Share

Bab 5

Author: Citra Lestari
Jika Arjuna sudah bertunangan, mau tidak mau Keluarga Adipati Madaharsa harus menyerah atas keinginan mereka menjadi besan Keluarga Raja Kawiswara.

Selain itu, di antara banyaknya gadis bangsawan di ibu kota, Adelia adalah yang terbaik dan terpopuler di antara para tuan muda. Untuk menghindari persaingan di masa depan, Banyu rasa pernikahan ini lebih baik segera ditetapkan.

"Situasi di istana belum pasti, masih terlalu dini untuk membahas pernikahan sekarang," ujar Arjuna.

Kecurigaan Kaisar seperti pedang tajam yang tergantung di atas kepala. Takutnya Kaisar akan menganggap persatuan antara Keluarga Raja Kawiswara dan Keluarga Adipati Nismara sebagai upaya untuk menyeimbangkan kekuasaan.

Putra mahkota belum diangkat, sekarang memang masa yang penuh gejolak. Banyu terpaksa menahan lidahnya dan tidak bicara lagi.

....

Selama beberapa jam Eliska dan Dwiana bertamu di Kediaman Raja Kawiswara, dua tuan muda yang sudah memasuki usia dewasa itu sama sekali tidak menampakkan diri.

Apa implikasinya, Dwiana tentu saja mengerti. Keluarga Raja Kawiswara tidak berniat menjadi besan keluarga mereka. Untungnya, Dwiana juga tidak memiliki rencana demikian, jadi dia tidak mengungkit tentang kedua pemuda yang absen itu.

Setelah makan siang, Dwiana berpamitan.

Sebelum pergi, Eliska berkata pada Talita, "Rebusan osmanthus, melati putri, dan lycopus dengan salju musim dingin sangat bagus untuk salep ruam dan bekas luka. Ratu bisa mencobanya."

Eliska pernah mendapat luka bakar di kehidupan lampau. Dia telah bersusah payah mendapatkan formula penghilang bekas luka ini.

Alis sang ratu menukik naik, tetapi dia hanya tersenyum tipis dan berkata sambil lalu, "Terima kasih sudah repot-repot mengingatnya."

Eliska tidak berkata lebih banyak. Ibu mertua di kehidupan lampaunya ini hanya mencurahkan kehangatannya pada keluarga dan selalu bersikap dingin pada orang luar. Namun, berhubung Talita juga mencintai estetika, dia pasti akan mencoba resep Eliska.

Begitu Eliska dan putrinya pergi, Sartika langsung memuji, "Nona Eliska benar-benar tumbuh menjadi gadis jelita."

"Kamu menyukainya?" tanya Talita sambil melirik Sartika.

Sartika menggeleng dan berkata, "Nggak ada artinya biarpun aku menyukai penampilan gadis itu. Banyu nggak seperti Arjuna yang penurut. Dia nggak pernah membiarkan aku ikut campur dalam urusannya."

Talita menghela napas dalam hati. Semua orang mengira bahwa Arjuna sangat penurut padanya. Faktanya, mereka tidak tahu bahwa pemuda itu justru paling susah diatur.

Saat Arjuna masih kecil, dia dipukuli ayahnya dengan tongkat karena tidak mau belajar. Tubuh kecilnya begitu kesakitan hingga dia tidak bisa bangun dari tempat tidur selama tiga bulan. Pun begitu, Arjuna tetap tidak mengalah.

Belakangan, Arjuna akhirnya berinisiatif sendiri untuk belajar. Berkat kemauannya sendiri, sekarang dia menjadi pemuda yang ahli dalam bidang sipil maupun militer. Jika Arjuna melakukan sesuatu, itu pastilah atas dorongan pribadinya. Tidak ada seorang pun yang bisa memaksanya.

Contohnya, Putri Kemala yang menyimpan rasa pada Arjuna, tetapi tidak pernah berhasil mendekatinya. Talita yakin diam-diam ada campur tangan sang putra dalam usaha menghalangi niat gadis itu.

....

Dua hari berikutnya, Eliska kembali ke akademi.

Baik akademi wanita maupun akademi pria sama-sama bagian dari Akademi Aretina, akademi yang didirikan oleh Kementerian Ritus pada masa berdirinya dinasti. Ini merupakan akademi milik negara paling bergengsi di seluruh Yardin.

