Share

5

Author: Gavriel
last update Last Updated: 2025-01-14 22:59:49

"Kak David!"

David yang sedang menatap sekeliling itu mengerutkan kening saat melihat Clarisa berlari ke arahnya. Matanya mau tak mau menatap ke arah Ali.

Ali yang tidak tahu atas kemunculan Clarisa itu tampak sedikit takut. Clarisa memang menanyakan kapan David pulang, dan ia hanya memberikan jawaban apa adanya. Tapi, ia tidak tahu wanita itu akan nekat menjemput majikannya itu.

"Ah, akhirnya Kak David kembali. Kak David tahu, Clarisa merindukanmu," ujar Clarisa yang ingin memeluk David. Namun, David dengan cepat menghindar.

Wajah Clarisa tampak tertegun sejenak. Tapi ia dengan cepat mengubahnya. "Selalu seperti itu. Kak David selalu menolakku," ujarnya dengan ekspresi yang dibuat selucu mungkin.

David yang melihat itu hanya memasang ekspresi datar.

"Oh, di mana Kak Rachel? Kenapa dia belum ke sini?" tanya Clarisa sambil menatap sekeliling, seakan mencari keberadaan Rachel.

David yang mendengar bagaimana Clarisa memanggil istrinya itu mengerutkan kening. Mereka berjalan beriringan, dengan Clarisa yang masih terus-terusan bergumam.

"Aku pikir Kak Rachel akan menjemput Kak David. Atau, dia masih belum kembali?" gumamnya lagi. Namun, kali ini David tampak tertarik.

"Belum kembali?" tanya David dengan suara dingin.

Clarisa yang tak menyangka akan mendengar respon dari David itu diam-diam tersenyum. la menolehkan kepala. Selama ini, David selalu bersikap dingin dengannya. Entah karena alasan apa, David selalu seperti itu.

Dan sekarang, ini pertama kali David merespon gumamannya, dan hal itu membuatnya bahagia sekaligus sedih.

"Itu, tadi sewaktu aku pergi ke bandara, aku tidak sengaja melihat Kak Rachel," jelasnya dengan mimik serius.

"Melihatnya?"

"Ya, dia masuk ke hotel. Tapi aku tidak tahu alasan dia ke sana. Aku hanya melihat saat itu Kak Rachel bersama dengan seorang wanita dan tiga laki-laki," ujarnya mengungkap apa yang ia lihat tadi.

"Tiga laki-laki?"

"Ya, tiga laki-laki. Aku tidak tahu siapa mereka, tapi melihat mereka, aku pikir hubungan mereka cukup akrab," ujar Clarisa sambil menganggukkan kepala dengan ekspresi serius.

Wajah David tampak menggelap. Ada perasaan tak nyaman saat mendengar sang istri masuk ke hotel dengan tiga laki-laki. Meskipun pernikahan mereka hanya sebatas pernikahan perjodohan, tapi ... ia paling benci dengan pengkhianatan.

"Mungkin mereka teman-teman Kak Rachel. Hanya saja aku tak menyangka, Kak Rachel bisa berteman dengan laki-laki seperti itu," tambah Clarisa seakan menambah bahan bakar yang membuat perasaan David semakin tak nyaman.

Tangan David mengepal. Sementara Ali yang melihat itu tampak cemas. Jika bisa, ia akan menyumpal mulut Clarisa yang menurutnya tidak memiliki saring.

"Kalau aku yang menjadi Kak Rachel, aku tidak akan berani memiliki teman seperti itu. Dibanding teman, tiga laki-laki itu persis seperti preman cabul," ujarnya bergidik. "Kak David, ehh, tunggu aku!" teriak Clarisa saat melihat David mempercepat langkah dan meninggalkannya.

Ia masih berusaha mengejar David tapi seketika menghentikan langkahnya saat David masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja.

Ekspresinya terlihat menyedihkan. Helaan nafas kasar pun ia keluarkan. Hanya saja, sedetik kemudian, ekspresi sedihnya berubah menjadi tenang.

"Sayang sekali kau harus menikahi wanita seperti itu, Kak. Tapi, aku benar-benar penasaran, apa kau masih bisa menerima Kak Rachel setelah ini," gumamnya sambil menyeringai.

