Home / Romansa / Terjerat Pesona Model Arogan / Kalau Jodoh Nggak Kemana

Share

Kalau Jodoh Nggak Kemana

Author: Mommy Audy
last update Last Updated: 2021-07-11 18:24:43

Kalau Jodoh Nggak Kemana

Minggu pagi yang menyebalkan. waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi saat ada orang yang datang pagi-pagi memencet bel sambil sesekali menggedor pintu apartemen Fio. Fio yang masih mengantuk terpaksa harus bangun dari tidurnya sambil merutuki kelakuan orang yang berani menggedor pintu apartemennya sepagi ini.

"Iya.. iya... Bentar. Gila ya, ini masih pagi. Siapa sih?"

"gue nyet.." ucap Ipeh sambil nyelonong masuk.

"Gila lo, ni masih pagi yak.. Ngapain lo kemari? Nggak ada kerjaan apa?"

"Jogging yok."

"Nggak ah."

"Mumpung hari minggu wak, car free day nih. Ijul dah nunggu di bawah noh.." BUjuk Ipeh

"Ogah ah, lagian kalian kenapa nggak kontak gue dulu sih?"

"Lah, dari kemarin kita nyariin lo, telephonin lo bolak balik nggak lo angkat juga. Nah lo nya kemana?"

"gue ada OP darurat. Baliknya juga udah malem banget."

"Lha terus kita telephonin lo kenapa nggak diangkat? Kalo panggilan darurat gimana? Sekarang HP lo mana?"

"Nggak ada telepon masuk kok. HP gue di... Eh, HP gue dimana ya?"

"Nah lo... Ya mana gue tau, orang gue telephone dari kemarin lo juga nggak jawab-jawab."

"gue yakin nggak ketinggalan di loker kok. Pas gue keluar ruang ganti gue udah pastiin nggak ada yang ketinggalan."

"Coba deh lo cari dulu di tas?" Ucap Ipeh dan Fio langsung menyambar tasnya, menumpahkan seluruh isinya.

"Ih, nggak ada wak. Di mobil kali ya?" Ucap Fio panik.

"Lo turun ke mobil cari deh, gue telephone dari sini." Ucap Ipeh memberi Masukan.

"Iya deh." Sahut Fio langsung kabur membawa kunci mobilnya.

Ipeh mencoba untuk menghubungi ponsel Fio. Memasuki dering ke 4 panggilan diangkat.

"Ketemu nyet?" Seru Ipeh

"Hah?" Ucap seorang pria di seberang sana.

"Eh... Siapa lo? Kenapa lo yang angkat HP temen gue? Nyolong lo ya?" Cerocos Ipeh yang panik mendengar suara pria mengangkat telepon Fio.

"Kamu yang siapa? Pagi-pagi telephone pakai ngatain orang lagi. Bener-bener nggak sopan!!" Ucap Pria tersebut membalas ucapan Ipeh

"Lo tu yang nggak sopan. Ini kan bukan HP lo kenapa lo angkat?" Ucap Ipeh kesal.

"Ooo... Ya udah aku matiin.." Ucap Pria di seberang sambungan telepon

"Eh... jangan-jangan..Tunggu balikin dulu HP temen gue." Kata Ipeh yang panik

"Dasar perempuan nggak tau sopan. Minta tolong tapi bentak-bentak."

"Eh... Gini ya mas.. Mas dapat HP teman saya dari mana?"

"Kemarin aku temuin jatuh di restoran."

"Restoran?"

"Iya."

"Restoran mana mas?"

"Kwang Tung."

"Okey mas, sekarang posisi dimana? Biar saya ambil HPnya."

"Ketemu aja diluar."

"Okey, mau ketemu dimana?"

"Sushi Tei, Kokas, jam 12 siang."

"Okey mas. Terima kasih sebelumnya dan maaf tadi sudah bentak-bentak masnya. Oya Nama saya Ivena, itu HP punya teman saya. Nama mas Siapa?"

"Matty."

"Okey mas Matty, Sekali lagi saya minta maaf ya mas. Panik soalnya tadi."

"Lain kali jangan begitu mbak, nggak selalu yang menemukan itu pasti mencuri."

"Iya mas, maaf. Sampai ketemu nanti jam 12."

Fio masuk ke dalam apartemen dengan muka kusut.

"Duh wak, nggak ada. Dimana ya? Kalau ada darurat gimana dong?"

"Nih lo telephone RS aja. Bilang kalau ada emergency suruh telephone gue." Ucap Ipeh menyerahkan ponselnya.

