Share

Sebuah Obsesi

last update Huling Na-update: 2024-08-07 14:02:52

Regantara berteriak saking terkejutnya saat dilihatnya wajah cantik si pemilik tubuh bagai biola spanyol itu, tiba-tiba berubah menjadi wajah seseorang yang sangat dikenalinya. Pak Agus!

Bruak!

Tubuh Regantara jatuh dari atas ranjangnya. Lelaki itu langsung terbangun dari tidurnya. Dinginnya lantai membuatnya segera memutuskan untuk berdiri.

“Mimpi macam apa itu,” gumamnya sambil membebaskan kakinya dari belitan selimutnya, “mungkin aku sudah gila.” Umpatnya setelah menyadari bahwa ini bukan kali pertama baginya mengimpikan perempuan yang sama dalam waktu yang berdekatan, seperti terobsesi. Dan celakanya perempuan itu masih berstatus suami orang!

Suasana di meja makan pagi itu sangatlah tenang. Mereka seakan enggan untuk sekedar membuka sebuah percakapan. Hanya denting peralatan makan dan piring yang terdengar saat beradu dalam ruangan itu.

Regantara meraih serbet di pangkuannya dan mengusap bibirnya. Tepat saat itu, suara ponsel berdering memecah keheningan.

“Regan, jangan lupa … h
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Konflik Hati

    Vania benar-benar tak percaya pada apa yang dilihatnya. Ia tak bisa mempercayai bahwa sepanjang pernikahannya dengan Martin, ia telah diperdaya habis-habisan. Bagaimana bisa ia bertindak naif dan mempercayai apapun yang dikatakan oleh suaminya itu. Cepat-cepat ia memfoto kontak dan merekam chat percakapan Martin dengan perempuan bernama Andini itu dengan ponselnya. Ia bahkan tak tahu sejak kapan suaminya mengenal perempuan itu. Perempuan yang tersenyum manis dengan memperlihatkan seorang bayi yang sedang asyik menyusu di dadanya yang terbuka lebar.“Mas, jangan lupa nanti temani aku belanja keperluan princess kita, sekaligus beberapa perabot untuk rumah baru kita.” Kalimat itulah yang membuat Vania langsung merasa hancur. Kenapa Martin justru menghamili perempuan lain, alih-alih istrinya sendiri. Vania segera meletakkan kembali ponsel suaminya, saat melihat lelaki itu melangkah kembali menghampirinya. Tekadnya sudah bulat, ia tak mungkin melepaskan suaminya dan pelakor itu dan men

    Huling Na-update : 2024-08-09
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Kenangan Masa Lalu

    Regantara mengusap wajahnya sambil menghela napas panjang. Ia berusaha mati-matian menahan agar kalimat-kalimat itu tak meluncur dari bibirnya. Sungguh, ia merasa kesal melihat sekretarisnya itu terus memikirkan Martin, suami yang tak berguna itu. Ia bahkan tidak tahu bagaimana cara merebut hati perempuan itu. Perempuan yang bahkan membuatnya tertarik dalam pertemuan pertama mereka. “Maaf, Pak. Saya akan perbaiki sekarang.” Rasanya ingin sekali Vania menghilang dari dunia ini. Ia merasa semua orang ingin melihat kehancurannya. Seakan seluruh dunia ingin melihatnya menangis dan menyerah, hingga sengaja menimpakan semua hal buruk kepadanya. Bukan hanya tentang kehancuran pernikahannya, tetapi juga kehancuran dalam pekerjaannya.Regantara meletakkan sebuah dokumen di atas meja. Ditatapnya perempuan di hadapannya dengan tajam. Ia tahu seberapa dalam luka yang dirasakan oleh Vania saat ini. Ia tahu bahwa perempuan di depannya sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Dan … ini adal

    Huling Na-update : 2024-08-10
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Sang Biduan

    “Kemasi beberapa pakaianmu. Kita harus menghadiri acara peresmian resort kita yang terbaru,” perintah Regantara sepulang dari pekerjaannya. “Tapi … bukankah Bapak ada janji makan malam dengan keluarga Bapak malam ini?” tanya Vania. Ia merasa heran mendengar perintah Regantara yang begitu mendadak. Matanya menatap lelaki yang melangkah menuju lemari es dan memenuhi gelasnya dengan air sejuk. “Aku sudah membatalkannya. Setidaknya mereka bisa mengerti mana yang harus aku prioritaskan,” sahutnya sembari melonggarkan dasi yang masih melingkar di lehernya.Vania merasa lega. Bagaimanapun ia masih belum siap untuk bersandiwara di hadapan keluarga Regantara. Setidaknya ia harus tahu beberapa hal tentangnya agar dapat menjawab sebuah pertanyaan sederhana sekalipun. “Baik.” Vania baru saja berbalik hendak kembali ke kamarnya ketika Regantara menyampaikan sebuah berita lainnya. “Dan satu hal lagi, aku sudah menyewa seorang pengacara untuk segera memproses perceraian kalian.”Vania menghentik

