Tawanan CM Psikopat Bab:34Kecurigaan Arthur Pada Archie.Archie terkejut ketika tiba-tiba saja Arthur berada di belakangnya. Dia dengan cepat menyembunyikan botol kecil itu di belakang punggungnya,lalu tangannya perlahan masuk ke dalam kantong celananya menyimpan kembali botol kecil tersebut."Apa yang sedang kau lakukan disini, Archie?" Tanya Arthur memicingkan matanya."Tidak apa-apa,aku hanya ingin melihat kondisinya saja," jawab Archie dengan santai. Dia memang sangat pandai menutupi perbuatannya, bahkan terkadang dia seperti mempunyai seribu wajah yang sulit orang prediksi."Apa kau merasa yakin, Arthur. Kalau janin yang dikandungnya adalah anakmu?" Tanya Archie berupaya mengalihkan perhatian Arthur karena sepertinya Arthur terlihat mencurigainya."Tentu saja aku percaya, karena selama ini akulah yang pertama dan juga selalu bersamanya," jawab Arthur dengan tetap wajah yang mengintai Archie."Lalu bagaimana dengan mantan kekasihnya? Aku sudah menyelidiki identitas nya dan ternya
Tawanan CM Psikopat Bab:35Malam harinya, seorang suster yang diperintahkan Arthur untuk menjaganya terkejut ketika melihat pergerakan dari livy,dia bergegas menghampirinya."Nona?" Ujar suster tersebut yang langsung menghampirinya begitu melihat pergerakan livy yang mulai sadarkan diri."Syukurlah,anda sudah siuman nona," ujarnya."Aku dimana?" Tanyanya merasakan pusing dikepalanya."Anda di rumah sakit,Nona. Tuan Arthur yang membawa anda kemari," jelasnya pelan."Akhh…" Livy memegang kepalanya ketika berusaha untuk bersandar di kepala brankar."Mari saya bantu,Nona. Anda jangan terlalu banyak bergerak karena kondisi anda masih lemah..""BAYIKU!" Teriak livy secara refleks."Bagaimana dengan bayiku? Dia baik-baik saja kan?" Tanyanya histeris mengusap-usap perutnya sendiri."Nona tenanglah. Janin anda baik-baik saja. Dokter sudah memeriksanya," suster itu mencoba menenangkan livy sembari membantunya untuk bersandar.Tidak ada seorang ibu yang akan tega untuk mencelakai buah hatinya se
Tawanan CM Psikopat Bab:36Seringan menakutkan dengan sorot mata yang sangat tajam. Arthur duduk di kursi yang di depannya terdapat Nicholas,Maria dan Andrea tiga orang yang selama ini selalu menyiksa dan mempergunakan livy sebagai alat mesin uang."Ke-kenapa kau menyukaiku? Apa salah kami padamu?" Ujar Nicholas.Arthur menyeringai, menaikan ujung sepatunya ke wajah Nicholas." Kau masih tidak merasa bersalah dengan perbuatan mu kepada putri mu sendiri?" Desis Arthur sehingga membuat Nicholas tersentak begitu juga dengan Maria dan Andrea."Jadi,anak sialan itu yang menyuruhmu untuk menculik kami?" Nicholas terlihat marah karena berpikir ini semua ulah livy.Bugh..Bugh..Bugh.."Argh!Arthur melayangkan pukulan di wajah Nicholas ketika dia mendengar kata anak sialan, membuat darahnya seketika mendidih.Grek!"Argh!Nicholas memekik kesaksian ketika kaki Arthur menginjak tangannya yang sudah terluka akibat cambukan dari Bryan."Tuan, hentikan! Lepaskan suamiku!" Teriak Maria memohon."C