"Iya deh." Ucap Fio langsung mengontak rumah sakit menggunakan ponsel Ipeh.

"Oya, HP lo ditemuin orang."

"Hah? Dimana?"

"Kemaren lo bener ke Kwang Tung?"

"Iya, abis OP gue lapar."

"Nah pas di sana HP lo mungkin jatuh. gue udah janjian sama orangnya, nanti ketemu di kokas jam 12."

"Haduh, untung orangnya baik mau nyimpen."

"Gila aja, tadi gue udah sempet maki tu orang. Mana gue bilang dia maling lagi."

"Lah mulut lo nggak kira-kira."

"Ya mana gue tau nyet. gue pikir pas diangkat ya itu lo. Makanya gue langsung bilang aja, ketemu nyet. Eh dianya kebingungan. Dikira gue ngatain dia kali ya."

"Sarap lo. Trus tu orang ngamuk?"

"Ya dia bilang intinya gue nggak sopanlah."

"Hadeuh.. Jadi gimana nih?"

"Jogging dulu lah, lo kan udah bangun. Mata mencereng juga kan? Lagian kasian si Ijul keburu lumutan nungguin kita lama banget. Ketemuannya juga masih jam 12 nanti kan?"

"Mau jogging dimana sih? GBK aja."

"Ya udah 5 menit, gue siap-siap."

"Buru, gue tunggu di bawah aja. Jangan lambreta ya wak. Nggak usah cakep-cakep berdandan segala, kita nggak mau mode show."

"Iye bawel..."

5 menit kemudian Fio sudah sampai didepan lobby apartemennya. Outfit pagi ini jauh dari kesan dokter, lebih mirip model pakaian olahraga. Fio tampil cantik dengan rambut di kuncir kuda, Running short hitam, tanktop putih plus running jacket hitam, serta Running shoes dengan merek yang sama.

"Wak, sejak kapan lo jadi brand ambassadornya N**E? kok gue nggak pernah tau." Tanya Ijul begitu Fio masuk kedalam mobilnya.

"Sejak hari ini." Ucap Fio ngasal.

"Udah, buruan jalan. Fio lo ajak ngomong begituan. Dia ma males ajah cari merek lain, biar gampang semua satu merek." Kata Ipeh yang paham gaya Fio

"Nah... Tu paham."

"Jul, entar temenin kita ya ke Kokas." Kata Ipeh

"Mo ngapain?" tanya Ijul.

"Ambil HP ni bocah koplak."

"Ambil HP? Maksudnya?"

"Ya, HP dia dijatuhin dong di Kwang Tung, dipungut orang lah. Untung tu orang baik mau balikin."

"Eh.. jangan nambah-nambahin dong lo. gue nggak sengaja jatuhin."

"Bisa-bisanya. Besok-besok gue beliin gantungan ajah lah. Lo gantungin tu HP di leher ya Fi." Ucap Ijul.

"Ya nggak gitu juga kali."

Setelah kejadian pagi ini yang benar-benar bagai jetcoster, antara kesal, emosi, panik, senang, campur jadi satu gara-gara ponsel yang hilang. Sekarang menjelang pukul 12 siang Fio, Ipeh, dan Ijul sudah tiba di Kokas. Mereka sudah berganti dengan penampilan yang lebih casual.

"Eh ada mode show, lihat yuk. Kali aja ada yang bening-bening." ucap Ijul sambil menarik tangan Ipeh dan Fio.

"Mana sih wak?" seru Ipeh penasaran

"Itu di bawah, mata lo kemana-mana sih. Weee... Modelnya mantep-mantep gila, keliatannya top model deh. Eh... Ada Matheo juga dong." Cerocos Ijul yang memang pencinta fashion.

"Mana-mana?" Ucap Ipeh yang penasaran

"Itu yang pakai kain batik atasnya putih." Tunjuk Ijul.

"Itu yang berantem sama lo nyet?" tanya Ipeh kepada Fio

"Hooh." jawab Ijul mengiyakan.

"Ih gila... Ganteng bener aslinya beda ya sama yang di TV..Sumpah mata lo parah wak, kalo jadi lo udah gue pacarin tu orang." Ujar Ipeh.

"Ya udah pacarin aja sana." Ujar Fio sekenanya.

"Ya, kan gue bilang kalo gue jadi lo. Lagian mana mau dia sama gue, sama lo ajalah." Ucap Ipeh sambil sesekali menatap Fio

"Udah ah, buruan yuk.. Mau ketemu dimana nih?" Ucap Fio mulai jengah.

