Share

Bab 17 A

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-06 20:59:02

Part 17

'Po-polisi? Mau apa mereka?'

"Selamat pagi, Pak," sapa pria berseragam itu dengan ramah.

"Iya, pagi. Cari siapa ya, Pak?" tanya Ramdan dengan nada gugup.

"Apa benar ini kediaman Pak Ramdan Adiwinata dan Bu Alya Nadira?" tanya salah seorang petugas.

"Iya benar, saya sendiri dan Alya istri saya. Mohon maaf ada apa ya, Pak?" Ramdan kembali bertanya.

"Ini surat panggilan untuk bapak, mari silakan datang ke kantor polisi, untuk proses penyidikan."

Mata Ramdan membulat, apalagi saat membaca surat panggilan itu, wajahnya pias. Ia dipanggil ke kantor polisi atas kasus perselingkuhan dan perzinahan? Tidak, ini tidak mungkin!

'Kurang ajar, Risna, jadi dia benar-benar melaporkan kami.'

"Siapa yang datang, Mas?" tanya Alya. Ia terpaku di tempatnya berdiri saat melihat dua pria berseragam polisi itu.

"Pak Polisi?" lirihnya.

"Al, kita dipanggil ke kantor polisi untuk proses penyidikan," ujar Ramdan

"Hah, memangnya kita salah apa, Mas?" Kening Alya berkerut tak mengerti.

Ramdan menyerah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
kamu yang GATEL JANDA LACUR Risna nggak ikut suaminya karena mengurus orangtuanya Ramdhan bukan asal kayak kamu jual diri
goodnovel comment avatar
ZyEn Sulaikho
mampus kau Ramdan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 17 B

    "Kenapa? Memangnya aku biang masalah?" pekik Alya tapi terima.Ramdan membuang nafas kasar. "Bukan begitu. Seperti yang sudah-sudah, kalau kalian ketemu pasti tidak akan akur! Kalian bertengkar terus, aku pusing kalau lihat kalian berantem!"Alya mendengus lagi. "Itu karena dia yang mulai duluan, Mas, bukan aku! Kalau dia datang secara baik-baik, tentu saja aku menyambutnya dengan baik-baik pula!" Alya masih membela diri bahwa dia paling benar dan Risna yang salah."Sudah, pokoknya kamu di rumah saja, jaga Hendra. Masalah ini biar aku yang urus. Aku akan membuat Risna mencabut laporannya. Dan setelah laporan itu dicabut, aku akan menceraikannya, agar tak ada masalah seperti ini lagi. Kita bisa hidup bahagia dengan anak-anak kita. Apa kau puas?"Kali ini Alya mengangguk. Ia tersenyum lega karena sang suami memilihnya. Jelas lah, ada si jabang bayi di perut yang menjadi pengikat mereka. "Tapi aku ingin ikut, Mas, aku ingin tahu gimana ekspresinya itu setelah ditalak oleh kamu! Hahah di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 18

    Part 18Risna tersenyum miring. "Kamu mau menyuapku dengan ini, Mas? Hhh, Tidak akan!"Risna menerima buket bunga dan cake itu lalu membuangnya ke tanah. Mata Alya membulat melihat tindakan Risna. Ia hendak mendorong wanita itu, tapi Ramdan segera menahan tangannya. "Aku tidak akan luluh pada kalian!" ujar Risna. Seperti kue itu yang dibanting jadi luluh lantak. Seperti itu juga hatiku, hati yang terluka tak bisa kembali utuh seperti sedia kala. Sakit itu masih terasa bekasnya."Aku tahu Ris, ini memang tak bisa menutup kesalahanku. Tapi, bisakah kau memberiku kesempatan sekali saja? Maafin kesalahan kami, Ris."Risna hanya menggeleng. Ia merasa malas sekali kenapa suaminya datang kembali. Bahkan ia databg bersama madunya. Tetiba Ramdan bersimpuh di hadapannya. Lalu menggemggam kedua tangan wanita itu dengan erat.Risna menarik tangannya secepatnya."Pergilah, Mas. Aku tak ingin berdebat denganmu. Sudah cukup semalam kau memperlakukanku dengan buruk""Tunggu, Ris! Tolong maafin aku.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 19. Insiden penculikan

