Share

Ketika Tawa Memenuhi Malam

“Udah? Gitu aja?” Badi menatap Bang Ucok tidak percaya.

“Ya. Hanya itu. Memangnya apa yang kau harapkan?” Bang Ucok balas menatap bingung.

“Pelukan? Ciuman? Apa gitu? Masa terus udahan gitu aja?” Badi terus menyerocos, “Masa udah seumur gini pacaran berhenti di pelukan? Mereka aja ciuaman,” dia menunjuk ke arah Narendra dan Agnia yang langsung tersipu.

“Kayak kamu nggak aja! Aku tahu kamu sama Antari juga udah ciuman, kan?!” Agnia berteriak tidak ingin kalah. Entah bagaimana keempat orang dewasa itu berubah menjadi anak kecil yang saling cela dan menggoda satu sama lain.

“Lalu di London juga tidak terjadi apa-apa?” Narendra bertanya hanya untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

“Maaak! Kenapa kalian ini kepo sekali? Harus sedetail apa pula ini aku ceritakan?”

“Nggak perlu detail, Bang. Kita cuma penasaran sudah sejauh mana kalian. Beneran pacaran atau ngg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Palung_Senja
ikutan ktawa bahagia...bareng mereka ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status