Tawanan CM Psikopat Bab:37Virgo ditempatkan di ruang bawah tanah, bersebelahan dengan penjara Nicholas. Virgo meneguk ludahnya ketika melihat tatapan tajam dari pria yang tidak dikenalnya."Siapa kau?" Tanyanya.Dengan langkah tegas, Arthur mendekatinya seketika aura ruangan itu menjadi dingin. Apalagi wajah Arthur seperti sosok iblis namun berwajah tampan."Jika kau masih ingin hidup, jauhi gadisku!" Tegas Arthur."Gadismu? Siapa gadis yang kau maksud?" Tanya Virgo tak mengerti."Livy adalah milikku dan sebentar lagi aku akan menikahinya, karena dia telah mengandung darah daging ku!" Tukas Arthur.Deg!Virgo tercengang, wajahnya seketika berubah terdapat kekecewaan yang begitu besar kepada livy. Pantas saja livy selama ini tak pernah memberikan kabar dan menjauh darinya seperti tertelan bumi, rupa-rupanya livy sudah mendapatkan pria yang lebih sempurna darinya. Karena Virgo yakin pria di depannya itu bukanlah pria sembarangan. Virgo tersenyum getir,dia menjatuhkan tubuhnya karena t
Tawanan CM Psikopat Bab:38Tatapan Arthur terlihat redup, seruan nafasnya juga sudah mulai berat. Matanya menatap lekat bibir livy dengan sesekali meneguk ludahnya. Ibu jarinya terangkat dan membelai lembut bibir livy,lalu kemudian dia mendekatkan bibirnya hendak mendarat di bibir livy.Tok..tok..tok..Namun suara ketukan dari luar membuatnya menghentikan aksinya dan Arthur terlihat merutuki kebodohannya sendiri karena di saat livy dalam keadaan tidak sehat,dia malah menginginkannya berada dalam Kungkungan nya.Cek lek..Dokter Erwin masuk ke dalam ruangan, seketika Arthur langsung menjauh dari livy. Namun sebelum itu dia sempat mengacak rambut gadis itu lalu menyuruhnya untuk tidur."Kita berbicara di luar saja," ajak Arthur kepada dokter Erwin karena tidak ingin livy mendengar pembicaraan mereka mengenai penyakitnya.Setelah menyuruh anak buahnya untuk menjaga di depan ruang rawat. Mereka berdua pun meninggalkan tempat itu.Arthur berjalan di sepanjang rumah sakit dengan tampang yan
Tawanan CM Psikopat Bab:39Pintu utama mansion terbuka lebar dengan para pelayan dan pengawal sudah menunduk hormat pada sang majikan. Arthur tiba di mansion bersama dengan livy yang memang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.Arthur mendorong kursi roda yang diduduki oleh livy, melihat kondisi gadis itu yang masih lemah membuat Arthur melarang livy untuk berjalan sendiri. Bryan dan Archie dapat melihat sikap Arthur yang sangat perhatian kepada gadis itu. Bryan tersenyum simpul melihat Arthur yang sudah menyukai gadis itu. Tapi berbeda dengan Archie yang menatap livy penuh kebencian, tangannya mengepal kuat seraya dadanya yang memburu. Menghentakkan kakinya, Archie segera pergi dari sana. Bryan menatap Archie dengan kerutan di keningnya." Ada apa dengannya?" Gumam Bryan."Selamat datang kembali,Nona.." para pelayan menampilkan senyuman senang saat livy baik-baik saja. Tapi setelah itu semua orang yang berada di sana diperintahkan Arthur untuk kembali pada pekerjaan masing-masin
Tawanan CM Psikopat Bab:40Dengan kecepatan di atas rata-rata, tidak membutuhkan waktu lama baginya sampai di ujung desa terpencil yang terletak markasnya– markas yang cukup besar karena pusat organisasinya.Arthur langsung bergerak. Merakit senjatanya, kemudian keluar dari mobil di susul oleh Bryan dan Archie. Di saat bersamaan semua anak buahnya datang sampai ke markas yang terlihat sangat kacau itu."Apakah anak buah kita di sana banyak yang selamat?" Tanya Arthur kepada salah satu anak buahnya yang ditempatkan di markas tersebut, berhasil kabur dan menemui Arthur."Kita di serang dari segala arah, Tuan. Dan mereka berhasil membobol data organisasi," lapor anak buahnya sembari mengatur nafasnya dengan luka tembak di lengannya."Bangsat!!" Amuk Arthur."Bawa dia dan obati lukanya!" Perintah Arthur kepada salah satu anak buahnya yang lain."Baik tuan..""Sepertinya tua bangka Stewart sudah mengetahui kitalah yang selama ini berurusan dengannya," ujar Arthur, yang dibalas anggukan dar