Tiga kandidat teratas dalam ujian kekaisaran Yardin hampir selalu berasal dari Akademi Aretina. Peraih nilai tertinggi dalam ujian musim semi tahun ini adalah putra Raja Kawiswara, Arjuna. Meski dua bulan lebih telah berlalu, orang-orang masih membahasnya.

Tahun lalu, Arjuna mengikuti Raja Kawiswara ke medan perang dan mencetak prestasi militer. Awalnya Kaisar hendak menganugerahkan jabatan resmi padanya, jadi dia tidak perlu mengikuti ujian musim semi.

Namun, Arjuna belum puas dengan status pejabat militer. Dia juga kembali belajar untuk mengejar karier sipil.

Biarpun Arjuna sudah lulus dari akademi, para guru masih sering mengungkit tentang murid kebanggaan mereka ini. Mereka memuji bakat, karakter, dan wawasannya. Arjuna juga diprediksi akan menjadi tokoh hebat di masa depan.

Di dalam akademi, para gadis duduk bersama dalam kelompok kecil.

"Kamu kembali di waktu yang pas, tepat pada waktu perburuan musim gugur," ucap Ayuna, tersenyum saat melihat Eliska.

Eliska memang mengatur waktunya kembali ke akademi agar bertepatan dengan perburuan musim gugur.

Kecakapan bela diri bukan nilai yang dijunjung para wanita Yardin. Perburuan musim gugur juga biasanya hanya diikuti para kaum pria.

Tahun ini, kebetulan duta Belani bersama Putri Belani datang berkunjung. Sang putri ingin berburu, jadi kali ini Kaisar mengizinkan para gadis untuk berpartisipasi.

Eliska ingin memanfaatkan waktu di perburuan musim gugur untuk mengasah keterampilan berkuda dan memanahnya. Bagaimanapun, dia sudah bertahun-tahun tidak berlatih.

"Apa kamu nggak penasaran kenapa para gadis juga diperbolehkan berpartisipasi dalam perburuan musim gugur kali ini?" tanya Ayuna.

Eliska berpura-pura tidak tahu dan bertanya balik, "Kenapa?"

"Putri Belani datang ke sini. Orang suku nomaden ahli berkuda dan memanah. Mungkin dia ingin mencoba tempat berburu di Yardin. Yang Mulia tentu saja butuh para gadis untuk menemaninya," jelas Ayuna.

Ayuna mencondongkan kepala ke telinga Eliska dan berbisik, "Tapi, kudengar dia juga sedang mencari pasangan."

Eliska sama sekali tidak ingat dengan urusan pribadi sang putri.

Perburuan musim gugur dalam skala sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya. Akademi mengatur agar para gadis duduk berpasangan di dalam kereta kuda.

Eliska dipasangkan dengan Nindia. Sejak kecil, keduanya jarang berinteraksi sehingga hubungan mereka kurang dekat. Setelah bertukar sapa sebentar, mereka lalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Perjalanan belum terlalu jauh ketika seseorang tiba-tiba memanggil nama Nindia. Gadis itu tersenyum cerah, lalu menyibak tirai dan membalas, "Kak Banyu!"

Tatapan Banyu tidak sengaja jatuh ke dalam kereta. Dia melihat seorang gadis berwajah familier tengah membaca buku.

Gadis itu mendongak ketika mendengar Nindia memanggil nama Banyu. Wajahnya bersih tanpa riasan, tetapi matanya sejernih air mata murni. Tidak berlebihan jika menyebutnya primadona negeri.

Jantung Banyu yang tidak pernah dipengaruhi asmara selama 18 tahun tiba-tiba berdebar kencang tanpa alasan.

"Aku barusan memetik beberapa buah liar. Rasanya lumayan enak, aku bawakan sedikit untuk kalian coba," ucap Banyu sambil menarik pandangannya. Wajahnya tidak menunjukkan perubahan ekspresi.

"Terima kasih, Kak Banyu," kata Nindia dengan riang. Setelah terbiasa dengan berbagai hidangan lezat yang memanjakan lidah, rasanya menyenangkan jika sesekali menikmati buah-buahan liar.

Banyu memikirkannya sejenak, lalu bertanya, "Siapa yang duduk di kereta bersamamu?"

Nindia menjawab, "Kak Eliska dari Keluarga Adipati Madaharsa."

Banyu mengernyit. Ternyata gadis itu adalah Eliska.

