Beranda / Romansa / Ternyata Suami Dadakanku CEO / Bab 3. Direndahkan Dan Dibela

Share

Bab 3. Direndahkan Dan Dibela

Penulis: Atiek S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-10 20:47:38

“Aku adalah–”

“Alaaah, sudahlah! Tidak perlu dijawab! Kalau kamu jawab, nanti malah aku yang ditegur lagi!” potong Citra dengan kesal. “Lagi pula, kamu bisa kerja apa sih? Paling cuma pegawai rendahan, atau tukang bengkel. Lihat saja pakaiannya nggak etis untuk datang melamar,” tuding wanita tua itu dengan keji.

Rayana bisa melihat Zain mengerjapkan matanya, agak terkejut. Pria itu menatap pakaiannya, tampak mempertanyakan apa yang bermasalah dari penampilannya?

Rayana sendiri juga hanya bisa menggigit bibirnya. Walau Zain memang terlihat sedikit santai, tapi dia berpakaian rapi! Kenapa sang nenek harus menghina pria tersebut seperti itu?

“Lihat anakmu itu Ratri, bahkan memilih suami pun nggak becus. Mau dikasih makan apa kalau hanya seorang pegawai biasa?!” tanya Citra. “Lihat dong Celine! Tunangannya punya jabatan Direktur di perusahaan. Direktur loh, Ratri! Gajinya besar, bisa beli rumah, mobil, dan perhiasan mahal. Kalau pegawai? Hahaha bisa beli apa?!”

Rayana mulai tidak nyaman lantaran cara Citra berbicara sudah terlewat keterlaluan. “Nek, jangan–”

“Saya rasa itu bukan urusan Anda.”

Kalimat yang memotong ucapan Rayana itu membuat semua orang mematung. Mereka menoleh dan melihat Zain menampakkan wajah tidak bersahabat ke arah Citra.

“Kamu bilang apa?” tanya Citra.

“Saya bilang, urusan bagaimana saya menafkahi Rayana bukanlah urusan Anda. Yang jelas, saya mampu dan bisa menafkahi calon istri saya,” tegas Zain. 

Sebelum Citra sempat membalas, pria itu melanjutkan, “Sejujurnya, saya agak bingung. Kenapa dari tadi Anda terus ikut campur dalam percakapan saya dengan Tante Ratri yang merupakan ibu kandung Rayana? Anda hanya nenek tiri Rayana, bukan?”

“Kurang ajar!” maki Citra dengan wajah memerah, marah. “Walau tidak ada hubungan darah, tapi aku peduli dengan Rayana! Makanya aku tanya jelas latar belakang kamu dan–”

“Peduli?” potong Zain lagi dengan ekspresi mempertanyakan. “Dibandingkan kalimat peduli, dalam kurang dari setengah jam saya di sini, saya lebih sering mendengar kalimat hinaan dari mulut Anda terhadap Rayana.” Dia menatap Rayana, lalu berkata selagi menyentuh tangan wanita itu dengan lembut, “Apa ini caramu diperlakukan sehari-hari? Dihina dan tidak dihargai?”

Celine, adik tiri Rayana, merasa Zain terlewat angkuh. Dia pun meraung, “Hah! Apa yang perlu dihargai dari dia? Apa yang pernah dia berikan kepada keluarga ini?! Sudah diberi tempat tinggal saja sudah bagus dan dia harusnya bersyukur! Atas dasar apa dia pantas membuat kami berbuat baik sama dia?!”

“Itu benar!” Citra kembali berkoar lantaran mendapatkan dukungan. “Selain numpang makan dan tidur, tidak ada sedikit pun yang bisa dibanggakan darinya!” Senyuman sinis dan mengejek terlukis di bibir wanita tersebut. “Kami itu memanggilnya benalu bukan untuk menghina, tapi menyatakan kebenaran saja!”

