Share

40. Sakit Maag?

Author: ReyNotes
last update Huling Na-update: 2025-01-08 19:15:24

Kelly menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sambil memegangi kedua ujung wastafel. Tidak banyak yang barusan ia keluarkan. Mungkin karena seharian lambungnya hanya terisi sedikit makanan.

“Pasti karena aku telat makan.” Kelly menggumam dalam hati.

Ia kembali ke ruang makan setelah merasa lebih baik. Granny Eliza mengamati dengan penuh perhatian.

“Kenapa lama sekali? Kamu tidak apa-apa?”

“Umm ... hanya sakit perut, Granny. Mungkin karena terlambat makan.”

Alis Granny Eliza terangkat sedikit. “Tadi siang kamu belum makan?”

Kelly menggeleng pelan setelah itu minum air mineral. Granny Eliza mengembuskan napas panjang lalu meraih tasnya. Sebuah obat cair dalam kemasan terjulur ke depan Kelly.

“Minum obat maag ini dulu, setengah jam kemudian baru lanjutkan makan.”

Kepala Kelly mengangguk. Ia menurut karena merasa memang membutuhkan penenang lambungnya.

“Apa ini sering terjadi?”

“Tidak, Granny.”

Granny Eliza mengangguk lega. Seingatnya pada pemeriksaan kesehatan Kelly, wanita di
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yiming
hehe kebayabg muka Kelly pas minta uang
goodnovel comment avatar
happyface
hehe cara kelly minta uang buat bayar es krim kocakk
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   41. Serba Salah

    Brandon mengeluarkan kartu dari dompet dan memberikannya pada Kelly. Kepala Kelly langsung menggeleng dan menunjuk kasir. Ada tulisan besar di sana. Cash only.“Aku tidak punya uang tunai.” Brandon mendengus pelan.Lelaki itu pergi begitu saja. Kelly mengamati Brandon yang ternyata kembali ke mobil. Ia masuk lagi ke kafe dengan membawa tas Kelly.Selesai membayar, mereka keluar kafe. Kelly terkekeh geli karena peristiwa barusan. Lelaki berstatus triyulner di sampingnya ini ternyata tidak memilliki uang cash.“Emm ... “ Lalu, Kelly berdiri di samping mobil, ragu untuk masuk. “Nggak papa aku makan di mobil?”“Jangan sampai tumpah.” Brandon mengangguk dengan peringatan.“Ya sudah, aku makan di sini saja. Itu ada kursi.” Kelly menunjuk kursi di dekat mereka.Terpaksa, Brandon mengikuti Kelly. Seumur hidup, baru kali ini, Brandon duduk di kursi di pinggir jalan. Tentu saja ia sangat canggung.Melihat Brandon yang tegang, Kelly jadi makan lebih cepat. Namun, Brandon menggeleng dan menatapny

    Huling Na-update : 2025-01-09
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   42. Apa Kita Jodoh?

    Kelly jelas membantah. Ia tidak ingin Herlin curiga. Dengan nada yang dibuat santai, Kelly berkata itu semua karena mungkin ia adalah anak dari teman lama Granny Eliza.“Aku juga mungkin hanya sementara di sini, kok. Hanya tiga bulan.”Herlin tampak terkejut. “Oh ya? Nyonya Eliza tidak bercerita padaku.”“Yaa ... menurut Granny, itu mungkin tidak penting, bukan?”Tampaknya Herlin percaya. Kelly mengembuskan napas lega. Mereka kembali ke ruangan bersama.Kelly langsung menuju ruang kerja Granny Eliza. Brandon sedang duduk menghadap laptop dan mendongak saat Kelly masuk. Lelaki itu langsung menutup laptopnya dan membenahi tas kerja.“Ayo, pergi sekarang.”Tak sempat bertanya karena melihat Brandon terburu-buru, Kelly hanya bisa mengangguk. Ia berjalan di belakang Brandon lalu melambai pada Herlin. Wanita cantik itu mengangguk dan melirik Lelaki di depan Kelly yang berjalan dengan langkah lebarnya.Di dalam mobil, Kelly mulai merasakan lagi perutnya bergejolak. Ia mengatur napas untuk me