Tawanan CM Psikopat Bab:41Archie dibawa ke mansion dengan keadaan penuh luka. Arthur bergegas menghubungi dokter Erwin untuk segera mengobati Archie."Bagaimana keadaannya?" Tanya Arthur."Untunglah dia tidak mengalami luka serius, hanya terkena abu ledakan saja. Tapi kakinya terluka diakibatkan sebuah besi merobek pergelangan kakinya,tapi aku sudah menjahit dan mengobatinya." Ujar Dokter Erwin.Arthur dan Bryan menghela nafas lega. Lalu kemudian menghampiri Archie yang masih dalam efek obat bius. Terlihat kekhawatiran di wajah Arthur, karena selama ini sahabat masa kecilnya itu tidak pernah terluka. Tetapi lihatlah saat ini dia berhasil membuat Arthur takut kehilangannya.Arthur memang sudah menganggap Archie seperti adiknya sendiri,berbeda dengan Archie yang menyimpan perasaan kepada Arthur sedari kecil."Bryan,kau jaga dia. Aku ingin melihat keadaan livy," ujarnya lalu pergi keluar menuju kamar pribadinya.Cek lek..Arthur masuk ke dalam kamar dengan tubuhnya yang dipenuhi oleh da
Tawanan CM Psikopat Bab:51“Bawa dia masuk! Pastikan tidak tertinggal satu organ tubuh pun!” Perintah Arthur.Setelah itu Arthur berjalan mendekati livy. Mendaratkan satu ciuman pada kening dan bibir.“Sekarang aku akan memperlihatkan kepadamu tawanan lainnya.” Tukasnya.Merinding melihat senyuman dari Arthur,livy menggelengkan kepala cepat.” Ada apa denganmu, Arthur? Cicitnya pelan dengan tubuh merinding hebat.“Inilah cara duniaku bekerja, baby.”“Tidak! Kamu bukan Arthur!” Seru livy menyentak kasar tangan pria itu yang hendak mencengkalnya.“Yes,ini aku…hey,baby. Look it me.” tawa kecil membuat livy semakin yakin bahwa sekarang Arthur sedang dikuasai oleh sisi lain dalam tubuhnya.Livy bergerak was-was, memperhitungkan setiap langkah akan membutuhkan berapa banyak waktu saat keluar dari tempat ini. Entah mengapa,dia justru merasa takut pada calon suaminya sendiri.Seperti sedang berada di sebuah film horor dan dia menjadi pemeran utamanya. Sudah banyak hari dia lewati bersama denga
Tawanan CM Psikopat Bab:50Livy tak menyangka, setelah semalaman bercinta hebat dengan Arthur. Kini Arthur membawanya berkeliling ke seluruh mansion.Arthur sepertinya ingin memperlihatkan sesuatu kepadanya. Bangunan yang dulunya menjadi tempat dia di tawan. Kini akan menjadi tempatnya menghabiskan waktu seumur hidup bersama Arthur setelah tadi pagi livy memberikan jawaban atas lamaran Arthur.FLASHBACK ON“Livy,apa kau sudah memikirkan tentang lamaran ku tempo hari?” Tanya Arthur seraya menatap lamat wajahnya, mereka berdua tengah berada dalam satu selimut dengan tubuh mereka yang sama-sama naked.Mata bulat livy menelisik wajah Arthur dan melihat apakah dia bersungguh-sungguh.“Arthur, apakah kamu mencintaiku?” Tanya livy berucap pelan.Arthur menganggukkan kepalanya.” Aku tidak tahu bagaimana perasaanku padamu,livy. Namun,aku tidak bisa berjauhan denganmu dan wajahmu selalu berada di pikiranku..”Bibir livy membentuk sebuah lengkungan tipis. Tangannya terangkat dan memegang rahang
