Share

62. Aku Harus Pergi

Dengan mata sembabnya, setelah Aaron pergi, Ayana langsung menuju ruangan kerja Mattew.

Pria jangkung itu baru saja akan menyesap kopi hitam dari cangkir di tangannya ketika pintu terbuka dan wajah sembab nan berantakan Ayana muncul dari sana.

“Are you okay?” Mattew meletakan cangkirnya dengan buru-buru lantas bangkit berdiri.

“Aku ingin mendaftar sebagai relawan. Jika perlu besok aku sudah siap untuk berangkat.” Tandas Ayana begitu tiba-tiba membuat Mattew kehilangan nalarnya untuk sesaat. “Kau dengar aku, Matt?” Ayana mengetuk-ngetuk permukaan meja dengan kepalan tangannya.

Mattew mengangguk kecil lantas dengan tangan kanannya ia menggerakan tetikus di tangannya dan duduk. “Kau serius, Ayana? Ini berbahaya. Tempat ini bermil-mil jauhnya dari Sao Paolo. Henry sudah tahu ini?”

“Dia akan mengerti.” Ayana menyisir rambutnya frustasi.

“Ayana, pikirkan baik-baik. Kau masih baru disini, dokter-dokter muda disini sedang bersaing untuk mendapatkan jabatan sebagai kepala bedah unit, jika kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status