"Sushi Tei. Masih 15 menit lagi wak. Ntar aja napa sih?" Kata Ipeh masih menatap ke arah mode show di lantai bawah.

"Males gue liat tu orang."

"Ati-ati lo Fi, dari benci bisa jadi cinta." Ucap Ijul.

"Idih... amit-amit... Nggak bakal sudi gue cinta sama orang macam gitu." ujar Fio sambil mengetuk kepalanya.

"Awas, setan lewat." Kata Ipeh.

"Udah ah, gue duluan aja ke sana."

"Eh, tungguin kita." Kata Ijul dan Ipeh bersama

"Sensian amat sih lo wak? PMS?" Ucap Ipeh yang merasa heran dengan emosi Fio.

"Bodo."

"Sabar..."Ucap Ijul sambil menepuk bahu Fio yang wajahnya kesal.

Fio, Ipeh, dan Ijul sudah menunggu di Sushi Tei. Ijul bahkan sudah menghabiskan 3 plate Sushi roll.

"Dia bohong kali Peh?" ucap Fio tak sabar menunggu

"Udah tunggu aja." jawab Ipeh santai sambil memainkan ponselnya.

"Feeling gue nggak enak deh sama tu orang."

"Santai aja, nih makan dul..." Ucap Ijul yang terpotong karena melihat Matty sudah berdiri di belakang Fio.

"Sorry, aku telat." Ucap Matty santai.

"Kamu? Ngapain disini?" Seru Fio kaget.

"Heii.. Nggak perlu marah, kamu yang butuh aku disini." Ujar Matty menggoda.

"Apa kamu bilang? Aku butuh kamu?"

"Yup.."

"Bentar-bentar. Ini mas Matty yang tadi di telepon?" Tanya Ivena yang bingung.

"Iya, kamu Ivena kan?" sahut Matty.

"Iya, mas saya Ivena. Maaf mas, itu HP teman saya Fio."

"I know that. See? You need me Fi..." Ujar Matty sambil menyeringai. Fio hanya membuang muka .

"OOhhhhh GOD... Kenapa harus dia sih???" Gerutu Fio dalam hati.

"Nih.. Lain kali jangan main kabur buru-buru aja. Sebelum pergi pastiin dulu barang-barangnya ada yang ketinggalan nggak." Kata Matty yang terus menggoda Fio.

"Hem..." Gumam Fio segera menyahut ponselnya dari tangan Matty.

"Makasih ya mas Matty." Ucap Ipeh cepat.

"Sama-sama."

Tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut di depan restoran. Matty yang mendengar keributan tersebut segera berbalik badan dan berjalan mendekati kerumunan. Ternyata ada seorang pria yang pingsan saat menuruni eskalator hingga terjatuh.

"Permisi, saya dokter biar saya lihat. Tolong bantu saya menepikan bapak ini." Dengan cepat Matty memeriksa kondisi orang yang pingsan tadi. Istrinya pria yang pingsan itu sudah panik hingga menangis. Fio, Ipeh, dan Ijul yang ternyata mengikuti Matty melihat hal tersebut langsung merapat.

"Panggil ambulance sekarang!!" Seru Matty yang langsung direspon Ipeh.

Matty yang melihat darah mulai mengalir keluar dari dahi pria tersebut segera mengeluarkan sapu tangan dari kantung celananya kemudian menekan kening pria tersebut dengan sapu tangan.

"Fi, tekan!!" Perintah Matty pada Fio. Fio yang diperintah hanya menurut saja. Sebenarnya Fio bingung, kenapa Matty bilang kalau dia dokter.

"Tadi awalnya kenapa?" Tanya Matty sambil terus memeriksa kondisi pria tersebut.

"Sejak 30 menit lalu mengeluh nyeri dada, nafasnya berat dan sesak. Terus tiba-tiba pingsan waktu turun dari eskalator." ucap istri dari pria yang pingsan tersebut sambil sesenggukan.

Matty melihat wajah pucat orang tersebut, nafasnya cepat dan dangkal, terlihat juga vena di leher yang membengkak. Dengan cepat Matty membuka kancing kemeja orang tersebut, lalu menempelkan telinganya di dada kanan pasien. Dia menyadari sesuatu yang buruk bisa terjadi pada orang ini. lalu mulai melakukan tindakan.

"Ini Tension Pneumothorax." Ucap Ijul yang berlutut di depan pasien dan sedang mengecek denyut nadi pasien. Dia langsung membongkar tasnya.

