Share

Ceraikan Aku, Mas

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 9

Hanina sengaja pulang dengan dijemput oleh sopir papanya karena dia akan menjemput Aqila terlebih dulu. Bayi lucu itu nampak berbinar-binar saat mendapati Hanina datang dan membawanya ke dalam gendongan.

"Mau langsung pulang, Nak?" tanya ibunya.

"Iya, Ma. Takutnya keburu magrib. Kasihan Aqila," sahut perempuan itu. Hanina meraih tas perlengkapan Aqila, tapi tangan ibunya lebih sigap. Dia mengiringi langkah Hanina sembari membawa tas itu menuju ke mobil.

"Mama akan senang sekali seandainya kamu menginap, Nak. Sejak melahirkan, kamu belum pernah menginap di sini. Nggak apa-apa, ajak Akmal juga. Rumah ini selalu sepi tanpa kamu," bujuk perempuan paruh baya itu.

"Salah Mama dan Papa karena hanya punya anak tunggal." Hanina mencebikkan bibirnya.

"Mau bagaimana lagi? Papa dan Mama sudah tua. Sudah tidak bisa lagi bikin adik buat kamu." Tawa Liani, nama perempuan baya yang melahirkan Hanina ini seketika pecah. Dia mencubit pipi putrinya yang juga terlihat memerah.

"Ada-ada saja Mama in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Luka Itu Kembali Terkoyak

    Bab 10"Aku nggak sanggup, Mas. Aku nggak sanggup berbagi." Hanina menutup wajahnya yang basah dengan kedua belah telapak tangannya, Namun Akmal segera menarik tangan itu, lalu menghujani perempuan itu dengan kecupan yang bertubi-tubi."Tapi aku nggak bisa menceraikan kamu jika Aqila harus ikut denganmu. Aqila itu impianku, cita-citaku sejak lama. Kau tahu arti keturunan bagi seorang lelaki, bukan?""Aku tahu, Mas, tapi aku juga nggak bisa egois. Aku nggak mungkin menyingkirkan istri pertama kamu, karena kamu masih mencintainya. Aku nggak mau menyiksa dua orang yang saling mencintai, meskipun aku juga mencintai kamu. Aku nggak bisa hidup berdampingan dengan istri kamu yang lain, Mas." Hanina menggeleng.Dia memandang wajah itu, dan menemukan wajah dan sorot mata Akmal sudah berubah kembali seperti saat ia pertama kali bertemu dengan pria ini. Hanina mendesah berat. Rasanya sulit membedakan mana Akmal yang asli dan mana yang bukan alias akting. Sikapnya seringkali berubah semenjak kej

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Makan Bersama

    Bab 11"Mas, kamu nggak bisa begitu dong. Memangnya kamu mau membuat aku kelaparan?!" Risty mengabaikan makan malamnya, dan berlari menyusul Akmal yang sudah berada di depan tangga. Pria itu tampak menaiki anak-anak tangga dengan cepat untuk segera sampai di lantai atas."Mas, tunggu! Kamu mau ke mana sih?""Kamu nggak lihat apa yang aku bawa?" Pria itu menatap mata istri pertamanya. Dadanya turun naik menahan kesal yang teramat sangat. "Kenapa piringnya ada dua? Masa iya makan malam Hanina sebanyak itu?" Mata Risty seketika menyipit. Dia baru menyadari, ternyata di dalam nampan itu ada dua buah piring dan dua buah gelas berisi penuh makanan dan minuman."Kami akan malam bersama, dan kamu makan sendiri saja di ruang makan, oke?" Akmal melanjutkan langkah tanpa menghiraukan istrinya yang terus saja berjalan mengiringinya, sampai akhirnya mereka tiba di depan pintu kamar Hanina."Apa? Mas mau makan malam sama Hanina? Kamu mengabaikanku, Mas!" Risty tersentak. Sepasang matanya membulat s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Makan Cintamu Itu