Sementara di dalam hotel, pakaian Rachel tampak berantakan. Matanya memerah dengan sudut bibirnya yang pecah. Matanya menatap sosok Seira yang menatapnya dengan kepala tertunduk. Di sisinya tampak dua polisi wanita yang memegangnya.

"Aku benar-benar tidak menyangka kau melakukan ini padaku," ujar Rachel dengan suara bergetar.

Seira yang mendengar itu mendongak. Matanya menatap Rachel yang dipakaikan mantel oleh wanita yang menyelamatkan Rachel saat ini.

"Apa salahku? Selama ini, aku menganggapmu seperti saudara. Tapi kenapa, kenapa kau malah memperlakukanku seperti ini?" tanya Rachel dengan air mata mengalir.

Seira terkekeh sinis. Meskipun matanya juga memerah, tapi sorot matanya tertumpuk sebuah kebencian besar.

"Saudara? Saudara apa yang kau maksud? Apa kau tahu, selama ini kau hanya menjadikan aku sebagai bayanganmu?!" sengit Seira tanpa rasa bersalah sama sekali.

Rachel yang mendengar itu merasakan punggungnya benar-benar dingin. Matanya menatap Seira yang sama sekali tak menunjukkan apa pun atas kejadian yang menimpanya saat ini.

"Kau tahu, selama aku berada di dekatmu, semua orang hanya melihatmu. Bahkan, laki-laki yang aku cintai juga lebih memilihmu dibanding aku. Lalu, di mana letak kata saudara di sini? Kau hanya menjadikan aku bayanganmu saja!"

Rachel menggelengkan kepala. Bahkan, ia tak tahu menahu soal laki-laki yang disebut Seira. Selama ini, ia bahkan tak berani menunjukkan dirinya.

"Kau tahu, aku tidak pernah menganggapmu sahabat! Sebaliknya, aku selalu menganggap kalau kau itu noda dalam hidupku! Pertemuan kita hanyalah kesialan bagiku!" teriak Seira yang membuat Rachel mengepalkan tangan kuat.

la dengan cepat membuang muka. Terlalu sakit melihat wajah wanita yang selalu ia anggap saudaranya itu.

Nyatanya, wanita itu dengan kejam menjebaknya, membuatnya dilecehkan oleh tiga laki-laki sekaligus.

"Bawa dia pergi, aku tidak ingin melihatnya," kata Rachel tegas.

Seira yang mendengar itu membelalakkan mata. Ia menatap Rachel tak percaya. "Kau ingin aku dipenjara? Apa ini yang kau maksud tentang persaudaraan? Kalau kau benar-benar menganggapku saudara, kau tidak akan memenjarakanku meskipun aku melakukan kesalahan!"

Tapi Rachel memilih bungkam.

"Rachel! Kau tidak bisa melakukan ini!" teriak Seira saat melihat Rachel tak menanggapinya lagi.

Jika tadi ia masih berani bersikap sombong, tapi saat kedua tangannya diseret ia benar-benar ketakutan. Matanya menatap Rachel dengan ekspresi cemas.

"Rachel, kau tidak bisa melakukan ini! Kau tidak bisa! Aku sahabatmu! Kau menyanyangiku, sebesar apa pun kesalahanku, kau tidak bisa!" teriak Seira dengan suara yang semakin lama semakin menghilang.

Rachel yang melihat kepergian Seira itu tak lagi kuat menahan bobot tubuhnya. Tubuhnya meluruh. la menangis keras. Dikhianati oleh sahabatnya sendiri rasanya sungguh menyakitkan.

Sang polisi wanita yang melihat Rachel itu menghela nafas. la menatap Rachel yang menangis tergugu itu. Baginya, Rachel adalah wanita naif yang masih percaya dengan persahabatan. Tidak ada yang benar-benar tulus di dunia ini. Meskipun ada, mungkin ketulusan itu hanya beberapa persen. Sisanya, hanya memikirkan keuntungan diri masing-masing.

"Nyonya, apa Anda perlu ke rumah sakit?" tanya polisi itu lembut.

Rachel yang masih menangis itu dengan cepat mengusap wajahnya kasar. Ekspresinya dengan cepat berubah.