Ucapan Ijul menyadarkan Fio bahwa pasien ini dalam kondisi darurat dan butuh bantuan segera. Dia mencari - cari sesuatu didalam tasnya namun tak ditemukan.

"Ada yang punya Jarum besar atau Pena tajam?" Seru Matty Sambil menggulung lengan kemejanya sebatas siku.

"Pakai ini." ucap Ijul langsung menyerahkan jarum 14 yang selalu dibawanya dalam kotak P3K di tasnya. Dia juga memberikan kasa alkohol untuk mensteril area yang akan di tusuk. Matty segera menggunakan sarung tangan medis yang ada dalam kotak P3K Ijul.

Matty mulai meraba dada pria itu untuk melakukan needle thoracocentesis (dekompresi jarum) agar udara yang terjebak dapat dikeluarkan.

"Biar aku yang.." Ucap Fio menawarkan diri.

"It's Okey. Siapin plesternya. Ambulance berapa lama?" Ucap Matty, langsung menusukkan jarum ke dada pria tersebut dengan tepat, udara mulai keluar dari jarum tersebut.

"5 menit." ucap Ipeh

"Okey. Siap-siap, jika ada kemungkinan terburuk." Ucap Matty. Sambil memperhatikan kondisi Dada pasien yang mulai mengembang dan mengempis.

"Nafas, mulai membaik, tapi irama jantungnya belum stabil." Ucap Ijul.

Tiba-tiba pria tersebut kejang dan terjadi gagal nafas. Dengan cepat Ijul membuka jalan nafas.

"Tukeran Jul." Ucap Fio mengambil posisi Ijul dan melakukan CPR dan Matty bersiap memberikan nafas mouth to mouth.

"Pake ini. " Ucap Ijul sambil menyerahkan selembar plastik mouth cover. Yang langsung di sahut Matty dan dipasangkan di mulut pria tersebut.

Mereka bekerjasama bahu membahu untuk menyelamatkan pria tersebut.

5 menit kemudian para medis datang dan ikut membantu. Saat detak jantung pasien kembali, paramedis segera membawa pasien ke rumah sakit Prince University. Fio dan Matty memutuskan untuk ikut dalam ambulance. Sepanjang jalan mereka saling diam tak banyak bicara.

Tiba-tiba ponsel Matty berdering.

"Ya Wen. Ah.. sorry tadi nggak kasih tau.. Jemput gue di rumah sakit yah." Ucap Matty pada Wendi yang panik karena bossnya tidak ada di tempat.

"Bukan gue yang sakit, gue baik-baik aja kok. Cuma tadi ada kondisi darurat aja." Ujar Matty memberi penjelasan, karena asistennya bingung kenapa Matty minta di jemput di rumah sakit.

"Iya, ah bawain baju ganti sekalian yah. Hemm.." ucap Matty lagi lalu mematikan sambungan telepon.

"Ehm, thank you udah nemuin ponsel aku."

"Sama-sama."

"Sorry juga... Karena tadi bentak-bentak kamu."

"Udah biasa.." ucap Matty sambil tersenyum

"Tadi.."

"Ah... Aku sempat belajar."

"Kedokteran?"

"Ya, sebentar."

"Oo.. Ehm... Tadi sempurna. Sayang tadi kolaps."

"Nggak sayang kok, kelihatannya bapak ini memang punya komplikasi. Ritme jantungnya memang agak nggak beraturan. Nanti minta di cek sekalian ya." Ujar Matty sambil mengamati kondisi si bapak.

Sesampainya di rumah sakit, si bapak segera mendapatkan perawatan lalu istri bapak tersebut mendekati Fio dan Matty.

"Dokter, terima kasih sudah tolong suami saya. Saya nggak membayangkan bagaimana kondisi suami saya kalau tadi nggak segera di tolong." Ucap istri bapak tadi.

"Sama-sama bu." Ucap Fio.

"Eh, masnya ini Matheo Aderald yang model iklan itu kan?" Tanya si ibu penasaran dengan wajah Matty yang familiar.

"Iya bu." Jawab Matty sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Haduh, makasih ya mas. Oya, Dokter ini pacarnya mas Matheo?"

"Bukan bu. Belum bu." Ucap Fio dan Matty bersamaan namun tak seragam. Fio segera menatap tajam Matty meminta penjelasan dari apa yang diucapkannya tadi.

