แชร์

47. Dingin dan Tak Perduli

ผู้เขียน: ReyNotes
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-12 15:39:02

Dengan membawa rasa galau maksimal, Brandon meninggalkan perusahaan RichLand. Ucapan Granny Eliza membuat perutnya bergejolak aneh. Tanpa menjawab, akhirnya Brandon pamit untuk berangkat kerja.

Tiba di lobi perusahaan RichScent, dahinya berkerut melihat pemandangan tak biasa. Hingga beberapa orang sekuriti mendampinginya.

"Ada apa?" Brandon bertanya pada salah satu sekuriti.

"Demo, Tuan. Mereka protes Nona Gracia dan beberapa karyawan wanita dipecat."

Di ruang kerja Brandon, telah berkumpul para petinggi dan pengacara perusahaan. Mereka yang sedang berdiskusi terdiam melihat Brandon masuk.

"Syukurlah, kamu bisa lolos dari keramaian di lobi." Ian menghela napas lega.

"Kenapa tidak mengabariku secepatnya?" Brandon bertanya khusus pada Ian.

"Kupikir kamu tidak akan masuk kerja hari ini."

Brandon mengerti maksud Ian. Ia memang berkata jika Kelly masih butuh istirahat, ia akan menemani Kelly dan bekerja dari mansion.

"Ya, sudah. Bagaimana situasinya?"

Ian menjelaskan, "Para pegawai termaka
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   48. Hubungan Batin

    Mendengar ucapan Sacha, Keyna langsung meminta putri sambungnya tersebut untuk makan siang bersama. Saat ini, Keyna masih praktek dan meskipun penasaran, ia tidak bisa mengobrol lama karena sudah ditunggu pasiennya."Oke. Nanti aku ke cafe biasa, ya. Selamat praktek, Mom Key."Sacha menutup teleponnya. Ia kembali mengaktifkan laptop dan bekerja. Namun setelah satu jam, pikirannya kembali pada Kelly."Bukannya aku punya teman di negara itu, ya? Apa dia masih di sana?" Sacha mulai mengotak-atik no telepon di kontaknya.Setelah menemukan nomer yang dicari, Sacha langsung mengetikkan pesan. Sambil menunggu balasan, ia kembali bekerja.Setengah jam kemudian, Sacha mendapatkan notifikasi pesan. Ia segera membaca dan membalasnya dengan langsung berkomunikasi melalui video call."Windy," sapa Sacha."Haii Cha. Tumben sekali."Selama beberapa menit, Sacha berbasa-basi. Mereka saling bercerita tentang kegiatan dan kehidupan masing-masing setelah tidak menjadi model.Hingga akhirnya, Sacha mengu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   49. Menguatkan Diri

    Perbincangan dengan Sacha membuat Keyna berpikir lama. Tak mungkin ia sebagai ibu kandung tidak memiliki firasat aneh. Hanya saja, ia memilih memendamnya demi agar semua anggota keluarga tidak resah.Keyna memutuskan mengirim pesan pada putrinya. Pesan itu terkirim dan langsung dibaca. Keyna tersenyum melihat notifikasi putrinya sedang mengetik pesan, namun tak lama kemudian, ponsel Keyna malah berdering.“Princess,” sapa Keyna setengah memekik senang melihat putrinya di layar ponsel.“Mom? Apa Daddy baik-baik saja?”Akh. Itu sebabnya sang putri tidak jadi mengirim pesan dan memilih langsung melakukan video call. Ia khawatir ada kabar tidak baik tentang Daddy-nya. Keyna memberengutkan wajah. Ia menatap putri cantiknya yang menunggu jawaban.“Mommy cemburu, ah. Saat menelepon, kamu lebih banyak bicara pada Daddy. Mengirim pesan juga selalu pada Daddy. Sekarang, Mommy telepon, kamu malah menanyakan Daddy.”Tak lama kemudian, Kelly terkekeh. Ia menyangga dagunya dengan satu tangan menata