    Huling Na-update : 2025-01-09
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   43. Tragedi Kulit Udang

    Tidak ingin membuat gaduh, Ian diam-diam membawa Kelly keluar. Mereka segera pergi ke rumah sakit terdekat. Kelly mengetik pesan untuk Cedric.Tak lama kemudian, Cedric balas menelepon. Kelly akhirnya memutuskan mengubah komunikasi dengan menggunakan video call karena ia kesulitan bicara.“Kell? Apa yang urgent? Kamu di mana? Kok kamu dandan cantik banget?” Cedric memberondong dengan banyak pertanyaan.Kelly hanya bisa membalas dengan bahasa isyarat. Ia memberi kode bahwa tenggorokannya sakit karena makan sesuatu dan sekarang sulit bicara.“Sakit?” Kini suara Cedric terdengar panik. “Seperti apa sakitnya?”Kembali Kelly memberi kode bahwa ia sampai sulit bernapas.“Ya Tuhan. Sekarang kamu di mana? Sama siapa?”Terpaksa, Kelly mengarahkan kamera kepada Ian yang sedang menyetir. Lalu, memberi isyarat bahwa Ian adalah teman kantor.“Ok. Gunakan loud speaker.”Kelly menurut. Kini Ian bisa mendengar suara Cedric yang bicara padanya.“Siapa namamu?”“Ian, Tuan.”“Ok. Aku Dokter Cedric. Kali

    Huling Na-update : 2025-01-10
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   44. Ada-Ada Saja

    Cedric menggeleng samar. Ia tidak tau siapa lelaki yang bersama Kelly. Tetapi, dari penglihatannya, lelaki itu sangat perhatian pada Kelly.“Isshh. Kenapa tidak kamu tanya?” Sacha mendelik kesal.“Ya ampuun. Aku kan fokus pada Kelly. Apalagi saat itu, Kelly sedang kesakitan.”Sacha terdiam. Benar juga. Tapi, ia menjadi sangat penasaran sekarang.“Bagaimana rupa lelaki itu?”“Cakep. Rapi dan sepertinya kaya raya karena mobilnya mewah.”“Mana fotonya.” Sacha menengadahkan tangan ke arah sang suami. “Kamu screenshot, ‘kan?”Segera, Cedric menggeleng. “Ya ... engga lah. Mana sempat aku mikir mau screenshot Kelly dan lelaki itu.”“I – Ih, kamu tuh!” Sacha memukul lengan atas Cedric dengan gemas. “Inisiatif dong.”“Ya, sudah. Besok kalau Kelly telepon lagi, aku tanyain, ya. Sekarang tidur.” Cedric merebahkan tubuhnya.Sacha mengikuti. Ia berbaring miring menatap Cedric yang sudah memejamkan mata.“Berapa kali Kelly meneleponmu selama ia ada di luar negeri?”Dengan mata terpejam, Cedric meng

    Huling Na-update : 2025-01-10
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   45. Tidak Penting

    Spontan, Brandon menoleh pada Kak Dheena dengan kening berkerut dalam. “Apa maksud Kak Dheena? Kelly sebaiknya pulang ke negaranya?”“Kamu belum tau? Kelly bilang pada Granny bahwa ia ingin pulang.”Kepala Brandon menggeleng. Kata-kata Kak Dheena selanjutnya tidak ia dengar lagi. Pikirannya melayang membayangkan tidak ada Kelly dalam hidupnya.Apa ia akan baik-baik saja atau merasa kehilangan? Brandon merasa dirinya seketika meremang, entah karena apa. Ia belum pandai mengartikan sinyal dari hatinya tersebut.Sementara itu di dalam kamar perawatab, Junior membangunkan Kelly perlahan. Mereka mengobrol sejenak. Kelly akhirnya mendapat pelukan dari keluarga.“Terima kasih kamu masih sempat ke sini, Juno.” Kelly terharu sambil memeluk sepupunya.“Kak Cedric bilang kamu pasti butuh dipeluk.” Juno membalas sambil terkekeh.Kelly mengangguk dan menghela napas panjang. Mereka melepas pelukan dan duduk saling berhadapan.“Jadi, Kak Cedric yang menghubungimu?”“Iya. Dia juga penasaran dengan le