    Huling Na-update : 2024-08-11
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Janda Atau Perawan

    “Maksudmu?”“Aku mengatakan omong kosong itu padanya, hanya karena ingin tahu apakah dia benar-benar mencintaiku. Tapi nyatanya ….” Vania menggelengkan kepalanya. “Dia justru merasa jijik dan tidak pernah berusaha menyentuhku lagi.” Regantara mengerutkan keningnya. “Jadi bagaimana kalian bisa bertahan hidup selama tiga tahun sebagai suami istri?”“Dia pergi dan pulang ke rumah sesuka hatinya. Aku disibukkan oleh pekerjaanku. Dan … hubungan kami semakin jauh,” sahut Vania, “tapi dia tak pernah menyebut kata cerai sekalipun. Walaupun ia selalu memperlakukan aku dengan kasar. Yaah … kami lebih seperti tinggal serumah, tapi hanya sebagai formalitas.”“Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kamu tetap bertahan selama bertahun-tahun?” “Itu karena … aku nggak mau menyandang predikat sebagai seorang janda. Aku tahu betapa buruknya image seorang janda di mata orang-orang,” sahut Vania, “walau ibuku sudah memperingatkan aku, tapi aku begitu bodoh mempertahankan sesuatu yang tak bisa dipertahankan se

    Huling Na-update : 2024-08-14
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Sangat Besar

    Vania benar-benar tak percaya jika Regantara berhasil mendaftarkan perceraiannya hingga surat resmi berhasil diterbitkan. Tapi bagaimanapun juga ia sangat bersyukur atas segala kemudahan yang diterimanya. Karena itulah, Vania berniat untuk memberikan sesuatu sebagai balasannya. Namun Regantara sudah memiliki semuanya. Lelaki itu seakan tak membutuhkan apa-apa lagi.Hal itu membuat Vania merasa sangat risau. Dalam satu sisi, ia tidak ingin berhutang terlalu banyak, karena Regantara bahkan sudah menyediakan tempat tinggal yang layak untuknya. Tapi di sisi lain, ia tak tahu apa yang bisa diberikannya. Tiba-tiba ia teringat pada sebuah file kertas kerja yang diberikannya pada atasannya itu sebelum mereka berangkat ke acara peresmian resort. Ia menyadari sebuah kesalahan yang sudah dilakukannya. Vania mengetuk pintu kamar yang berada tak jauh dari kamarnya. Namun ia tak mendengar jawaban. Dengan sedikit keraguan, diputarnya kenop pintu untuk melihat ke dalam. Kosong! Tak ada siapapun d

    Huling Na-update : 2024-08-16
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Mari Menikah!

    “Aku mengatakan padanya bahwa aku sudah menikahimu,” sahut Regantara tanpa rasa bersalah.Suara denting benda logam terdengar saat pisau dan garpu membentur lantai saat kedua benda itu lolos dari pegangan tangan Vania. Ia benar-benar terkejut mendengar ucapan lelaki di hadapannya. Sepasang matanya membulat dengan bibir menganga. Sesaat kemudian Vania sudah dapat mengendalikan rasa terkejutnya. Ia tertawa karena yakin bahwa atasannya sedang mengajaknya bercanda. Ya … tentu saja mustahil Regantara mau menikah dengan perempuan yang pernah menikah seperti Vania. Dia hanya seorang janda. Ia tahu betapa buruknya status seorang janda cerai di mata masyarakat.Dan mendapatkan cinta seorang pewaris tunggal Adiguna Regantara Group, hanyalah sebuah impian yang sangat diketahuinya, tidak akan mungkin dapat dicapainya. Regantara bagaikan bintang di langit. Terlihat dekat, namun tak dapat diraih dengan tangannya. “Astaga, Bapak bercanda? Ibu Anda pasti marah besar,” sahut Vania, menanggapi perka

    Huling Na-update : 2024-08-17
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Tenggelam Dalam Hasrat