    Bab 12"Malam ini aku yang akan menemanimu tidur disini.""Aku nggak bisa mengabulkan permintaanmu loh, Mas. Jadi nggak ada gunanya kamu menemaniku di sini. Lebih baik kamu tidur di kamarmu atau di kamar Risty, lagian bukannya dia tadi ngambek? Bujuk saja dia dulu," ujar Hanina datar. Perempuan itu bangkit dan meraih Aqila yang rupanya terbangun lagi, kemudian segera menyusui bayinya.Hanina setengah berbaring sembari menyusui bayinya. Perempuan itu nampak begitu menikmati perannya sebagai seorang ibu. Menyaksikan pemandangan itu, entah kenapa hati Akmal merasa trenyuh.Hanina benar. Dia tidak sedang menyewakan rahimnya kepada siapapun. Diantara mereka tidak ada kesepakatan soal itu. Akmal menikahi Hanina dan Hanina melahirkan anaknya. Posisi Hanina bukan sekedar seorang wanita yang membuat anaknya terlahir ke dunia ini seperti yang ia sugestikan selama ini kepada dirinya sendiri.Dia menikahi Hanina, dan menggaulinya secara sah. Aqila mutlak buah hati mereka, bukan anaknya bersama de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Mas, Tolong Aku!

    Bab 13Hanina tidak menanggapi ucapan ibunya, tetapi malah bangkit sembari menggendong bayinya. Dia berjalan menuju kamarnya sendiri, kamar yang sudah ditempatinya saat masih gadis dulu. Kebetulan letaknya di lantai dasar, sehingga Hanina tidak perlu naik tangga. Kamar ini masih saja seperti yang dulu. Ruangan yang dicat merah muda khas anak perempuan, yang pernah menjadi saksi dirinya tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan cerdas. Hanina menyelesaikan S2 nya, kemudian bekerja di perusahaan papanya sendiri, lalu bertemu dengan Akmal dan akhirnya menikah. Hanina merasa hidupnya sempurna, sebelum akhirnya peristiwa malam itu membuka rahasia besar kebusukan suaminya sendiri."Kamu belum jawab pertanyaan Mama, Nak." Ternyata Liani menyusul dengan membawakan dua tas itu."Apanya yang harus kujawab, Ma? Aku tidak punya masalah dengan Mas Akmal. Hanya saja malam ini aku sedikit lelah, jadi aku menginap di sini saja ya." pinta Hanina sekalian. Dia merebahkan Aqila di pembaringannya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tidak Ingin Dimadu

    Bab 14 "Kamu dari mana saja seharian, Mas?" Hanina menguap beberapa kali. Dia sebenarnya sangat mengantuk dan ingin segera tidur. Namun tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka yang memunculkan sosok Akmal.Pria itu berjalan mendekat, selangkah demi selangkah dan akhirnya sampai di tepi tempat tidur."Aku dari cafe, Nin," jawab Akmal jujur."Dari cafenya Mas Ricky?" Hanina langsung teringat pertemuan pertamanya dengan Akmal saat pria itu masih bekerja di cafe milik sahabatnya."Kamu masih ingat dengan sahabatku itu, Nin?" Pria itu duduk di sisi istrinya. Tangannya terulur memainkan ujung helaian hitam milik istrinya yang tergerai sepundak."Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, tepatnya mungkin sejak kita menikah. Dulu dia hadir di acara pernikahan kita, bukan?""Iya, dia hadir waktu itu," angguk Akmal."Terus, ngapain aja kamu seharian di sana? Mau benar-benar membuka usaha dengan Mas Ricky?""Lebih tepatnya aku bekerja di cafenya Ricky, jadi pelayan seperti dulu....""Jadi pelayan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Ada Apa Ini?"

    Bab 15"Mas, kamu sudah pulang?" Risty menyongsong kedatangan suaminya. Dia berlari kecil menuju mobil yang baru saja berhenti. Namun nyali wanita itu seketika menciut ketika melihat sosok perempuan yang berada di sisi suaminya.Hanina, istri kedua suaminya. Perempuan itu terlihat duduk santai sembari memangku tas kerjanya.Namun bukan Risty namanya jika ia mundur begitu saja. Pantang baginya untuk menyerah, apalagi sekarang sikap Akmal lebih banyak membela istri keduanya, padahal saat akan menikahi Hanina dulu, Akmal terlihat begitu berat. Jika bukan atas desakan ibunya dan Risty yang menginginkan perubahan ekonomi dan juga keturunan, Akmal tentu tidak akan pernah menikahi Hanina.Hanina berdecih mendapati penampilan Rizky saat ini. Berani sekali perempuan itu keluar dari rumah hanya dengan mengenakan pakaian tidurnya. Perempuan itu begitu cantik dan seksi, tapi entah kenapa terlihat seperti wanita murahan."Seperti yang kamu lihat," sahut Akmal. Dia menepis halus sepasang tangan istr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tambang Emas