"Wah jawabannya nggak kompak ini. Kalau gitu saya doain ajah yang terbaik untuk bu Dokter sama mas Matheo. Kalau jodoh didekatkan, kalau nggak ya ditemukan dengan jodohnya."

"Amin.." seru Matty yang langsung dapat lirikan tajam dari Fio.

"Tenang mas, kalo jodoh nggak kemana kok. Kalau gitu saya tinggal dulu ya. Terima kasih sekali lagi karena sudah bersedia menolong suami saya." Ucap si Ibu lagi

"Sama-sama bu, semoga bapak lekas pulih."

"Terima kasih. Mari."

"Silahkan." jawab Matty ramah

"Maksudnya apa tadi?" Tanya Fio ketus

"Nggak ada maksud." Jawab Matty dengan senyum mengembang lalu meninggalkan Fio sendiri.

Related chapters

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Rumah

    RumahKalau biasa panggilan yang masuk ke ponsel Fio adalah panggilan darurat dari rumah sakit, kali ini panggilan darurat datang dari rumah orangtuanya."Hallo sis." Panggil Lili adik Fio"Ya..""Kapan balik rumah? Mami nanyain tuh.""Ehm... Jadwal gue lagi full sis.""Baliklah bentar. Paling nggak biar kelihatan batang hidungnya. gue nggak betah ramenya mami papi nanyain kapan lo baliknya.""Siapa yang rame? Lo kali yang kangen kelonan ma gue." Ucap Fio menggoda"Itu juga. Balik yah, sehari juga ngga

    Last Updated : 2021-07-13
  • Terjerat Pesona Model Arogan   Secret Admirer

    Secret AdmirerApa rasanya punya pengagum rahasia? Buat Fio dan Lio dua dokter yang FAMOUS seantero Prince University punya pengagum rahasia itu biasa. Banyak juga orang yang menjodoh-jodohkan Fio dan Lio saking terkenalnya mereka berdua.Banyaknya pria yang naksir Fio hingga tak jarang mereka mengirimkan banyak kejutan untuk Fio. Coklat, bunga, hadiah, sudah jadi langganan untuk Fio. Begitu juga Lio, dokter bedah kardiotoraks itu cukup fenomenal. Keduanya tak hanya jadi incaran sesama dokter tapi juga para pasien.Seperti kejadian pagi ini."Nyet, lo masih ada pasien nggak?" Tanya Ipeh menjumpai Fio dan Ijul yang sedang nongkrong di IGD."Kenapa?" ucap Fio

    Last Updated : 2021-07-14
  • Terjerat Pesona Model Arogan   UNFINISH Story

    UNFINISH StoryPertemuan tadi malam benar- benar mendebarkan. Fio melakukan sebuah langkah besar untuk menghadapi semua ketakutannya. Fio tidak mau sendirian, dia meminta Ijul dan Ipeh untuk menyertainya walaupun mereka duduk di meja yang terpisah agak jauh, namun mereka tetap dapat mengamati Fio."Mau makan apa Fi." Tanya Lio sambil membuka-buka buku menu."Ikut aja dok.""Panggil aja Lio Fi, kita kan lagi nggak dinas."" Okey.""Jadi, apa yang kamu mau omongin tentang kita?" Ucap Fio menatap Lio yang tampaknya sedang berlama-lama untuk bicara dengan Fio."Ngg

    Last Updated : 2021-08-19
  • Terjerat Pesona Model Arogan   Gadis Manis

    Gadis Manis"Kakak penolongku." Ucap Fio sambil menatap lekat wajah Matty"Iya, gadis manis." Jawab Matty yang tak henti-hentinya menebar senyuman manis"Sejak kapan kakak mengenaliku?""Sejak pertama kita bertemu di IGD.""Lalu kenapa kakak bertingkah begitu menyebalkan hari itu?""Maafkan kakak gadis manis. Maafkan karena kakak tak menyapamu dengan baik. Hari itu kayak agak canggung ketika hendak menyapamu. Kamu terlihat begitu cantik sama seperti 21 tahun yang lalu hanya kamu lebih dewasa.""Benarkan ini kakak yang menolongku 21 tahun yang lalu? Aku ma