Pandangan Zain menggelap. Dia berniat untuk angkat bicara lagi, tapi seseorang yang mengejutkan telah terlebih dahulu bersuara, “Setiap bulan aku memberikan uang sepuluh juta untuk keperluan keluarga, apa itu tidak berarti apa pun?” 

Semua orang terdiam, lalu menoleh ke arah sumber suara. Ternyata, yang berbicara adalah Rayana sendiri!

Burhan, sang ayah tiri, menautkan alis mendengar kalimat sang putri. “Kamu memberikan sepuluh juta tiap bulan?” Dia menatap sang istri. “Apa maksudnya ini?” 

Namun, Ratri tampak serba salah dan bingung harus mengatakan apa.

Rayana menatap sang ayah tiri yang sekarang tampak kebingungan dengan kalimatnya. Dia tahu, hal ini tidak pernah sampai ke telinga sang ayah lantaran sang nenek yang selalu menerima uang bulanan darinya.

“Setiap bulan, aku selalu memberikan sepuluh juta dari hasil butik ke Nenek. Itu semua untuk keperluan keluarga,” jelas Rayana lagi, membuat sang ayah tiri terkejut.

“Halah! Jangan bohong kamu! Aku nggak pernah dengar tuh!” ucap Celine selagi melipat tangan di depan dada.

“Kalau kamu tidak percaya, tanyakan saja pada Nenek. Dia yang selalu menagih karena katanya keperluan keluarga tidak cukup.”

Di saat ini, Burhan langsung menatap sang ibu dengan wajah tidak percaya. “Benar begitu, Bu?”

Citra tergagap. “I-itu ….” Hanya untuk sementara, karena detik berikutnya dia langsung berseru, “Haish! Untuk apa sih bahas hal ini sekarang?! Bukannya kita harusnya bahas pernikahan Rayana!?” 

Menyadari usaha sang nenek untuk mengalihkan topik, Rayana hanya mendengus dingin dalam hati. Dia awalnya memang tidak ada niat membongkar kebusukan Citra di hadapan semua orang, toh setelah menikah … dia akan pindah dari rumah ini. 

Namun, karena sikap Citra terhadap Zain yang keterlaluan, juga karena Rayana memikirkan sang ibu yang setelahnya bisa saja terus ditindas, dia sengaja membeberkan keburukan Citra di hadapan sang ayah tiri. Dengan begini, pria itu akan lebih waspada dengan perilaku ibunya sendiri.

Di saat ini, Burhan berdeham. Pria itu jelas paham niat dan tujuan ibunya untuk mengalihkan topik, jadi dia tidak akan memperpanjang masalah ini sekarang.

Burhan pun menatap Zain. “Jadi, kapan kalian akan menikah?”

“Minggu depan,” jawab Zain singkat, membuat semua orang kaget.

Celine sendiri mendengus mengejek dan berceletuk, “Wah, mendadak sekali. Apa jangan-jangan kalian MBA? Hamil di luar nikah duluan?”

“Jaga bicaramu, Celine!” tegur Rayana, kali ini benar-benar marah dengan sikap adik tirinya.

“Ya kan siapa tahu, Mbak? Masa iya kita-kita enggak pernah tahu kalau Mbak punya pacar, tiba-tiba saja mau menikah, dalam satu hari lagi! Kan aneh!” Celine berusaha membela diri.

“Apa itu pengalamanmu?” celetuk Zain yang menatap lurus ke arah Celine.

“Hah?” Celine tampak bingung.

Pandangan Zain berhenti sesaat pada perut Celine, sebelum kemudian kembali menatap gadis itu lurus. “Kulihat perutmu sedikit buncit, dan kudengar dari Rayana kamu akan segera menikah. Jadi, kukira kamu berbicara mengenai hamil di luar nikah dari pengalaman.”