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   50. Bekerja Keras

    Mana mungkin Kelly menuruti kemauan sang Daddy. Dalam surat kontraknya tertera bahwa ia akan dinikahi oleh pewaris keluarga Richmont. Dengan berpura-pura, sambungan telepon mereka mengalami gangguan, Kelly menutup teleponnya.“Huuffttt.” Kelly bernapas lega karena terhindar dari pertanyaan sang Daddy.Hingga pukul dua dini hari, Kelly menyelesaikan tugasnya. Ia menyeret langkah ke ranjang dan langsung terlelap hingga alarm-nya berbunyi.Ternyata begini rasanya jadi pekerja, apalagi membangun usaha dari nol. Ia jadi mengerti, kenapa dulu Daddy dan kakak-kakaknya sering bergadang, terutama Kak Fred.Kelly membilas diri di bawah pancuran air dingin. Menurut riset, air dingin dapat meningkatkan sirkulasi darah. Bahkan secara emosional dapat meningkatkan mood dan mengurangi stress.“Pagi.” Kelly menyapa Mint di kamarnya sebelum ke ruang makan.Kucing dengan ras termahal itu menghampiri dan langsung duduk di pangkuan Kelly. Setelah menemani Mint bermain sebentar, Kelly keluar dan menuju rua

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   51. Keputusan Terbaik

    Brandon kalang kabut mendengar cerita Granny Eliza bahwa Kelly ternyata dapat menyelesaikan tugas dalam waktu singkat. Sesuai perjanjian, Kelly diizinkan pulang di akhir bulan.Sementara Brandon sendiri masih sibuk dengan perusahaannya. Ia dan Ian berusaha memperbaiki suasana kerja yang menurut pengamatan Ian sangat tidak sehat.“Aku sudah minta bantuan Ria. Dia cukup bagus dan merupakan salah satu karyawan loyal kita.” Ian menjelaskan rencananya pada Brandon.“Ria yang mana?”Ian menggeleng samar. Brandon paling malas bersosialisasi dengan karyawan. Biasanya ia kenal karyawan dari pekerjaannya, terutama jika karyawan tersebut berprestasi atau memiliki perfoma buruk.“Ria temannya Kelly. Yang ponselnya dihack kawanan Gracia. Yang membantu kita juga menyelidiki siapa yang .... ““Iya, iya. Sekarang aku ingat.” Brandon segera memotong kalimat Ian.Meskipun ada bantuan, Brandon tetap saja tidak bisa pulang tepat waktu. Padahal malam ini adalah malam terakhir Kelly di mansion karena besok

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   52. Perpisahan

    Pagi-pagi sekali, Kelly sudah bersiap pergi. Ia keluar dari kamar dan menarik kopernya menuju foyer. Eros datang dan membantu mengangkut koper ke bagasi taksi.Kelly berbincang sebentar dengan Eros. Mengucapkan terima kasih dan menanyakan Brandon. Ia mengangguk mengerti saat Eroz berkata Brandon bekerja di ruang kerjanya hingga dini hari dan saat ini belum bangun.Dengan embusan napas panjang, Kelly masuk ke dalam taksi. Terasa mimpi akhirnya ia bisa keluar dari mansion dan diperbolehkan pulang. Kepalanya menoleh ke belakang saat taksi sudah keluar dari gerbang utama untuk melihat mansion.Apalagi, saat ini ia benar-benar duduk di kursi pesawat. Kelly menatap keluar jendela saat take off. Tersenyum bahagia, ia benar-benar bisa keluar dari negara tersebut.Beberapa jam berikutnya.“Daddyyy.” Kelly meninggalkan kopernya dan berlari menghampiri sang Daddy yang telah menunggunya di bandara.“Princess.” William mendekap putrinya erat.Mereka melepaskan pelukan, Kelly mengamati sekeliling.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   53. Kamu Rindu?