    Regantara menelan salivanya. Lagi-lagi ia disuguhi oleh pemandangan yang memancing hasratnya. Sebagai seorang laki-laki normal, tentu saja ia tidak bisa terus menerus menekan hasratnya. Seperti halnya malam ini, saat ia pulang dari tempat kerjanya. Ia melihat Vania tertidur di kamar tidurnya. Gaun tipis yang dikenakannya tersingkap, memperlihatkan sepasang kaki jenjangnya. Lekuk tubuhnya terlihat indah, bagaikan gitar spanyol yang sedang menunggu untuk dimainkan olehnya. Regantara melangkah mendekatinya, walau perlawanan terjadi di dalam batinnya. Keinginan untuk memuaskan hasratnya karena toh mereka telah sah sebagai suami istri dan ini adalah malam pertama mereka. Tapi ia tidak ingin dianggap memaksakan kehendaknya sendiri. Perlahan disentuhnya wajah ayu perempuan itu. Dimainkannya rambut yang menutupi sebagian wajah perempuan yang pulas dalam tidurnya itu.Dilihatnya perempuan itu mengerjapkan mata sebelum keduanya benar-benar terbuka. Perempuan itu tersenyum padanya sambil men

    Huling Na-update : 2024-08-18
  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Larut Dalam Hasrat

    “Kamu tahu apa yang pernah menjadi impian terbesarku dulu?” bisik Vania di telinga suaminya. Digigitnya kecil cuping telinga lelaki itu sebelum beringsut memposisikan kepalanya di dada Regantara. Sentuhan kecil yang membuat Regantara merinding, seakan gelitik yang menghentak bangun kembali hasratnya. Lelaki itu mengatur napasnya yang masih tak teratur, sementara satu tangannya sibuk membelai garis punggung kekasihnya dengan lembut.“Apa?” tanyanya tanpa berusaha menebaknya. Saat ini ia tak ingin berpikir, ia hanya ingin menikmati setiap detik berharga yang dimilikinya. “Bernyanyi.”“Bernyanyi?” Ulang Regantara seolah kata itu terdengar aneh baginya. “Profesi yang kugeluti sebelum bekerja di perusahaanmu. Tapi aku menyerah, karena ibuku selalu cemas ketika aku mendapatkan job,” tutur Vania, “konyol bukan?”“Jadi … kamu mau kembali ke dunia musik,” tegas Regantara, “bagaimana kalau aku tidak setuju? Bagaimana mungkin kubiarkan istriku bernyanyi di depan semua orang?” “Ayolah, ini cu

    Huling Na-update : 2024-08-19

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Akhir Dan Awal Yang Baru

    “Alisha!” teriak Regantara. Lelaki itu segera menarik bedcover untuk menutup bagian tubuhnya yang terekspos. “Maaf Kak,” ucap Alisha yang langsung menutup pintu kamar itu kembali. Mood mereka langsung menghilang karena peristiwa itu. …. Suasana di meja makan pagi itu sepi, tidak seperti biasanya. Alisha tidak lagi berceloteh. Gadis itu bahkan menghabiskan sarapannya jauh lebih cepat dari biasanya. “Aku hampir terlambat,” sahutnya ketika Vania mencoba mengajaknya bicara. Dan benar, selang beberapa saat kemudian ia berlari keluar. Ia menyalakan motor maticnya dan berangkat ke sekolahnya. Kaki Vania menyenggol kaki suaminya sebagai kode. Ia merasa perubahan sikap Alisha masih ada hubungannya dengan peristiwa semalam. Sungguh situasi yang sangat canggung. Mereka tak bisa sepenuhnya mempersalahkan Alisha yang langsung membuka pintu kamar mereka. Bagaimanapun mereka juga bersalah karena lebih mementingkan hasratnya dan melalaikan kewajibannya menutup pintu. “Papa suda

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Kembali Pulang

    “Apa yang mau Papa lakukan jika bertemu kembali dengan mama?” tanya Regantara, “aku tidak akan pernah ijinkan Papa bertemu mama jika Papa hanya ingin menyakiti hati mama lagi.”“Papa sudah dengar semuanya,” ucap lelaki tua itu. Raut wajah sendunya memperlihatkan dengan jelas penyesalannya. “Kenapa kamu tidak memberitahu papa? Seharusnya semua ini tidak perlu terjadi.” “Seandainya pun aku memberitahu Papa, apa mungkin Papa akan percaya?” Sahut Regantara dengan perasaan getir, “saat itu Papa sibuk dengan selingkuhan Papa yang menuntut tinggal di rumah ini. Aku masih ingat ketika perempuan jalang itu masuk ke rumah ini bersama dua anaknya. Aku masih ingat bagaimana dia memperlakukan mama di belakang Papa.” Vania meremas lengan suaminya. Ia tidak suka melihat suaminya menciptakan perasaan bersalah pada pemilik tubuh renta di hadapan mereka. Seharusnya ia dapat hidup dengan damai di usia senjanya. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Hutomo menghela napas dengan berat. Sepasang matanya

