Share

Martabak dan Kekhawatiran Seseorang

“Untung kalian belum pada tidur,” setelah bunyi khas pintu hotel dibuka, terlihat sosok Badi memasuki presidential suite, “Aku bawa martabak, nih!”

“Kamu dari luar? Bukannya tadi nge-gym? Tahu gitu aku sekalian nitip makanan.”

“Masih lapar, Sayang?” Narendra mengecup lengan kekasihnya.

“Nggak, sih. Tapi kayaknya aku nggak cocok sama makanan mahal, deh. Kayak ada yang kurang kalau aku belum makan makanan kaki lima.”

Ucapan Agnia langsung membuat tawa ketiga pria itu pecah.

“Ada-ada aja kau ini. Bilang aja kau masih lapar tapi malu kau ngaku!”

“Nggak, ya, Bang! Aku udah kenyang!” Agnia balas berteriak sambil memberutkan pipi.

“Kalau kenyang tidak mungkin tertarik untuk meminta dibelikan makanan,” Narendra ikut menggoda Agnia sambil mencubit pipi gadis itu yang terlihat menggemaskan.

“Udah, udah. Daripada berteng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ojan
Lama lama bosen dengan kelamaan update nya...
goodnovel comment avatar
Farieda Rida
di tunggu kelanjutannya Thor......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status