Share

Bab 8

Melihat ekspresinya, hatiku terasa hampa.

Jika aku masih punya kesempatan untuk membalas pesannya, aku pasti akan mengatakan:

"Di kehidupan selanjutnya, aku nggak mau bertemu denganmu lagi."

Entah karena kepergian Erika atau karena aku yang tetap diam, David mulai tergerak dan mengemudikan mobilnya langsung ke rumah duka.

Petugas pemakaman sedang merapikan jenazahku, sementara ibuku dan Irina menangis di sampingku.

Saat David melihat jenazahku, dia benar-benar terkejut.

Saat dia baru saja ingin mendekat, polisi menghentikannya.

"Selain anggota keluarga dilarang mendekati jenazah."

Air mata menggenang di matanya, dan dia tidak bisa menahan diri untuk berteriak, "Dia adalah tunanganku!"

"Dia adalah tunanganku."

Setelah ibuku memberikan isyarat kepada polisi, mereka akhirnya mengizinkannya untuk mendekat.

David berdiri di depan jenazahku, dan menatap wajahku yang sangat pucat. Ini bukan akting seperti yang dia katakan, ini adalah kematian yang nyata, bukan mimpi.

Kenyataan yang kejam memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status