    Part 19“Hai Sayang, kamu mau tau kenapa kau ada di sini? Kau adalah mainanku sekarang, Cantiiik.”Risna menepis tangan lelaki asing yang berusaha menyentuh pipinya. Perasaannya takut setengah mati. Apalagi berada bersama lelaki yang begitu kurang ajar. Ia ada dimana dan dengan siapa, sama sekali tak tahu. Bagaimana caranya dia kabur dari cengkeraman lelaki yang berbahaya ini?Risna masih berpikir dengan keras, tapi tak ada titik terang. Ia baru sadar kalau kedua kakinya di borgol hingga ia tak leluasa bergerak.“Si-apa kau?” tanya Risna masih gemetar. Ia menggeser tubuhnya menjauh dari lelaki itu. Badannya terasa lemas, kepalanya pun terasa begitu pusing. Tapi ia harus menjaga kesadarannya.Lelaki itu tersenyum menyeringai. “Kau sudah tak sabar sepertinya. Kenalkan sayang, aku Gibran. Namamu Risna Prameswari, bukan?” tanyanya.Mata Risna membelalak, ia terkejut bahwa lelaki itu mengenalnya. Sebenarnya siapa dia? Mendadak pria itu merangkul pundak Risna hingga kepala mereka berdekatan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 20A

    Part 20A"Ris-na be-lum pu-lang ju-ga?" tanya wanita tua yang tengah berbaring di bed pasien. Perasaannya harap-harap cemas memikirkan sang menantu yang tak kunjung pulang dan jarang memberinya kabar.Dewangga menggeleng sejenak. "I-bu kha-wa-tir, Nak. A-pa a-da se-su-a-tu yang ter-ja-di de-ngan-nya? A-pa-la-gi Ram-dan ti-dak per-nah mem-be-ri ka-bar.""Jangan harapkan anak itu, Bu. Dia sibuk dengan kerjaannya sendiri." Dewangga menghela nafas panjang. "Ibu mau aku menyusul Risna pulang?" tanya pria itu lagi. Rasanya tak tega melihat sang ibunda bersedih karena kehilangan menantu tercintanya.Sang ibunda mengangguk lemah. "Ibu yakin tidak apa-apa kalau ditinggal?" tanya Dewangga lagi memastikan."I-bu i-ngin Ris-na pu-lang, i-bu kha-wa-tir," jawabnya dengan nada bergetar.Deqangga menatap ibunya dengan pandangan sayu. "Baiklah kalau begitu, aku akan siap-siap berangkat ke kota. Doakan supaya ketemu dengan Risna ya, Bu."Ibu mengangguk lagi."Ibu tidak perlu khawatir, aku akan suru

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 20 B

    Part 20 B"Oh atau kau memilih kuhangatkan saja?" tanya Gibran dengan pandangan mengintimidasi.Risna menggeleng perlahan. Kristal bening yang sedari tadi tergenang, kini luruh juga. Ya Allah, tolong hambaMu ini."Mas, tolong jangan hina aku seperti ini. Sebenarnya, apa yang kamu inginkan, Mas? Apa kamu butuh uang? Hingga mau melakukan pekerjaan kotor seperti ini?" tanyq Risna memberanikan diri.Gibran menaikkan sebelah alisnya. "Kamu menghinaku ya wanita?!"Braaakk ...! Gibran menggebrak meja di sampingnya, cukup membuat Riena berjingkut kaget. Lelaki itu makin mengintimidasinya, ia makin mendekat, membuat Risna makin bergidik ngeri."Layani aku malam ini, maka kamu akan kulepaskan!" teriak Gibran, membuat Risna makin ketakutan."Tidak akan pernah! Sampai mati pun aku tidak akan pernah menyerahkan kehormatanku pada orang lain!" tukas Risna membela diri."Oh, kau berani rupanya. Menarik! Baru kali ini ada wanita yang menolakku!"***Pukul 21.35 WIB, mereka sampai di lokasi tujuan. Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 21

    Part 21"Risna!!"Dewangga menangkap tubuh Risna agar tak jatuh ke lantai. Ia memeriksa suhu badannya, terasa panas. "Astaghfirullah, aku sampai gak peka kalau kamu sakit," lirih Dewangga. Ia langsung membopong tubuh adik iparnya yang tiba-tiba tak sadarkan diri."Bertahanlah, Risna. Aku akan membawamu ke klinik terdekat."Dengan perasaan khawatir Dewangga membawa Risna masuk ke dalam mobil, untung saja ada petugas polisi yang berbaik hati, bersedia mengantar mereka ke pusat layanan kesehatan.Kendaraan roda empat itu bergerak membelah jalanan dengan kencang. Sepanjang jalan, ia hanya harap-harap cemas serta mengutuk perbuatan adiknya yang bahkan tidak peduli istrinya berada dalam bahaya. Untung saja ia masih bisa menemukan Risna, mungkin bila terlambat sedikit saja, entah apa yang terjadi padanya. Saat ini saja, dia merasakan trauma.Dewangga tergopoh-gopoh, sembari menggendong adik iparnya masuk ke dalam klinik. Beberapa orang suster datang sembari mendorong brankar. Mereka membaw