Bab terkait

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 4. Menarik

    “Pfft!” Rayana tak elak tertawa tertahan mendengar ucapan Zain.Hal itu membuat Celine mendelik. “Kamu–!” Wanita itu tampak kehabisan kata-kata.Sungguh, Rayana tidak menyangka Zain adalah pria yang pintar bersilat lidah, terutama melihat ekspresinya yang selalu datar dan tenang itu.Tujuan Zain sangat jelas adalah untuk menjebak Celine. Kalau adik tiri Rayana itu menyanggah ucapan Zain dan mengatakan dia tidak hamil, maka dia mengakui kalau dirinya cenderung buncit. Di sisi lain, kalau tidak menyanggah, berarti Celine membenarkan ucapan Zain bahwa dirinya hamil!Dua-duanya sama-sama memalukan!“Hmph!” Celine pun berdiri dari sofa. “Berbicara dengan kalian seperti berbicara dengan orang tidak berpendidikan! Lihat saja nanti kamu, Mbak. Kamu pasti akan menyesal menikah dengan pria seperti ini!” Lalu, dia pun meninggalkan ruang tamu.“Celine!” Citra yang menyadari Celine kesal, langsung ikut beranjak dari sofa. Dia mendelik ke arah Zain dan Rayana. ‘Awas saja kalian!’ batinnya, sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 5. Menikah

    Setelah pembicaraan dengan Zain, Rayana langsung kembali ke butik untuk bekerja. Dia hanya kembali ke rumah ketika malam tiba.Saat dirinya sudah selesai membereskan ruang makan dan masuk ke dalam kamar untuk beristirahat, mendadak Ratri ikut masuk dan menutup pintunya.“Ibu?” panggil Rayana bingung dan sedikit kaget. “Ada apa, Bu?” tanyanya, merasa sang ibu tampak ingin berbicara berdua dengannya.“Rayana, katakan kepada Ibu dengan jujur. Kamu ingin menikah karena memang cinta kepada Zain … atau terpaksa karena sindiran Celine dan Nenek Citra?”Pertanyaan sang ibunda membuat Rayana sempat kaget. Memang insting seorang ibu begitu kuat, bahkan hal seperti ini saja bisa dia ketahui.Namun, dengan cepat wanita itu membalas tenang, “Ibu kenapa berpikiran begitu?”Ratri terdiam, menatap netra sang putri lurus sebelum menjawab, “Bertahun-tahun Ibu membesarkan kamu, Ibu tahu sifatmu. Pun semenjak menikah dengan Ayah Burhan, Ibu kurang memerhatikan pergaulanmu, tapi Ibu yakin kalau kamu tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 6. Pegawai Biasa, Apartemen Mewah?

    Sekarang, Rayana tengah berdiri tepat di depan gedung apartemen yang begitu mewah. Dia tertegun melihat betapa megah dan menakjubkan area tempat ini, termasuk fasilitas-fasilitas yang disediakan.“Mari Nyonya, kita akan ke lantai 18,” kata Pak Yono sambil membawa koper-koper miliknya.Walau bertanya-tanya bagaimana seorang pegawai biasa bisa membeli apartemen di tempat mewah seperti ini, tapi Rayana hanya diam dan mengikuti Pak Yono di belakang. Agaknya bertanya tentang latar belakang Zain kepada orang lain bukanlah hal yang pantas.Tiba di lantai 18, Rayana kembali dibuat terkejut dengan interior ruangan yang menurutnya bukan sekadar mewah, tapi elegan dan eksklusif. Bukan bermaksud membandingkan, tapi … bahkan rumah ayah tirinya yang cukup berada sangat jauh dengan apartemen ini.“Nyonya, ada dua kamar di lantai ini, silahkan mau pakai yang mana. Sesuai pesan Tuan Zain, kamar atas tidak bisa diganggu,” ucap Pak Yono dengan sopan.Rayana mengangguk. Dia sudah dengar kalau Zain adala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 7. Melawan Nenek Citra