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Kangen

    “Nggak ada apa-apa. Pasti cuma mati lampu biasa. Sebentar lagi juga pasti nyala,” bisik Regantara menenangkan istrinya. Ia mengangkat tubuh mungil itu dan membawanya ke dalam kamar mereka. Untung saja cahaya bulan dari jendela besar apartemennya cukup berguna malam itu. “Sepertinya kita memang harus melanjutkan misi kita malam ini,” goda Regantara disambut cubitan ringan di pinggangnya. Lelaki itu merebahkan tubuhnya di samping Vania. “Sayang, pernikahan seperti apa yang sebenarnya kamu impikan?” tanya Regantara, “apakah itu tentang mengundang banyak orang, memakai gaun putih dengan dekorasi yang penuh bunga?” “Aku tidak mau. Bagaimana kalau pernikahan itu gagal? Aku nggak mau merasakan kecewa untuk yang kedua kalinya,” sahut Vania, “jujur aku tak akan sanggup jika kegagalan yang sama kembali terulang. Mungkin aku bisa terlihat setegar ini, tapi sebenarnya hatiku —”Regantara menghentikan ucapan istrinya dengan sebuah kecupan. Ia memagut dengan penuh hasrat, menikmatinya, seakan h

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Kekacauan

    Vania meletakkan beberapa foto yang didapatnya dari seorang pemegang saham. Ia tak bisa menyangkal kalau hatinya terasa sakit saat melihat lembaran foto yang memperlihatkan bahwa suaminya sedang tidur bersama gadis lain. Namun ia dituntut profesional, apalagi saat ini ia sedang melakukan tugasnya, sebagai seorang sekretaris. Ia tidak seharusnya melibatkan perasaannya. Regantara menatap foto-foto di depannya. Foto yang memperlihatkan betapa intimnya hubungannya dengan Alisha. Sesaat ia menghela napas sambil melirik tajam pada istrinya, mencari sirat kecemburuan di wajahnya nan ayu. “Tentang peristiwa ini, aku berhak untuk diam karena ini terlalu privacy dan aku tidak ingin melukai siapapun dengan pernyataanku,” ucap Regantara, “tapi aku bisa menjamin, nilai saham kita akan melesat naik di minggu berikutnya. Aku sudah menindaklanjuti pemberitaan itu dan orang-orang yang berniat buruk padaku juga sudah diamankan oleh para penegak hukum.” Kegaduhan kembali terdengar di dalam ruangan it

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Kenyataan Pahit

    Tangan perempuan itu mendarat di pipi Alisha. Lebam di kulitnya yang pucat, memperlihatkan betapa keras tamparan sang ibu. “Ma!” protes gadis itu, “dia itu kakak kandungku. Apa yang harus aku lakukan kalau aku hamil? Nikahin dia? Aku nggak gila!” “Dia bukan kakak kamu. Dia bukan anak mama. Dia anak suami pertama mama. Puas kamu!” Alisha ternganga mendengar jawaban ibunya. Ia tidak menyangka bahwa perempuan yang telah melahirkannya itu hatinya telah tertutup oleh ketamakannya. Ia bahkan tidak menyangkal telah berkontribusi dalam menciptakan kegaduhan itu. “Biarpun dia bukan anak mama, tapi bukan berarti mama bisa mengijinkan dia merusak masa depanku!” Protes Alisha lagi, “seharusnya mama ngelindungi Alisha, bukan malah sebaliknya, mama mendorongku ke dalam jurang yang tak berujung.”“Alisha!” Gadis itu menjauh dari ibunya. Entah kenapa ia merasa jijik dan benci pada ibunya. “Alisha! Semua ini buat kamu. Kejadian semalam adalah cara kami memberikan kartu as buat kamu untuk memeras

