Tawanan CM Psikopat Bab:30Arthur menatap livy dengan tatapan mengerikan. Namun gadis itu terlihat tidak takut, entah apa yang membuat keberaniannya mencuat. Apa karena dia akan menjadi seorang ibu?"Kalau begitu lakukan saja!!""Kematianmu hanya berada di tanganku,tapi bukan hari ini karena kau belum merasakan luka lebih dalam yang aku ciptakan untukmu.." tandasnya.Jarak mereka hanya beberapa senti saja, hingga Arthur bisa melihat dengan jelas sirat mata kesakitan dari gadis itu."Aku sudah tidak sanggup lagi, Arthur.." katanya lirih."Karena sebentar lagi aku juga akan mati tanpa kau tahu.." lanjutnya pelan dalam tangisan yang kian menyakitkan.Arthur mengerutkan keningnya dalam pancaran bola mata yang tidak tahu,apa maksud dari pembicaraan gadis itu. Tapi yang jelas bisa Arthur rasakan bahwa livy sudah benar-benar menyerah.SREEKK "Livy jangan!" Teriak Bryan, termasuk semua orang menjerit terkejut begitu juga dengan Archie.Livy menarik sebuah senjata dari balik ikat pinggang Art
Tawanan CM Psikopat Bab:31Perhatian Arthur.Tembakan tersebut meleset melalui lemari kaca yang berada di belakang livy pecah dan berserakan di atas lantai. Arthur menarik tangan livy diwaktu yang tepat,pria itu mendekap erat tubuh livy hingga berguling ke samping.Bisa Arthur rasakan betapa bergetar nya badan livy dengan raut muka yang begitu syok. Jika saja Arthur terlambat menarik tangan livy sudah pasti sekarang peluru itu menembus jantungnya.Bryan yang melihat senjata tersebut tergeletak di atas lantai pun segera diamankan, karena tidak ingin orang lain menggunakannya secara sembarangan. Ini bukan senjata mainan melainkan senjata yang paling mematikan di dunia."Kau aman bersamaku,Livy," bisik Arthur semakin erat memeluk tubuh livy. Tapi gadis itu seperti masih terlihat sangat syok. Terbukti dari kediamannya."Jangan melakukan hal itu lagi di depanku,aku tidak bisa melihatmu seperti itu..""Livy?"Tubuh livy tidak merespon dan saat berada di dekapan pria itu pun,livy sama sekali
Tawanan CM Psikopat Bab:32"Suster tolong bawa nona livy masuk ke dalam ruang rawat,aku akan memeriksanya," ucapnya pada suster."Baik, dokter.." lalu brankar tersebut didorong dan dibawa masuk kedalam ruangan VVIP yang telah disiapkan.Setelah livy dipindahkan di brankar utama yang berada di ruang rawat tersebut, barulah Dokter Selena memeriksa tubuh livy secara menyeluruh. Dokter cantik itu juga memerintahkan suster untuk mengambil sampel darah yang nantinya digunakan untuk di tes di laboratorium.Sementara itu di depan ruangan rawat terdapat Arthur dan juga Bryan. Kedua pria itu memandang ke dalam kaca jendela. Tatapan Arthur tidak lepas pada livy yang sedang terbaring tidak sadarkan diri.Dokter Selena sempat menoleh ke belakang dan melemparkan senyuman kepada Arthur. Namun Arthur terlihat tidak menghiraukannya, matanya masih terus menatap livy dengan tatapan sendu. Terdapat penyesalan yang besar di matanya itu.Raut wajah dokter Selena berubah menjadi tatapan datar ketika melihat
Tawanan CM Psikopat Bab:33Perubahan Sikap Arthur.Arthur terbangun dari mimpinya dengan peluh bercucuran di dahinya. Dia seperti baru saja melihat hantu, wajahnya pucat disertai nafas yang memburu. Mimpi mengerikan itu selalu saja menghantuinya.Arthur mengusap wajahnya dengan kasar seraya mengatur nafasnya. Dia menoleh ke samping melihat wajah tenang livy yang masih saja enggan untuk membuka matanya.Tangan Arthur terulur,lalu meletakkan tangannya di atas perut livy yang saat ini terdapat darah dagingnya sendiri. Matanya menatap lekat ke arah perut livy,lalu menyingkap baju livy sehingga menampilkan perutnya yang masih rata.Tangan Arthur mengelus lembut permukaan perut livy sembari terus menatapnya lekat dengan tatapan datar, tetapi tangannya terus bergerak mengelus perut ramping itu."Bayiku," gumamnya.Tok..tok..tok..Suara ketukan pintu dari luar mengalihkan atensi Arthur,dia turun dari ranjang lalu kembali menutup perut livy dan menyelimutinya. Setelah itu dia berjalan ke arah