Tawanan CM Psikopat Bab:49"Lebih dalam katamu? Hm? Rasakan ini! Rasakan ini livy!!"Plok! Plok! Plok!Arthur benar-benar menunjukkan kegilaannya. Ini adalah dia yang sebenarnya, ketika sedang bercinta. Dan sudah cukup lama menahannya."Aahh…ahh…Arthur,aku…Aku!!" Livy mendesah sangat keras, bahkan kini dia sampai memeluk punggung Arthur."Harder! More Arthur! Fack me harder! Ini sangat dalam! Ahh…ahh…" gadis itu berubah menjadi sangat binal. Dan Arthur sangat menyukainya.Begitupun dengan livy,dia merasa sudah gila,dia benar-benar dikuasai oleh nafsu birahi. Bahkan kini kedua kakinya sudah kembali melingkar di pinggul Arthur. Seolah memaksa pria itu,agar menekan milik Arthur untuk masuk dan lebih dalam lagi ke dalam rongga rahimnya. Mereka saat ini benar-benar dikuasai oleh nafsu. Hingga tak mengingat janin dalam tubuh livy."Ugh! Aku menyukai bibir nakalmu,baby!" Ucap Arthur, " terima ini!!""Aaaa!!" Livy kembali menjerit,saat Arthur mendorong miliknya dalam sekali hentakan hingga m
Tawanan CM Psikopat Bab:48Kedua tubuh mereka sudah polos, tanpa sehelai benangpun di tubuh masing-masing. Arthur sudah mulai mengarahkan keperkasaannya, yang sudah tidak sabar untuk memasuki liang kenikmatan itu."Buka pahamu dengan lebar,baby. Biarkan aku masuk dan menikmati tubuhmu yang indah ini."Livy melakukannya, seolah mempersilahkan Arthur untuk memasuki dia dengan senang hati. Karena dia menyadari bahwa dirinya telah menyerahkan hati dan jiwanya kepada sang mafia kejam itu.Livy membuka kedua kakinya, hingga bunga miliknya terpampang jelas di depan Arthur. Dan detik kemudian,livy merasakan Arthur menggesekkan batangnya yang mengacung keras itu. Pada belahan bunga milik livy. Hingga terdengar suara lenguhan dari bibirnya yang mungil."Sshh…" desahnya dengan pelan,sambil menggigit bibir bawahnya.Perlahan, pria itu semakin merendahkan tubuhnya. Ketika dia sudah berhasil menemukan pintu masuk surga dunia itu.Arthur semakin menekan dengan perlahan, sedikit demi sedikit sampai b
Bab:47."Ah…" Livy mendesah pelan,dia tersentak karena merasakan lidah lembut Arthur menyapu permukaan dadanya.Tidak hanya menghisap,pria itu bahkan menyedot putik livy dengan gemas. Persis seperti seorang bayi yang kehausan. Menyusu dengan begitu ganasnya."Arthur…pelan-pelan…" desis livy sambil terus meremas kain sprei. Kakinya menggeliat di bawah sana,entah bagaimana dia harus menahan sensasinya. Yang hampir saja membuat sekujur tubuh livy lemas.Mendengar ucapan livy, Arthur mengangkat wajahnya. Namun tidak melepaskan kuluman dari dada livy. Ini terlalu nikmat jika dilewatkan meski hanya dalam satu detik.Arthur semakin melahap habis puncak dada livy dengan rakus. Sambil mendelik ke atas, untuk melihat bagaimana ekspresi kenikmatan livy."Putik milikmu sangat nikmat, sayang. Aku tidak bisa menghisapnya dengan pelan." Arthur berkata,di sela-sela kesibukan lidahnya."Akh," livy menjerit pelan, ketika dengan sengaja pria itu menggigit kecil tonjolan daging itu. Sedangkan tangan kiri
Tawanan CM Psikopat Bab:46Livy membalikkan tubuhnya menatap wajah Arthur yang saat ini tengah memandangnya dengan sayu."Kenapa kamu disini? Bukankah kamu di kamar Archie?" Tanya livy dengan ragu-ragu takut Arthur marah."Aku menginginkanmu," Arthur bukannya menjawab pertanyaan livy,dia malah menundukkan wajahnya lalu menghisap ceruk leher livy sehingga gadis itu mendesah seraya memejamkan matanya."Arthur," livy berusaha mendorong Arthur. Namun bukannya menjauh, Arthur malah mengunci kedua tangan livy ke atas kepala."Malam ini aku hanya ingin bersamamu," ucap Arthur tepat di samping telinga livy. Berbisik dengan sangat sensual, hingga membuat seluruh bulu roma livy meremang."Heum?" Livy seakan tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Arthur, apakah dia salah mendengar. Bukankah tadi Arthur berjanji akan menemani Archie?Jari-jari panjang Arthur sedang membelai setiap inci kulit wajahnya, membuat gelenyar aneh dari dalam diri livy."Kamu cantik,livy.." ujar Arthur dengan suara se
