Beranda / Pernikahan / Ternyata Aku Istri Kedua / Ingin Tinggal Bersama

Share

Ingin Tinggal Bersama

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 17

"Kamu sudah tidak mencintaiku lagi, Mas?" lirih perempuan itu. Wajahnya seketika berubah pias. Risty bersandar di depan pintu dan melupakan niatnya sementara untuk masuk ke dalam rumah ini serta mengusir suami dan ibu mertuanya.

Sejak peristiwa malam itu, sikap suaminya benar-benar berubah. Padahal dia berharap dengan tinggalnya mereka satu atap, akan membuat Akmal lebih perhatian kepadanya. Sejak Akmal menikahi Hanina, dia selalu merasa was-was, takut jika Akmal berpaling, meski Risty tetap percaya diri jika dia tetaplah yang utama dan keadaan ini hanya sementara. Setelah mereka mendapatkan apa yang diinginkan, maka Hanina akan segera ditendang jauh dari kehidupan rumah tangga mereka.

Kenapa apa yang ia rencanakan malah jauh panggang daripada api?

Risty mengakui ia memang ceroboh, tetapi seharusnya jika rencana mereka gagal, maka Akmal harus mengambil sikap untuk menceraikan Hanina. Lagi pula sekarang, apa yang mereka harapkan dari perempuan itu? Akses keuangan sudah dicabut d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Dia Hanya Teman, Mel

    Bab 18Pagi yang sibuk. Hanina menghabiskan waktunya sepanjang pagi dengan menganalisis semua file yang masuk ke dalam laptopnya, lalu menghadiri rapat dengan dewan komisaris yang ketuanya merupakan papanya sendiri. Selain sebagai ketua dewan komisaris, Sulistyo Darmawan juga merupakan shareholder mayor alias pemegang saham mayoritas. Akmal memang sudah tidak lagi memegang perusahaan, tetapi Hanina yang harus menyelesaikan kekacauan yang dibuat pria itu. Dia bertanggung jawab harus menjelaskan panjang lebar soal data-data profit and loss. Mungkin ini sedikit sensitif, tetapi mau tidak mau Hanina harus berterus terang jika tingkat penjualan bulan ini memang menurun.Untuk sejenak Hanina bisa melupakan persoalan pribadinya. Setidaknya dalam beberapa minggu ke depan, dia harus bekerja keras untuk menaikkan grafik penjualan dan mengembalikan tingkat kepercayaan para pemegang saham yang lain. Hanina masih beruntung. Dia dan sang papa adalah pemegang saham mayoritas. Jadi kekacauan yang di

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tidak Terus Terang

    Bab 19Sore menjelang petang. Kesibukan di gedung pusat PT Hanina Indo Textile mulai surut. Hanina menutup laptop kemudian memasukkannya ke dalam tas kerjanya.Setelah pamit dengan Melati, Hanina bergegas keluar dan menyusuri lorong yang terhubung dengan lift."Pulang bareng yuk. Kebetulan aku sudah kangen sama Tante Liani," tawar Rio. Pria itu mensejajarkan tubuhnya di samping Hanina yang kini sudah berada di depan pintu lift. "Beneran nggak merepotkan nih?" ujar perempuan itu tanpa menoleh."Enggak merepotkan sama sekali, lagi pula Akmal nggak menjemputmu, kan?""Iya, aku pulang sendiri. Paling dijemput sama sopir papa. Nanti kalau sudah sampai di bawah aku telepon Pak Joko," sahut Hanina menyebut nama sopir papanya.Pria itu meraih tangan Hanina, lalu menggenggamnya erat. Sedangkan tangannya yang lain memijit tombol, agar lift membawa mereka ke lantai dasar."Sudah lama aku merindukanmu seperti ini. Sudah lama kita tidak semobil berdua," celoteh pria itu setelah mobil yang mereka t

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pengakuan Hanina

    Bab 20"Ceritanya panjang, tapi aku harap kamu tidak melakukan hal yang berlebihan. Cukup kamu yang tahu. Dan tolong, rahasiakan semua ini dari kedua orang tuaku."Setelah menimbang selama beberapa menit, akhirnya Hanina memutuskan untuk bercerita. Saat ini mereka masih berada di mobil dengan Aqila yang berada di pangkuannya."Na, aku mencintaimu, tapi aku nggak egois. Jika kamu merasa nggak nyaman, terlebih lagi aku, Na. Aku harus tahu apa masalahmu, apalagi jika itu berkaitan dengan Akmal. Apa Akmal sudah menyakitimu?""Ternyata Mas Akmal punya istri yang lain. Jadi selama ini aku sudah menikahi pria beristri, Rio.""Apa?!' "Dia sudah punya istri saat menikahimu?" Wajah pria itu seketika merah padam dan tanpa sadar mencengkram kemudi. Untung saja mesin mobil sudah dimatikan, sehingga tidak berbahaya jika tanpa sadar kaki Rio menginjak pedal gas."Bodohnya aku yang terlalu percaya sama Mas Akmal. Aku nggak menyangka jika dia sudah punya istri, dan ternyata aku istri kedua," ucap Ha

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kamu Bisa Bantu Aku, Rio?

