Baku Hantam
Matty masih berusaha dengan keras untuk menemukan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi dirinya dan Fio. Jalan terjal menuju kebersamaan ini benar-benar menyiksa dirinya dan Fio. Berita yang beredar di goreng sedemikian rupa hingga menjatuhkan mental keduanya. Kali ini tekanan kembali datang dari kakak Matty. Lio tiba-tiba menghubungi Matty dan minta untuk bertemu 4 mata di rumah Lio.
Matty datang kerumah Lio tanpa tau apa yang akan dihadapinya disana. Saat Matty tiba di rumah besar bergaya modern yang didominasi warna monokrom milik Lio, suasana tampak sepi. Matty masuk ke dalam rumah sambil memanggil nama Lio namun tak ada jawaban dan saat berjalan ke arah taman belakang dia melihat kakaknya sedang berdiri menghadap ke taman yang terlihat luas, asri, dan nyaman.
"Bang." Pa
Konferensi PersSudah berhari - hari gangguan tidur Fio kambuh. Setiap kali tekanan berat datang, insomnia Fio pasti kambuh. Bahkan dia harus mengkonsumsi obat tidur untuk membuatnya dapat terlelap. Stress dan tekanan yang dialami Fio saat ini terasa begitu menekan mentalnya. Bahkan teknik butterfly hug yang biasa dilakukannya untuk mengurangi ketegangan serta mengontrol emosi dan kecemasan tak lagi cukup membantunya.Dia tau yang dibutuhkannya saat ini adalah Matty. Dia tau bahwa yang mampu menghilangkan khawatirnya saat ini adalah kehadiran sosok Matty disampingnya. Ingin rasanya dia mendekap tubuhnya, hingga ia dapat melepaskan semua bebannya.Drrtt drttt"Hallo""Haii minnie
IntrogasiImbas dari konferensi pers yang dilakukannya kemarin Fio benar-benar jadi sorotan publik. Pengajuan cutinya telah habis kemarin, jadi mau tak mau hari ini dia harus mulai praktek di rumah sakit."Lo yakin wak mau masuk hari ini?""Ya mau gimana? Gue nggak bisa menghindar juga kan?""Duh lo yang punya masalah, gue yang mules jadinya.""Njir, penuh.""Astaga, nggak cukup apa ya gue nongol kemarin? Masih ngejar kesini juga?""Jul, lewat basement aja.""Pasti kalau begini."
PedihFio saat ini duduk berhadapan dengan Matty, matanya menelusuri dan menjelajah setiap lekuk wajah dan tubuh Matty yang menampakkan aura luar biasa charming. Awalnya hanya melihat sampai rasa ingin menyentuh, pikiran nakal Fio sudah berkeriapan keluar, merayap, menjalari seluruh tubuhnya. Tanpa disadari Fio mulai mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Matty, Matty paham kekasihnya itu sedang menggodanya."Kenapa ngelihatinnya gitu? Ati-ati loh." Ucap Matty sambil mengulum senyum di bibirnya yang membuat Fio sadar bahwa dia baru saja menggoda Matty."Ati-ati kenapa?" Sahut Fio yang gelagapan."Ati-ati tambah cinta sama aku." Ujar Matty membelai rambut panjang Fio yang tergerai indah.