Banyu tentu saja mengenal Eliska, tetapi biasanya dia hanya melihatnya dari kejauhan. Di Kediaman Raja Kawiswara tempo hari, dia juga tidak melihat wajah gadis itu dengan jelas.

Dalam bayangan Banyu, Eliska hanyalah seorang gadis kecil. Jadi, biarpun gadis yang dilihatnya tampak familier, dia tidak mengaitkannya dengan Eliska.

Pantas saja Keluarga Adipati Madaharsa begitu percaya diri ingin mengirim putri mereka yang lain. Ternyata Eliska memang begitu memesona.

"Panggil aku kalau kamu butuh sesuatu," ucap Banyu dengan perasaan campur aduk. Setelah berpesan pada adiknya, dia lalu menurunkan tirai.

Nindia membagi buah-buahan liar itu sambil berkata, "Biarpun Kak Banyu kelihatan galak, sebenarnya dia sangat baik."

Eliska mengangguk setuju. Di kehidupan lampau, Banyu memperlakukannya dengan sangat baik. Pemuda itu juga lumayan dekat dengan kakaknya. Di tambah lagi, Banyu sangat jujur ​​dan berjiwa kesatria. Eliska memiliki kesan yang baik terhadapnya.

Di tengah perjalanan, Nindia sedikit mengantuk dan tertidur. Sebaliknya, Eliska sama sekali tidak mengantuk. Setelah memakan dua buah liar, dia bukan hanya belum puas, tetapi juga kian tergiur untuk makan lebih banyak.

Di luar kereta, Banyu masih berkuda di samping. Eliska menyibak sudut tirai. Dia tidak bisa melihat ke luar dengan jelas dan hanya berbisik, "Tuan Banyu, apa ada buah-buahan seperti tadi di tempat perburuan musim gugur?"

Eliska tidak tahu bahwa orang di luar kereta kuda mereka bukanlah Banyu, melainkan suaminya di kehidupan lampau, Arjuna.

Jika didengar secara cermat, nada manis Eliska seperti dibuat-buat. Seolah-olah dia sengaja mencari alasan untuk memulai percakapan.

Arjuna melirik ke samping. Tirai sutra berkibar pelan tertiup angin musim gugur. Hanya satu sudutnya yang terangkat dan tangan pemilik suara samar-samar terlihat di balik tirai yang bergoyang, terlihat lembut dan halus.

Eliska menambahkan dengan nada menyanjung, "Kalau nggak ada, apa aku boleh minta beberapa lagi? Kudengar Tuan Banyu terkenal baik dan murah hati, jadi aku memberanikan diri untuk meminta. Aku akan membalas kebaikanmu di lain hari."

Membalas kebaikan yang diucapkan seorang wanita biasanya tidak sesederhana itu. Bisa jadi itu adalah caranya untuk menggoda lawan jenis. Lagi pula, gadis yang bisa mengomentari teknik bercinta tidak mungkin sepolos yang terlihat.

Arjuna menyipitkan matanya. Eliska berani memilih-milih opsi pasangan di tengah Keluarga Raja Kawiswara. Tampaknya dia tidak begitu pintar.

Lantaran ucapannya tidak ditanggapi, Eliska mengira Banyu tidak bisa mendengar jelas, jadi dia mengangkat tirai lebih tinggi.

Sekarang Eliska bisa melihat orang yang ada di luar. Namun, dia tidak menyangka bahwa orang yang menemani kereta mereka ternyata adalah Arjuna.

Arjuna duduk tegak di atas pelana. Busana ketat yang memeluk tubuhnya menonjolkan sosoknya yang gagah, menambah aura mulia dan dinginnya. Kata tampan bahkan tidak cukup untuk menggambarkan pesonanya. Saat ini, pemuda itu sedang menatap Eliska.

Eliska juga tidak terkejut. Bagaimanapun, Arjuna sangat menyayangi adiknya, Nindia. Memikirkan risiko bahaya di sepanjang jalan, wajar saja jika pemuda itu ingin menjaga adiknya secara pribadi.

Eliska memperkirakan mereka akan bertemu selama perburuan musim gugur ini, tetapi hanya dari kejauhan. Siapa sangka, sekarang mereka hanya terpisahkan jarak beberapa sentimeter. Eliska bahkan bisa melihat dengan jelas kilat tajam di mata Arjuna.

