Tawanan CM Psikopat Bab:26."Siapa yang menyuruhmu pergi?" tanya pria itu, masih dengan suara serak yang mampu membuat livy kembali memejamkan matanya.Kepala livy menggeleng dengan susah payah, ketika berada dalam dekapan pria itu. Bahkan sepertinya, Arthur memang tidak akan membiarkannya.Diam-diam Arthur menggulung senyumannya. Entah kenapa,hal sederhana seperti tadi benar-benar memperbaiki moodnya di pagi hari.Arthur melepaskan pelukannya,lalu menunduk dan memperhatikan livy yang tidak berani menunjukkan wajahnya. Dia tahu, pasti livy malu."Tatap aku," ucap Arthur,dan detik kemudian livy mendongak ke atas dengan bola matanya yang terlihat sangat menggemaskan.Arthur menggeram, melihat ekspresi manis livy,bola matanya yang bulat dan bibirnya yang sedikit mengerut. Seperti seorang anak yang baru saja mengaku bersalah."Shit!" umpat Arthur dengan geraman tertahan,detik kemudian dia langsung merampas bibir mungil itu dan melumatnya sampai habis. Tidak peduli jika mereka baru saja ba
Tawanan CM Psikopat Bab:27.Livy terdiam membeku, ketika Diana menanyakan tentang siapa yang sudah menghamilinya. Padahal dia tidak tahu, apakah dia saat ini tengah hamil?Livy merasa itu tidak mungkin, karena kemarin malam dia datang bulan, terdapat darah di bagian intimnya. Livy menggelengkan kepalanya dengan mimik wajahnya yang semakin pucat," Tidak! Itu tidak mungkin," gumamnya seraya menggelengkan kepalanya."Apa kamu yakin?" tanya Diana yang masih keukeuh.Livy tidak menjawab, tatapan matanya saat ini terlihat kosong. Namun air matanya mengalir di pelupuk matanya.Bangkit dari duduknya sembari mengusap air matanya."Maafkan aku Diana,aku harus pulang," ucapnya yang langsung pergi begitu saja. Tak menghiraukan seruan dari Diana yang masih menuntut jawaban.Livy keluar dari gedung D' Fantazio melalui pintu belakang, tempat pembuangan sampah. Dia tak ingin pulang bersama anak buah Arthur yang sudah menunggunya di depan gedung D'Fantazio. "Ya tuhan,jika benar aku hamil. Apa yang ha
Tawanan CM Psikopat Bab:28Arthur berjalan menghampirinya dengan rahangnya yang mengeras, giginya bergemeretak seiring detak jantungnya yang berdebar kencang.Plak!Tanpa berkata-kata, Arthur melayangkan tamparan ke wajah livy. Matanya menyipit dengan tangan yang mengepal erat."Sudah kukatakan, jangan coba-coba kau pergi tanpa sepengetahuanku!" desisnya.Lalu matanya menatap Virgo yang saat itu terlihat marah kepadanya, karena telah memukul livy di depannya. Bahkan selama berhubungan dengan livy, Virgo tak pernah menyentuhnya ataupun berkata kasar kepadanya. Dan siapa pria ini? Beraninya dia menampar kekasihnya?"Hei!" Tunjuk Virgo. Namun terhenti dan meringis, ketika Arthur memelintir jari tangannya."Arg…!Virgo memekik, ketika tangannya di pelintir dengan kuat. Tak hanya itu saja, Arthur melayangkan tendangan di perut Virgo sehingga membuatnya terpental ke tanah."Arthur! Aku mohon, jangan sakiti dia," mohon livy dengan mengatupkan tangannya.Entah kenapa melihat livy memohon untu