    Huling Na-update : 2025-01-11
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   46. Katakan Kamu Jatuh Cinta

    Dalam perjalanan pulang ke mansion, Kelly merenung. Granny bilang ia masuk menjadi salah satu tim sukses proyek baru perusahaan RichLand."Prestasi ini bagus untuk portfoliomu kelak."Ucapan Granny Eliza kembali terngiang. Memang benar. Ia bisa membanggakan prestasi menjadi tim pada proyek tersebut.Tetapi ... kalau proyek itu selesai bulan ini. Kalau tidak? Artinya ia tidak bisa pulang untuk merayakan ulang tahunnya. Dan bisa dipastikan keluarga besarnya akan berbondong-bondong datang ke negara ini untuk menemuinya.Tak sadar, Kelly menitikkan air mata. Siapa sangka niatnya untuk belajar membangun bisnis jadi ruwet begini. Dengan kasar, Kelly mengusap pipinya yang basah.Sampai di mansion, Kelly mengucapkan terima kasih dan keluar dari mobil. Dengan cepat, ia melangkah ke arah lift untuk ke kamar. Tiba-tiba, tangannya ditahan dari belakang."Kelly."Suara Brandon membuat Kelly menghentikan langkah. Ia membalik tubuh dan menatap Brandon."Ya? Kenapa?""Kenapa tadi di mobil menangis? A

    Huling Na-update : 2025-01-11
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   47. Dingin dan Tak Perduli

    Dengan membawa rasa galau maksimal, Brandon meninggalkan perusahaan RichLand. Ucapan Granny Eliza membuat perutnya bergejolak aneh. Tanpa menjawab, akhirnya Brandon pamit untuk berangkat kerja.Tiba di lobi perusahaan RichScent, dahinya berkerut melihat pemandangan tak biasa. Hingga beberapa orang sekuriti mendampinginya."Ada apa?" Brandon bertanya pada salah satu sekuriti."Demo, Tuan. Mereka protes Nona Gracia dan beberapa karyawan wanita dipecat."Di ruang kerja Brandon, telah berkumpul para petinggi dan pengacara perusahaan. Mereka yang sedang berdiskusi terdiam melihat Brandon masuk."Syukurlah, kamu bisa lolos dari keramaian di lobi." Ian menghela napas lega."Kenapa tidak mengabariku secepatnya?" Brandon bertanya khusus pada Ian."Kupikir kamu tidak akan masuk kerja hari ini."Brandon mengerti maksud Ian. Ia memang berkata jika Kelly masih butuh istirahat, ia akan menemani Kelly dan bekerja dari mansion."Ya, sudah. Bagaimana situasinya?"Ian menjelaskan, "Para pegawai termaka

    Huling Na-update : 2025-01-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   48. Hubungan Batin

    Mendengar ucapan Sacha, Keyna langsung meminta putri sambungnya tersebut untuk makan siang bersama. Saat ini, Keyna masih praktek dan meskipun penasaran, ia tidak bisa mengobrol lama karena sudah ditunggu pasiennya."Oke. Nanti aku ke cafe biasa, ya. Selamat praktek, Mom Key."Sacha menutup teleponnya. Ia kembali mengaktifkan laptop dan bekerja. Namun setelah satu jam, pikirannya kembali pada Kelly."Bukannya aku punya teman di negara itu, ya? Apa dia masih di sana?" Sacha mulai mengotak-atik no telepon di kontaknya.Setelah menemukan nomer yang dicari, Sacha langsung mengetikkan pesan. Sambil menunggu balasan, ia kembali bekerja.Setengah jam kemudian, Sacha mendapatkan notifikasi pesan. Ia segera membaca dan membalasnya dengan langsung berkomunikasi melalui video call."Windy," sapa Sacha."Haii Cha. Tumben sekali."Selama beberapa menit, Sacha berbasa-basi. Mereka saling bercerita tentang kegiatan dan kehidupan masing-masing setelah tidak menjadi model.Hingga akhirnya, Sacha mengu