"Tidak, aku tidak memerlukannya."

"Tapi Nyonya, luka Anda—"

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja. Aku akan mengompresnya," sela Rachel yang tak ingin kasus pelecehan itu tersebar. la tak ingin nama baik David tercoreng karena masalah ini.

"Satu lagi, tolong tutupi identitasku. Jangan sampai kasus ini tercium oleh publik. Rahasiakan semuanya," pinta Rachel dengan serius.

Polisi yang mendengar itu mengangguk tanpa ragu. la paling tahu, dalam kasus pelecehan, pihak wanitalah yang paling dirugikan. Alih-alih mendapatkan simpati, mereka sering kali mendapatkan tudingan. Menganggap jika pelecehan itu terjadi karena pihak mereka yang tidak bisa menjaga diri.

"Anda tidak perlu khawatir, Nyonya," ujar polisi itu sungguh sungguh.

Rachel yang mendengar itu tersenyum. la menganggukkan kepala. "Terima kasih," bisiknya.

Setelah itu, mereka berdua pergi. Rachel memilih untuk membeli pakaian agar tidak ada yang melihat pakaiannya yang rusak. Bukan hanya itu, ia juga menutupi wajahnya dengan make up, membuat siapa pun tidak akan pernah bisa melihat luka di sudut bibirnya, dan beberapa luka lebam di pelipis serta pipinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   6

    Sementara di dalam rumah, terlihat David yang masuk ke dalam kamarnya dengan mata menyipit. Kamar itu kosong, bahkan terkesan dingin."Dia belum kembali?"la tatap sekeliling. Tidak ada banyak yang berubah dari kamarnya. Hanya saja, di kaca tempat ia bisa menatap penampilannya itu, terdapat beberapa make up dan krim perawatan wajah wanita yang sudah pasti milik Rachel.Drt ... Drt ...Suara getaran ponselnya membuat dahi David berkerut. Ada pesan gambar dari nomor yang tidak ia kenal."Siapa yang mengirim pesan ini?" gumamnya bingung.Tidak sembarang orang bisa memiliki nomer pribadinya. la bahkan hanya menyimpan nomer Ali, Thomas, dan juga Rachel. Selain itu, nomor-nomor penting lainnya ia simpan di ponsel khusus pekerjaan.Merasa penasaran, ia menekan tombol buka. Hanya saja, ekspresi penasarannya itu dengan cepat berubah saat pertama kali ia melihat gambar di foto itu. Di sana ada sosok Rachel yang tampak berbaring di atas ranjang dengan tiga laki-laki yang tampak menggerayangi tub

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   7

    Namun, apa david percaya? Setelah melihat reaksi Rachel, setelah melihat ruam ruam ruam di tubuh Rachel, apa ia masih percaya? Tidak! ia sulit mempercayainya.Setelah mengatakan itu, Rachel berbalik. la hanya ingin ke kamar mandi. Mengguyur tubuhnya dengan air dingin dan mencoba menenangkan perasaannya yang benar benar sakit."Berhenti!" ujar David dingin.Namun, Rachel tetap berjalan. la tak ingin mendengar kata kata kejam David lagi. la tak ingin membenci laki laki itu. karena ia tahu, siapa pun suami yang melihat keadaan tubuhnya yang seperti ini, ia pasti akan curiga. Hanya saja, ia belum siap menceritakan apa yang terjadi padanya saat ini. ia membutuhkan waktu, paling tidak satu hari untuk menenangkan diri.David sendiri yang melihat jika Rachel sama sekali tak mengindahkan kata katanya dan terus melangkah itu mendecakkan lidah. Saat pintu kamar mandi tertutup ia dengan mata gelapnya menatap pintu itu dengan dingin."Oh, kau lebih me

    Last Updated : 2025-03-07
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   8