Tawanan CM Psikopat Bab:29."Bagaimana kau bisa hamil,livy? Kau hamil dengan pria yang tadi kau temui?" tuding Arthur, membuat ulu hati livy terasa nyeri.Livy mendongakkan kepalanya dengan air mata yang mengalir deras." Kenapa kamu berkata seperti itu padaku? Sudah jelas aku hamil karena mu,ini adalah anak kamu!" tukas livy menaikkan nada bicaranya.Arthur memicingkan bibirnya sembari menatap remeh ke arah livy. "Aku tidak yakin itu adalah anakku,ha! Apalagi kau baru saja bertemu dengan pria lain!" desis Arthur memicingkan bibirnya.Air mata livy semakin berderai, bangkit dari terpuruknya dan berjalan mendekati Arthur."Kamu tahu sendiri, Arthur. Kamu lah yang pertama untukku," ucap livy dengan nada bergetar."Lalu kenapa kau baru hamil sekarang,bukan minggu-minggu sebelumnya? Kau jangan coba menipuku!" tuding Arthur yang tetap tidak mempercayainya."Aku tidak menipumu,lagi pula. Aku pun tak menyadari perubahan dalam tubuhku, karena aku tidak merasakan mual," ucap livy.Memang livy
Tawanan CM Psikopat Bab:30Arthur menatap livy dengan tatapan mengerikan. Namun gadis itu terlihat tidak takut, entah apa yang membuat keberaniannya mencuat. Apa karena dia akan menjadi seorang ibu?"Kalau begitu lakukan saja!!""Kematianmu hanya berada di tanganku,tapi bukan hari ini karena kau belum merasakan luka lebih dalam yang aku ciptakan untukmu.." tandasnya.Jarak mereka hanya beberapa senti saja, hingga Arthur bisa melihat dengan jelas sirat mata kesakitan dari gadis itu."Aku sudah tidak sanggup lagi, Arthur.." katanya lirih."Karena sebentar lagi aku juga akan mati tanpa kau tahu.." lanjutnya pelan dalam tangisan yang kian menyakitkan.Arthur mengerutkan keningnya dalam pancaran bola mata yang tidak tahu,apa maksud dari pembicaraan gadis itu. Tapi yang jelas bisa Arthur rasakan bahwa livy sudah benar-benar menyerah.SREEKK "Livy jangan!" Teriak Bryan, termasuk semua orang menjerit terkejut begitu juga dengan Archie.Livy menarik sebuah senjata dari balik ikat pinggang Art
Tawanan CM Psikopat Bab:31Perhatian Arthur.Tembakan tersebut meleset melalui lemari kaca yang berada di belakang livy pecah dan berserakan di atas lantai. Arthur menarik tangan livy diwaktu yang tepat,pria itu mendekap erat tubuh livy hingga berguling ke samping.Bisa Arthur rasakan betapa bergetar nya badan livy dengan raut muka yang begitu syok. Jika saja Arthur terlambat menarik tangan livy sudah pasti sekarang peluru itu menembus jantungnya.Bryan yang melihat senjata tersebut tergeletak di atas lantai pun segera diamankan, karena tidak ingin orang lain menggunakannya secara sembarangan. Ini bukan senjata mainan melainkan senjata yang paling mematikan di dunia."Kau aman bersamaku,Livy," bisik Arthur semakin erat memeluk tubuh livy. Tapi gadis itu seperti masih terlihat sangat syok. Terbukti dari kediamannya."Jangan melakukan hal itu lagi di depanku,aku tidak bisa melihatmu seperti itu..""Livy?"Tubuh livy tidak merespon dan saat berada di dekapan pria itu pun,livy sama sekali
Tawanan CM Psikopat Bab:32"Suster tolong bawa nona livy masuk ke dalam ruang rawat,aku akan memeriksanya," ucapnya pada suster."Baik, dokter.." lalu brankar tersebut didorong dan dibawa masuk kedalam ruangan VVIP yang telah disiapkan.Setelah livy dipindahkan di brankar utama yang berada di ruang rawat tersebut, barulah Dokter Selena memeriksa tubuh livy secara menyeluruh. Dokter cantik itu juga memerintahkan suster untuk mengambil sampel darah yang nantinya digunakan untuk di tes di laboratorium.Sementara itu di depan ruangan rawat terdapat Arthur dan juga Bryan. Kedua pria itu memandang ke dalam kaca jendela. Tatapan Arthur tidak lepas pada livy yang sedang terbaring tidak sadarkan diri.Dokter Selena sempat menoleh ke belakang dan melemparkan senyuman kepada Arthur. Namun Arthur terlihat tidak menghiraukannya, matanya masih terus menatap livy dengan tatapan sendu. Terdapat penyesalan yang besar di matanya itu.Raut wajah dokter Selena berubah menjadi tatapan datar ketika melihat
