Share

Penolakan

Sekali lagi orang tua Shafira melongo kaget. Mata mereka melotot, hampir saja mencelos keluar dari tempatnya.

“Lho, kenapa? Ah, bukan. Maksudnya, kalian bisa mengulangnya dari awal lagi, ‘kan?" tanya ibu Shafira.

“Tidak, tidak bisa," jawab Maheswara ketus.

“Nak, yang namanya cinta itu bisa datang belakangan, kalau kalian sudah menikah."

“Aku tidak peduli. Jangan memaksaku untuk hal ini."

Shafira berdehem memecah belah perseteruan itu.

“Begini, Nak. Kami ini bukannya orang gila yang datang tanpa membawa model apa pun. Kami akan menawarkan sesuatu." Orang tua itu saling pandang penuh arti.

“Aku akan jadi investor tetap di perusahaan milikmu. Bagaimana? Tawaran yang bagus bukan?" ucap Sudibyo dengan raut wajah bangga.

Mendengar pernyataan Sudibyo sontak saja Maheswara tergelak, ia tertawa lepas. “Hahahaha ... kalian sedang bercanda atau bagaimana? Jelas aku tidak butuh investasi dari perusahaan kecil seperti perusahaan kalian—"

“Apa maksudmu?" Wajah ayah Safira memerah padam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status