Di dalam kereta, Eliska membungkuk dan menurunkan pandangan sambil berkata, "Salam, Putra Bangsawan Arjuna."

Biarpun terhambat laju kereta, postur Eliska saat memberikan salam tetap baik dan anggun. Namun, gadis cantik dengan niat tersembunyi tidak bisa disukai.

"Nona Eliska yakin hanya ingin makan buah?" tanya Arjuna dengan pelan.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 6

    Eliska tidak begitu mengerti apa maksud Arjuna bertanya begitu."Kalau aku membantumu memetik buah, bagaimana Nona Eliska akan membalas kebaikanku?" tanya Arjuna lagi. Ada konotasi tertentu dalam kata-katanya yang dingin.Sindiran dalam kalimat ini sangat jelas. Jika Eliska masih seorang gadis yang belum mencapai usia dewasa, dia mungkin tidak akan mengerti.Namun, Eliska sudah pernah menikah dan sering tidur bersama Arjuna. Mana mungkin dia tidak mengerti maksudnya? Arjuna beranggapan bahwa Eliska hendak menggoda Banyu dengan beralasan ingin membalas budi.Eliska yang sekarang sebenarnya adalah wanita dewasa. Dia memang berniat untuk mencari suami yang baik, tetapi apa pun yang terjadi pilihannya tidak akan jatuh pada putra dari Keluarga Raja Kawiswara.Saat ini, Eliska harus berakting selayaknya gadis muda yang polos. Dia pun berpura-pura tidak mengerti dan berucap, "Aku akan membalas kebaikan orang yang memetik buah untukku dengan kaligrafi dan lukisan. Karena Tuan Banyu nggak di si

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 7

    Banyu merasa canggung mendengar pertanyaan itu. Dia tidak pernah digoda tentang masalah asmara sebelumnya, jadi dia sangat tidak terbiasa. Namun, hal itu tidak kentara karena ekspresi wajahnya yang selalu datar."Aku bukan tipe orang yang akan dipengaruhi gadis cantik. Kamu tenang saja," ujar Banyu sambil duduk tegak.Melihat sikap serius Banyu, Nindia tidak punya pilihan selain berhenti menggodanya. Diam-diam, dia mengeluh betapa membosankan kakaknya itu.Arjuna tahu bahwa Banyu bertemu Eliska tadi, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Trik Eliska tidak sehebat itu hingga Arjuna perlu merasa khawatir.Para gadis bangsawan sudah berganti pakaian untuk pesta api unggun malam itu. Meskipun tidak semewah dan seindah biasanya, pakaian mereka tetap unik, jelas merupakan buah pemikiran cermat mereka.Eliska mengenakan pakaian pas tubuh berwarna terang. Desain aksesori rambutnya juga tidak mencolok. Penampilannya dibuat sesederhana mungkin."Semua tuan muda di ibu kota ada di sini. Kenapa kam

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 8

    "Ah, maaf. Aku lupa kalau Kak Arjuna nggak peduli dengan para penari. Bahkan para penari Suku Surtara di kediamanku juga nggak pernah menarik perhatianmu," kata Yanuar.Bagi Yanuar, Banyu adalah si dungu yang tidak mengerti masalah asmara. Di sisi lain, Arjuna mengerti segalanya, tetapi tidak begitu tertarik. Ambisi Arjuna hanya berkaitan dengan kekuasaan.Keluarga Raja Kawiswara adalah keluarga ibu Yanuar. Jadi, dia senang-senang saja melihat pengaruh Keluarga Raja Kawiswara kian besar."Para penari Suku Surtara yang kubawa itu bukan untuk hiburanmu," ujar Arjuna dengan tenang."Kak Arjuna, terkadang nggak ada garis batas yang jelas antara urusan resmi dan pribadi," balas Yanuar sambil tersenyum tipis. Kemudian, dia memanggil pelayannya dan berkata, "Pergi dan tanyakan tentang identitas para penari cantik tadi."Ketika Arjuna menatap ke arah Giandra lagi, dia menyadari Pradipta juga tengah memandang ke tempat yang sama. Senyuman dingin dan cuek terlihat sekilas, lalu menghilang dengan