    Last Updated : 2021-08-22
  • Terjerat Pesona Model Arogan   Kepergok

    Kepergok Sepagian ini Fio main kucing-kucingan dengan Ipeh dan Ijul. Puluhan Chat dari Ipeh dan Ijul tak ada satupun yang di balas hingga kedua sahabatnya itu begitu panik. "Nyet, lo kemana semalem?" Seru Ipeh sambil menyergap tubuh Fio dari belakang saat di bertemu di kafetaria. "Eh lo wak. Gue kemarin cuma makan." Ucap Fio menutupi kejadian semalam, karena tak ingin sahabatnya ini cemas. "Kenapa nggak ngabarin gue, gue panik tau nyariin lo. Mana gue denger dari Erwin katanya lo ada yang nguntit yah sejak keluar dari OK?" Cerocos Ipeh "Ah... Maaf Wak, kelupaan ngabarin lo. Iya kemarin ada..." Ucap Fio terhenti menyadari dirinya yang hampir kece

    Last Updated : 2021-08-24
  • Terjerat Pesona Model Arogan   Minnie

    Minnie"Mbak Fio." Panggil Wendi asisten pribadi Matty"Ya.. Siapa ya?" Tanya Fio bingung karena dicegat orang tak dikenal di lobbi apartemennya."Saya Wendi, asistennya mas Matty. Bisa ikut saya sekarang. Mbak Fio udah di tunggu mas Matty soalnya.""Ooo.. Saya ganti baju sebentar ya. Nggak usah mbak Fio, nanti aja. Yuk keburu ada yang lihat." Ucap Wendi sambil menyeret tangan Fio menuju mobil Alphard milik Matty yang sudah di modif sedemikian rupa hingga terasa luas dan nyaman."Hai gadis manis. Sorry harus gini jemputnya." Ujar Matty sambil menarik tangan Fio masuk kedalam mobil."Berasa kaya di culik akunya." Ucap Fi

    Last Updated : 2021-08-26
  • Terjerat Pesona Model Arogan   Kejutan

    KejutanMatty memang pria yang tak dapat diduga. Suka semau dan seenaknya sendiri tanpa memikirkan keadaan orang lain. Kadang dia tidak memikirkan resiko yang mungkin dihadapi orang lain akibat tindakannya. Seperti kejadian siang ini."Pasien atas nama Ahmad Suwendi." Panggil suster Asri perawat yang menjadi asisten Fio."Masih ada berapa lagi sih sus?" Tanya Fio sambil membuka catatan medis pasien."Ini yang terakhir kok dok.""Okey, abis ini saya istirahat dulu ya. Kalau ada darurat baru panggil saya. Terus nanti saya visitnya agak sorean aja tolong anak koas suruh siap 1 jam sebelumnya yah." Ujar Fio pada suster Asri.

    Last Updated : 2021-08-28
  • Terjerat Pesona Model Arogan   Paris

    ParisParis memang kota yang luar biasa. Traveling and Shopping serasa menjadi hal yang harus dilakukan ketika berkunjung ke Paris. Yang banyak dikenal orang adalah Eiffel Tower yang selalu identik dengan bangunan penuh cinta. Ada juga Arc de Triomphe, Musee du Louvre, dan masih banyak tempat indah lainnya. Deretan cafe, outlet barang-barang branded jelas memanjakan mata dan pasti akan menguras kantong bagi para pecinta fashion dunia.Tapi kali ini pilihan jatuh pada Les Deux Magots, tempat Matty melepas penatnya setelah seharian melakukan sesi pemotretan. Matty dan Zia memilih untuk duduk bersantai di salah satu cafe dengan banyak penggemar ini. Resiko diintai paparazzi jelas ada, tapi biarlah. Mengingat bagaimana dirinya dikuntit paparazzi membuat Matty kesal, karena terkadang foto dan berita yang beredar tak sesuai dengan kenyataannya.&n

    Last Updated : 2021-08-31

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Renjanaku

    RenjanakuSore ini Fio dapat duduk bersantai di balkon kamar sambil menikmati sunset yang terlihat lebih indah dari sebelumnya. Sejak semalam Matty terus menempel Fio sudah seperti materai 10.000 pada surat perjanjian. Matty tak membiarkan Fio jauh darinya hingga mereka melewatkan sesi sarapan pagi juga makan siang. Fio terbangun di kala matahari sudah mulai turun kearah barat dengan posisi Matty yang masih tergeletak di atas tubuhnya. Dia menuntut time out pada Matty karena entah sudah berapa kali mereka menjalani sesi bercinta, yang pasti tubuhnya kini terasa nyeri dan ngilu. Rasanya sangat lelah, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun dia tak mampu berjalan sendiri. Namun semua terasa setimpal dengan perasaa bahagia yang sekarang ini dirasakannya. Lamunannya terbang kembali pada kejadian semalam. Bercinta dengan Matty sungguh di luar ekspektasinya selama ini. Dia tak menyangka pengalaman bercinta dengan Matty terasa begitu lembut dan panas di waktu yang sama. Suaminya itu juga bers