    Huling Na-update : 2025-01-12

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   211. Hadiah Melahirkan

    “Paling mirip kamu? Kayanya Arsen. Dia lebih kalem.”Brandon mendekat, lalu berjongkok di samping sang istri yang masih menyusui. “Maksudku bukan wajahnya, Babe. Tapi cara mereka menyusu.” Brandon menyeringai kala melihat istrinya melotot padanya.“Bisa-bisanya bercanda begitu. Kalau kedengeran suster gimana?”“Nggak papa. Pasti mereka paham.” Brandon menyahut tak peduli.Butuh waktu hampir satu jam bagi Kelly untuk memastikan bayi-bayinya telah kenyang. Saat telah selesai dengan Arsen dan Mimi, suster membantu mengembalikan bayi-bayi itu ke box mereka.Brandon sendiri masih belum berani menggendong bayi-bayinya. Ia langsung menggeleng dan mundur satu langkah saat suster ingin membimbingnya cara menggendong bayi.“Jangan sekarang. Aku belum siap. Mereka sepertinya masih rapuh sekali.” Brandon mendesah melihat tubuh bayi-bayinya yang mungil.Saat akan keluar dari ruangan, terdengar bayi menangis. Kelly menoleh dan melihat Reno terbangun.“Kok sebentar banget Reno tidurnya, Sus?” Kelly

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   210. Saling Memaafkan

    Tanpa menoleh, Brandon hapal suara siapa yang bicara dengannya. Ia mengangguk dan membalas, "Terima kasih.""Kamu masih marah padaku?"Brandon menoleh menatap Ian. "Marah?""Kamu jarang bahkan hampir tidak pernah menghubungiku." Ian menghela napas berat. "Bahkan saat istrimu melahirkan pun, kamu tidak mengabariku.""Kupikir kamu sibuk dengan... Audrey."Gantian kini Ian yang menoleh ke samping menatap Brandon. "Aku sibuk mengurusi semua bisnismu!"Brandon mengerutkan kening, lalu membalik tubuhnya ke samping menghadap Ian. "Mulai keberatan dengan pekerjaan? Apa sekarang kamu kekurangan waktu karena telah memiliki tunangan? Mau resign?"Ian menatap tajam mata sahabatnya. "Aku nggak pernah ngomong begitu. Tapi kalau kamu memang mau aku mundur, ya sudah."Hening seketika. Dalam sejarah persahabatan mereka, moment ini adalah yang pertama kalinya mereka bertengkar sengit.Brandon menghela napas panjang, lalu kembali menatap jendela di mana bayi-bayinya sedang tidur. Ian mengikuti apa yang

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   209. Arsen, Reno dan Mimi

    “Kenalkan, Arsenio Elzhan Richmont, Arvenio Elvert Richmont dan Kyomi Lovella Richmont.” Brandon menunjuk bayi satu, dua dan tiga pada keluarga Richmont dan Dalton.Bayi-bayi mungil itu sekarang berada di dalam inkubator dalam satu ruangan steril. Mereka dapat melihat jelas melalui jendela lebar. Wajah-wajah tampan dan cantik itu menarik perhatian semua anggota keluarga.“Kecil banget, Tuhan.” Sacha menatap ketiga bayi dengan takjub.“Ya kali, bayi lahir langsung gede, Kak.” Louis menyahut sewot. “Kaya nggak pernah lahiran aja komentarnya.”Sacha mencebik pada Louis. Keduanya lalu sibuk mengabadikan keponakan-keponakan mereka dan membagi foto-foto tersebut ke kerabat dan media sosial.Mommy Keyna tampak tak dapat menahan rasa haru. Setelah sebelumnya menyaksikan ketiga anak sambungnya melahirkan, kini ia dapat merasakan putri kandung satu-satunya memiliki anak. Tiga sekaligus.“Akhirnya aku memiliki cucu dari darah dagingku sendiri.” Mommy Keyna bergumam.“Jangan sampai Fred, Sacha da