    "Rachel," panggil David dengan suara serak.Rachel sendiri yang tak memberikan respon apa pun setiap David menyentuhnya hanya menatap ke arah samping. la benar benar enggan menatap wajah David."Kau sudah puas kan? Menyingkirlah dari tubuhku," lirih Rachel dengan suara serak.Sementara David yang sudah mendapatkan pelepasan itu menatap Rachel dengan perasaan bersalah. la dengan hati hati melepaskan diri, membiarkan Rachel terbebas.Sementara Rachel yang merasa tubuhnya benar benar sakit itu dengan cepat memunggungi David sebelum David mengatakan sesuatu. Namun, dibanding tubuhnya, ada yang lebih sakit. Hatinya terasa remuk redam tak terbentuk. Air matanya bahkan tumpah ruah.Malam pertamanya benar benar hancur. Hinaan, cacian, dan pel3c3han benar benar menghancurkannya. Kini ia sadar, di dunia ini, dongeng yang paling penuh kebohongan adalah dongeng cinderela."Maaf," bisik David yang ingin menjangkau punggung Rachel.Na

    Last Updated : 2025-03-08
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   9

    "Ke mana saja nyonya selama pergi tadi?" tanya David dingin ke arah supir yang kebetulan bertanggung jawab atas kepergian Rachel tadi.Sang supir yang tak tahu menahu tentang hal buruk yang menimpa Rachel itu diam diam menggigil. la dengan hati hati menjelaskan ke mana saja Rachel tadi. Bahkan, ia juga menjelaskan jika Rachel sempat memintanya untuk mengantar ke mall sebelum kembali ke rumah.David yang mendengar itu menggertakkan gigi. "Jadi, kau membiarkan nyonyamu masuk ke dalam tanpa pengawasan?" tanya david dingin.Sang supir yang mulai merasa jika ada yang tidak beres itu menganggukkan kepala kaku. Matanya menatap David yang sorot matanya perlahan berubah menjadi iblis."Kau dipecat!" putus David tanpa pikir panjang.Supir yang mendengar itu membelalakkan mata. Matanya menatap David tak percaya."Tuan?""Silahkan kemasi barang barangmu. Saya tidak membutuhkan pekerja yang tidak berguna!" putus David sama sekali tak

    Last Updated : 2025-03-09
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   10

    Sementara di luar, terlihat sosok Clarisa yang lagi lagi datang ke mansion David tanpa diundang. Beberapa pelayan yang sudah akrab dengan Clarisa itu tampak tersenyum ramah. Mereka bahkan jauh lebih sopan saat berhadapan dengan Clarisa dibanding dengan Rachel. "Nona, anda datang?" sapa pelayan yang baru saja melayani Rachel. Clarisa yang melihatnya tersenyum. la mengangkat tangan kananya, menunjukan satu kotak besar kue yang baru saja ia beli. "Ya, tadi aku mampir ke toko kue langganan. Aku pikir, kalian pasti menyukainya," ujarnya ramah.Pelayan itu tersenyum puas. Matanya menatap pelayan lainnya yang juga memiliki ekspresi sama."Nona, anda benar benar nona idaman. Sayang sekali," gumam pelayan itu yang masih bisa di dengar Clarisa.Namun, Clarisa tak menunjukan banyak ekspresi. la masih saja tersenyum. Matanya menatap sekeliling."Di mana Kak David?" tanya Clarisa saat tidak melihat keberadaan David.

    Last Updated : 2025-03-10
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   11

    Semua pelayan menatap David yang memasuki mansion dengan ekspresi tak percaya. Sementara David yang tak mempedulikan mereka terus berjalan."Di mana nyonya?" tanya David saat melihat Thomas yang menatapnya dengan ekspresi terkejut.Thomas yang mendengar pertanyaan itu mengerjap. Matanya teralih dari bunga yang dipegang David, kemudian ke wajah laki laki itu yang terlihat tanpa ekspresi."Nyonya ada di ruang musik," jelas Thomas.David yang mendengar itu mengerutkan kening. "Ruang musik?""Ya Tuan, nyonya sedang melakukan les piano," jelasnya yang mengingatkan jika memang semenjak menikah dengan David, Rachel dituntut untuk menguasi beberapa alat musik.David yang baru memahami hal ini mengerutkan kening. Selama ini, ia benar benar meyerahkan urusan Rachel pada kepala pelayan.Sementara di dalam ruang musik, tampak Rachel yang menatap tuts tuts piano itu dengan pandangan serius. Diantara seluruh pelajaran yang harus ia pe

