Share

Bab 74 Cerita Ibu dan Anak

Rasanya sudah lama sekali Laila tidak merasakan kehangatan sentuhan tangan suaminya. Laki-laki yang pertama kali memberikan kenyamanan saat berada di dekatnya.

Pagi setelah cumbuan semalaman itu, Laila harus berat hati melepas Malik kembali ke kota. Itu adalah hari pertama mereka berbaikan, dan sekarang mereka harus terpisah lagi untuk sementara karena permintaannya sendiri.

“Kamu kalau di sini cuma sebentar-sebentar. Apa nggak betah di rumah Ibu?” Ujar Ibu yang kecewa saat Malik berpamitan akan kembali ke kota.

Beberapa saat lalu, Laila sudah mengatakan pada Bapak dan Ibunya bahwa Malik akan kembali tanpa dirinya. Wanita itu mengatakan bahwa ia masih sangat merindukan suasana rumah dan pedesaan. Ibu memang memendam kerinduan yang sama dalamnya dengan sang anak, tapi kenapa harus sendirian. Seharusnya Malik juga ikut menemani apalagi istrinya sedang hamil. Perdebatan itu nyatanya masih harus berlangsung saat waktunya berpamitan tiba.

“Bukan gitu, Bu. Mas Malik, kan, harus kerja.. S
HIZA MJ

Maaf harus off berhari-hari ya bu ibu, cuaca yang tidak bersahabat ternyata berdampak pada imun tubuh yang menurun drastis. Sakit yang bergilir dari anak ke ibu, dan ibu ke anak membuat badan bener-bener loyo dan kepala yang nggak bisa dipakai berimajinasi. Saya tebus pakai dua bab malam ini ya... Selamat membaca

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status