Share

70. Pengakuan Ayana

Beberapa saat, satu-satunya gerakan ditengah keheningan yang tiba-tiba menyergap itu berasal dari angin malam yang berhembus. Ayana memasang tampang bingung dan terkejut, dengan gugup ia mencari belasan ribu kata di kepalanya yang entah berlari kemana.

Dokter cantik itu kemudian memecah kesunyian itu dengan berjalan mundur membelakangi Aaron. Rasanya begitu gugup hingga ia tidak mampu menatap Aaron.

“Kau marah lagi?” Aaron bergerak mendekat, tanpa ijin dari Ayana ia melingkarkan kedua tangannya di depan dada wanita itu dan memeluknya erat.

“Kau selalu menuduh ku pemarah.” Ayana mendesah kesal namun tidak menolak pelukan Aaron padanya.

“Lalu kenapa kau diam? Apa aku membuat mu kesal, hm?” Aaron menaruh ujung dagunya di puncak kepala Ayana.

Ayana memejamkan matanya sebentar menghirup aroma tubuh Aaron yang bercampur dengan angin malam. Oh sungguh wangi ini yang paling ia rindukan.

Semesta memang suka bercanda, lima tahun bersama Felix, namun alih-alih merindukan wangi tubuh pria yang ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status