Share

86. Pertemuan Canggung

Ayana meletakan potongan terakhir buah pear ke dalam piring berisi banyak potongan buah lantas membawanya mendekat pada Jane.

“Mom, biar aku membantu mu makan.” Ayana memasukan sepotong buah pada Jane tanpa menatap Gisel yang masih melihatnya dengan penuh permusuhan.

“Terima kasih, sayang.” Ucap Jane dengan penuh senyuman.

“Sangat bagus memiliki anak perempuan, kau sangat beruntung memiliki dua anak perempuan, Jane.” Jeda. “Tapi bagaimana pun anak yang memiliki hubungan darah dengan kita akan lebih menyayangi mu.” Ucap Gisel membuat Jane tiba-tiba berhenti mengunyah.

Sedang garpu yang di pegang Ayana menggantung di udara kosong.

“Gisel, kau tahu Ayana…”

“Oh ya, maaf aku nyaris lupa karena tidak pernah bertemu dengannya selama ini. Dia sudah benar-benar mirip seperti putri kandung mu.” Ucap Gisel di ikuti dengan tawa renyahnya.

Ayana memejamkan matanya mencoba menahan rasa kesal yang mungkin sebentar lagi akan siap untuk meledak. Sekarang ia tahu mulut tajam Aaron berasal dari mana. Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status