    Bab 16Hanina luruh seketika, namun otaknya langsung memberi kode agar ia segera meninggalkan tempat itu. Jangan sampai ibu mertuanya tahu jika ia mencuri dengar pembicaraan antara ibu mertuanya dengan Risty dari balik dinding kamar. Niatnya yang akan ke dapur untuk membuat sarapan pun urung. Hanina bergegas balik ke ruang tamu dan memilih duduk di sofa untuk mengatur nafasnya. Hanya mendengar perdebatan antara ibu mertuanya dan Risty sudah membuat nafasnya ngos-ngosan seperti orang yang habis lari maraton.Hanina memejamkan mata, belajar mencerna setiap ucapan yang ia dengar. Ada rasa sesal di hati sudah mengenal Akmal dan keluarganya. Kenapa mereka tidak memiliki rasa tulus?Kenapa Akmal, ibunya, bahkan istri pertama Akmal menganggap ia sebagai tambang emas? Kenapa setiap hubungan yang terjalin harus berdasarkan untung dan rugi dari sisi materi?Jika begini caranya, apa bedanya dengan bisnis? Sementara sebuah rumah tangga harusnya dibangun atas dasar cinta dan ketulusan, bukan kare

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Ingin Tinggal Bersama

    Bab 17"Kamu sudah tidak mencintaiku lagi, Mas?" lirih perempuan itu. Wajahnya seketika berubah pias. Risty bersandar di depan pintu dan melupakan niatnya sementara untuk masuk ke dalam rumah ini serta mengusir suami dan ibu mertuanya.Sejak peristiwa malam itu, sikap suaminya benar-benar berubah. Padahal dia berharap dengan tinggalnya mereka satu atap, akan membuat Akmal lebih perhatian kepadanya. Sejak Akmal menikahi Hanina, dia selalu merasa was-was, takut jika Akmal berpaling, meski Risty tetap percaya diri jika dia tetaplah yang utama dan keadaan ini hanya sementara. Setelah mereka mendapatkan apa yang diinginkan, maka Hanina akan segera ditendang jauh dari kehidupan rumah tangga mereka.Kenapa apa yang ia rencanakan malah jauh panggang daripada api?Risty mengakui ia memang ceroboh, tetapi seharusnya jika rencana mereka gagal, maka Akmal harus mengambil sikap untuk menceraikan Hanina. Lagi pula sekarang, apa yang mereka harapkan dari perempuan itu? Akses keuangan sudah dicabut d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Dasar Modus!

    Bab 126"Jadi begini, Pak Akmal. Saya bersama rombongan sepakat untuk booking penuh semua ruangan yang ada di Kartika Hotel, kecuali untuk ruangan tipe presiden suite dan suite junior. Tentunya pengecualian ini atas dasar pertimbangan biaya, karena seperti yang kita tahu dua tipe ruangan itu merupakan yang termahal." Pria itu terlihat mengangkat wajah sembari menyunggingkan senyuman. "Mohon dimaklumi ya, Pak.""Tidak masalah, Ustadz." Akmal balas tersenyum. "Tapi kapan jadwal kedatangan Ustadz Zubair bersama rombongan?" Akmal melirik Dahlia yang nampak serius di hadapan laptop, siap mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan oleh klien mereka."Menurut jadwal, saya bersama rombongan akan datang tanggal 21 bulan depan dan kembali ke Riau tanggal 24. Jadi kami akan check in pada di tanggal 21, 22, 23, dan check out pagi hari di tanggal 24 bulan depan," jelas ustadz Zubair."Berarti 4 hari ya, Ustadz?" Akmal memastikan."Betul, Pak.""Baik, Ustadz. Akan segera kami siapkan segala

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kamu Sudah Gila Ya?

    Bab 125Ponselnya berdering, tanda ada notifikasi pesan yang masuk. Namun Akmal tidak menanggapi. Dia yang masih sibuk sarapan lebih memilih fokus dengan sarapannya, apalagi dia sarapan di area restoran hotel ini. Ini jelas bukan sarapan biasa, tetapi sekaligus menjalankan tugasnya untuk memantau keadaan di tempat ini. Belum terlalu banyak pengunjung yang ada di restoran ini, padahal sudah hampir sebulan dia bertugas di hotel ini.Pria itu menghela nafas. Banjarmasin memang berbeda dengan Bali. Tidak bisa menafikan jika bisnis perhotelan memang lebih ramai di Bali ketimbang daerah ini. Namun Akmal harus tetap optimis.Dia yakin suatu saat hotel ini akan ramai pengunjung. Nama besar Aston merupakan jaminan kualitas pelayanan yang diberikan untuk semua pengunjung.Hari-harinya disibukkan dengan banyak pertemuan. Dia menjalin kerjasama dengan beberapa platform, biro perjalanan wisata baik wisata biasa maupun wisata religi. Di samping itu, tim marketing gencar mengadakan promosi besar-bes