Tawanan CM Psikopat Bab:33Perubahan Sikap Arthur.Arthur terbangun dari mimpinya dengan peluh bercucuran di dahinya. Dia seperti baru saja melihat hantu, wajahnya pucat disertai nafas yang memburu. Mimpi mengerikan itu selalu saja menghantuinya.Arthur mengusap wajahnya dengan kasar seraya mengatur nafasnya. Dia menoleh ke samping melihat wajah tenang livy yang masih saja enggan untuk membuka matanya.Tangan Arthur terulur,lalu meletakkan tangannya di atas perut livy yang saat ini terdapat darah dagingnya sendiri. Matanya menatap lekat ke arah perut livy,lalu menyingkap baju livy sehingga menampilkan perutnya yang masih rata.Tangan Arthur mengelus lembut permukaan perut livy sembari terus menatapnya lekat dengan tatapan datar, tetapi tangannya terus bergerak mengelus perut ramping itu."Bayiku," gumamnya.Tok..tok..tok..Suara ketukan pintu dari luar mengalihkan atensi Arthur,dia turun dari ranjang lalu kembali menutup perut livy dan menyelimutinya. Setelah itu dia berjalan ke arah
Tawanan CM Psikopat Bab:51“Bawa dia masuk! Pastikan tidak tertinggal satu organ tubuh pun!” Perintah Arthur.Setelah itu Arthur berjalan mendekati livy. Mendaratkan satu ciuman pada kening dan bibir.“Sekarang aku akan memperlihatkan kepadamu tawanan lainnya.” Tukasnya.Merinding melihat senyuman dari Arthur,livy menggelengkan kepala cepat.” Ada apa denganmu, Arthur? Cicitnya pelan dengan tubuh merinding hebat.“Inilah cara duniaku bekerja, baby.”“Tidak! Kamu bukan Arthur!” Seru livy menyentak kasar tangan pria itu yang hendak mencengkalnya.“Yes,ini aku…hey,baby. Look it me.” tawa kecil membuat livy semakin yakin bahwa sekarang Arthur sedang dikuasai oleh sisi lain dalam tubuhnya.Livy bergerak was-was, memperhitungkan setiap langkah akan membutuhkan berapa banyak waktu saat keluar dari tempat ini. Entah mengapa,dia justru merasa takut pada calon suaminya sendiri.Seperti sedang berada di sebuah film horor dan dia menjadi pemeran utamanya. Sudah banyak hari dia lewati bersama denga
Tawanan CM Psikopat Bab:50Livy tak menyangka, setelah semalaman bercinta hebat dengan Arthur. Kini Arthur membawanya berkeliling ke seluruh mansion.Arthur sepertinya ingin memperlihatkan sesuatu kepadanya. Bangunan yang dulunya menjadi tempat dia di tawan. Kini akan menjadi tempatnya menghabiskan waktu seumur hidup bersama Arthur setelah tadi pagi livy memberikan jawaban atas lamaran Arthur.FLASHBACK ON“Livy,apa kau sudah memikirkan tentang lamaran ku tempo hari?” Tanya Arthur seraya menatap lamat wajahnya, mereka berdua tengah berada dalam satu selimut dengan tubuh mereka yang sama-sama naked.Mata bulat livy menelisik wajah Arthur dan melihat apakah dia bersungguh-sungguh.“Arthur, apakah kamu mencintaiku?” Tanya livy berucap pelan.Arthur menganggukkan kepalanya.” Aku tidak tahu bagaimana perasaanku padamu,livy. Namun,aku tidak bisa berjauhan denganmu dan wajahmu selalu berada di pikiranku..”Bibir livy membentuk sebuah lengkungan tipis. Tangannya terangkat dan memegang rahang