    Brandon termenung di mansion. Hari ini pekerjaan di perusahaan mulai terkendali. Ia pulang lebih awal karena merasa pening.Tak langsung ke lantai empat, Brandon masuk ke kamar Mint. Kucing berbulu abu-abu putih yang langka itu sedang tidur meringkuk di bantalan empuk. Brandon menyempatkan diri mengecek kebersihan kamar.Mendengar suara, Mint bangun. Kucing itu menggeliat lalu menghampiri Brandon. Ia duduk di samping Brandon.“Sini.” Brandon menepuk pahanya agar Mint naik ke pangkuan.Namun, kucing itu hanya menggoyangkan ekor tanpa menuruti permintaan Brandon. Lelaki itu mendengus pelan. Terkadang, Mint memang suka semaunya dibanding menjadi peliharaan yanng penurut.Mint mengeong ke pintu. Kepalanya rebah ke lantai. Kucing itu tampak lemas.“Kamu kenapa?” Brandon mengelus kepala Mint yang langsung mengangkat kepala.Beberapa detik menikmati belaian Brandon, Mint kembali mengeong menatap pintu. Brandon menggeleng lemah.“Kelly tidak akan datang, Mint. Ia sudah pulang ke negaranya.” B

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   54. Karma

    Seminggu sudah, Kelly pergi. Keadaan Brandon masih tetap sama di hari Kelly meninggalkannya. Sering berkhayal wanita itu masih ada di mansion.Kita memang baru merasa kehilangan saat orang tersebut tak ada. Sementara saat di dekat kita, kita malah tidak menghiraukannya. Brandon merasa mendapat karma saat ini.Bahkan Granny Eliza, Kak Dheena dan Ian berkata mereka beberapa kali mengirim pesan pada Kelly dan wanita itu membalas dengan santun. Tapi kenapa Kelly tidak mengiriminya pesan apa pun?“Memangnya kamu tanya apa sama Kelly?” Ian tak percaya Brandon berkata ia tidak pernah menerima pesan dari Kelly.“Tidak tanya apa-apa.”“Maksudnya? Kamu tidak mengirim pesan dan kamu mengharap balasan dari Kelly seperti ia membalas pesan dari kami?” Ian mulai tak sabar pada sahabatnya.“Yaa kan bisa dia mengirim kabar lebih dulu atau apa pun.”“Ya Tuhan. Bagaimana aku bisa bersahabat dengan manusia antartika ini?” Ian mendongak tinggi seolah ingin berkomunikasi dengan Tuhan di langit.Setelah men

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   55. Masalah Besar

    Granny Eliza memejamkan mata sesaat dan mengembuskan napas berat. Belum sempat menjawab, cucu-cucunya yang lain menambahi pertanyaan.“Dalton ... Frederix Dalton?“Sacha Dalton?”“Louis Dalton?”“Mereka ada hubungannya dengan Kelly?”Gio dan Zevan – kakak kembar lelaki Brandon, Dheena dan Della serta Ian silih ganti bertanya dengan nada penasaran. Mata mereka semua membulat sempurna tak kala Granny Eliza mengangguk pelan. Detektif Dean berdehem dan menunjuk pada layar di depan mereka.“William Summer Dalton adalah bilioner yang memiliki tiga orang anak dari pernikahan pertamanya. Fred, Sacha dan Louis saat ini terdaftar sebagai pebisnis yang sukses di negara mereka.”Layar menampakkan foto-foto Willian, Fred, Sacha dan Louis.“Secara rahasia, beberapa tahun setelah istri pertamanya meninggal, William Dalton menikah lagi. Istrinya sekarang adalah Keyna Calanthe Edison, saat ini tercatat sebagai seorang dokter spesialis jantung terkenal. Mereka memiliki satu orang putri.”“Kelly.” Brand