    Di Tiffancy Apparel, terlihat sosok Celine dan Citra yang sedang menatap tas pesanan Rayana.“Pokoknya kamu harus beli tas itu, Celine. Jangan mau kalah sama Rayana. Jangan sampai dia terlihat cantik dengan tas ini, huh tidak pantas sama sekali. Kamu yang lebih pantas!”Kalimat Citra membuat Celine tidak nyaman. “Tapi, Nek. Tas itu mahal. Mana mampu aku membelinya? Dua puluh juta loh!”“Alaaah kan bisa minta si Arya tunangan kamu itu.”“Nek, aku dan Arya baru bertunangan, belum menikah! Mana berani aku?!”Saat ini, Celine dan Citra sedang berbelanja di pusat perbelanjaan ternama kota. Citra yang tadi beralasan tidak enak badan tampak sehat, terbukti berbohong dan hanya malas melihat Rayana menikah.Di tengah berjalan-jalan, Celine tampak tertarik dengan salah satu tas yang ada di konter khusus toko dan langsung menanyakan apakah dia bisa membelinya. Siapa yang menyangka tas itu khusus dibuat atas pesanan seseorang, dan ketika dipastikan siapa pemesannya, itu ternyata adalah Rayana!Me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 8. Aku Suamimu

    Citra yang sudah kembali berdiri, mendelik ke arah Zain. Dia ingat terakhir kali bertemu pria tersebut, Zain terlihat sangat biasa. Akan tetapi, hari ini bertemu lagi, kenapa pria itu mengeluarkan aura berkuasa yang begitu pekat?! Arya, tunangan Celine yang direktur saja, kalah jauh darinya!Karena tidak ada yang menjawabnya, Zain pun beralih pada Miss Eka, yang terlihat jelas adalah penanggung jawab di tempat tersebut. “Kamu, jelaskan.”Miss Eka yang terintimidasi pandangan Zain langsung bergidik ketakutan. “Itu … Tuan, tadi–”“Jangan berlagak seperti bos besar kamu, Zain!” potong Citra sebelum Miss Eka sempat menjawab, membuat semua orang terkejut menatap ke arah wanita tua tersebut. “Istrimu itu yang cari gara-gara! Sudah tahu suaminya hanya pegawai rendahan, pakai mau beli tas dengan harga mahal. Banyak gaya sekali!”Zain memicingkan mata. Dia melirik Rayana sekilas, tampak wanita itu menggelengkan kepala singkat. Pria itu pun mengalihkan pandangan pada Miss Eka. “Benar begitu?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 1. Utang? Bukan. Lamaran

    “Jadi, kapan Rayana akan menikah? Masa udah 30 tahun mau numpang di rumah ini terus?” Suara itu terdengar nyaring dari ruang makan, membuat Rayana yang hendak keluar dari dapur usai memasak sejumlah hidangan pun langsung menghentikan langkah. Hari itu adalah hari keluarga besar kediaman berkumpul untuk makan siang bersama dan membahas pertunangan adik tiri Rayana, Celline. Di ruang makan, selain ayah tiri, nenek dari pihak sang ayah tiri, juga dua saudara tirinya, terlihat ibu kandung Rayana, Ratri, tengah menyajikan hidangan yang Rayana masak untuk keluarga dari pernikahan keduanya itu. Awalnya, semua tampak baik-baik saja. Akan tetapi, entah apa yang terjadi di tengah percakapan, tapi mendadak dirinya menjadi topik utama pembicaraan sang nenek, Citra. “Bukan niat Rayana mau terus menumpang, Bu. Hanya saja belum bertemu jodohnya. Tidak bisa dipaksakan.” Ratri, Ibu Rayana, terlihat berusaha membela anak gadisnya. “Eh Ratri, jodoh kalau gak dicari, ya gak bakalan ketemu. Anakmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 2. Pekerjaanmu?