Tawanan CM Psikopat Bab:49"Lebih dalam katamu? Hm? Rasakan ini! Rasakan ini livy!!"Plok! Plok! Plok!Arthur benar-benar menunjukkan kegilaannya. Ini adalah dia yang sebenarnya, ketika sedang bercinta. Dan sudah cukup lama menahannya."Aahh…ahh…Arthur,aku…Aku!!" Livy mendesah sangat keras, bahkan kini dia sampai memeluk punggung Arthur."Harder! More Arthur! Fack me harder! Ini sangat dalam! Ahh…ahh…" gadis itu berubah menjadi sangat binal. Dan Arthur sangat menyukainya.Begitupun dengan livy,dia merasa sudah gila,dia benar-benar dikuasai oleh nafsu birahi. Bahkan kini kedua kakinya sudah kembali melingkar di pinggul Arthur. Seolah memaksa pria itu,agar menekan milik Arthur untuk masuk dan lebih dalam lagi ke dalam rongga rahimnya. Mereka saat ini benar-benar dikuasai oleh nafsu. Hingga tak mengingat janin dalam tubuh livy."Ugh! Aku menyukai bibir nakalmu,baby!" Ucap Arthur, " terima ini!!""Aaaa!!" Livy kembali menjerit,saat Arthur mendorong miliknya dalam sekali hentakan hingga m
Tawanan CM Psikopat Bab:48Kedua tubuh mereka sudah polos, tanpa sehelai benangpun di tubuh masing-masing. Arthur sudah mulai mengarahkan keperkasaannya, yang sudah tidak sabar untuk memasuki liang kenikmatan itu."Buka pahamu dengan lebar,baby. Biarkan aku masuk dan menikmati tubuhmu yang indah ini."Livy melakukannya, seolah mempersilahkan Arthur untuk memasuki dia dengan senang hati. Karena dia menyadari bahwa dirinya telah menyerahkan hati dan jiwanya kepada sang mafia kejam itu.Livy membuka kedua kakinya, hingga bunga miliknya terpampang jelas di depan Arthur. Dan detik kemudian,livy merasakan Arthur menggesekkan batangnya yang mengacung keras itu. Pada belahan bunga milik livy. Hingga terdengar suara lenguhan dari bibirnya yang mungil."Sshh…" desahnya dengan pelan,sambil menggigit bibir bawahnya.Perlahan, pria itu semakin merendahkan tubuhnya. Ketika dia sudah berhasil menemukan pintu masuk surga dunia itu.Arthur semakin menekan dengan perlahan, sedikit demi sedikit sampai b
Bab:47."Ah…" Livy mendesah pelan,dia tersentak karena merasakan lidah lembut Arthur menyapu permukaan dadanya.Tidak hanya menghisap,pria itu bahkan menyedot putik livy dengan gemas. Persis seperti seorang bayi yang kehausan. Menyusu dengan begitu ganasnya."Arthur…pelan-pelan…" desis livy sambil terus meremas kain sprei. Kakinya menggeliat di bawah sana,entah bagaimana dia harus menahan sensasinya. Yang hampir saja membuat sekujur tubuh livy lemas.Mendengar ucapan livy, Arthur mengangkat wajahnya. Namun tidak melepaskan kuluman dari dada livy. Ini terlalu nikmat jika dilewatkan meski hanya dalam satu detik.Arthur semakin melahap habis puncak dada livy dengan rakus. Sambil mendelik ke atas, untuk melihat bagaimana ekspresi kenikmatan livy."Putik milikmu sangat nikmat, sayang. Aku tidak bisa menghisapnya dengan pelan." Arthur berkata,di sela-sela kesibukan lidahnya."Akh," livy menjerit pelan, ketika dengan sengaja pria itu menggigit kecil tonjolan daging itu. Sedangkan tangan kiri
Tawanan CM Psikopat Bab:46Livy membalikkan tubuhnya menatap wajah Arthur yang saat ini tengah memandangnya dengan sayu."Kenapa kamu disini? Bukankah kamu di kamar Archie?" Tanya livy dengan ragu-ragu takut Arthur marah."Aku menginginkanmu," Arthur bukannya menjawab pertanyaan livy,dia malah menundukkan wajahnya lalu menghisap ceruk leher livy sehingga gadis itu mendesah seraya memejamkan matanya."Arthur," livy berusaha mendorong Arthur. Namun bukannya menjauh, Arthur malah mengunci kedua tangan livy ke atas kepala."Malam ini aku hanya ingin bersamamu," ucap Arthur tepat di samping telinga livy. Berbisik dengan sangat sensual, hingga membuat seluruh bulu roma livy meremang."Heum?" Livy seakan tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Arthur, apakah dia salah mendengar. Bukankah tadi Arthur berjanji akan menemani Archie?Jari-jari panjang Arthur sedang membelai setiap inci kulit wajahnya, membuat gelenyar aneh dari dalam diri livy."Kamu cantik,livy.." ujar Arthur dengan suara se
