya, tapi ekspresi khawatir dan rasa bersalah di wajahnya masih ada.Namun, begitu dia keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah.Tepat pada saat ini, dia me