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   208. Salah Paham Paling Buruk

    Netra Ian berputar ke sekeliling kafe, mencari sosok yang ia tunggu. Lalu, lelaki itu melirik arlogi mewahnya.Sudah terlambat lima belas menit dari janji yang ditetapkan.Untuk membuang waktu, Ian menatap ponsel. Beberapa hari ini tidak pernah ada pesan dari Brandon. Padahal sebelumnya, sahabatnya itu bisa mengirim pesan dua sampai lima kali sehari.Apa Brandon semarah itu padanya? Sungguh, Ian merasa cukup tersiksa dengan keadaan ini."Hai, Yan.""Oh." Ian tersentak kaget saat melamun. Ia langsung tersenyum pada wanita yang menyapanya. "Hai, Jasmine.""Maaf menunggu lama." Jasmine membalas dan duduk di depan Ian.Ian tersenyum penuh pengertian. "Itu tandanya, pasienmu banyak, bukan?"Jasmine terkekeh. "Lumayan lah."Ian memandang wanita di depannya yang sedang menyeduh teh. Jasmine lebih kalem saat ini. Boleh dibilang ia telah menjelma menjadi wanita dewasa yang lebih elegan."Terima kasih mau menemuiku, ya." Ian berucap.Jasmine hanya tersenyum dan mengangguk. Ini kali pertama mere

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   207. Luar Biasa

    “Tuan Brandon?” Seorang perawat lelaki membangunkan Brandon dengan memberikan aroma menyengat di hidungnya.Brandon mengendus, lalu membuka mata. Ia langsung sadar bahwa sekarang berada di ruang rumah sakit.“Kenapa aku di sini? Mana istriku?” Brandon bertanya panik.“Anda pingsan di ruang operasi, Tuan.”“Sial!” Brandon memijat keningnya dan teringat kala dokter akan membedah perut Kelly, ia langsung merasa lunglai. “Apa istriku sudah melahirkan?”“Nyonya Kelly minta ditunda sampai anda sadar.”Kembali ke ruang operasi, Brandon segera menghampiri Kelly.“Babe, maaf.” Brandon menciumi wajah Kelly. “Kita mulai sekarang agar kamu tidak kesakitan lagi, ya.”Dokter tersenyum dan mengangguk. “Sebaiknya anda fokus pada istri anda saja, Tuan. Proses mengeluarkan bayi ini memang tidak nyaman.”Pernyataan dokter membuat Brandon menatap wajah Kelly. Keduanya berbincang, meski sesekali Kelly meringis kecil.“Sakit, Babe?” Brandon mencium genggaman tangan Kelly.Kelly menggeleng. “Tidak, sih. Han

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   206. Operasi Sekarang?

    Tanpa berhenti berjalan, Brandon menjawab pertanyaan kak Fred. “Kelly kontraksi.”Mendengar ucapan Brandon, Frederix membuntuti sang adik ipar. Ia bahkan ikut masuk ke dalam kamar. Kelly sedang berpegangan pada sofa dan mengatur napas.“Babe.”Kelly menoleh dengan wajah agak pucat. “Sakit, Brad.”Brandon menyiapkan bola besar untuk Kelly duduki. Lelaki itu memegangi istrinya yang duduk di atas bola dan ikutan mengatur napas .“Aku panggil Mommy Key, ya.” Frederix kemudian menghilang di balik pintu.“Sudah berapa lama kontraksinya, Babe?” Brandon yang bertanya, sambil mencoba menelepon dokter kandungan.“Sepuluh menit, tidak teratur. Kadang sakit, kadang tidak.”Tangan Brandon tak henti mengusap punggung Kelly. Ia bicara pada teleponnya dan menceritakan situasi Kelly pada dokter.Sambil bicara, Brandon lalu terlihat mengemasi tas dan mengambil dompetnya. Ia juga mengambil sepatu flat dan membantu Kelly menggunakannya.“Kita ke rumah sakit.” Brandon berkata setelah menutup teleponnya. “