    “Apa? Menikahiku?” tanya Rayana dengan mulut sedikit ternganga, terkejut dengan perkataan pemuda di depannya.“Ayahmu dan ayahku dulu bersahabat. Ini buktinya.” Zain menunjuk pada foto yang tadi ia keluarkan. Rayana mengamati sebentar foto yang disodorkan Zain. Memang benar, itu adalah foto ayahnya. Berarti lelaki di hadapan ini sedang tidak berbohong.Pandangan Rayana beralih kepada Zain, saat ini banyak sekali pertanyaan berputar di kepalanya. Bagaimana bisa kebetulan begini? Saat Rayana membutuhkan sebuah pernikahan sebagai jalan keluar dari rumah ayah tirinya, ada seorang pria yang datang menawarkan pernikahan akibat janji lama?Apakah ini cara Tuhan memberi jalan untuk permasalahannya? Namun, walau begitu, Rayana masih bimbang. Bagaimana pun menikah bukanlah hal yang bisa dijadikan permainan. Bagaimana bisa menikah kalau tidak saling cinta? Jangankan cinta, bertemu pun baru kali ini.“Bagaimana, Rayana?” Zain bertanya saat dilihanya Rayana hanya diam memandangnya.Rayana agak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10

Bab terbaru

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 8. Aku Suamimu

    Citra yang sudah kembali berdiri, mendelik ke arah Zain. Dia ingat terakhir kali bertemu pria tersebut, Zain terlihat sangat biasa. Akan tetapi, hari ini bertemu lagi, kenapa pria itu mengeluarkan aura berkuasa yang begitu pekat?! Arya, tunangan Celine yang direktur saja, kalah jauh darinya!Karena tidak ada yang menjawabnya, Zain pun beralih pada Miss Eka, yang terlihat jelas adalah penanggung jawab di tempat tersebut. “Kamu, jelaskan.”Miss Eka yang terintimidasi pandangan Zain langsung bergidik ketakutan. “Itu … Tuan, tadi–”“Jangan berlagak seperti bos besar kamu, Zain!” potong Citra sebelum Miss Eka sempat menjawab, membuat semua orang terkejut menatap ke arah wanita tua tersebut. “Istrimu itu yang cari gara-gara! Sudah tahu suaminya hanya pegawai rendahan, pakai mau beli tas dengan harga mahal. Banyak gaya sekali!”Zain memicingkan mata. Dia melirik Rayana sekilas, tampak wanita itu menggelengkan kepala singkat. Pria itu pun mengalihkan pandangan pada Miss Eka. “Benar begitu?”

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 7. Melawan Nenek Citra

    Di Tiffancy Apparel, terlihat sosok Celine dan Citra yang sedang menatap tas pesanan Rayana.“Pokoknya kamu harus beli tas itu, Celine. Jangan mau kalah sama Rayana. Jangan sampai dia terlihat cantik dengan tas ini, huh tidak pantas sama sekali. Kamu yang lebih pantas!”Kalimat Citra membuat Celine tidak nyaman. “Tapi, Nek. Tas itu mahal. Mana mampu aku membelinya? Dua puluh juta loh!”“Alaaah kan bisa minta si Arya tunangan kamu itu.”“Nek, aku dan Arya baru bertunangan, belum menikah! Mana berani aku?!”Saat ini, Celine dan Citra sedang berbelanja di pusat perbelanjaan ternama kota. Citra yang tadi beralasan tidak enak badan tampak sehat, terbukti berbohong dan hanya malas melihat Rayana menikah.Di tengah berjalan-jalan, Celine tampak tertarik dengan salah satu tas yang ada di konter khusus toko dan langsung menanyakan apakah dia bisa membelinya. Siapa yang menyangka tas itu khusus dibuat atas pesanan seseorang, dan ketika dipastikan siapa pemesannya, itu ternyata adalah Rayana!Me

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 6. Pegawai Biasa, Apartemen Mewah?