    Last Updated : 2025-04-04
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   12

    David melingkarkan tangannya di pinggang Rachel. Rachel sendiri yang melihatnya sama sekali tak berkomentar. Matanya menatap lurus ke depan, tenang seperti yang selalu di latih oleh Emina."Jangan gugup, ada aku di sini," bisik David yang membuat Rachel itu menolehkan kepala."Hm."Mereka berdua berjalan dengan tenang. Blits kamera menyapa mereka, membuat beberapa pengawal dengan sigap melindunginya agar para wartawan tidak menyerbu tamu undangan.Beberapa wanita yang biasanya mengejek Rachel diam diam, bahkan dibuat terdiam saat melihat kali ini Rachel muncul bersama dengan David.Terutama Clarisa, Clarisa yang selama ini diam diam ikut menertawakan Rachel karena selalu datang di acara besar sendiri itu tertegun saat melihat bagaimana David dengan hati hati melindungi Rachel dari beberapa wartawan yang ingin mendekat.Tangannya diam diam mengepal. Matanya menatap dua orang yang menjadi topik hangat. Baik dari reporter, atau pun

    Last Updated : 2025-04-05
  • Ternyata Istriku Masih Perawan   13

    David yang mendengar Clarisa menyebut kata ayah itu mengerutkan kening. Hubungannya dengan ayah Clarisa bisa dianggap dekat."Ya.""Bagus, kalau begitu, ayo kita temui ayahku sekarang juga," ujar Clarisa dengan senyum penuh kepuasan.Tangannya bahkan hendak menjangkau lengan David, namun David dengan cepat menghidar."Kak?""Kau bisa pergi lebih dulu. Aku akan datang bersama dengan istriku," ujar David dengan tegas.Senyum di wajah Clarisa lenyap. Matanya menatap David dengan tatapan tak percaya. "Tapi Kak""Maaf, aku harus menjemput istriku," ujarnya yang tak ingin terlalu lama mengobrol dengan Clarisa.Sudah cukup, skandal skandal terkait hubungannya dengan Clarisa, ia tak ingin medengar skandal skandal itu lagi.Jika dulu ia bisa abaikan, maka sekarang tidak. Ia sudah memiliki seorang istri, dan ia tak akan membiarkan istrinya mendengarkan skandal skandal tak penting itu.Clarisa yang meliha

    Last Updated : 2025-04-05

Latest chapter

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   25

    "Siapkan pesawat. Kita akan berangkat sekarang juga,' ujar David tepat setelah ia sampai di perusahaan.Ali yang baru saja hendak menyampaikan tentang pertemuan yang harus dilakukan David dengan salah satu investor itu mengerutkan kening. Matanya menatap David yang tampak seperti predator."Tuan, tapi pertemuan ini ,..."Apa kau tuli, hah? tunda semua pertemuan. Siapkan semuanya. Kita harus ke negara Ita** sekarang juga!" selanya dingin.Ali yang mendengar itu hanya bisa mengangguk. Jujur, setelah hubungan David dan perdana menteri memanas akibat David yang memasukan putrinya ke penjara, beberapa pihak sering menekan David.Namun, melihat bagaimana sikap David kali ini, yang bahkan rela mengabaikan pertemuan penting itu membuatnya benar benar berpikir, pasti kepergiannya kali ini ada hubungannya dengan Rachel."Saya akan menyiapkan semuanya, Tuan. Saya juga akan mengalihkan semua pertemuan secara online," ujarnya yang diabaikan D

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   24

    "Pengadilan masih belum menyetujui gugatan ceraimu, ujar Violet saat melihat Rachel yang baru saja keluar dari kamar Amanda.Rachel yang mendengar itu menghentikan langkahnya. Matanya mau tak mau menatap Violet yang menatapnya dengan tatapan dalam."Biarlah," jawab Rachel acuh."Apa kau tidak ingin perceraianmu segera dikabulkan?" tanya Violet lagi dengan pandangan dalam.Rachel yang baru saja hendak menuangkan air dalam gelas itu kembali menghentikan gerakan tangannya. Matanya tampak rumit, namun sedetik kemudian tatapan matanya terlihat jauh lebih tenang dan jernih."Aku ingin, tapi jika dia mempersulitnya, itu urusannya. Toh, jika ia ingin menikahi wanita itu, ia harus menyetujui gugatanku," jawabnya acuh tak acuh.Setelah itu, ia menegak satu gelas air itu dengan tenang. Mengabaikan tatapan Violet yang intens."Apa kau tahu, wanita itu masuk penjara," ujar Violet menyebut tentang kondisi Catrine.Rachel yang