    Bab 21"Tapi apakah kamu akan tetap membiarkan keadaan berlangsung seperti ini? Kamu itu berhak untuk bahagia, Na. Aku nggak bisa melihat kamu menangis. Aku nggak bisa!""Aku berjanji nggak akan menangis.""Tapi hatimu yang menangis. Aku kenal kamu sejak kecil, Na. Dari kecil sampai dewasa, kamu nggak pernah disakiti oleh siapapun. Kamu itu putri yang manja dan selalu mendapatkan limpahan cinta dari orang-orang sekelilingmu. Tapi apa yang dilakukan Akmal sama kamu?! Aku nggak rela. Please, Na. Pikirkan kebahagiaanmu juga....""Bersabarlah sedikit, Rio. Aku yakin Mas Akmal akan bisa mengambil sikap dan setelah itu kita bisa menentukan langkah ke depannya."Memang terkesan agak lucu. Hanina yang bermasalah, tetapi justru ia yang harus menenangkan Rio.Rio menatap wajah Hanina dalam-dalam. Wanita yang sangat dicintainya itu entah kenapa di matanya tampak sedikit pucat. Ingin rasanya Rio mengusap wajah itu, tapi tidak mungkin. Setiap kali bersentuhan dengan Hanina, dia selalu saja merasa

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tapi Aku Tetap Cinta

    Bab 22"Seharusnya Mas yang tanya, ngapain kamu di sini? Bukannya diam di rumah, tapi malah keluyuran?" cetus Akmal gemas. Pria itu tegak berdiri dengan tangan menggenggam ponsel."Aku nggak keluyuran, Mas. Aku ini mau arisan. Kebetulan hari ini yang ngadain itu Mbak Sierra.""Kamu kenal sama Sierra? Akmal menatap penampilan istri pertamanya itu. Risty mengenakan dress selutut yang terlihat begitu cantik dan pas di tubuhnya. Rambutnya terurai bergelombang dengan make up yang sempurna. Di tangannya menenteng sebuah tas keluaran terbaru yang setahu akmal berharga sekitar sepuluh juta rupiah, sementara sepatu yang Risty kenakan pun bukan barang murah.Dari mana istrinya mendapatkan barang-barang itu? Seingat Akmal, ia tak pernah membelikan Risty barang-barang bermerek, kecuali hari itu. Bahkan sebelumnya, meski uang bulanan Risty cukup besar menurut ukurannya, tetap saja Risty nyaris tidak punya barang bermerek. Akmal hapal barang-barang milik istri pertamanya ini."Iya dong. Mbak Sierra

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Jangan Serakah, Akmal

    Bab 23"Makan tuh cinta! Emangnya bisa bikin kenyang?" semprot Ricky. Lama-lama ia kesel juga pada sahabatnya yang tidak bisa dinasehati ini. Ricky merasa seharusnya kehadiran Hanina seperti durian runtuh bagi Akmal, tetapi Akmal nya saja yang tidak mau bersyukur. Jika pria itu memiliki hati dan pandangan yang luas, tentu akan mudah membedakan mana perempuan yang bisa menjadi istri yang sesungguhnya.Kurang apa lagi Hanina selama ini, sehingga tidak bisa mendapatkan cinta seorang Akmal?Cinta memang misteri dan tidak bisa memilih kemana ia akan berlabuh. Mengingat hal itu, Ricky hanya bisa menggeleng samar dan menahan emosinya."Ya nggak sih, tapi ini soal perasaan. Aku nggak bisa kehilangan Risty. Dia cinta pertamaku.""Tapi wanita itu sudah membuatmu susah. Dulu saja kamu siang malam kerja untuknya, tapi dia masih saja merasa kurang, sampai akhirnya kamu bertemu Hanina dan tiba-tiba saja ibumu dan Risty punya ide untuk menikahkan kalian." Pria itu lagi-lagi menggeleng menatap sahaba