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 9

    Tempat ini datar dan terbuka. Tidak bisa bersembunyi.Eliska hanya bisa menatap pandangan Arjuna yang tertuju padanya. Dia menutup mata dengan pasrah. Angin dingin bertiup kencang, tetapi tidak sedingin hatinya saat ini. Sekarang tinggal melihat apakah Arjuna akan menyelidikinya atau tidak.Jika menyelidikinya, itu urusan mudah bagi Keluarga Raja Kawiswara. Arjuna sudah menebak tentang penari itu. Dengan menyebarkan sedikit rumor, cukup untuk membuat penari itu menjadi pusat perhatian.Nanti, sebuah tandu merah akan membawa penari itu masuk ke Kediaman Raja Kawiswara lewat pintu samping. Dia akan dijadikan selir. Kemudian, dia akan ditempatkan di paviliun terpencil agar tidak terlihat dan tidak mengganggu.Hal ini tidak akan memengaruhi pernikahan dan karier Arjuna di masa depan.Namun, hidup Eliska akan hancur. Menjadi selir dengan cara seperti ini, bahkan lebih buruk dibandingkan dengan istri simpanan di luar. Jika itu terjadi, dia tidak akan bisa ikut campur masalah kakaknya lagi.K

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 10

    Sikap Eliska membuat ekspresi Zuhair tidak terlalu muram lagi. Dia berucap, "Kebetulan hari ini kamu bisa bertemu aku."Eliska berpikir sejenak. Dia bukan hanya perlu menerima bertanding dengan Putri, dia pasti tidak bisa menandingi Putri Belani yang sering berkuda. Eliska juga harus memastikan Zuhair tidak menghukumnya jika dia tidak bisa mengalahkan Putri Belani.Setelah memikirkan hal ini, Eliska melihat Giandra. Sementara itu, Giandra juga memahami maksud Eliska.Giandra maju, lalu berlutut di depan Zuhair dan meminta ampun, "Kaisar, adik saya baru serius belajar memanah dan berkuda nggak lebih dari belasan hari. Beberapa waktu yang lalu, dia juga sakit parah. Saya mengkhawatirkan keselamatannya."Eliska diam-diam merasa malu. Sebenarnya, Eliska yang sudah menjalani 2 kehidupan serius belajar memanah dan berkuda lebih dari belasan hari.Namun, sekarang Eliska memang membutuhkan bantuan Giandra untuk berbicara seperti ini. Jika Eliska kalah, itu juga karena dia baru belajar dan tubu

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 11

    Arjuna tentu saja tidak menganggap serius omongan gadis kecil yang mabuk itu.Meskipun dia mengingat kehidupan sebelumnya, segala sesuatu tetap harus masuk akal. Dia tidak punya alasan untuk menikahi Eliska dan juga tak ada seorang pun yang bisa memaksanya menikahi wanita yang tidak ingin dia nikahi. Mereka berdua mustahil menjadi suami istri.Lantaran tidak bisa mendapatkan jawaban, Arjuna pun tidak ingin membuang waktu lebih lama. Dia berdiri dan menyalakan kembang api sinyal dengan alat pembakar kecil."Aku kedinginan ...," ujar Eliska lirih.Arjuna melepas mantel tebalnya. Eliska baru saja sembuh dari sakit berat, tubuhnya lemah dan tidak tahan dingin. Arjuna tidak keberatan menjual budi kepada Pradipta.Saat Arjuna menyelimutinya, Eliska refleks mencari sumber kehangatan dan langsung merapat ke dalam pelukannya. Dalam benaknya, Eliska masih mengira dirinya sedang berada di kehidupan lalu. Oleh karena itu, dia tidak merasa sungkan.Lagi pula, Eliska sudah mengurus rumah Keluarga Ra

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 12

    "Aku nggak pernah melakukan kontak seperti itu dengan Nona Eliska," jawab Arjuna datar.Gumelar tentu saja tidak mencurigainya. Jika memang benar ada sesuatu antara Arjuna dan Eliska, Keluarga Madaharsa pasti sudah lebih dulu datang menuntut penjelasan darinya."Sungguh kejadian yang aneh," gumamnya. Dia tetap tak bisa menemukan jawaban yang masuk akal.Namun, Arjuna tidak mempermasalahkannya. "Kalau terjadi sesuatu, pasti karena ada sebab. Ini tak lain hanya kemampuan Eliska yang unggul."Asal bisa menemukan tujuan sebenarnya dari orang itu, maka alasan kenapa Eliska memiliki kemampuan memanah seperti itu, pasti akan terungkap dengan sendirinya.Sementara itu, Eliska baru saja kembali ke aula pelatihan. Hanya dalam waktu singkat, Nindia pun kembali dari ujian."Kak Eliska, penampilanmu hari ini benar-benar luar biasa," kata Nindia yang jarang sekali menyapa dengan begitu ramah.Sebelumnya, ketika mendengar bahwa Eliska bertanding dengan Belani saat perburuan musim gugur, Nindia sempat