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   23

    Ali yang baru saja keluar dari kantor itu mengerutkan kening saat melihat Clarisa yang menangis itu. la hanya menggelengkan kepala."Nona, berhentilah. Tuan tidak akan pernah tergerak dengan anda," ujar Ali benar benar tak ingin melihat Clarisa yang terus menangis setiap bertemu dengan David.Clarisa yang mendengar itu menolehkan kepala. Matanya menatap Ali dengan pandangan dingin."Bukan urusanmu! Urusi saja urusanmu sendiri!" desisnya penuh peringatan.Setelah itu, ia membalikkan badan. Mengusap wajahnya dengan kasar dan masuk ke dalam mobil.Ali yang melihat itu hanya menggelengkan kepala. Kadang ia benar benar bingung dengan orang orang seperti Clarisa.Jika dipikir pikir, Clarisa sudah memiliki semuanya. Kenapa ia harus terpaku dengan satu laki laki yang sudah pasti tidak akan bisa mencintai orang lain. Kenapa logika orang orang seperti itu mati?"Hah, benar benar di luar logika," gumamnya benar benar tak habis piki

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   22

    "Tuan, saya mendapatkan lokasi terakhir, nyonya, ujar Ali yang baru saja mendapatkan titik lokasi tempat Rachel berada.David yang sibuk menghubungi beberapa orang untuk menyeterilkan bandara itu menolehkan kepala. Wajahnya yang menggelap perlahan memiliki binar.la dengan cepat mendekati Ali. "Di mana?" tanyanya penasaran.Ali dengan cepat menunjukan tabletnya. David yang melihat itu menganggukkan kepala. Segera, mereka berdua keluar untuk menuju lokasi terakhir Rachel.Ali yang melihat itu bahkan dibuat takjub. Jujur, ia benar benar ingin mempertanyakan berapa banyak energi yang dimiliki David saat ini.Kenapa David masih memiliki tenaga banyak untuk berjalan secepat itu? ia tahu betul, bagaimana kehidupan David selama dua minggu lebih ini. Tak ada hari tenang, tak ada hari istirahat.Laki laki itu terus bekerja dan tetap tenang untuk melawan tekanan dari beberapa pihak yang ingin menutup perusahaan cabangnya.Bukan ha

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   21

    "Di mana istriku?" tanya David dingin.Semua orang yang melihat kemuncuan David di mansion ini kembali terkejut. Lebih lebih Ali yang sedang menyiapkan beberapa pelayan baru."Tuan?""Apa kau melihat istriku?" tanya David saat melihat Ali.Ali semakin mengerutkan kening. "Nyonya? bukankah Nyonya ada di rumah sakit?" gumamnya benar benar bingung.David yang mendengar itu segera mengubah ekspresinya. Kecemasannya benar benar tidak bisa ia tutupi lagi. Entah mengapa ia yakin jika Rachel menghilang."Kumpulkan seluruh pengawal!" perintahnya dengan nada dingin.Ali yang tak tahu apa yang terjadi itu dengan sigap mematuhi perintah David. Ia meminta semua pengawal itu berkumpul.Hanya saja, belum sempat David mengucapkan perintah, terdengar suara kurir di depan gerbang.Ekspresi David yang sudah menggelap semakin menggelap. Pengawal yang melihat itu dengan cepat bergegas, kemudian mengambil paket yang diperunt