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   205. Kontraksi

    Persalinan semakin dekat. Mansion Brandon kembali ramai dengan keluarga yang datang untuk menyambut si kembar tiga. Bahkan kakak-kakak dan keponakan-keponakan Kelly pun datang dan menginap di mansion.Beberapa hari ini para grandpa dan grandma masih sibuk di kamar bayi. Mereka meminta izin untuk mengatur dan menata kamar bayi. Kelly dan Brandon tentu saja tidak keberatan.Kelly duduk di sofa menyusui dan memperhatikan orang tua dan mertuanya. Mommy Keyna dan Mommy Florence sedang berdiskusi tentang aksesoris ranjang bayi tiga. Sementara Daddy William dan Daddy Donald lebih cepat menyelesaikan ranjang bayi satu dan dua.Hingga akhirnya keempatnya berkumpul di depan ranjang bayi tiga. Kelly menggeleng samar saat mereka begitu selektif.“Akh.” Keelly meringis dan mengatur napas.Mommy Keyna langsung mendekat. “Ada apa? Mereka bergerak bersamaan lagi?”“Kontraksi, Mom.” Kelly berdiri dan mencoba berjalan mondar-mandir dibimbing Mommy Keyna.“Bayi-bayi itu aktif sekali.” Daddy William mena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   204. Tolong Yakinkan Brandon

    "Pagi, Brandon."Brandon menatap sekilas, lalu mengalihkan pandangan sambil memberi kode pada wanita yang baru datang itu untuk duduk di depannya.Kelly mengizinkannya bertemu Audrey tetapi berpesan untuk tidak berpandang-pandangan lama dengan wanita lain.Wanita cantik dengan tubuh ramping dan harum bunga jasmine itu mengangguk lalu duduk."Kelly bilang kamu mau bertemu?"Brandon tidak langsung menjawab. Ia memilih menu sarapan favorit di kafe untuknya dan Audrey. Bicara sambil makan akan membuatnya tidak perlu bertatapan dengan wanita tersebut."Ian menemuiku dini hari tadi dan menceritakan hubungan kalian." Brandon melirik jari manis Audrey yang terselip cincin berlian."Oh. Oke." Bingung berkomentar apa, Audrey hanya mengangguk dan menjawab singkat."Kamu mencintai Ian?" Kini, Brandon menatap tajam Audrey.Tidak memberi Audrey kesempatan menjawab, Brandon kembali berkata, "Aku rasa tidak, bukan? Rasanya terlalu cepat bagi kalian untuk jatuh cinta.""Tapi, kami serius ingin menikah

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   203. Suami Sensitif

    "Aku bisa jelaskan!" Ian membuntuti Brandon.Tengah malam, Eros menelepon Brandon dan mengabari bahwa Ian datang. Brandon mengira ada sesuatu yang genting, terpaksa meninggalkan Kelly di kamar.Dan sekarang saat ternyata Ian menemuinya hanya untuk membicarakan hubungannya dengan wanita di ranjangnya, Brandon segera membalik arah kembali ke kamar utama."Nggak perlu. Aku nggak mau tau, kok.""Ish... tapi aku mau cerita.""Nanti saja. Istriku sendirian di kamar."Brandon berjalan lurus meninggalkan Ian. Tapi, sahabatnya itu memang pantang menyerah."Wanita itu... Audrey!" Ian berteriak.Langkah Brandon terhenti. Dahinya berkerut saat membalik tubuh menghadap Ian."Audrey? Wanita yang katamu, sok cantik, sok pinter, sok paling tau, sok keren dan paling sombong di dunia itu?"Ian melipat bibirnya ke dalam dan mengangguk pelan."Wanita yang barusan berada di ranjangmu itu adalah wanita yang kamu benci?"Sekali lagi, Ian mengangguk.Hening sejenak. Brandon tampak berpikir sambil mengamati s

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status