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pengganti Mahar

    Bab 124Satu hal yang tidak Hanina tahu jika sebenarnya perempuan paruh baya itu menanggung sakitnya seorang diri. Bukan hanya Hanina, tetapi juga putra semata wayangnya, Akmal. Akmal hanya tahu jika belakangan ini ibunya seringkali sakit-sakitan. Namun dia tidak mengetahui secara detail penyakit yang diderita oleh ibunya, karena Sari selalu menyimpan rapat kenyataan jika dia menderita sakit yang cukup parah.Sempat terbersit kekhawatiran jika seandainya ia tiada, maka ia meninggalkan Akmal dalam kondisi yang masih belum bisa menyatukan rumah tangganya, dan semua ini karena idenya yang ingin sekali merasakan kesejahteraan hidup selayaknya keluarga pengusaha, satu hal yang tidak bisa disanggupi oleh ayahnya Akmal semasa hidupnya. Sari benar-benar menyesal. Seandainya waktu itu dia tidak menekan menantunya untuk memberikan uang bulanan yang sangat besar, tentu kejadiannya tidak begini, dan seharusnya pula dia berkewajiban untuk memaksa Akmal menceraikan istri pertamanya sebelum menikahi

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Cerita Ibu Mertua

    Bab 123"Panjang sekali ceritanya, Pak. Tapi saya akan menceritakan pelan-pelan." Ibu kandung Akmal itu menarik nafas. Dia terlihat ragu dan sedikit takut. Namun kentara jika apa yang ingin disampaikannya kali ini sungguh penting. Ibu mertuanya Hanina ini bisa dihitung dengan jari berkunjung ke rumah ini. Hubungan antar besan yang tidak terlalu baik seolah penjaga jarak yang amat berpengaruh."Tidak apa-apa, Ma. Jika memang memungkinkan diceritakan saja," sahut Hanina.Masih dengan memangku Aqila, bibir perempuan itu bergerak-gerak, namun tak sepatah kata pun terdengar. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil beberapa map dari dalam tas yang di bawanya, lalu ia letakkan di atas meja yang berada tepat di depan tempat duduknya ini."Dulu, sebelum kami menikah, ayahnya Akmal memiliki seorang kekasih. Mereka sebenarnya hampir saja menikah, tapi sayang, ketika acara pernikahan tinggal menghitung hari, tiba-tiba saja kekasih ayahnya Akmal itu kabur." "Mereka tidak jadi menikah, Ma?" sela Ha

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kedatangan Ibu Mertua

    Bab 122Hanina langsung mengiyakan. Rere mengambil alih stroller Aqila, kemudian mendorongnya, melanjutkan perjalanan menuju parkiran mobil."Maaf ya, udah merepotkan kamu." Perempuan itu berbasa-basi setelah mereka berada di mobil. Hanina mulai mengarahkan mobilnya sehingga kini kendaraan roda empat itu berhasil keluar dari area parkir mall besar ini."Nggak apa-apa, Rere. Kan kebetulan apartemen kamu searah dengan rumah kami," sahut Hanina tanpa menoleh. Dia fokus menjalankan kendaraannya, karena lalu lintas memang cukup ramai berhubung ini adalah jam pulang kerja."Iya, Nin. Sudah dua hari mobilku masuk bengkel. Biasa, mobil tua suka ngadat." Tawa Rere terdengar."Kenapa tidak naik taksi saja?" telisik Hanina."Karena aku ingin nebeng sama kamu," jawab terus terang wanita muda itu. "Itu bukan alasan, Re." Hanina mulai memperlambat laju kendaraannya karena Rere tampaknya memang sedang ingin mengobrol dengannya."Iya, Na." Wanita itu menghembuskan nafas. "Akhir-akhir ini kamu jaran