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Mulai Membanding-bandingkan

    Bab 24Tak punya pilihan Hanina langsung membuka mulutnya. Dia benar-benar lapar. Hanina mengunyah makanannya pelan-pelan sembari tetap memegang bayinya. Aqila masih asyik menyusu sembari memejamkan mata, namun dia tidak tidur. Sesekali dia membuka matanya, melihat interaksi ayah ibunya. Mata beningnya berputar-putar lalu kembali memejamkan mata. Sungguh lucu sekali. Akmal tak henti-hentinya tersenyum. Pemandangan ketika buah hatinya tengah dipangku oleh sang istri membuat hatinya menghangat. Bertahun-tahun ia menikah dengan Risty, dan tidak dikaruniai seorang anak pun. Padahal dia sudah mengusahakan pengobatan terbaik untuk Risty. Namun usahanya tidak kunjung berhasil. Baru setelah ia menikahi Hanina, istri keduanya itu langsung hamil dan melahirkan seorang putri cantik untuknya.Seharusnya itu sudah cukup alasan bagi Akmal untuk memandang Hanina saja, terlepas dari status sosial dan kekayaan yang dimiliki oleh perempuan itu, apalagi Hanina memiliki kepribadian yang baik.Apakah

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Cemburu?!

    Bab 25Setelah melalui drama, akhirnya Hanina tertidur. Akmal mengalah. Dia pindah ke sofa dan duduk bersandar dengan kaki berselonjor. Pria itu menatap langit-langit kamar. Dia tengah berpikir keras untuk memikirkan langkah-langkah kedepannya.Seharusnya dia memikirkan kemungkinan ini sejak awal saat mendapati Hanina yang kembali ke kantor. Kedekatan Hanina dengan Rio pasti akan kembali terjalin, meski katanya Rio itu hanya sahabatnya, tetapi bukan tidak mungkin benih-benih cinta itu timbul. Dan jika benar Rio yang mencarinya di cafe adalah orang yang bekerja di bagian HRD, berarti pria itu sudah tahu soal rumah tangganya dengan Hanina. Apakah Hanina sudah bercerita kepada Rio? Sebab tidak mungkin pria itu datang ke cafenya tanpa ada kepentingan.Suara dering ponsel membuyarkan lamunan Akmal dan pria itu berjalan menuju meja nakas samping pembaringan. "Ternyata cuma notif pesan. Kirain apa," gumam Akmal.Sebenarnya ia jarang sekali membuka ponsel Hanina, tetapi entah kenapa sekaran

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Curhat

    Bab 114"Baru beberapa bulan yang lalu, Bu," sahut Melati sumringah. "Saya nyaman bekerja di perusahaannya Pak Irwan. Sama seperti Ibu, beliau baik dan tidak pernah menekan saya untuk ini dan itu. Namun saya di tuntut harus mendampinginya kemanapun. Ya, mirip-mirip Daisy lah. Cuma beruntungnya, Daisy itu keponakannya Pak Irwan. Jadi aman deh.""Memangnya kenapa? Bukankah mendampingi bos kemanapun itu adalah tugas seorang sekretaris?""Iya, Bu. Tapi yang tidak enaknya itu rumor yang beredar di seputar kantor tentang kedekatan kami," curhat Melati."Memangnya ada apa?" Hanina lagi-lagi merasa tertarik dengan cerita Melati. Dia melambaikan tangan pada ibunya, dan Liani yang paham segera membawa Aqila dari pangkuan Hanina."Pak Irwan itu duda. Jadinya ya.... Bu Hanina bisa membayangkan lah." Wajah sumringahnya berakhir dengan senyum kecut. Melati tak bisa mengabaikan begitu saja tatapan para perempuan di kantornya yang terlihat begitu sinis bercampur iri. Walaupun duda, tetapi Irwan meru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Membuka Lembaran Baru

    Bab 113"Iya." Wajah Hanina kembali dengan mode serius. "Aku akui aku memang sudah memberitahu soal kalian yang akan menikah, lagi pula aku juga tidak mau menutup-nutupi masalah ini. Aku tidak mau dia terlalu berharap sama kamu.""Aku tidak mau tahu ya, tapi yang jelas aku tidak mau kejadian seperti itu terulang kembali. Aku mau kita mentaati kesepakatan yang sudah dibuat. Bukankah itu juga yang kamu dan Akmal inginkan?!" tegas pria itu. "Kamu menekanku?!" Perempuan itu tersentak balas menatap Rio yang entah kenapa pagi ini tatapannya begitu dalam. "Aku tidak ingin membuatmu tertekan, tetapi apapun yang terjadi, kamu harus menangani dan bertanggung jawab. Kamu pastikan agar Dira tidak mengulangi hal yang merugikan dirinya sendiri." Rio bangkit, kemudian mundur selangkah. "Ya sudah, hanya itu yang ingin aku katakan. Sekarang aku harus pergi. Pekerjaanku hari ini sangat banyak."Hanina masih saja ternganga dengan sikap Rio yang dengan langkah cepatnya menghilang dari balik pintu kaca.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Cinta Tidak Bisa Memilih