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 13

    Wanita itu tidak bisa dibilang dekat dengannya, tapi juga tidak terasa asing. Dia seenaknya mengambil alih tempat tinggal Arjuna, menaruh berbagai benda kecil di mana-mana, dan mengubah seluruh tampilan Paviliun Ramaya yang semula bersih menjadi tak lagi dikenali.Namun, Arjuna tidak pernah marah karenanya. Sebaliknya, dia malah menyerahkan kamar utamanya kepada wanita itu, sementara dirinya tidur di ruang kerja.Hingga suatu hari, wanita itu mendorong pintu ruang kerja dan masuk. Di tangannya membawa sebuah busur legendaris bernama Busur Cahabinar. Busur itu milik Jenderal Abiswara dari dinasti sebelumnya yang diidam-idamkan oleh hampir semua pria.Waanita itu sungguh memesona. Kulitnya seputih salju, wajahnya seindah bunga persik yang mekar. Tatapan matanya penuh kelembutan dan cinta. Tak diragukan lagi, wajah itu adalah wajah Eliska. Hanya saja, tampilannya sedikit lebih dewasa.Dengan manja, dia berkata, "Sebelum menikah, banyak pria memohon padaku agar memberinya Busur Cahabinar,

Latest chapter

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 50

    Nindia mengingat sejenak. Selain para selir, hari ini Adelia memakai tusuk konde bunga dahlia dan Eliska memakai tusuk konde bunga anggrek."Apa Kak Banyu merasa hari ini tusuk konde yang dipakai Kak Eliska sangat cantik?" tanya Nindia. Hari ini dia juga tertarik pada tusuk konde yang dipakai Eliska. Tusuk kondenya sangat mungil. Gaya sanggul Eliska juga sederhana, tetapi unik.Kalau bukan karena Nindia merasa canggung saat berbicara dengan Eliska, dia pasti bertanya kepada Eliska kedai mana yang membuat tusuk konde bunga itu.Sementara itu, sekarang Banyu benar-benar merasa canggung. Dia tidak mungkin memperhatikan dandanan orang lain, menurutnya sama saja. Itulah sebabnya dia memakai Winka sebagai alasan."Kenapa Kak Banyu nggak langsung bilang saja kalau merasa tusuk konde Kak Eliska cantik? Ini bukan hal yang nggak sopan," komentar Nindia.Saat ini, Nindia tidak curiga. Bagaimanapun, Arjuna sudah menolak Eliska. Jadi, Nindia menganggap anggota Keluarga Raja Kawiswara tidak akan ber

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 49

    Eliska tidak menunggu Arjuna menanggapi perkataannya. Dia langsung menambahkan sambil mengernyit, "Apa ke depannya aku harus membiarkan Putra Bangsawan Arjuna menyeleksi dulu waktu memilih suami? Jadi, aku baru bisa menikah setelah mendapatkan persetujuan Putra Bangsawan Arjuna?"Nada bicara Eliska sangat lembut, tetapi sindiran Eliska lebih kentara dari ucapannya tadi. Biasanya Eliska bersedia menoleransi sikap Arjuna dan menerima semua perintahnya demi kepentingan keluarga adipati. Namun, Eliska tidak terima kalau Arjuna terlalu mencampuri urusannya.Arjuna memandangi Eliska. Ekspresi Eliska tetap terlihat ramah dan tidak berubah sedikit pun. Hanya saja, telinga Eliska yang memerah menunjukkan dia sedikit emosional. Sepertinya sekarang Eliska sedang kesal, jadi Arjuna membalas, "Aku bukan meremehkanmu."Eliska tidak berbicara. Arjuna menjelaskan pada Eliska, "Bibiku sudah memilih kandidat untuk menjadi istri Yanuar. Lagi pula, Yanuar itu pria buaya darat. Biarpun sekarang dia menyuka