Tawanan CM Psikopat Bab:45Archie mengembangkan senyuman puas ketika dia berhasil membuat livy percaya dan terpengaruh dengan kata-katanya. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya lalu turun dari ranjang dan berdiri dengan bersedekap dada. Wajahnya yang angkuh dan sombong memperlihatkan kemenangan dirin.Maria sang ibu tiri livy terkejut ketika melihat Archie dapat berdiri tegak, bukankah dia tadi terlihat kesakitan bahkan tak sanggup untuk duduk? "Rupanya gadis itu berpura-pura," gumam Maria dengan menyeringai."Aku harus mendekatinya dan mengambil hatinya untuk bekerja sama dengannya, menghancurkan gadis sialan itu!" Batinnya.Maria pun mendekati Archie dengan memasang wajah tersenyum." Nona,saya akan membantu anda untuk membersihkan diri," Maria menawarkan bantuan. Namun seketika dia urung dan menelan ludah ketika melihat tatapan mengerikan dari Archie."Aku tidak butuh bantuanmu, wanita tua!" Archie mendorong kasar maria hingga terjerembab ke lantai,maria meringis merasa sa
Tawanan CM Psikopat Bab: 44Ketika sudah berada di dalam kamar Livy langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Sesak di dadanya tidak bisa dia tahan lagi,air matanya kian mengalir membasahi pipi."Hiks…ibu…" lirihnya.Tangannya terulur mengusap perutnya yang masih rata, disana terdapat buah hatinya yang harus dilindungi dan dia jaga sepenuh jiwanya."Aku tidak akan membiarkanmu bernasib sama seperti ibumu,nak.." ujarnya kepada janin yang ada di dalam perutnya.*Arthur berjalan menaiki tangga dengan langkah terburu-buru agar cepat sampai di kamar Archie. Begitu mendengar bahwa Archie sudah sadarkan diri.Ketika sudah berada di depan pintu tanpa pikir panjang, Arthur lalu masuk ke dalam kamar. Hal pertama yang pria itu lihat adalah Archie sedang tidur di atas ranjang namun sudah membuka matanya."Arthur," kata Archie berusaha untuk bangun."Bagaimana kondisimu?" Tanya Arthur duduk di samping ranjang."Lumayan," jawab Archie seraya memegang kepalanya yang masih terasa berdenyut-denyut.A
Tawanan CM Psikopat Bab:43Livy mendengar suara kegaduhan dan teriakan seseorang semenjak dari kemarin. Tetapi entah kenapa livy merasa mengenali suara pria itu yang berteriak kesakitan.Dengan langkah pelan dan matanya mengelilingi rumah,dia berjalan menuruni tangga ke ruangan eksekusi. Tempat yang pernah dilihatnya dan sungguh sangat menakutkan.Sesampainya di depan pintu ruangan itu,livy mengintip di celah pintu yang sedikit terbuka. Livy melihat beberapa anak buah Arthur berdiri di belakang pintu. Lalu livy pun mulai menajamkan pendengarannya. Livy melihat Arthur sedang berdiri sembari memegang pisau kerambat di tangannya."Siapa orang itu?" Gumam livy sembari kepalanya dia turunkan ke bawah untuk melihat orang yang berada dibawah kaki Arthur. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang dikenalnya yang tak lain adalah ayah dan ibu tirinya sendiri.Brak!"Apa yang kau lakukan?" Teriak livy membuka pintu dengan kasar lalu berlari ke arah ayahnya yang tergeletak di baw