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 22

    Part 22Aku merasa sangat bersyukur, Mas Dewangga datang di waktu yang tepat. Entah aku justru merasa kakak iparku jauh lebih peduli dari pada suamiku sendiri. "Lalu ibu?" tanyaku dengan getir. Sesekali kuedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Menatap langit-langit ruang perawatan yang putih bersih. Ada kekosongan dan hampa di sudut hati ini. "Kamu tenang saja, Risna. Aku akan bantu jelaskan juga pada ibu mengenai sikap Ramdan. Dan juga mengenai keputusanmu.""Apa ibu tidak apa-apa mendengar itu semua?""Semoga saja, insayaallah, ini yang terbaik buat kamu dan buat semuanya. Ibu pasti akan mengerti. Jadi janganlah ragu untuk ikut pulang denganku," sahut Mas Dewangga. Aku mengangguk pelan, lalu terdiam, hanyut dalam pikiranku sendiri. Rasanya terlalu lelah bila mengikuti dendam."Makanlah Risna, jangan sampai perutmu kosong lagi, kau terlihat lemah sekali. Ibu akan sedih melihatmu seperti ini."Mas Dewangga menyodorkan makanan yang tadi diantar oleh petugas. "Mau kusuapin?" tanyan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Bab 23. Ditangkap?

    Part 23" ... Lima orang terduga pelaku tindak pidana perdagangan manusia atau Human Trafickking ini berhasil diamankan oleh polisi di tempat persembunyiannya. Kelima orang tersebut merekrut sejumlah perempuan muda untuk dipekerjakan sebagai pelayan wanita di tempat hiburan. Saat diringkus, mereka menyandera seorang wanita di sebuah kamar. Sementara salah satu pelaku berinisial GR yang berusaha kabur dilumpuhkan petugas di bagian kaki, kini dirawat di Rumah Sakit. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk mengetahui apakah masih ada pihak yang terlibat ..."Alya tercekat saat mendengar berita itu. Apalagi ia saat melihat di layar televisi, wajah Gibran tengah disorot kamera. Sementara empat teman lainnya digelandang ke kantor polisi. "Jadi Gibran termasuk pelaku perdagangan manusia? Terus Risna? Dia berhasil bebas dong?! Ah, kenapa nasib baik selalu berpihak padanya!"Dadanya berdetak dengan kencang, seolah jantung itu hampir terlepas dari tempatnya. Ia berjalan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10

Bab terbaru

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 83. END

    Part 83Dua tahun berlalu... Ini hari yang paling membahagiakan untuk Risna, karena dia berhasil menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang mahasiswi. Hari ini adalah hari kelulusan alias hari wisuda di perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu. Gadis kecil mungil itu berlarian kecil menuju Risna. "Ate ate ate...." ocehnya dengan lucu. Risna yang tengah dirias dan memakai kebaya dan rok dari kain jarik menoleh ke arah bocah mungil itu. Dewangga tersenyum, langsung menggendong gadis mungil itu dan menciuminya. "Ate..." Ia terlihat berontak tak ingin digendong oleh Dewangga, tangan gadis kecil itu terulur padanya. "Sini, Mas, Rina sepertinya ingin digendong olehku," sahut Risna sambil senyum. Risna menciuminya dan menjawil pipinya yang chubby. "Keponakan ante udah wangi nih, udah siap mau ikut tante?" tanya Risna dengan lembut.Arina manggut-manggut sambil mengoceh tak jelas lagi. Ya, dia Arina, putri mungil kakaknya, Reyhan dan Zahra. Umurnya satu tahun lebih beberapa bulan, h

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 82

    Part 82Risna melambaikan tangan saat mengantar kepergian sang kakak dan istrinya di Bandara."Semoga sukses bulan madunya, Kak dan cepat dapat momongan!" seru Risna sambil tertawa renyah. Reyhan mengusap lembut kepala adiknya sambil tersenyum. Begitu pula dengan Zahra, dia yang sedari tadi berdiri di samping suaminya, merasa agak gugup karena ini pengalaman pertamanya untuk naik pesawat."Kamu juga ya, Dek. Pokoknya kita harus berikan kebahagiaan untuk papa dan mama. Dewa, kupercayakan sepenuhnya padamu. Jaga adikku dengan baik," sahut Reyhan."Tentu, Bang. Risna sudah jadi tanggung jawabku.""Aku juga titip papa dan mama ya. Kabari kalau ada apa-apa.""Iya, Bang, pasti. Abang gak perlu khawatir. Bersenang-senanglah bersama istri dan jangan pikirkan kami. Semoga honeymoonya sukses."Reyhan dan Zahra tersenyum, kemudian ia segera menuju ke pesawat setelah ada pengumuman, pesawat akan take off.Dewangga dan Risna saling berpandangan sejenak lalu melempar senyum. Mereka pulang setelah