    Bab 112"Adira, tapi Mas Rio menganggap kamu sebagai seorang adik, nggak lebih. Dia memang sangat baik sama kamu dan dia merasa kamu adalah saudaranya, di saat saudaranya yang lain tidak peduli. Kamu itu terlalu berharga. Ayolah Dira.... jangan seperti ini lagi ya. Kamu akan tetap memiliki cinta Mas Rio walaupun kami sudah menikah. Kamu nggak akan kehilangan Mas Rio," tutur lirih perempuan itu.Dia memang sengaja memancing dengan kata-kata adik, karena dia ingin tahu atau bagaimana tanggapan gadis itu. "Omong kosong! Kak Nina dan Mas Rio itu juga saudara angkat, tapi ternyata Mas Rio mencintai Kak Nina lebih daripada seorang adik. Kenapa itu tidak bisa berlaku kepadaku? Aku dan Kak Nina itu posisinya sama!" Gadis merengut. Bibirnya mengerucut. "Cinta itu tidak bisa memilih, Dira....""Nah bener, kan? Sebenarnya kalian memang saling mencintai, atau jangan-jangan kalian sudah ada hubungan lain di balik Kak Nina dan Mas Akmal?" tuduh gadis itu.Namun Risty menggeleng. "Enggak Dira. Aku

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Omong Kosong!

    Bab 111Namun Rio malah menggeleng sembari memperdengarkan kekehannya. "Dia itu masih perawan, Ris. Bagaimana mungkin aku tega memerawani anak orang, terlebih adik angkatku sendiri. Dia akan menyesali seumur hidupnya.""Tapi aku pikir kamu bisa memanfaatkan...." Risty sengaja memancing atensi pria disampingnya ini."Aku bukan pria yang seperti itu. Jika aku mengetahui gadis itu masih perawan, aku tentu tidak akan mengajaknya untuk bersenang-senang. Kasihan. Lagi pula tak mungkin aku merusak adik angkatku sendiri. Dia itu gadis yang baik.""Baik katamu?! Tapi nyatanya dia ke klub malam....""Sepertinya dia ada masalah," bela Rio."Patah hati?" tebak Risty. Jemari lentiknya seketika membelai dada pria itu. "Jangan-jangan patah hati sama kamu?""Kemungkinan besar iya. Tapi aku juga tidak berani mengorek keterangan dari gadis itu. Aku hanya menyuruhnya istirahat dan jangan berpikir yang berat-berat. Setelah itu aku keluar dan pergi meninggalkan hotel. Semoga saja dia baik-baik saja di san

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pengorbanan Terakhir

    Bab 110"Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi aku nggak mungkin membatalkan rencanaku. Kamu itu berhak mendapatkan laki-laki yang lebih baik, Dira." Rio memejamkan mata sejenak, kemudian membuka keran dan membasuh wajahnya.Air dingin yang mengucur dan membasahi wajahnya sedikit mendinginkan suhu di tubuh Rio yang memanas akibat ulah Dira barusan. Setelah ia merasa lebih tenang, Rio pun keluar dari kamar mandi, lalu berjalan mendekati gadis yang tergolek di atas karpet itu. Dan dengan teramat hati-hati, Rio mengangkat tubuh Dira dan kembali merebahkan di pembaringan. Beruntung kali ini tampaknya Dira benar-benar tertidur, sehingga tidak bertingkah yang macam-macam."Kasihan kamu, Dira. Kenapa kamu harus jatuh cinta sama Mas?" keluh pria itu. Kondisi Dira membuat Rio benar-benar risau. Dia menjadi serba salah. Memang ini di luar kendalinya, tapi sebagai seorang kakak tetap saja Rio merasa bertanggung jawab dengan perasaan Dira."Ini bukan soal baik atau buruk, tetapi nyatanya Mas meman