BerdebarMalam ini Matty memutuskan untuk datang ke rumah orang tua Fio. Bukan tanpa Alasan, sejak kasus paparazzi yang membuat heboh jagat persilatan dan keartisan bahkan membuat Fio bak primadona di rumah sakit Prince University, Matty dan Fio belum berkunjung ke rumah orang tua Fio."Bee, ini kamu seriusan mau ikut aku pulang ke rumah Papi Mami?" Tanya Fio memastikan niatan Matty"Serius lah, kenapa gitu? Kamu nggak percaya?" Jawab Matty santai."Ya bukannya nggak percaya tapi mau ngapain?""Ketemu mami papi kamu lah.""Ya maksudnya buat apa?""Mon Amo
Bapak Mertua "Saya tau siapa kamu!" "Pap.." Ucap Fio berusaha mengingatkan ayahnya setelah melihat perubahan ekspresi dari Matty. "Rasanya udah lama banget om nggak lihat kamu." Ujar Dimas menatap Matty dari atas ke bawah. "Iya om. Sudah cukup lama." "Ayo-ayo duduk." "Matty mau minum apa?" Tanya Mariana "Apa aja tante." “Okey, Fi bantuin Lili di dapur ya. Buatin minum sekalian siapin makanannya diatas meja makan ya.” “Iya Mam
Jahilnya MattySalah satu hobby Matty saat ini adalah mengantar jemput Fio. Disela-sela jadwal dan sederet kesibukan Matty, dia berusaha untuk selalu menemani Fio. Seperti pagi ini Matty berencana untuk ke tempat gym sekaligus mengantar Fio ke rumah sakit."Minnie..""Ya.." Jawab Fio sambil membalas Chat dari asisten perawatnya."Malam ini sibuk nggak?""Nggak sih, jadwalku cuma sampai jam 5 sore hari ini." Ucap Fio segera menghentikan aktivitasnya dan meletakkan ponselnya di console box."Okey, nanti malam mau ngedate nggak?" Tanya Matty yang langsung menggenggam tangan Fio.
Double Date Pukul 18.30 Matty sudah tiba di depan pintu apartemen Fio. Matty terlihat begitu charming di balik casual suit hitam yang dikenakannya ditambah lagi kacamata yang membingkai sorot matanya yang dalam. Tok tok tok "Ya.." Ucap Fio sambil berjalan membuka pintu apartemennya. "Bonne nuit Mon amour." Sapa Matty yang bersandar di samping pintu dengan tatapan menggoda dan tersenyum manis, hingga perempuan manapun yang melihatnya pasti akan meleleh. "Bonne nuit Bee." Jawab Fio dengan senyum mengembang yang sesungguhnya tak sanggup menahan pesona Matty. “Ini buat kamu.”
Kala Cinta Menggoda Lio dan Ipeh benar-benar berterima kasih pada Matty dan Fio, karena mereka sudah membantu Lio dan Ipeh bisa bertemu dan menyadari perasaan mereka. Jujur saja Lio memang belum merasakan cinta tapi dia bersyukur bahwa wanita yang diam-diam begitu perhatian dan mengerti dirinya adalah Ipeh. Saat ini Lio sedang dalam perjalanan mengantarkan Ipeh pulang. "Bang.." "Iv.." Ucap Ipeh dan Lio bersama-sama, lalu mereka tertawa. "Kamu dulu deh." Ucap Lio sambil tersenyum kepada Ipeh. "Nggak papa, Abang duluan aja." Ujar Ipeh malu-malu. "Ladies first. Jadi tadi kamu mau ngomong apa?" Kata Lio gantle "
RenjanakuSore ini Fio dapat duduk bersantai di balkon kamar sambil menikmati sunset yang terlihat lebih indah dari sebelumnya. Sejak semalam Matty terus menempel Fio sudah seperti materai 10.000 pada surat perjanjian. Matty tak membiarkan Fio jauh darinya hingga mereka melewatkan sesi sarapan pagi juga makan siang. Fio terbangun di kala matahari sudah mulai turun kearah barat dengan posisi Matty yang masih tergeletak di atas tubuhnya. Dia menuntut time out pada Matty karena entah sudah berapa kali mereka menjalani sesi bercinta, yang pasti tubuhnya kini terasa nyeri dan ngilu. Rasanya sangat lelah, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun dia tak mampu berjalan sendiri. Namun semua terasa setimpal dengan perasaa bahagia yang sekarang ini dirasakannya. Lamunannya terbang kembali pada kejadian semalam. Bercinta dengan Matty sungguh di luar ekspektasinya selama ini. Dia tak menyangka pengalaman bercinta dengan Matty terasa begitu lembut dan panas di waktu yang sama. Suaminya itu juga bers
Raungan PanjangMengandung adegan 21+Matty menahan kedua pergelangan tangan Fio diatas kepalanya hingga membuat Fio tak berkutik. Dia menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Fio meninggalkan jejak kepemilikannya disana. Fio menggigit bibir bawahnya berusaha menahan desahan keluar dari mulutnya. Namun usahanya sia-sia, karena tangan terampil Matty bergerilya menyentuh tiap jengkal permukaan kulit mulusnya. Tiap sentuhan lembut Matty seolah mengirimkan jutaan sengatan listrik keseluruh neuron di otaknya. Nafasnya tersengal-sengal dan tubuhnya menggeliat bak busur panah merasakan sensasi geli dari ujung rambut hingga kakinya. Desahan pelan akhirnya mulai berloncatan keluar dari mulut Fio. Dalam pandangan Matty, waktu seolah berjalan begitu lambat. Setiap liukan tubuh Fio tampak berkali lipat lebih erotis. Pikirannya hanya mengagumi makhluk paling indah di hadapannya. “You look so sexy tonight,” bisik Matty tepat di telinga Fio. Fio hanya bisa meresponinya dengan sebuah senyum simpul.
