Share

Bab 247

Dimas langsung menyalakan mobilnya.

Setelah makanan mereka hampir habis, Amel dan Lidya bersiap untuk membayar dan pergi. Namun, pada saat yang bersamaan, beberapa pria mabuk di meja sebelah datang menghentikan mereka.

"Adik-adik, apa kalian sudah mau pergi? Temani kami makan dan minum sebentar saja, ya. Lagi pula, masih jam berapa ini?" Seorang pria botak dengan telinga besar dan wajah bulat mengamati mereka dari atas hingga ke bawah, tatapannya yang mesum begitu memuakkan.

"Tolong kalian minggir." Dengan wajah dingin, Lidya menarik Amel agar menghindar dari mereka.

"Jangan sungkan begitu, Dik. Ayo, ayo, duduk dan temani kami makan sebentar saja. Kami akan mengantar kalian berdua pulang nanti." Pria berambut kuning itu menarik lengan Lidya.

"Lepaskan aku."

"Cepat lepaskan dia. Kalau kalian terus seperti ini, aku akan lapor polisi." Sambil berkata seperti itu, Amel mengeluarkan ponselnya dan mengancam hendak menelepon polisi.

Pria botak yang tadi, langsung mengambil ponsel Amel, lalu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status