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 81

    Part 81Kini Pak Hadiwilaga bisa bernapas dengan lega. Sungguh, ia tak menyangka, ternyata selama ini ia memelihara dua penjahat sekaligus selama puluhan tahun! Miris bukan?Bahkan Derry masih satu kerabat dengan istrinya itu. Maksudnya sang mantan istri.Reyhan dan yang lain pun baru tahu kalau dalang dibalik hilangnya Risna dulu adalah Bu Martha. Semua bukti dia dapatkan saat orang suruhannya melakukan penggeledahan di rumah terbengkalai milik Martha. Ia menemukan sebuah catatan diantara tumpukan buku yang sudah usang. Catatan yang menjelaskan dimana saja ia harus beraksi bersama.Saat pertama mengetahuinya, dadanya berdebar sangat kencang, jadi Martha memang sudah mengincar keluarganya dari dulu. Dia benar-benar tak kenal lelah untuk mendapatkan papanya. Obsesinya karena ingin jadi orang kaya hingga melemahkan akal pikirannya. *** Tiga wanita itu tengah berkumpul di ruang tamu, mereka tengah membicarakan pesta syukuran untuk pernikahan Reyhan dan Zahra. Mereka melihat-lihat foto

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80B

    Tak ingin membuang-buang waktu dan berkonsultasi dengan dokter yang merawat ayahnya, Reyhan meminta surat pengantar agar bisa membawa ayahnya ke rumah sakit lain yang lebih besar dan lengkap peralatan medisnya. Hal itu disetujui oleh pihak RS. Agar Pak Hadiwilaga mendapatkan perawatan semaksimal mungkin tanpa gangguan dari siapapun lagi.Setelah mengurus berkas-berkas sekaligus administrasinya, Pak Hadiwilaga langsung dibawa pergi dengan ambulance. Disusul oleh Reyhan dan juga Zahra di mobil belakang.Reyhan bertindak cepat agar tak keduluan oleh sang ibu tirinya. Ia mendapatkan laporan dari Arfan dan Zhafi mengenai rencana licik Martha ingin membuat kondisi Pak Hadiwilaga makin memburuk. Meskipun kemarin Pak Hadiwilaga terlihat lebih baik dari pada biasanya, tapi sebentar-sebentar terbangun dan merasakan dadanya yang begitu sesak."Dek Zahra, aku mau minta satu permohonan padamu," ujar Reyhan saat berjaga dalam ruang perawatan ayahnya di rumah sakit yang baru."Katakan, Mas.""Tolong

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80A

    Part 80Beberapa waktu sebelumnya ... Setelah Ramdan pergi dan tak kembali lagi. Dia menghubungi lelaki itu berkali-kali tapi tak kunjung direspon. Ia juga tetap menunggunya pulang, tapi sampai sekarang, Ramdan tak pernah kembali. Alya bingung dan frustasi. Apa yang harus ia lakukan sekarang, tak ada lagi yang menanggung biaya hidupnya.Hingga akhirnya tiba waktunya bayar kontrakan, tapi Alya tak sanggup membayarnya karena uangnya sudah habis, habis untuk makan, dia dan anak-anak."Maaf ya, Mbak. Tidak ada toleransi. Bukan karena saya manusia yang tidak punya hati, bisnis tetaplah bisnis. Jadi lebih baik sekarang mbaknya dan anak-anak pergi dari kontrakan saya," tukas pemilik kontrakan yang sudah memberi waktu lewat dua hari dari jatuh tempo."Pak, saya mohon, tunggu sampai suami saya pulang!" Alya memohon dengan mata berkaca-kaca. Tapi pemilik kontrakan itu tak menggubrisnya. Hidup Alya makin kacau."Maaf ya, Mbak, penghuni baru akan segera datang, jadi tolong kosongkan kontrakan