Malam Pertama Warning 18+ Malam sudah semakin larut, saat Matty kembali ke kamarnya seusai after party. Matty mengendap masuk kedalam kamar sambil mencari keberadaan Fio. Akhirnya dia mendapati Fio berdiri didepan meja rias sedang mengaplikasikan sejumlah produk perawatan kulit diwajahnya. Perlahan Matty mendekati Fio lalu memeluk pinggangnya dari belakang seraya mengecup puncak kelapanya. “Kamu memang beneran cantik, Amour,” bisik Matty tepat di telinga Fio. “Kalau nggak cantik, kamu nggak bakal mau nikah sama aku juga, kan?” ucap Fio melepas seutas senyum sambil menatap Matty dari pantulan cermin. “Hei, meski kamu nggak nggak cantik, aku akan tetap memilihmu,” ujar Matty seraya menelusupkan wajahnya di leher Fio. Fio segera berbalik badan menatap wajah Matty yang agak kemerahan, ada sedikit bau alkohol tapi masih bisa di toleransi. “Aduh.. duh.. Nggak tahan aku sama gombalannya.” “Eh, tapi itu nggak bener, sih. Soalnya kamu itu udah cantik dari sananya, bawaan orok kalau ka
Queen of My HeartHari yang dinantikan pun tiba. Pernikahan fenomenal antara Matty dan Fio jelas menjadi sorotan publik. Matty seorang model sekaligus pengusaha yang sekarang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit Prince University Hospital menikahi seorang dokter bedah cantik. Sejak awal pemberitaan pernikahan Matty dan Fio jagad dunia maya mulai semakin intens membicarakan kisah cinta mereka yang seperti dalam adegan drama korea. Bahkan beredar pula foto-foto kedekatan Matty dan Fio dalam berbagai situasi hasil jepretan kamera paparazi maupun sejumlah orang yang mengenali mereka berdua. Tak ayal, pernikahan Matty dan Fio menyedot perhatian banyak orang dan kehidupan pribadi mereka pada akhirnya menjadi konsumsi publik. Matty dan Fio akhirnya memilih untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya mengundang saudara dan teman dekat. Oleh karena itu juga membuat banyak orang semakin penasaran dan menantikan beritanya. Kini Matty sudah berdiri di depan altar dengan wajah be
Butterfly EffectFio baru saja selesai menangani pasien di IGD. Hari ini memang hari terakhirnya praktek sebelum memulai masa cutinya panjangnya. Setelah menikah nanti, mereka berdua juga memutuskan untuk melakukan honeymoon. Kebetulan Matty akan pergi ke beberapa negara Eropa untuk mengurus bisnis dan juga memeriksakan kesehatannya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Fio untuk mengambil cuti sabatikalnya. "Wah, dokter Fio udah sore masih cerah aja," ujar suster Indah, kepala perawat di IGD."Biasa aja, ah," ucap Fio sambil mengisi rekam medis pasien di pos perawat. Sejujurnya dia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya."Iyalah kelihatan cerah, soalnya 3 hari lagi udah resmi jadi Nyonya Matheo Aderald Prince," sahut suster Asri yang sedari tadi berdiri di samping Fio."Huss, rumpi aja kalian ini. Oya, Dokter Julian kemana kok sampai harus panggil saya?" tanya Fio berusaha mengalihkan obrolan mereka."Tadi sempat datang, Dok, tapi agak siang mendadak ijin setelah terima telepon,