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Menyembuhkan Luka

    Bab 121Ternyata setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Hanina merasa bersyukur bisa bertemu dengan Deswita, meskipun dulu mereka tidak terlalu akrab, karena Deswita lebih senang berkumpul dengan gengnya yang sesama anak orang kaya. Hanina tidak menyangka demikian malang nasib Deswita sekarang, berbanding jauh dengan keadaannya dulu.Mereka menghabiskan waktu selama dua jam untuk bertukar cerita, kemudian Hanina memesankan taksi agar perempuan itu bisa pulang. Tidak mungkin dia mengantar Deswita, karena Hanina harus bekerja. Pagi ini pekerjaannya sangat banyak, karena sekalian harus menggantikan tugas Dira.Hanina sudah menelpon gadis itu dan Dira berjanji akan datang siang ini. Semoga saja benar, karena Hanina sudah sangat kewalahan. Belum lagi tingkah pola Aqila yang membuatnya pusing."Aku mau resign, Kak." Adira menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat pada Hanina. Saat itu perempuan muda itu tengah makan siang di ruang kerjanya sambil menyuapi Aqila."Resign?!" Hanina se

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Berdamai Dengan Takdir 2

    Bab 120Hanina benar-benar tidak habis pikir, kenapa Dira sampai senekat itu. Bermabuk-mabukan bukanlah solusi, karena jalan keluar yang sesungguhnya adalah berdamai dengan takdir.Ditinggal menikah oleh orang yang dicintai masih belum apa-apa jika dibandingkan dengan dirinya yang dinikahi dan dijadikan sebagai istri kedua tanpa sepengetahuan dirinya. Tidak sedikit orang yang menganggapnya sebagai pelakor tanpa pernah menelaah fakta yang sesungguhnya terjadi."Dira, Dira, kamu ada-ada saja," keluh Hanina, lalu ia meletakkan ponsel saat melihat putrinya menggeliat. Aqila sudah bangun dan langsung memeluknya."Mom," lirih bocah kecil itu."Princess Mommy sudah bangun, hmm...? Kita mandi sekarang ya?" ajak Hanina yang tanpa menunggu persetujuan Aqila langsung membawa tubuh mungil itu menuju kamar mandi.Hari ini dia harus berangkat lebih pagi dengan membawa Aqila juga, jadi mereka harus bersiap lebih cepat. Tas perlengkapan Aqila selalu siap. Hanina tidak perlu repot-repot menyiapkannya,

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Berdamai Dengan Takdir

    Bab 119 "Dari caramu berpakaian," jawab Reza tanpa melepas tatapannya pada Dira. Begitu intensnya ia menatap gadis itu, membuat wajahnya terlihat memerah. Mungkin Dira merasa risih atau malu. "Kamu masih mengenakan pakaian yang sopan, berbeda dengan para wanita yang biasa di klub itu. Mereka berpakaian, tapi sebenarnya tidak, bahkan terkadang mereka hanya menutup organ vital tubuhnya, yang mungkin sebentar lagi akan terbuka semuanya jika ada pria yang menginginkan," lanjut Reza, masih dengan tatapan intensnya. Meski terasa amat dalam, tapi terasa begitu meneduhkan. "Penampilan itu bisa menipu. Bahkan orang bisa saja menggunakan hijab dan cadar sekalipun, tetapi hatinya busuk," sarkas gadis itu acuh. "Iya, boleh jadi begitu. Tapi dari gerak-gerikmu tak bisa berbohong. Kelihatan banget jika kamu masih pemula dalam urusan minuman keras. Minum sedikit saja sudah bikin kamu mabuk." "Sok tahu kamu!" Gadis itu mencoba untuk duduk walaupun masih pusing. "Terserah apa anggapan kam

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Sisi Lain Dira

    Bab 118"Mas mandul?" tebak Risty tanpa tedeng aling-aling. Tanpa membuka map itu pun Risty sudah bisa menebak. Tidak mungkin Rio memberikan map itu jika organ reproduksinya tidak bermasalah, bukan?Perempuan itu menatap horor Rio yang hanya bisa menunduk, terlihat jelas pria itu seperti menyembunyikan kepedihannya."Aku pernah mengalami kecelakaan. Ya, meskipun sekarang aku bisa berjalan dengan normal, bahkan untuk urusan ranjang pun aku masih mampu, tetapi itu tidak berlaku pada kemampuanku untuk menghasilkan keturunan. Ada organ di dalam sistem reproduksiku yang rusak, tidak bisa diperbaiki lagi walaupun dengan jalan operasi." Dia kembali duduk di pinggir ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut."Terkadang aku merasa jika pernikahan kita ini sebagai jalan dari Tuhan agar aku bisa mengecap manisnya hidup berumah tangga. Siapalah yang mau dengan lelaki mandul sepertiku." Rio menelan ludahnya. Pandangannya menerawang. "Aku merasa pernikahan kita ini bukan sekedar untuk menyembuhk

DMCA.com Protection Status