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 48

    "Kalian main saja, aku mau masuk untuk menyalakan perapian," ujar Winka. Dia tidak ingin main lagi setelah kembang apinya padam. Winka kedinginan, jadi dia buru-buru masuk ke dalam istana.Eliska berpura-pura santai saat bertanya, "Kudengar Tuan Banyu mau pergi ke Surtara setelah tahun baru, ya?"Banyu menjawab, "Iya. Aku bertanggung jawab mengantar gaji prajurit dan pangan. Aku akan berangkat setelah tahun baru hari kelima. Butuh waktu 2 bulan sebelum aku kembali."Eliska berkata seraya menunduk, "Beberapa hari yang lalu, aku bermimpi Tuan Banyu diserang orang dari Suka Surtara secara diam-diam waktu dalam perjalanan mengantar pangan. Kamu terluka parah. Jadi, Tuan Banyu harus hati-hati waktu melakukan perjalanan sendiri."Banyu memang tidak terlalu mahir dalam urusan asmara, tetapi dia bukan orang yang bodoh. Banyu tahu Eliska mengkhawatirkannya. Sepertinya hari ini Eliska mengajak Winka bermain kembang api demi membicarakan hal ini dengan Banyu.Seketika Banyu merasa Eliska sangat l

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 47

    Eliska tanpa sadar mencari Arjuna. Selama ini, Arjuna ingin menikahi Adelia. Namun, sepertinya ini bukan hal yang mudah karena saingannya adalah Taraka. Jika Arjuna kehilangan wanita yang dicintainya lagi, entah siapa yang akan dinikahinya di kehidupan ini.Arjuna melirik Eliska sekilas, lalu tidak melihatnya lagi. Banyu yang berdiri di samping Arjuna tetap menunjukkan ekspresi serius seperti biasanya.Menurut Eliska, Banyu termasuk pria baik. Dia bukan pria yang bisa mengkhianati istrinya dan tertarik pada wanita lain. Sudah jelas, Banyu adalah pria yang jujur dan bertanggung jawab.Sementara itu, Eliska tidak bisa menilai Arjuna adalah pria yang baik atau jahat. Arjuna hanya fokus memikirkan kepentingan Keluarga Raja Kawiswara.Dalam urusan percintaan, Arjuna bukan pria yang setia. Arjuna bisa tertarik pada wanita lain, tetapi biasanya wanita yang tergoda dengannya. Jadi, Arjuna tidak pernah rugi.Eliska teringat masalah di kehidupan sebelumnya saat melihat Banyu. Setelah melewati ta

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 46

    Ucapan Arjuna membuat Banyu lebih tenang. Sekarang mereka berada di istana, bukan di kediaman raja. Jadi, mereka harus tahu batasan. Banyu tetap menunjukkan ekspresi datar, tetapi dia tidak minum arak lagi.Jyena menoleh setelah mendengar suara mereka berdua. Dia berkomentar sembari tersenyum saat melihat ekspresi Banyu, "Kualitas Arak Batari sangat bagus. Kalau Banyu suka, jangan larang dia minum."Zuhair menimpali, "Semua yang merayakan tahun baru di sini keluarga. Nggak masalah kalau mabuk. Apa istana yang besar ini kekurangan tempat untuk istirahat?"Banyu membalas, "Maaf sudah membuat Paman dan Bibi repot."Zuhair memandang Eliska lagi, lalu bercanda dengannya, "Eli, apa kamu mau mencoba arak ini? Aku ingat kamu juga suka minum arak."Yang dimaksud Zuhair adalah kejadian Eliska mabuk saat perburuan musim gugur. Eliska menyahut dengan ekspresi malu, "Setelah pulang ke kediaman, Ibu menceramahiku. Sejak saat itu, aku nggak berniat minum arak lagi. Kalau nggak, Ibu pasti nggak akan m

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 45

    Eliska memberi hormat dan berucap, "Selir Agung Jyena, aku nggak pantas terima pujian seperti itu."Zuhair berkomentar, "Kamu sangat perhatian. Ini pertama kalinya kamu masuk istana, tapi kamu memperhatikan semua selirku."Zuhair melihat burung bayan putih di dalam kandang yang lebih kurus dibandingkan sebelumnya. Burung bayan itu terlihat lemas. Zuhair menambahkan, "Kenapa kamu memelihara burung bayan hingga menjadi seperti ini?"Eliska bersujud. Dia yang malu mengakui kesalahannya, "Paman Zuhair, Paman Sadali sudah bantu aku cari pelatih burung demi memelihara burung bayan ini. Tapi, aku benar-benar nggak mampu memelihara burung. Jadi, aku bawa burung bayan ini ke istana biar Paman Zuhair bisa bantu aku cari cara."Meskipun Yanuar yang menyuruh Eliska membawa burung bayan ke istana, sekarang Eliska tidak boleh mengungkitnya.Zuhair menceletuk, "Yang pandai memelihara burung cuma Yanuar. Biar dia yang bantu kamu pelihara saja."Yanuar memberi hormat sambil menyahut, "Oke, Ayah."Elisk