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Raungan Panjang

    Raungan PanjangMengandung adegan 21+Matty menahan kedua pergelangan tangan Fio diatas kepalanya hingga membuat Fio tak berkutik. Dia menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Fio meninggalkan jejak kepemilikannya disana. Fio menggigit bibir bawahnya berusaha menahan desahan keluar dari mulutnya. Namun usahanya sia-sia, karena tangan terampil Matty bergerilya menyentuh tiap jengkal permukaan kulit mulusnya. Tiap sentuhan lembut Matty seolah mengirimkan jutaan sengatan listrik keseluruh neuron di otaknya. Nafasnya tersengal-sengal dan tubuhnya menggeliat bak busur panah merasakan sensasi geli dari ujung rambut hingga kakinya. Desahan pelan akhirnya mulai berloncatan keluar dari mulut Fio. Dalam pandangan Matty, waktu seolah berjalan begitu lambat. Setiap liukan tubuh Fio tampak berkali lipat lebih erotis. Pikirannya hanya mengagumi makhluk paling indah di hadapannya. “You look so sexy tonight,” bisik Matty tepat di telinga Fio. Fio hanya bisa meresponinya dengan sebuah senyum simpul.

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Malam Pertama

    Malam Pertama Warning 18+ Malam sudah semakin larut, saat Matty kembali ke kamarnya seusai after party. Matty mengendap masuk kedalam kamar sambil mencari keberadaan Fio. Akhirnya dia mendapati Fio berdiri didepan meja rias sedang mengaplikasikan sejumlah produk perawatan kulit diwajahnya. Perlahan Matty mendekati Fio lalu memeluk pinggangnya dari belakang seraya mengecup puncak kelapanya. “Kamu memang beneran cantik, Amour,” bisik Matty tepat di telinga Fio. “Kalau nggak cantik, kamu nggak bakal mau nikah sama aku juga, kan?” ucap Fio melepas seutas senyum sambil menatap Matty dari pantulan cermin. “Hei, meski kamu nggak nggak cantik, aku akan tetap memilihmu,” ujar Matty seraya menelusupkan wajahnya di leher Fio. Fio segera berbalik badan menatap wajah Matty yang agak kemerahan, ada sedikit bau alkohol tapi masih bisa di toleransi. “Aduh.. duh.. Nggak tahan aku sama gombalannya.” “Eh, tapi itu nggak bener, sih. Soalnya kamu itu udah cantik dari sananya, bawaan orok kalau ka

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Queen of My Heart

    Queen of My HeartHari yang dinantikan pun tiba. Pernikahan fenomenal antara Matty dan Fio jelas menjadi sorotan publik. Matty seorang model sekaligus pengusaha yang sekarang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit Prince University Hospital menikahi seorang dokter bedah cantik. Sejak awal pemberitaan pernikahan Matty dan Fio jagad dunia maya mulai semakin intens membicarakan kisah cinta mereka yang seperti dalam adegan drama korea. Bahkan beredar pula foto-foto kedekatan Matty dan Fio dalam berbagai situasi hasil jepretan kamera paparazi maupun sejumlah orang yang mengenali mereka berdua. Tak ayal, pernikahan Matty dan Fio menyedot perhatian banyak orang dan kehidupan pribadi mereka pada akhirnya menjadi konsumsi publik. Matty dan Fio akhirnya memilih untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya mengundang saudara dan teman dekat. Oleh karena itu juga membuat banyak orang semakin penasaran dan menantikan beritanya. Kini Matty sudah berdiri di depan altar dengan wajah be

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Butterfly Effect

    Butterfly EffectFio baru saja selesai menangani pasien di IGD. Hari ini memang hari terakhirnya praktek sebelum memulai masa cutinya panjangnya. Setelah menikah nanti, mereka berdua juga memutuskan untuk melakukan honeymoon. Kebetulan Matty akan pergi ke beberapa negara Eropa untuk mengurus bisnis dan juga memeriksakan kesehatannya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Fio untuk mengambil cuti sabatikalnya. "Wah, dokter Fio udah sore masih cerah aja," ujar suster Indah, kepala perawat di IGD."Biasa aja, ah," ucap Fio sambil mengisi rekam medis pasien di pos perawat. Sejujurnya dia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya."Iyalah kelihatan cerah, soalnya 3 hari lagi udah resmi jadi Nyonya Matheo Aderald Prince," sahut suster Asri yang sedari tadi berdiri di samping Fio."Huss, rumpi aja kalian ini. Oya, Dokter Julian kemana kok sampai harus panggil saya?" tanya Fio berusaha mengalihkan obrolan mereka."Tadi sempat datang, Dok, tapi agak siang mendadak ijin setelah terima telepon,