Jatuh Cinta LagiJam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Fio keluar dari kamar mandi usai membersihkan dirinya. Sejak sore tadi, dia terlalu sibuk membujuk dan merawat Matty yang sedang terbakar cemburu hingga tak sempat merawat dirinya yang juga penat dan lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit.Malam ini, Fio memutuskan untuk menginap di apartemen Matty lagi. Selain untuk memastikan calon suaminya itu tak kembali merajuk, juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah jika harus mengemudi untuk pulang ke tempat tinggalnya. Dari arah walking closet Fio dapat melihat Matty yang sedang berbaring di sofa besar dengan selimut tebal yang sudah menutupi setengah tubuhnya sambil menatap keluar jendela."Bee," panggil Fio mendekati Matty."Hemm," jawab Matty singkat."Kenapa belum tidur?""Aku menunggumu," kata Matty menatap Fio yang begitu seksi dalam balutan kemeja putih longgar miliknya."Menungguku?" tanya Fio memastikan."Ya, sini. Aku ingin tidur sambil memelukmu," ujar Matty menarik
Cemburu Tak BerakhlakMatty bangun dengan senyum merekah, mengingat kebersamaannya dengan Fio semalam. Sayang itu tak bertahan lama karena saat matanya terbuka sepenuhnya dia tak mendapati Fio ada disampingnya. Otaknya bekerja dengan cepat mengingat kemana perginya Fio, hingga dia menatap ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat dari Fio“Morning Bee, sorry aku tinggalin kamu pagi-pagi. Aku ada jadwal OP pagi ini dan aku udah siapin breakfast buat kamu. See you at office Bee. Love you,” tulis Fio dalam pesan Chatnya sambil membubuhkan banyak emoticon hati.Matty kembali tersenyum lebar, 2 minggu menjelang hari pernikahannya menjadi waktu-waktu yang mendebarkan sekaligus membahagiakan untuknya. Akhirnya tak akan lama lagi dia akan memiliki Fio seutuhnya dan hanya untukn
Salah PahamKata Orang persiapan pernikahan selalu menjadi suatu fase yang menyenangkan sekaligus menegangkan, berkesan tapi juga menyebalkan. Pasangan menjadi lebih sensitif dari hari kehari. Kadang permasalahan kecil bisa saja berubah menjadi Bom nuklir yang siap menghancurkan segala pertalian.Banyak pasangan diuji pada masa pra pernikahan. Bimbingan konseling dianggap menjadi salah satu solusi pra nikah untuk menghindari konflik dan membantu para pasangan untuk dapat semakin memahami satu dengan yang lain. Tak jarang juga masalah muncul dalam hal rasa percaya, bahkan munculnya sosok dari masa lalu yang membuat riak kecil dalam hubungan calon pengantin.Tinggal 2 minggu lagi menjelang hari pernikahan Fio dan Matty tapi Fio masih saja disibukkan dengan banyaknya daftar operasi yang harus dilaku
Hari BersejarahFio duduk menatap kagum ke arah Matty yang sedang menyampaikan pidato resminya sebagai presiden direktur Prince university hospital. Matty terlihat sempurna, elegan, dan berkelas dalam balutan setelan jas Brioni yang harganya selangit. Dia tau bahwa mengemban tugas sebagai presdir rumah sakit ini akan jadi tugas yang begitu berat, kredibilitas dan nama baik Matty jelas dipertaruhkan. Terlepas dari semua skandalnya dimasa lalu, hingga sejauh ini Matty dapat membuktikan profesionalitasnya dalam bekerja.Ingatan Fio kembali pada hari pertama ketika dia bertemu Matty di IGD. Saat itu di matanya Matty hanyalah pria arogan yang menyebalkan dengan ketampanan diatas rata-rata. Dia tak menyangka bahwa pria itu kini sudah menjadi calon suaminya sekaligus bos besarnya di ru