Tawanan CM Psikopat Bab:45Archie mengembangkan senyuman puas ketika dia berhasil membuat livy percaya dan terpengaruh dengan kata-katanya. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya lalu turun dari ranjang dan berdiri dengan bersedekap dada. Wajahnya yang angkuh dan sombong memperlihatkan kemenangan dirin.Maria sang ibu tiri livy terkejut ketika melihat Archie dapat berdiri tegak, bukankah dia tadi terlihat kesakitan bahkan tak sanggup untuk duduk? "Rupanya gadis itu berpura-pura," gumam Maria dengan menyeringai."Aku harus mendekatinya dan mengambil hatinya untuk bekerja sama dengannya, menghancurkan gadis sialan itu!" Batinnya.Maria pun mendekati Archie dengan memasang wajah tersenyum." Nona,saya akan membantu anda untuk membersihkan diri," Maria menawarkan bantuan. Namun seketika dia urung dan menelan ludah ketika melihat tatapan mengerikan dari Archie."Aku tidak butuh bantuanmu, wanita tua!" Archie mendorong kasar maria hingga terjerembab ke lantai,maria meringis merasa sa
Tawanan CM Psikopat Bab: 44Ketika sudah berada di dalam kamar Livy langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Sesak di dadanya tidak bisa dia tahan lagi,air matanya kian mengalir membasahi pipi."Hiks…ibu…" lirihnya.Tangannya terulur mengusap perutnya yang masih rata, disana terdapat buah hatinya yang harus dilindungi dan dia jaga sepenuh jiwanya."Aku tidak akan membiarkanmu bernasib sama seperti ibumu,nak.." ujarnya kepada janin yang ada di dalam perutnya.*Arthur berjalan menaiki tangga dengan langkah terburu-buru agar cepat sampai di kamar Archie. Begitu mendengar bahwa Archie sudah sadarkan diri.Ketika sudah berada di depan pintu tanpa pikir panjang, Arthur lalu masuk ke dalam kamar. Hal pertama yang pria itu lihat adalah Archie sedang tidur di atas ranjang namun sudah membuka matanya."Arthur," kata Archie berusaha untuk bangun."Bagaimana kondisimu?" Tanya Arthur duduk di samping ranjang."Lumayan," jawab Archie seraya memegang kepalanya yang masih terasa berdenyut-denyut.A
Tawanan CM Psikopat Bab:43Livy mendengar suara kegaduhan dan teriakan seseorang semenjak dari kemarin. Tetapi entah kenapa livy merasa mengenali suara pria itu yang berteriak kesakitan.Dengan langkah pelan dan matanya mengelilingi rumah,dia berjalan menuruni tangga ke ruangan eksekusi. Tempat yang pernah dilihatnya dan sungguh sangat menakutkan.Sesampainya di depan pintu ruangan itu,livy mengintip di celah pintu yang sedikit terbuka. Livy melihat beberapa anak buah Arthur berdiri di belakang pintu. Lalu livy pun mulai menajamkan pendengarannya. Livy melihat Arthur sedang berdiri sembari memegang pisau kerambat di tangannya."Siapa orang itu?" Gumam livy sembari kepalanya dia turunkan ke bawah untuk melihat orang yang berada dibawah kaki Arthur. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang dikenalnya yang tak lain adalah ayah dan ibu tirinya sendiri.Brak!"Apa yang kau lakukan?" Teriak livy membuka pintu dengan kasar lalu berlari ke arah ayahnya yang tergeletak di baw