Share

Pagi Yang Hangat

“Pagi,”

Narendra terbangun dengan tangan kiri pegal dan badan kaku karena posisi tidurnya tidak nyaman. Tetapi itu semua menghilang ketika mendengar sapaan Agnia ditemani dengan seulas senyum manis.

“Kamu udah bangun?” Narendra bertanya parau sambil menatap sekeliling kamar dengan bingung.

Seingatnya semalam dia hanya ingin berbaring sebentar di samping kekasihnya sebelum dia kembali ke kontrakan petak dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menumpuk. Tetapi sepertinya tanpa sadar dia jatuh tertidur. Entah karena terlalu lelah atau karena keberadaan Agnia selalu menghadirkan ketenangan yang sulit untuk dijelaskan.

“Udah dari tadi. Aku bahkan udah sempat buatin kita roti bakar, lho,” Agnia mengacak rambut Narendra, “Bangun. Kamu mau mandi atau langsung sarapan?”

Narendra menguap lebar, “Aku masih ngantuk. Sekarang jam berapa?”

“Hampir jam delapan. Kamu ada janji?”

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status