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   20

    "Nyon_Nyonya?" dahi Carla berkerut saat melihat ranjang yang tampak kosong.David yang berdiri di belakang Carla karena memang ia tak ingin langsung muncul itu mengerutkan kening saat melihat keanehan bawahannya itu. Dengan cepat, ia bergegas masuk."Di mana istriku?" tanya David dingin saat ia melihat ranjang yang kosong.Carla juga yang tak menyangka jika nyonya benar benar tidak ada di ruangan itu tampak kelabakan. Ia masih ingat dengan jelas, nyonyanya masih terbaring lemah di atas ranjang sebelum ia pergi."Nyonya ... Nyonya tadi masih ada di sini," ujarnya benar benar bingung dengan situasi yang terjadi saat ini.David mengerutkan kening. Mau tak mau, ingatannya kembali pada saat ia melihat wanita yang duduk di atas kursi roda."Apa ada orang lain yang mengunjungi istriku?" tanya David dengan dingin.Carla menggeleng cemas. "Tidak ada, Tuan, tidak ada satu pun orang yang mengunjungi Nyonya. Hanya saya yang menjagan

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   19

    Sementara di dalam ruang rawat, terlihat Carla yang menatap Rachel sedikit bingung. "Nyonya, anda benar benar ingin merahasiakan kehamilan anda?" tanya Carla serius.Rachel yang sedang memikirkan sesuatu itu menolehkan kepala. Matanya menatap Carla yang setia menemaninya itu dengan dalam."Ya," jawabnya tanpa ragu.Carla semakin mengerutkan kening tak mengerti. "Tapi kenapa? Bukankah ini hal baik? Nyonya, dengarkan saya, jika Tuan tahu anda mengandung, status anda benar benar akan stabil," ujarnya dengan mata menatap Rachel dalam.Rachel yang mendengar kata status itu diam diam mencemooh dalam hati. Hubungan seperti apa yang ia inginkan? Ia benar benar sudah tak menginginkan hubungan seperti itu dengan David. Lebih lebih, setelah semua skandal dan semua hal buruk yang menimpanya. Lebih baik pergi menjauh, dan mencari kebahagian sendiri."Nyonya, anda tidak sedang merencanakan sesuatu kan?" tanya Carla dengan mata menatap Rachel serius.

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   18

    "Nyonya," panggil Carla tampak semangat saat melihat mata Rachel yang perlahan terbuka.Rachel sendiri yang tak menyangka dari ruang gelap gulit dan pengap, kini ia sudah berada di tempat yang tampak terang.Matanya menatap sekeliling, hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Carla. Carla yang melihat bagaimana cara Rachel menatapnya itu ingin sekali menangis."Nyonya, anda sudah sadar," ujarnya benar benar bahagia.Semalam suhu tubuh Rachel benar benar tinggi.Ia bahkan harus dibuat begadang untuk berjaga jaga jika sewaktu waktu Rachel kejang. Bukan hanya itu, kabar yang ia dapat dari dokter juga membuatnya semakin waspada terkat kesehatan Rachel, karena di sini, tidak hanya satu nyawa yang harus ia jaga, melainkan dua."Carla," panggil Rachel lirih.Tangannya berusaha mengambil alih oksigen yang menutup mulutnya. Namun, Carla dengan cepat mencegahnya."Nyonya, jangan lepaskan. Saya akan memanggil dokter," ujar

  • Ternyata Istriku Masih Perawan   17

    Dengan wajah lelah, David memasuki mansion yang terlihat sepi. Dahinya berkerut saat tak menemukan satu pun orang yang menyambutnya.Matanya menatap sekeliling, hingga matanya bertemu dengan pelayan yang tampak terkejut saat melihat kedatangannya itu."Tu... Tuan?""Di mana nyonya?" tanya David tanpa basa basi.Pelayan yang mendengar pertanyaan David itu terdiam kaku. Matanya menatap David takut. Semua orang tahu kejadian yang menimpa Rachel.Meskipun tidak semua orang bertanggung jawab tentang terkuncinya Rachel di dalam ruang musik itu, tapi semuanya merasa bersalahBiar bagaimana pun, mereka mendengar bagaimana Rachel meminta tolong. Dan mereka juga tahu bagaimana Nadine, pelayan yang paling dekat dengan Clarisa mengunci Rachel di dalam ruang musik itu.Meskipun bukan mereka yang merencanakan hal jahat itu, tapi mereka juga ikut andil, karena mereka tidak mencegah, atau pun membantu Rachel untuk keluar dari sana.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status