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Jatuh Cinta Lagi

    Jatuh Cinta LagiJam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Fio keluar dari kamar mandi usai membersihkan dirinya. Sejak sore tadi, dia terlalu sibuk membujuk dan merawat Matty yang sedang terbakar cemburu hingga tak sempat merawat dirinya yang juga penat dan lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit.Malam ini, Fio memutuskan untuk menginap di apartemen Matty lagi. Selain untuk memastikan calon suaminya itu tak kembali merajuk, juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah jika harus mengemudi untuk pulang ke tempat tinggalnya. Dari arah walking closet Fio dapat melihat Matty yang sedang berbaring di sofa besar dengan selimut tebal yang sudah menutupi setengah tubuhnya sambil menatap keluar jendela."Bee," panggil Fio mendekati Matty."Hemm," jawab Matty singkat."Kenapa belum tidur?""Aku menunggumu," kata Matty menatap Fio yang begitu seksi dalam balutan kemeja putih longgar miliknya."Menungguku?" tanya Fio memastikan."Ya, sini. Aku ingin tidur sambil memelukmu," ujar Matty menarik

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Cemburu tak Berakhlak

    Cemburu Tak BerakhlakMatty bangun dengan senyum merekah, mengingat kebersamaannya dengan Fio semalam. Sayang itu tak bertahan lama karena saat matanya terbuka sepenuhnya dia tak mendapati Fio ada disampingnya. Otaknya bekerja dengan cepat mengingat kemana perginya Fio, hingga dia menatap ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat dari Fio“Morning Bee, sorry aku tinggalin kamu pagi-pagi. Aku ada jadwal OP pagi ini dan aku udah siapin breakfast buat kamu. See you at office Bee. Love you,” tulis Fio dalam pesan Chatnya sambil membubuhkan banyak emoticon hati.Matty kembali tersenyum lebar, 2 minggu menjelang hari pernikahannya menjadi waktu-waktu yang mendebarkan sekaligus membahagiakan untuknya. Akhirnya tak akan lama lagi dia akan memiliki Fio seutuhnya dan hanya untukn

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Salah Paham

    Salah PahamKata Orang persiapan pernikahan selalu menjadi suatu fase yang menyenangkan sekaligus menegangkan, berkesan tapi juga menyebalkan. Pasangan menjadi lebih sensitif dari hari kehari. Kadang permasalahan kecil bisa saja berubah menjadi Bom nuklir yang siap menghancurkan segala pertalian.Banyak pasangan diuji pada masa pra pernikahan. Bimbingan konseling dianggap menjadi salah satu solusi pra nikah untuk menghindari konflik dan membantu para pasangan untuk dapat semakin memahami satu dengan yang lain. Tak jarang juga masalah muncul dalam hal rasa percaya, bahkan munculnya sosok dari masa lalu yang membuat riak kecil dalam hubungan calon pengantin.Tinggal 2 minggu lagi menjelang hari pernikahan Fio dan Matty tapi Fio masih saja disibukkan dengan banyaknya daftar operasi yang harus dilaku

  • Terjerat Pesona Model Arogan   Hari Bersejarah

    Hari BersejarahFio duduk menatap kagum ke arah Matty yang sedang menyampaikan pidato resminya sebagai presiden direktur Prince university hospital. Matty terlihat sempurna, elegan, dan berkelas dalam balutan setelan jas Brioni yang harganya selangit. Dia tau bahwa mengemban tugas sebagai presdir rumah sakit ini akan jadi tugas yang begitu berat, kredibilitas dan nama baik Matty jelas dipertaruhkan. Terlepas dari semua skandalnya dimasa lalu, hingga sejauh ini Matty dapat membuktikan profesionalitasnya dalam bekerja.Ingatan Fio kembali pada hari pertama ketika dia bertemu Matty di IGD. Saat itu di matanya Matty hanyalah pria arogan yang menyebalkan dengan ketampanan diatas rata-rata. Dia tak menyangka bahwa pria itu kini sudah menjadi calon suaminya sekaligus bos besarnya di ru

DMCA.com Protection Status