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Terbongkar

    “Syukurlah, akhirnya kamu pulang juga,” ucap Vania yang semalaman tidak bisa tidur karena menunggu suaminya pulang. Ia menatap lelaki itu dengan heran. Dari mimik wajahnya, ia bisa menebak sesuatu telah terjadi. “Kamu nggak papa kan, sayang?” tanyanya menyelidik.Regantara mengendurkan ikatan pada dasinya. Wajah dan rambutnya terlihat masih berantakan. Hal itulah yang membuat firasat Vania semakin kuat bahwa telah terjadi sesuatu semalam tadi. Vania menghampirinya, menangkup pipi suaminya dengan kedua tangannya untuk mensejajarkan pandangannya. “Hei, sayang. Apa yang terjadi? Kamu nggak papa kan?”“Dia menjebakku,” ucapnya lirih, “sepertinya aku terlalu naif, karena mengharapkan mereka berubah. Mereka tidak akan berubah. Serigala tidak akan berubah menjadi domba.” Vania melepaskan tangannya. Ia berusaha memahami kata-kata yang keluar dari bibir suaminya. Namun kalimat yang keluar, terlalu rumit untuk dipahaminya. “Siapa? Maksudmu …. Papa kamu? Ibu tiri kamu, atau saudara tirimu?”

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Jebakan

    Beniqno menatap tubuh molek adiknya. Adik yang lahir dari rahim yang sama dengannya walau lain ayah itu bahkan membuatnya merasa gerah. Bagaimana tidak, kebiasaan Alisha terlalu aneh baginya. Adik perempuannya itu selalu tidur hanya dengan memakai selembar celana dalam saja. Ia selalu menanggalkan semua pakaiannya dengan alasan itu lebih sehat. Tapi menurut Ben alasan itu hanyalah bullshit semata.Tapi kali ini justru hal ini menguntungkan baginya. Perlahan ia membaringkan tubuh Regantara di samping Alisha. Bukan hanya itu, ia melucuti satu demi satu pakaiannya dan melemparkannya sembarangan. Ia sudah menyelesaikan bagiannya. Tapi … ia menatap tubuh adiknya. Kain segitiga yang menutup bagian di antara kedua pahanya itu akan membuat Regantara curiga. Ia tidak boleh gagal. Perlahan ia melepaskan kain tipis itu, membiarkan surga yang didambakan para kaum adam itu terpampang nyata. Ben menelan kasar salivanya. Sebagai lelaki normal, ia tidak bisa menyangkal bahwa ia ingin menikmatinya

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Rencana Amalia

    “Rumah itu bisa rusak jika tidak ada yang menempati. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan uang hasil keringat suamiku,” ucap Vania. Ia menoleh melewati pundaknya, menatap wanita yang tampak tak terusik oleh percakapan mereka. “Aku rasa rumah itu cocok untuk kita tinggali bersama mereka,” lanjutnya. “Mereka?” ulang Regantara. Ia tersenyum seolah mulai bisa membaca apa yang diinginkan oleh suaminya. “Kamu sudah membeli rumah itu, merombaknya dan membangun sebuah istana di atasnya. Bukankah itu sangat ideal bagi keluarga kita untuk tinggal di dalamnya?” tutur Vania, “mamaku dan mama Maya juga butuh perhatian lebih dari kita. Dan … anak-anak kita nanti juga akan butuh ruang yang lebih luas untuk mereka tumbuh besar.” Regantara menatap istrinya dengan bahagia. Kalimat-kalimat yang keluar dari bibirnya terdengar begitu sexy. Digenggamnya tangan perempuan itu dengan penuh hasrat ia mengecup punggung tangannya. “Aku akan memikirkan usulmu untuk pindah dari apartemen itu, Sayang. Tapi sebel

  • Terjerat Hasrat Tuan CEO   Sanatorium

    “Dia sudah mendapatkan ganjarannya,” gumam Regantara.Vania menatap keluar jendela. Diamatinya kericuhan yang terjadi di dalam rumah itu. Seharusnya dia merasa senang karena semua berjalan sesuai dengan rencananya. Bahkan melebihi ekspektasinya. Martin mungkin akan dihukum berat karena apa yang sudah diperbuatnya. Tapi ternyata justru ia tidak merasa senang. Ia tidak pernah membayangkan bahwa sebuah nyawa akan melayang karena ulah mantan suaminya itu. Walau ia tidak tahu siapa yang ada di dalam kantong jenazah yang diangkut dari dalam rumah, tapi tak urung hatinya merasa tak tenang. “Aku sama sekali tidak menyangka dia bisa bertindak sejauh itu,” gumam Vania, “mama memang nggak salah menilainya sejak awal. Hanya aku saja yang terlalu bodoh menganggapnya lelaki baik-baik hingga mau diajaknya berjuang dari nol.” Regantara mengusap rambut kekasihnya dengan lembut. “Bukan. Itu bukan salahmu. Mungkin saat itu kamu memang masih terlalu naif sehingga dibutakan oleh perasaan cinta. Dan sat

DMCA.com Protection Status