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-15

บทล่าสุด

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   211. Hadiah Melahirkan

    “Paling mirip kamu? Kayanya Arsen. Dia lebih kalem.”Brandon mendekat, lalu berjongkok di samping sang istri yang masih menyusui. “Maksudku bukan wajahnya, Babe. Tapi cara mereka menyusu.” Brandon menyeringai kala melihat istrinya melotot padanya.“Bisa-bisanya bercanda begitu. Kalau kedengeran suster gimana?”“Nggak papa. Pasti mereka paham.” Brandon menyahut tak peduli.Butuh waktu hampir satu jam bagi Kelly untuk memastikan bayi-bayinya telah kenyang. Saat telah selesai dengan Arsen dan Mimi, suster membantu mengembalikan bayi-bayi itu ke box mereka.Brandon sendiri masih belum berani menggendong bayi-bayinya. Ia langsung menggeleng dan mundur satu langkah saat suster ingin membimbingnya cara menggendong bayi.“Jangan sekarang. Aku belum siap. Mereka sepertinya masih rapuh sekali.” Brandon mendesah melihat tubuh bayi-bayinya yang mungil.Saat akan keluar dari ruangan, terdengar bayi menangis. Kelly menoleh dan melihat Reno terbangun.“Kok sebentar banget Reno tidurnya, Sus?” Kelly

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   210. Saling Memaafkan

    Tanpa menoleh, Brandon hapal suara siapa yang bicara dengannya. Ia mengangguk dan membalas, "Terima kasih.""Kamu masih marah padaku?"Brandon menoleh menatap Ian. "Marah?""Kamu jarang bahkan hampir tidak pernah menghubungiku." Ian menghela napas berat. "Bahkan saat istrimu melahirkan pun, kamu tidak mengabariku.""Kupikir kamu sibuk dengan... Audrey."Gantian kini Ian yang menoleh ke samping menatap Brandon. "Aku sibuk mengurusi semua bisnismu!"Brandon mengerutkan kening, lalu membalik tubuhnya ke samping menghadap Ian. "Mulai keberatan dengan pekerjaan? Apa sekarang kamu kekurangan waktu karena telah memiliki tunangan? Mau resign?"Ian menatap tajam mata sahabatnya. "Aku nggak pernah ngomong begitu. Tapi kalau kamu memang mau aku mundur, ya sudah."Hening seketika. Dalam sejarah persahabatan mereka, moment ini adalah yang pertama kalinya mereka bertengkar sengit.Brandon menghela napas panjang, lalu kembali menatap jendela di mana bayi-bayinya sedang tidur. Ian mengikuti apa yang

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   209. Arsen, Reno dan Mimi

    “Kenalkan, Arsenio Elzhan Richmont, Arvenio Elvert Richmont dan Kyomi Lovella Richmont.” Brandon menunjuk bayi satu, dua dan tiga pada keluarga Richmont dan Dalton.Bayi-bayi mungil itu sekarang berada di dalam inkubator dalam satu ruangan steril. Mereka dapat melihat jelas melalui jendela lebar. Wajah-wajah tampan dan cantik itu menarik perhatian semua anggota keluarga.“Kecil banget, Tuhan.” Sacha menatap ketiga bayi dengan takjub.“Ya kali, bayi lahir langsung gede, Kak.” Louis menyahut sewot. “Kaya nggak pernah lahiran aja komentarnya.”Sacha mencebik pada Louis. Keduanya lalu sibuk mengabadikan keponakan-keponakan mereka dan membagi foto-foto tersebut ke kerabat dan media sosial.Mommy Keyna tampak tak dapat menahan rasa haru. Setelah sebelumnya menyaksikan ketiga anak sambungnya melahirkan, kini ia dapat merasakan putri kandung satu-satunya memiliki anak. Tiga sekaligus.“Akhirnya aku memiliki cucu dari darah dagingku sendiri.” Mommy Keyna bergumam.“Jangan sampai Fred, Sacha da

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   208. Salah Paham Paling Buruk

