Tension
Media memang jahat. Setelah akun media sosial perlambe-lambean memposting gambar Matty dan Fio sekarang berita tentang mereka berdua memenuhi jagad maya. Berita mereka beredar hangat tak hanya di media online tetapi juga merambah ke program gosip hampir di seluruh stasiun TV.
Beritanya begitu sulit untuk diredam mengingat Matty adalah supermodel top sekaligus pengusaha kaya raya yang tampan dan rupawan. Bahkan para kuli tinta pun berhasil mengorek hingga ke data diri Fio. Begitu menakutkannya media, membuat Fio sampai harus mengambil cuti karena tak tahan di kejar-kejar para wartawan.
Dia coba bersembunyi dari kejaran para wartawan dengan pergi ke salah satu villa milik ayahnya di lembang Bandung.
"Bonjour mon amour Minnie." Sapa
Haduh... Mommy ikutan tertekan.. Kalian gimana? Ayo kasih dukungan Buat Fio dan Matty dengan masukkan cerita ini ke daftar pustaka kalian. Tinggalkan komentar kalian, beri rating kalian juga. Kalian juga bisa kasih vote kalian buat Mommy. Follow Mommy Audy terus yah... Love you kesayangan Mommy...
Baku HantamMatty masih berusaha dengan keras untuk menemukan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi dirinya dan Fio. Jalan terjal menuju kebersamaan ini benar-benar menyiksa dirinya dan Fio. Berita yang beredar di goreng sedemikian rupa hingga menjatuhkan mental keduanya. Kali ini tekanan kembali datang dari kakak Matty. Lio tiba-tiba menghubungi Matty dan minta untuk bertemu 4 mata di rumah Lio.Matty datang kerumah Lio tanpa tau apa yang akan dihadapinya disana. Saat Matty tiba di rumah besar bergaya modern yang didominasi warna monokrom milik Lio, suasana tampak sepi. Matty masuk ke dalam rumah sambil memanggil nama Lio namun tak ada jawaban dan saat berjalan ke arah taman belakang dia melihat kakaknya sedang berdiri menghadap ke taman yang terlihat luas, asri, dan nyaman."Bang." Pa
Konferensi PersSudah berhari - hari gangguan tidur Fio kambuh. Setiap kali tekanan berat datang, insomnia Fio pasti kambuh. Bahkan dia harus mengkonsumsi obat tidur untuk membuatnya dapat terlelap. Stress dan tekanan yang dialami Fio saat ini terasa begitu menekan mentalnya. Bahkan teknik butterfly hug yang biasa dilakukannya untuk mengurangi ketegangan serta mengontrol emosi dan kecemasan tak lagi cukup membantunya.Dia tau yang dibutuhkannya saat ini adalah Matty. Dia tau bahwa yang mampu menghilangkan khawatirnya saat ini adalah kehadiran sosok Matty disampingnya. Ingin rasanya dia mendekap tubuhnya, hingga ia dapat melepaskan semua bebannya.Drrtt drttt"Hallo""Haii minnie
IntrogasiImbas dari konferensi pers yang dilakukannya kemarin Fio benar-benar jadi sorotan publik. Pengajuan cutinya telah habis kemarin, jadi mau tak mau hari ini dia harus mulai praktek di rumah sakit."Lo yakin wak mau masuk hari ini?""Ya mau gimana? Gue nggak bisa menghindar juga kan?""Duh lo yang punya masalah, gue yang mules jadinya.""Njir, penuh.""Astaga, nggak cukup apa ya gue nongol kemarin? Masih ngejar kesini juga?""Jul, lewat basement aja.""Pasti kalau begini."
PedihFio saat ini duduk berhadapan dengan Matty, matanya menelusuri dan menjelajah setiap lekuk wajah dan tubuh Matty yang menampakkan aura luar biasa charming. Awalnya hanya melihat sampai rasa ingin menyentuh, pikiran nakal Fio sudah berkeriapan keluar, merayap, menjalari seluruh tubuhnya. Tanpa disadari Fio mulai mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Matty, Matty paham kekasihnya itu sedang menggodanya."Kenapa ngelihatinnya gitu? Ati-ati loh." Ucap Matty sambil mengulum senyum di bibirnya yang membuat Fio sadar bahwa dia baru saja menggoda Matty."Ati-ati kenapa?" Sahut Fio yang gelagapan."Ati-ati tambah cinta sama aku." Ujar Matty membelai rambut panjang Fio yang tergerai indah.
BerdebarMalam ini Matty memutuskan untuk datang ke rumah orang tua Fio. Bukan tanpa Alasan, sejak kasus paparazzi yang membuat heboh jagat persilatan dan keartisan bahkan membuat Fio bak primadona di rumah sakit Prince University, Matty dan Fio belum berkunjung ke rumah orang tua Fio."Bee, ini kamu seriusan mau ikut aku pulang ke rumah Papi Mami?" Tanya Fio memastikan niatan Matty"Serius lah, kenapa gitu? Kamu nggak percaya?" Jawab Matty santai."Ya bukannya nggak percaya tapi mau ngapain?""Ketemu mami papi kamu lah.""Ya maksudnya buat apa?""Mon Amo
Bapak Mertua "Saya tau siapa kamu!" "Pap.." Ucap Fio berusaha mengingatkan ayahnya setelah melihat perubahan ekspresi dari Matty. "Rasanya udah lama banget om nggak lihat kamu." Ujar Dimas menatap Matty dari atas ke bawah. "Iya om. Sudah cukup lama." "Ayo-ayo duduk." "Matty mau minum apa?" Tanya Mariana "Apa aja tante." “Okey, Fi bantuin Lili di dapur ya. Buatin minum sekalian siapin makanannya diatas meja makan ya.” “Iya Mam
Jahilnya MattySalah satu hobby Matty saat ini adalah mengantar jemput Fio. Disela-sela jadwal dan sederet kesibukan Matty, dia berusaha untuk selalu menemani Fio. Seperti pagi ini Matty berencana untuk ke tempat gym sekaligus mengantar Fio ke rumah sakit."Minnie..""Ya.." Jawab Fio sambil membalas Chat dari asisten perawatnya."Malam ini sibuk nggak?""Nggak sih, jadwalku cuma sampai jam 5 sore hari ini." Ucap Fio segera menghentikan aktivitasnya dan meletakkan ponselnya di console box."Okey, nanti malam mau ngedate nggak?" Tanya Matty yang langsung menggenggam tangan Fio.
Double Date Pukul 18.30 Matty sudah tiba di depan pintu apartemen Fio. Matty terlihat begitu charming di balik casual suit hitam yang dikenakannya ditambah lagi kacamata yang membingkai sorot matanya yang dalam. Tok tok tok "Ya.." Ucap Fio sambil berjalan membuka pintu apartemennya. "Bonne nuit Mon amour." Sapa Matty yang bersandar di samping pintu dengan tatapan menggoda dan tersenyum manis, hingga perempuan manapun yang melihatnya pasti akan meleleh. "Bonne nuit Bee." Jawab Fio dengan senyum mengembang yang sesungguhnya tak sanggup menahan pesona Matty. “Ini buat kamu.”