Tawanan CM Psikopat Bab:34Kecurigaan Arthur Pada Archie.Archie terkejut ketika tiba-tiba saja Arthur berada di belakangnya. Dia dengan cepat menyembunyikan botol kecil itu di belakang punggungnya,lalu tangannya perlahan masuk ke dalam kantong celananya menyimpan kembali botol kecil tersebut."Apa yang sedang kau lakukan disini, Archie?" Tanya Arthur memicingkan matanya."Tidak apa-apa,aku hanya ingin melihat kondisinya saja," jawab Archie dengan santai. Dia memang sangat pandai menutupi perbuatannya, bahkan terkadang dia seperti mempunyai seribu wajah yang sulit orang prediksi."Apa kau merasa yakin, Arthur. Kalau janin yang dikandungnya adalah anakmu?" Tanya Archie berupaya mengalihkan perhatian Arthur karena sepertinya Arthur terlihat mencurigainya."Tentu saja aku percaya, karena selama ini akulah yang pertama dan juga selalu bersamanya," jawab Arthur dengan tetap wajah yang mengintai Archie."Lalu bagaimana dengan mantan kekasihnya? Aku sudah menyelidiki identitas nya dan ternya
Tawanan CM Psikopat Bab:35Malam harinya, seorang suster yang diperintahkan Arthur untuk menjaganya terkejut ketika melihat pergerakan dari livy,dia bergegas menghampirinya."Nona?" Ujar suster tersebut yang langsung menghampirinya begitu melihat pergerakan livy yang mulai sadarkan diri."Syukurlah,anda sudah siuman nona," ujarnya."Aku dimana?" Tanyanya merasakan pusing dikepalanya."Anda di rumah sakit,Nona. Tuan Arthur yang membawa anda kemari," jelasnya pelan."Akhh…" Livy memegang kepalanya ketika berusaha untuk bersandar di kepala brankar."Mari saya bantu,Nona. Anda jangan terlalu banyak bergerak karena kondisi anda masih lemah..""BAYIKU!" Teriak livy secara refleks."Bagaimana dengan bayiku? Dia baik-baik saja kan?" Tanyanya histeris mengusap-usap perutnya sendiri."Nona tenanglah. Janin anda baik-baik saja. Dokter sudah memeriksanya," suster itu mencoba menenangkan livy sembari membantunya untuk bersandar.Tidak ada seorang ibu yang akan tega untuk mencelakai buah hatinya se
Tawanan CM Psikopat Bab:36Seringan menakutkan dengan sorot mata yang sangat tajam. Arthur duduk di kursi yang di depannya terdapat Nicholas,Maria dan Andrea tiga orang yang selama ini selalu menyiksa dan mempergunakan livy sebagai alat mesin uang."Ke-kenapa kau menyukaiku? Apa salah kami padamu?" Ujar Nicholas.Arthur menyeringai, menaikan ujung sepatunya ke wajah Nicholas." Kau masih tidak merasa bersalah dengan perbuatan mu kepada putri mu sendiri?" Desis Arthur sehingga membuat Nicholas tersentak begitu juga dengan Maria dan Andrea."Jadi,anak sialan itu yang menyuruhmu untuk menculik kami?" Nicholas terlihat marah karena berpikir ini semua ulah livy.Bugh..Bugh..Bugh.."Argh!Arthur melayangkan pukulan di wajah Nicholas ketika dia mendengar kata anak sialan, membuat darahnya seketika mendidih.Grek!"Argh!Nicholas memekik kesaksian ketika kaki Arthur menginjak tangannya yang sudah terluka akibat cambukan dari Bryan."Tuan, hentikan! Lepaskan suamiku!" Teriak Maria memohon."C
Tawanan CM Psikopat Bab:37Virgo ditempatkan di ruang bawah tanah, bersebelahan dengan penjara Nicholas. Virgo meneguk ludahnya ketika melihat tatapan tajam dari pria yang tidak dikenalnya."Siapa kau?" Tanyanya.Dengan langkah tegas, Arthur mendekatinya seketika aura ruangan itu menjadi dingin. Apalagi wajah Arthur seperti sosok iblis namun berwajah tampan."Jika kau masih ingin hidup, jauhi gadisku!" Tegas Arthur."Gadismu? Siapa gadis yang kau maksud?" Tanya Virgo tak mengerti."Livy adalah milikku dan sebentar lagi aku akan menikahinya, karena dia telah mengandung darah daging ku!" Tukas Arthur.Deg!Virgo tercengang, wajahnya seketika berubah terdapat kekecewaan yang begitu besar kepada livy. Pantas saja livy selama ini tak pernah memberikan kabar dan menjauh darinya seperti tertelan bumi, rupa-rupanya livy sudah mendapatkan pria yang lebih sempurna darinya. Karena Virgo yakin pria di depannya itu bukanlah pria sembarangan. Virgo tersenyum getir,dia menjatuhkan tubuhnya karena t