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 44

    Gayatri berucap sambil mengernyit, "Apa bedanya anak selir atau anak sah? Semuanya tetap cucuku. Lihatlah, Rumi berdandan dengan begitu rapi. Dia juga gadis cantik kok. Kesehariannya pun perlu lebih banyak diawasi dan dibimbing. Kalau saja aku nggak minta orang untuk mengukur badannya, mungkin pakaian baru yang dipakainya hari ini pun nggak akan ada."Sebenarnya, Rumi menuruti ucapan Eliska tempo hari. Itulah sebabnya dia dengan inisiatif mendekati Gayatri beberapa kali dan mengatakan bahwa dirinya kekurangan pakaian. Mendengar itu, Gayatri merasa iba dan langsung memerintahkan pelayan menyiapkan pakaian baru untuknya.Mendengar Gayatri kembali membelanya di hadapan banyak orang hari ini, Rumi tidak kuasa menahan air mata. Dia buru-buru mengangkat tangan dan mengusapnya perlahan.Di sisi lain, Ulfa hanya bisa mencibir dalam hati. Dia merasa Verani benar-benar bodoh, bahkan anak sendiri pun tidak dibela. Namun dia senang melihat kebodohan itu terus berlanjut, jadi dia hanya tersenyum ti

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 43

    "Aku sangat sadar kalau Keluarga Bramantya nggak punya latar belakang yang kuat. Wanita yang kusukai belum tentu juga akan menyukaiku. Sekalipun dia menyukaiku, aku pun nggak mau dia harus hidup menanggung perasaan terpaksa atau teraniaya." Pradipta menatap Eliska dengan serius. Kata-katanya terdengar begitu tulus.Eliska tidak tahu apakah wanita yang dia maksud itu adalah dirinya, tetapi jantungnya tetap saja berdegup makin cepat.Eliska perlahan mendongak dan menatap pria di hadapannya. Wajahnya memiliki garis-garis yang tegas dan rupawan.Meskipun hanya mengenakan pakaian sederhana berwarna hitam, ketampanannya sama sekali tak kalah dibanding pemuda-pemuda dari keluarga terhormat lainnya. Pradipta ibarat secangkir teh harum yang pekat. Makin lama dipandang, makin terasa dalam pesonanya."Semoga apa yang diinginkan Tuan Pradipta bisa segera terwujud," ucap Eliska pelan sambil menundukkan pandangannya.Pradipta melihat telinganya yang memerah. Dia tak kuasa menahan senyum, lalu berkat

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 42

    Menjelang pergantian tahun, barulah Eliska mengerti maksud dari kalimat "lain kali kalau masuk istana" yang pernah diucapkan oleh Yanuar.Zuhair adalah seseorang yang paling tidak menyukai suasana sepi. Setiap malam tahun baru, dia selalu mengundang para wanita dan pemuda yang dekat dengan keluarga kekaisaran untuk masuk istana dan menemaninya merayakan malam pergantian tahun.Tahun-tahun sebelumnya, Eliska tentu saja tidak pernah mendapatkan kehormatan seperti itu. Namun tahun ini, dia sempat menjadi pusat perhatian di hadapan Zuhair. Jadi, sang kaisar pun langsung teringat padanya.Yanuar kemungkinan besar sudah lebih dulu mendengar kabar ini, makanya lebih awal mengisyaratkan hal tersebut pada dirinya.Sepanjang hidupnya, bahkan dihitung dari dua kehidupan sekalipun, kesempatan Eliska untuk masuk istana tak pernah lebih dari sepuluh kali. Jadi meskipun bersikap tenang, tetap saja hatinya terasa sedikit gugup.Bisa mendapatkan perhatian dari Zuhair adalah sebuah kehormatan besar bagi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status