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 79

    Part 79Saat wanita itu mendongak, baik Dewangga dan Risna sangat terkejut saat melihatnya dengan penampilan yang awut-awutan tak karuan."Ka-kamu?"Alya terperanjat kaget melihat mereka kini ada di dekatnya. "Alya, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Dewangga tak habis pikir, pada wanita yang suka sekali bersandiwara."Kamu sengaja ya melakukan ini? Kamu ingin mencelakakan dirimu sendiri dan bayimu itu?"Alya bangkit seraya mendekap bayinya yang masih terus menangis. Dia menggeleng pelan lalu beringsut mundur ke pinggir jalan. Badannya sudah tak terurus, wajah kusut dan kumal, begitu pula dengan bajunya yang tampak kotor dan dekil. Dia tak menanggapi ucapan dari Dewangga maupun pandangan menuntut dari Risna yang seolah ingin tahu apa yang terjadi pada dirinya. Dia berlari-lari kecil sambil terus menggendong bayinya yang kelaparan."Mas, apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Risna sambil terus memandang wanita itu yang berjalan terus tanpa menoleh lagi. Ia berjalan tanpa alas

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 78

    Part 78"Kau sudah pulang rupanya, lalu siapa wanita di sampingmu?" Bu Martha berjalan menghampirinya begitu pula dengan Karina. Ia tersenyum penuh kepalsuan."Mas, aku senang sekali kamu akhirnya pulang juga. Aku kangen sekali sama kamu. Aku ikut khawatir saat tante bilang kalau kamu hilang kontak dan gak ada kabar berhari-hari. Aku cemas sekali, Mas," ucap Karina. Ia hendak memeluk Reyhan tapi langsung ditepis lelaki itu.Karina tersenyum dan melirik ke arah wanita di samping Reyhan dengan tatapan sinis. Dadanya sudah berdesir rasa cemburu ketika melihat tangan Reyhan menggenggam erat wanita di sampingnya."Dia istriku," sahut Reyhan kemudian. Tampak keterkejutan yang begitu kentara di wajah keduanya."Istri? Sejak kapan kamu menikah? Memangnya kamu kenal dengan dia?" tanya Bu Martha penasaran. "Makanya kedatanganku kesini karena ingin mengenalkan istriku pada kalian. Namanya Zahra, aku menikah dengannya dua hari yang lalu.""Mas Reyhan, kamu serius menikah dengannya?" Karina tamp

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77B

    Ia menoleh ke arah sang suami, Reyhan sudah memejamkan matanya, sepertinya ia sudah sangat kelelahan, hingga tertidur tanpa sadar. Zahra tersenyum memandang wajah tampan di hadapannya. Reyhan benar-benar pria yang baik. Sikapnya sangat dewasa kala menghadapi masalah, meski terkesan cuek dan dingin tapi nyatanya dia sangat peduli.*** Pagi harinya, 5 orang pekerja di rumah Reyhan dikumpulkan jadi satu di halaman belakang. Mereka saling pandang karena tak tahu menahu apa yang akan dilakukan sang majikan pada mereka. Bik Sawi, Bik Marni, Pak Herman, Pak Doni dan Pak Agus berdiri dengan raut wajah bingung.Reyhan dan Pak Kamal menghampiri mereka. "Bapak dan bibi sekalian, apa kalian tahu kenapa kalian dikumpulkan di sini?" tanya Reyhan dengan tatapan tajam. Ia memabdang para pekerja di rumahnya satu per satu."Tidak, Pak," sahut mereka serempak. Kali ini mereka saling tertunduk."Saya ingin bertanya pada kalian, apa gaji yang selama ini saya berikan itu kurang?""Ti-tidak, Pak.""Apa b

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77A

    Part 77Semua sudah berkumpul di meja makan. Zahra tampak kikuk dan hanya diam melihat aneka makanan yang terhidang di meja. Baginya ini begitu mewah."Kenapa diam saja kakak ipar? Apa kakak tidak suka dengan menu ini?" tanya Risna heran. Yang ditanya justru terisak. Ia sangat terharu. "Bukan, bukan itu. Tapi ... terima kasih banyak, terima kasih kalian sudah menerimaku," ujar Zahra lagi.Reyhan hanya tersenyum. Begitu pula dengan Bu Salamah serta anggota keluarga yang lain."Kamu adalah menantuku, Nak. Itu artinya kamu adalah bagian keluarga kami, jangan merasa sungkan begitu."Zahra mengangguk pelan meski ragu."Iya kakak ipar, kamu adalah istri kakakku berarti kakakku juga.""Ehemmm ...! Kalau begitu Risna, panggil dia dengan panggilan yang lebih akrab lagi, biar dia terbiasa dan terkesan dengan kita semua," pungkas Reyhan."Baiklah, aku akan memanggilmu, Mbak Zahra. Ayo mbak, dimakan. Ini semua masakan Bik Marni dan juga aku," jawab Risna.Zahra tersenyum. "Terima kasih, Dek. Ter

DMCA.com Protection Status