    Netra Ian berputar ke sekeliling kafe, mencari sosok yang ia tunggu. Lalu, lelaki itu melirik arlogi mewahnya.Sudah terlambat lima belas menit dari janji yang ditetapkan.Untuk membuang waktu, Ian menatap ponsel. Beberapa hari ini tidak pernah ada pesan dari Brandon. Padahal sebelumnya, sahabatnya itu bisa mengirim pesan dua sampai lima kali sehari.Apa Brandon semarah itu padanya? Sungguh, Ian merasa cukup tersiksa dengan keadaan ini."Hai, Yan.""Oh." Ian tersentak kaget saat melamun. Ia langsung tersenyum pada wanita yang menyapanya. "Hai, Jasmine.""Maaf menunggu lama." Jasmine membalas dan duduk di depan Ian.Ian tersenyum penuh pengertian. "Itu tandanya, pasienmu banyak, bukan?"Jasmine terkekeh. "Lumayan lah."Ian memandang wanita di depannya yang sedang menyeduh teh. Jasmine lebih kalem saat ini. Boleh dibilang ia telah menjelma menjadi wanita dewasa yang lebih elegan."Terima kasih mau menemuiku, ya." Ian berucap.Jasmine hanya tersenyum dan mengangguk. Ini kali pertama mere

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   207. Luar Biasa

    “Tuan Brandon?” Seorang perawat lelaki membangunkan Brandon dengan memberikan aroma menyengat di hidungnya.Brandon mengendus, lalu membuka mata. Ia langsung sadar bahwa sekarang berada di ruang rumah sakit.“Kenapa aku di sini? Mana istriku?” Brandon bertanya panik.“Anda pingsan di ruang operasi, Tuan.”“Sial!” Brandon memijat keningnya dan teringat kala dokter akan membedah perut Kelly, ia langsung merasa lunglai. “Apa istriku sudah melahirkan?”“Nyonya Kelly minta ditunda sampai anda sadar.”Kembali ke ruang operasi, Brandon segera menghampiri Kelly.“Babe, maaf.” Brandon menciumi wajah Kelly. “Kita mulai sekarang agar kamu tidak kesakitan lagi, ya.”Dokter tersenyum dan mengangguk. “Sebaiknya anda fokus pada istri anda saja, Tuan. Proses mengeluarkan bayi ini memang tidak nyaman.”Pernyataan dokter membuat Brandon menatap wajah Kelly. Keduanya berbincang, meski sesekali Kelly meringis kecil.“Sakit, Babe?” Brandon mencium genggaman tangan Kelly.Kelly menggeleng. “Tidak, sih. Han

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   206. Operasi Sekarang?

    Tanpa berhenti berjalan, Brandon menjawab pertanyaan kak Fred. “Kelly kontraksi.”Mendengar ucapan Brandon, Frederix membuntuti sang adik ipar. Ia bahkan ikut masuk ke dalam kamar. Kelly sedang berpegangan pada sofa dan mengatur napas.“Babe.”Kelly menoleh dengan wajah agak pucat. “Sakit, Brad.”Brandon menyiapkan bola besar untuk Kelly duduki. Lelaki itu memegangi istrinya yang duduk di atas bola dan ikutan mengatur napas .“Aku panggil Mommy Key, ya.” Frederix kemudian menghilang di balik pintu.“Sudah berapa lama kontraksinya, Babe?” Brandon yang bertanya, sambil mencoba menelepon dokter kandungan.“Sepuluh menit, tidak teratur. Kadang sakit, kadang tidak.”Tangan Brandon tak henti mengusap punggung Kelly. Ia bicara pada teleponnya dan menceritakan situasi Kelly pada dokter.Sambil bicara, Brandon lalu terlihat mengemasi tas dan mengambil dompetnya. Ia juga mengambil sepatu flat dan membantu Kelly menggunakannya.“Kita ke rumah sakit.” Brandon berkata setelah menutup teleponnya. “

