Tawanan CM Psikopat Bab:39Pintu utama mansion terbuka lebar dengan para pelayan dan pengawal sudah menunduk hormat pada sang majikan. Arthur tiba di mansion bersama dengan livy yang memang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.Arthur mendorong kursi roda yang diduduki oleh livy, melihat kondisi gadis itu yang masih lemah membuat Arthur melarang livy untuk berjalan sendiri. Bryan dan Archie dapat melihat sikap Arthur yang sangat perhatian kepada gadis itu. Bryan tersenyum simpul melihat Arthur yang sudah menyukai gadis itu. Tapi berbeda dengan Archie yang menatap livy penuh kebencian, tangannya mengepal kuat seraya dadanya yang memburu. Menghentakkan kakinya, Archie segera pergi dari sana. Bryan menatap Archie dengan kerutan di keningnya." Ada apa dengannya?" Gumam Bryan."Selamat datang kembali,Nona.." para pelayan menampilkan senyuman senang saat livy baik-baik saja. Tapi setelah itu semua orang yang berada di sana diperintahkan Arthur untuk kembali pada pekerjaan masing-masin
Tawanan CM Psikopat Bab:40Dengan kecepatan di atas rata-rata, tidak membutuhkan waktu lama baginya sampai di ujung desa terpencil yang terletak markasnya– markas yang cukup besar karena pusat organisasinya.Arthur langsung bergerak. Merakit senjatanya, kemudian keluar dari mobil di susul oleh Bryan dan Archie. Di saat bersamaan semua anak buahnya datang sampai ke markas yang terlihat sangat kacau itu."Apakah anak buah kita di sana banyak yang selamat?" Tanya Arthur kepada salah satu anak buahnya yang ditempatkan di markas tersebut, berhasil kabur dan menemui Arthur."Kita di serang dari segala arah, Tuan. Dan mereka berhasil membobol data organisasi," lapor anak buahnya sembari mengatur nafasnya dengan luka tembak di lengannya."Bangsat!!" Amuk Arthur."Bawa dia dan obati lukanya!" Perintah Arthur kepada salah satu anak buahnya yang lain."Baik tuan..""Sepertinya tua bangka Stewart sudah mengetahui kitalah yang selama ini berurusan dengannya," ujar Arthur, yang dibalas anggukan dar
Tawanan CM Psikopat Bab:41Archie dibawa ke mansion dengan keadaan penuh luka. Arthur bergegas menghubungi dokter Erwin untuk segera mengobati Archie."Bagaimana keadaannya?" Tanya Arthur."Untunglah dia tidak mengalami luka serius, hanya terkena abu ledakan saja. Tapi kakinya terluka diakibatkan sebuah besi merobek pergelangan kakinya,tapi aku sudah menjahit dan mengobatinya." Ujar Dokter Erwin.Arthur dan Bryan menghela nafas lega. Lalu kemudian menghampiri Archie yang masih dalam efek obat bius. Terlihat kekhawatiran di wajah Arthur, karena selama ini sahabat masa kecilnya itu tidak pernah terluka. Tetapi lihatlah saat ini dia berhasil membuat Arthur takut kehilangannya.Arthur memang sudah menganggap Archie seperti adiknya sendiri,berbeda dengan Archie yang menyimpan perasaan kepada Arthur sedari kecil."Bryan,kau jaga dia. Aku ingin melihat keadaan livy," ujarnya lalu pergi keluar menuju kamar pribadinya.Cek lek..Arthur masuk ke dalam kamar dengan tubuhnya yang dipenuhi oleh da
Tawanan CM Psikopat Bab:42Andera tidak mengerti dengan ucapan Arthur,matanya menatap nanar kepada Arthur." Apa maksudmu, Arthur?""Cih! Aku hanya memanfaatkanmu sebagai alat balas dendam ku kepada ayahmu yang telah membunuh kedua orang tuaku!" Desis Arthur dengan semakin menarik rambut Andera."Akhh!sst! Sakit!" Seru Andera dengan rasa sakit yang teramat sakit pada kulit kepalanya yang ditarik begitu kuat.Ketika melihat rintihan kesakitan dari Andera itu membuat Arthur senang dengan setiap jeritan kesakitan nya. Dan Arthur malah semakin kuat menarik rambutnya, bahkan sepertinya kulit kepala Andera terasa lepas dari tempurung kepalanya."Akh!... Arthur aku mohon lepaskan aku! Aku mencintaimu…" Andera terisak tangis dengan rintihan kesakitan akibat tarikan Arthur pada rambutnya. Bahkan saking sakitnya dia merasa telinganya berdengung.Namun, sebuah tamparan kembali menghiasi pipinya, membuat sudut bibirnya langsung terluka dan kepalanya seketika pusing."Maaf? Bagaimana aku akan memaa