    Sekarang, Rayana tengah berdiri tepat di depan gedung apartemen yang begitu mewah. Dia tertegun melihat betapa megah dan menakjubkan area tempat ini, termasuk fasilitas-fasilitas yang disediakan.“Mari Nyonya, kita akan ke lantai 18,” kata Pak Yono sambil membawa koper-koper miliknya.Walau bertanya-tanya bagaimana seorang pegawai biasa bisa membeli apartemen di tempat mewah seperti ini, tapi Rayana hanya diam dan mengikuti Pak Yono di belakang. Agaknya bertanya tentang latar belakang Zain kepada orang lain bukanlah hal yang pantas.Tiba di lantai 18, Rayana kembali dibuat terkejut dengan interior ruangan yang menurutnya bukan sekadar mewah, tapi elegan dan eksklusif. Bukan bermaksud membandingkan, tapi … bahkan rumah ayah tirinya yang cukup berada sangat jauh dengan apartemen ini.“Nyonya, ada dua kamar di lantai ini, silahkan mau pakai yang mana. Sesuai pesan Tuan Zain, kamar atas tidak bisa diganggu,” ucap Pak Yono dengan sopan.Rayana mengangguk. Dia sudah dengar kalau Zain adala

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 5. Menikah

    Setelah pembicaraan dengan Zain, Rayana langsung kembali ke butik untuk bekerja. Dia hanya kembali ke rumah ketika malam tiba.Saat dirinya sudah selesai membereskan ruang makan dan masuk ke dalam kamar untuk beristirahat, mendadak Ratri ikut masuk dan menutup pintunya.“Ibu?” panggil Rayana bingung dan sedikit kaget. “Ada apa, Bu?” tanyanya, merasa sang ibu tampak ingin berbicara berdua dengannya.“Rayana, katakan kepada Ibu dengan jujur. Kamu ingin menikah karena memang cinta kepada Zain … atau terpaksa karena sindiran Celine dan Nenek Citra?”Pertanyaan sang ibunda membuat Rayana sempat kaget. Memang insting seorang ibu begitu kuat, bahkan hal seperti ini saja bisa dia ketahui.Namun, dengan cepat wanita itu membalas tenang, “Ibu kenapa berpikiran begitu?”Ratri terdiam, menatap netra sang putri lurus sebelum menjawab, “Bertahun-tahun Ibu membesarkan kamu, Ibu tahu sifatmu. Pun semenjak menikah dengan Ayah Burhan, Ibu kurang memerhatikan pergaulanmu, tapi Ibu yakin kalau kamu tidak

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 4. Menarik

    “Pfft!” Rayana tak elak tertawa tertahan mendengar ucapan Zain.Hal itu membuat Celine mendelik. “Kamu–!” Wanita itu tampak kehabisan kata-kata.Sungguh, Rayana tidak menyangka Zain adalah pria yang pintar bersilat lidah, terutama melihat ekspresinya yang selalu datar dan tenang itu.Tujuan Zain sangat jelas adalah untuk menjebak Celine. Kalau adik tiri Rayana itu menyanggah ucapan Zain dan mengatakan dia tidak hamil, maka dia mengakui kalau dirinya cenderung buncit. Di sisi lain, kalau tidak menyanggah, berarti Celine membenarkan ucapan Zain bahwa dirinya hamil!Dua-duanya sama-sama memalukan!“Hmph!” Celine pun berdiri dari sofa. “Berbicara dengan kalian seperti berbicara dengan orang tidak berpendidikan! Lihat saja nanti kamu, Mbak. Kamu pasti akan menyesal menikah dengan pria seperti ini!” Lalu, dia pun meninggalkan ruang tamu.“Celine!” Citra yang menyadari Celine kesal, langsung ikut beranjak dari sofa. Dia mendelik ke arah Zain dan Rayana. ‘Awas saja kalian!’ batinnya, sebelum