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   205. Kontraksi

    Persalinan semakin dekat. Mansion Brandon kembali ramai dengan keluarga yang datang untuk menyambut si kembar tiga. Bahkan kakak-kakak dan keponakan-keponakan Kelly pun datang dan menginap di mansion.Beberapa hari ini para grandpa dan grandma masih sibuk di kamar bayi. Mereka meminta izin untuk mengatur dan menata kamar bayi. Kelly dan Brandon tentu saja tidak keberatan.Kelly duduk di sofa menyusui dan memperhatikan orang tua dan mertuanya. Mommy Keyna dan Mommy Florence sedang berdiskusi tentang aksesoris ranjang bayi tiga. Sementara Daddy William dan Daddy Donald lebih cepat menyelesaikan ranjang bayi satu dan dua.Hingga akhirnya keempatnya berkumpul di depan ranjang bayi tiga. Kelly menggeleng samar saat mereka begitu selektif.“Akh.” Keelly meringis dan mengatur napas.Mommy Keyna langsung mendekat. “Ada apa? Mereka bergerak bersamaan lagi?”“Kontraksi, Mom.” Kelly berdiri dan mencoba berjalan mondar-mandir dibimbing Mommy Keyna.“Bayi-bayi itu aktif sekali.” Daddy William mena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   204. Tolong Yakinkan Brandon

    "Pagi, Brandon."Brandon menatap sekilas, lalu mengalihkan pandangan sambil memberi kode pada wanita yang baru datang itu untuk duduk di depannya.Kelly mengizinkannya bertemu Audrey tetapi berpesan untuk tidak berpandang-pandangan lama dengan wanita lain.Wanita cantik dengan tubuh ramping dan harum bunga jasmine itu mengangguk lalu duduk."Kelly bilang kamu mau bertemu?"Brandon tidak langsung menjawab. Ia memilih menu sarapan favorit di kafe untuknya dan Audrey. Bicara sambil makan akan membuatnya tidak perlu bertatapan dengan wanita tersebut."Ian menemuiku dini hari tadi dan menceritakan hubungan kalian." Brandon melirik jari manis Audrey yang terselip cincin berlian."Oh. Oke." Bingung berkomentar apa, Audrey hanya mengangguk dan menjawab singkat."Kamu mencintai Ian?" Kini, Brandon menatap tajam Audrey.Tidak memberi Audrey kesempatan menjawab, Brandon kembali berkata, "Aku rasa tidak, bukan? Rasanya terlalu cepat bagi kalian untuk jatuh cinta.""Tapi, kami serius ingin menikah

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   203. Suami Sensitif

    "Aku bisa jelaskan!" Ian membuntuti Brandon.Tengah malam, Eros menelepon Brandon dan mengabari bahwa Ian datang. Brandon mengira ada sesuatu yang genting, terpaksa meninggalkan Kelly di kamar.Dan sekarang saat ternyata Ian menemuinya hanya untuk membicarakan hubungannya dengan wanita di ranjangnya, Brandon segera membalik arah kembali ke kamar utama."Nggak perlu. Aku nggak mau tau, kok.""Ish... tapi aku mau cerita.""Nanti saja. Istriku sendirian di kamar."Brandon berjalan lurus meninggalkan Ian. Tapi, sahabatnya itu memang pantang menyerah."Wanita itu... Audrey!" Ian berteriak.Langkah Brandon terhenti. Dahinya berkerut saat membalik tubuh menghadap Ian."Audrey? Wanita yang katamu, sok cantik, sok pinter, sok paling tau, sok keren dan paling sombong di dunia itu?"Ian melipat bibirnya ke dalam dan mengangguk pelan."Wanita yang barusan berada di ranjangmu itu adalah wanita yang kamu benci?"Sekali lagi, Ian mengangguk.Hening sejenak. Brandon tampak berpikir sambil mengamati s

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status