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seperti Tukar Pasangan

    Bab 109Waktu sudah mendekati tengah malam dan Rio masih tidak bisa tertidur lantaran juniornya yang tidak mau diajak kompromi. Berkali-kali ia menelan salivanya sembari mengerang lirih. Namun ia tak mau membangunkan Risty yang sudah lelap, walaupun jika ia meminta, perempuan itu pasti tidak akan keberatan untuk melayani kebutuhan biologisnya.Tidak.Dia sudah berjanji dalam hati untuk tidak melakukan itu, kecuali mereka sudah resmi menikah.Entah pikiran itu berasal dari mana, padahal baik Rio maupun Risty sama-sama menganut kehidupan bebas, yang berarti seks sebelum menikah bukan hal yang tabu.Akhirnya pria itu memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurny.a. Dia melepaskan lengannya dari kepala Risty dengan sangat hati-hati, lalu segera menyibak selimut dan akhirnya beringsut dari pembaringan.Setelah mengambil ponsel dari laci meja nakas, Rio keluar dari kamar, terus ke ruang tamu dan akhirnya sampai di pintu utama. Rumah ini memang tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu k

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Jangan Menyesali Takdir

    Bab 108Belum apa-apa, tapi Risty sudah berpikir ingin lari darinya. Apa sedemikian tidak berharga tawarannya, sehingga membuat Risty selalu mencari cara untuk menghindar dari berkomitmen dengannya? Pria itu seolah merasa hatinya dicubit-cubit. Akmal benar-benar beruntung dicintai dengan hebat oleh dua orang perempuan. Risty dan Hanina. Rio tak bisa membayangkan seandainya dua perempuan ini dulunya sampai akur dan memutuskan untuk tetap menjalani pernikahannya."Aku menyukaimu, Ris. Jadi tolong berhenti berpikiran suatu saat kamu akan pergi dariku. Sebuah pernikahan itu tidak mesti dengan diawali oleh cinta. Kita tidak perlu cinta untuk membuat sebuah rumah tangga. Kita hanya perlu sebuah kesepakatan.""Aku hanya mencoba untuk realistis, Mas, lagi pula kamu masih muda dan aku berpikir jika masih banyak wanita yang mau denganmu. Setelah hatimu lebih kuat dan lukamu sembuh, aku bisa pergi dari hidupmu dan kita akan kembali menjadi orang lain.""Bagaimana dengan perasaanmu? Kamu tidak

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Bukan Cinta Yang Salah

    Bab 107"Ada apa sih? Kok main peluk-pelukan?" tegur Liani."Nggak ada apa-apa, Ma." Perempuan itu berdiri dan menarik sang mama untuk kembali bergabung dengan mereka. Liani memang terlambat sedikit masuk ke rumah ini lantaran ia memang harus benar-benar mengantar ketiga tamunya itu sampai mobil yang membawa mereka menghilang dari pandangan. Sementara Hanina dan papanya hanya mengantar ketiga tamu itu di depan pintu utama, bahkan setelahnya Hanina mengantar Aqila masuk ke dalam kamar dan membiarkan putrinya bermain sendirian di sana."Nggak apa-apa, Ma. Papa hanya menasehati Nina." Pria itu menggeleng penuh arti. "Papa nggak mau Hanina mencintai seseorang tanpa logika. Cinta itu perlu logika. Cinta itu bukan menyakiti, tetapi membahagiakan. Jika cinta tidak bisa lagi membahagiakan, berarti bukan cinta yang salah, tetapi cara kamu mencintai seseorang itu yang salah. Kamu berhak untuk bahagia dengan cara kamu sendiri.""Aku merasa Papa seperti kembali muda," komentar Liani setelah mende

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Penjelasan Om Danu

    Bab 106"Sebenarnya itulah tujuan utama kami datang kemari, Pak Darma. Kami ingin meng-clear-kan masalah ini, karena sepertinya Hanina salah paham soal kejadian malam itu," sahut om Danu buru-buru. Dia tentu tak ingin kian memanaskan suasana. Begitu banyaknya masalah yang menghampiri mereka sejak dua tahun terakhir ini membuat sepasang suami istri yang merupakan orang tua kandung Hanina itu sulit berpikir secara jernih. Barangkali benar, mereka memang hanya ingin kebaikan untuk putrinya. Namun latar belakang Akmal yang buruk membuat mereka sulit untuk berprasangka baik kepada menantu mereka itu.Danu dan juga Farida menyadari jika kedatangan mereka memang berada di situasi yang kurang tepat, tapi keduanya tak punya pilihan. Anak angkat mereka butuh diperjuangkan dan didukung. Walaupun itu sebenarnya sudah Danu lakukan sejak pertama kali bertemu mereka di Adinda Hotel."Satu bulan lebih sedikit lagi Akmal akan mengakhiri masa kerjanya dan ia bisa bekerja di tempat lain. Jadi bersabarl

DMCA.com Protection Status