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 3. Direndahkan Dan Dibela

    “Aku adalah–”“Alaaah, sudahlah! Tidak perlu dijawab! Kalau kamu jawab, nanti malah aku yang ditegur lagi!” potong Citra dengan kesal. “Lagi pula, kamu bisa kerja apa sih? Paling cuma pegawai rendahan, atau tukang bengkel. Lihat saja pakaiannya nggak etis untuk datang melamar,” tuding wanita tua itu dengan keji.Rayana bisa melihat Zain mengerjapkan matanya, agak terkejut. Pria itu menatap pakaiannya, tampak mempertanyakan apa yang bermasalah dari penampilannya?Rayana sendiri juga hanya bisa menggigit bibirnya. Walau Zain memang terlihat sedikit santai, tapi dia berpakaian rapi! Kenapa sang nenek harus menghina pria tersebut seperti itu?“Lihat anakmu itu Ratri, bahkan memilih suami pun nggak becus. Mau dikasih makan apa kalau hanya seorang pegawai biasa?!” tanya Citra. “Lihat dong Celine! Tunangannya punya jabatan Direktur di perusahaan. Direktur loh, Ratri! Gajinya besar, bisa beli rumah, mobil, dan perhiasan mahal. Kalau pegawai? Hahaha bisa beli apa?!”Rayana mulai tidak nyaman l

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 2. Pekerjaanmu?

    “Apa? Menikahiku?” tanya Rayana dengan mulut sedikit ternganga, terkejut dengan perkataan pemuda di depannya.“Ayahmu dan ayahku dulu bersahabat. Ini buktinya.” Zain menunjuk pada foto yang tadi ia keluarkan. Rayana mengamati sebentar foto yang disodorkan Zain. Memang benar, itu adalah foto ayahnya. Berarti lelaki di hadapan ini sedang tidak berbohong.Pandangan Rayana beralih kepada Zain, saat ini banyak sekali pertanyaan berputar di kepalanya. Bagaimana bisa kebetulan begini? Saat Rayana membutuhkan sebuah pernikahan sebagai jalan keluar dari rumah ayah tirinya, ada seorang pria yang datang menawarkan pernikahan akibat janji lama?Apakah ini cara Tuhan memberi jalan untuk permasalahannya? Namun, walau begitu, Rayana masih bimbang. Bagaimana pun menikah bukanlah hal yang bisa dijadikan permainan. Bagaimana bisa menikah kalau tidak saling cinta? Jangankan cinta, bertemu pun baru kali ini.“Bagaimana, Rayana?” Zain bertanya saat dilihanya Rayana hanya diam memandangnya.Rayana agak

  • Ternyata Suami Dadakanku CEO   Bab 1. Utang? Bukan. Lamaran

    “Jadi, kapan Rayana akan menikah? Masa udah 30 tahun mau numpang di rumah ini terus?” Suara itu terdengar nyaring dari ruang makan, membuat Rayana yang hendak keluar dari dapur usai memasak sejumlah hidangan pun langsung menghentikan langkah. Hari itu adalah hari keluarga besar kediaman berkumpul untuk makan siang bersama dan membahas pertunangan adik tiri Rayana, Celline. Di ruang makan, selain ayah tiri, nenek dari pihak sang ayah tiri, juga dua saudara tirinya, terlihat ibu kandung Rayana, Ratri, tengah menyajikan hidangan yang Rayana masak untuk keluarga dari pernikahan keduanya itu. Awalnya, semua tampak baik-baik saja. Akan tetapi, entah apa yang terjadi di tengah percakapan, tapi mendadak dirinya menjadi topik utama pembicaraan sang nenek, Citra. “Bukan niat Rayana mau terus menumpang, Bu. Hanya saja belum bertemu jodohnya. Tidak bisa dipaksakan.” Ratri, Ibu Rayana, terlihat berusaha membela anak gadisnya. “Eh Ratri, jodoh kalau gak dicari, ya gak bakalan ketemu. Anakmu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status