Tawanan CM Psikopat Bab:43Livy mendengar suara kegaduhan dan teriakan seseorang semenjak dari kemarin. Tetapi entah kenapa livy merasa mengenali suara pria itu yang berteriak kesakitan.Dengan langkah pelan dan matanya mengelilingi rumah,dia berjalan menuruni tangga ke ruangan eksekusi. Tempat yang pernah dilihatnya dan sungguh sangat menakutkan.Sesampainya di depan pintu ruangan itu,livy mengintip di celah pintu yang sedikit terbuka. Livy melihat beberapa anak buah Arthur berdiri di belakang pintu. Lalu livy pun mulai menajamkan pendengarannya. Livy melihat Arthur sedang berdiri sembari memegang pisau kerambat di tangannya."Siapa orang itu?" Gumam livy sembari kepalanya dia turunkan ke bawah untuk melihat orang yang berada dibawah kaki Arthur. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang dikenalnya yang tak lain adalah ayah dan ibu tirinya sendiri.Brak!"Apa yang kau lakukan?" Teriak livy membuka pintu dengan kasar lalu berlari ke arah ayahnya yang tergeletak di baw
Tawanan CM Psikopat Bab: 44Ketika sudah berada di dalam kamar Livy langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Sesak di dadanya tidak bisa dia tahan lagi,air matanya kian mengalir membasahi pipi."Hiks…ibu…" lirihnya.Tangannya terulur mengusap perutnya yang masih rata, disana terdapat buah hatinya yang harus dilindungi dan dia jaga sepenuh jiwanya."Aku tidak akan membiarkanmu bernasib sama seperti ibumu,nak.." ujarnya kepada janin yang ada di dalam perutnya.*Arthur berjalan menaiki tangga dengan langkah terburu-buru agar cepat sampai di kamar Archie. Begitu mendengar bahwa Archie sudah sadarkan diri.Ketika sudah berada di depan pintu tanpa pikir panjang, Arthur lalu masuk ke dalam kamar. Hal pertama yang pria itu lihat adalah Archie sedang tidur di atas ranjang namun sudah membuka matanya."Arthur," kata Archie berusaha untuk bangun."Bagaimana kondisimu?" Tanya Arthur duduk di samping ranjang."Lumayan," jawab Archie seraya memegang kepalanya yang masih terasa berdenyut-denyut.A
Tawanan CM Psikopat Bab:45Archie mengembangkan senyuman puas ketika dia berhasil membuat livy percaya dan terpengaruh dengan kata-katanya. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya lalu turun dari ranjang dan berdiri dengan bersedekap dada. Wajahnya yang angkuh dan sombong memperlihatkan kemenangan dirin.Maria sang ibu tiri livy terkejut ketika melihat Archie dapat berdiri tegak, bukankah dia tadi terlihat kesakitan bahkan tak sanggup untuk duduk? "Rupanya gadis itu berpura-pura," gumam Maria dengan menyeringai."Aku harus mendekatinya dan mengambil hatinya untuk bekerja sama dengannya, menghancurkan gadis sialan itu!" Batinnya.Maria pun mendekati Archie dengan memasang wajah tersenyum." Nona,saya akan membantu anda untuk membersihkan diri," Maria menawarkan bantuan. Namun seketika dia urung dan menelan ludah ketika melihat tatapan mengerikan dari Archie."Aku tidak butuh bantuanmu, wanita tua!" Archie mendorong kasar maria hingga terjerembab ke lantai,maria meringis merasa sa
Tawanan CM Psikopat Bab:46Livy membalikkan tubuhnya menatap wajah Arthur yang saat ini tengah memandangnya dengan sayu."Kenapa kamu disini? Bukankah kamu di kamar Archie?" Tanya livy dengan ragu-ragu takut Arthur marah."Aku menginginkanmu," Arthur bukannya menjawab pertanyaan livy,dia malah menundukkan wajahnya lalu menghisap ceruk leher livy sehingga gadis itu mendesah seraya memejamkan matanya."Arthur," livy berusaha mendorong Arthur. Namun bukannya menjauh, Arthur malah mengunci kedua tangan livy ke atas kepala."Malam ini aku hanya ingin bersamamu," ucap Arthur tepat di samping telinga livy. Berbisik dengan sangat sensual, hingga membuat seluruh bulu roma livy meremang."Heum?" Livy seakan tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Arthur, apakah dia salah mendengar. Bukankah tadi Arthur berjanji akan menemani Archie?Jari-jari panjang Arthur sedang membelai setiap inci kulit wajahnya, membuat gelenyar aneh dari dalam diri livy."Kamu cantik,livy.." ujar Arthur dengan suara se