Home / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 89. Mengapa Kau Suka Memerintah?

Share

89. Mengapa Kau Suka Memerintah?

Author: Inura Lubyanka
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Tolong beri jalan!” Seorang Polisi memekik saat mendorong brankar Sabrina.

Ya, wanita itu tampak lemas usai mencoba gantung diri. Dia tak sepenuhnya pingsan, tapi wajahnya sangat pucat.

“Apa ambulance sudah datang?” sambung Polisi tadi tampak buncah.

Seorang rekannya pun menyambar saat melihat para medis datang. “mereka tiba, Opsir!”

Sementara Adeline, kini merapat ke dinding saat brankrar Sabrina melewatinya. Tanpa diduga, ibu tirinya itu menyeringai tipis saat melihatnya.

Dengan kening mengernyit, Adeline membatin, ‘ah … sial. Ternyata ini hanya trik murahan!’

Adeline paham benar, bahwa Sabrina yang terbiasa hidup di mansion mewah tak akan betah sedetikpun di lantai penjara yang kotor. Sebab itulah Sabrina melakukan segala hal untuk terbebas dari tempat itu.

Dan benar saja, Sabrina segera dilarikan ke rumah sakit ibu kota. Dia mendapat perawatan penuh dan siuman usai beberapa jam.

“Anda sudah sadar, Nyonya?” tutur Mickey yang duduk di sofa ruang rawat itu.

Sabrina mengernyit, ekspr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    90. Anjing Bisa Mengigit Kaki Majikannya

    ***“Kau sudah bangun?” tutur River saat melihat alis Adeline berkedut dan perlahan membuka matanya.Kepala wanita itu terasa berat karena alkohol semalam. Dia mengerjap saat menyadari bahwa kini ada di kamar River.“Ugh … mengapa aku di sini?” gumamnya mengernyit lemas.River yang duduk di sofa seraya memandangi tab untuk melihat pekerjaannya, kini menyilangkan tangan ke dada.“Kau tidak ingat?” Dia balik bertanya.Adeline tertegun, maniknya kembali terpejam rapat saat mengingat sesuatu.‘Oh, shit!’ batinnya merutuki diri sendiri.River menyeringai tipis sembari berkata, “sepertinya kau mengingatnya, istriku?”“A-aku mabuk, tentu saja aku tidak ingat apapun.” Adeline menyambar cepat.“Sudah aku bilang, kau pembohong yang buruk,” balas River yang lantas menaikkan sebelah alisnya. “Aku ingat jelas saat kau memintaku bercinta denganmu.”Sial, wajah Adeline langsung merona. Dan itu semakin menarik bagi River.“Lihat? Wajahmu tidak bisa berbohong,” tutur River mengejek.Adeline membuang p

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    91. Nasibmu Ada di Tanganku

    “Keluarlah,” tutur Sabrina melirik kuasa hukumnya.Begitu lelaki itu keluar, Sabrina pun bersandar di brankar dengan wajah tertekuk.“Kenapa kau baru datang?!” decaknya sinis. “Aku menyuruh Mickey, ah … tentu saja bajingan itu tidak memberitahumu!”“Jadi Mickey yang kau sebut bajingan dan membuatmu mengamuk?” sahut Heinry menebak.Ya, suami Sabrina itu berjalan mendekat, menatap tampang istrinya yang tampak kesal.Namun, Sabrina malah memicing dan mendengus marah. “Jangan pura-pura bodoh. Kau pasti sudah tahu semuanya!”“Apa maksudmu?” Heinry mengernyit bingung.“Claudine, dia punya saudara kembar ‘kan?!” sambar Sabrina yang membuat suaminya semakin tak mengerti.Dengan alis menyatu, Heinry pun menyahut, “mengapa kau tiba-tiba membahas Claudine? Berhentilah menyinggung orang yang sudah meninggal.”“Jawab saja pertanyaanku!” Nyonya Danieter itu meninggikan nadanya.Heinry sungguh muak, tapi akhirnya dia menjelaskan.“Ya, dia memang punya saudara kembar laki-laki. Namanya Kyle Leister,

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    92. Semuanya Terlalu Lancar?

    ‘Apa yang dia bicarakan?!’ Adeline membatin sengit saat lelaki itu masuk ke lift.Gerak-geriknya sungguh mencurigakan. Terlebih caranya menatap Adeline, penuh hasrat tersembunyi.Adeline menjaga jarak beberapa langkah, tapi dia semakin was-was saat mendengar lelaki itu bergumam dengan Bahasa Tiongkok. Bahkan dia berani menyentuh lengan Adeline tanpa sopan!“Apa yang Anda lakukan?!” decak Adeline tersulut emosi.“Oh?!” Lelaki tadi lekas melepas lengan Adeline, lalu mengangkat tangannya menjauh. “Maaf, saya kira budaya di sini lebih terbuka. Bukankah orang-orang menyapa dengan berpelukan atau berciuman? Mengapa baru menyentuh, tapi Anda sudah marah?”‘Dasar gila!’ batin Adeline mencecar.Dia berusaha menahan kesal, lantas bertanya, “Anda orang Tiongkok?”“Hanya itu yang Anda tanyakan? Bukankah saya mirip seseorang? Atau … mungkin tidak?” sahut lelaki tadi menyeringai tipis.Adeline mendapukkan alisnya, dia benar-benar risih.‘Orang aneh, sebenarnya apa yang dia katakan?!’ gerutunya memb

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    93. Kita Harus Tetap Hidup Demi Masa Depan

    ***Hakim mengetuk palunya, usai mengumumkan bahwa Sabrina dijatuhi hukuman 20 tahun penjara untuk kasus Freya dan Claudine.“Tidak! Ini tidak mungkin!” Nyonya Danister itu memberang dengan wajah merahnya.Dia menoleh ke arah pengacaranya, lalu mencengkeram kerah lelaki itu dengan tatapan bengis.“Hei, brengsek! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau diam saja, hah?! Kau harusnya lakukan sesuatu. Lakukan apapun untuk membelaku!” berangnya penuh emosi.Pengacara pengganti itu hanya bergidik dengan wajah datar saat mendengar semua umpatan Sabrina.“Sialan! Aku tidak ingin dipenjara, aku tidak mau masuk tempat menjijikkan itu!” Sabrina terus mencecar seiring tangannya yang memukuli sang Pengacara. “Kau tidak berguna! Jika Velos yang ada di sini, aku pasti tidak akan dihukum!”Sabrina menggila hingga membuat suasana di ruang siding jadi panas. Bahkan dia menendang kursi sambil memekik kencang. Sungguh melunturkan aura konglomerat yang melekat padanya.Hal itu membuat semua orang yang hadir tak

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    94. Aku Sangat Iri Padanya

    Siegran menghentikan mobilnya di depan pemakaman nasional Turmalin. Dan itu membuat Adeline bertanya-tanya. ‘Apa River akan berziarah?’Tanpa mengatakan apaa-apa, River pun turun dari mobil. Dia mengambil karangan mawar putih yang disiapkan siegran, lalu berjalan memasuki makam.Begitu River menjauh, Adeline langsung menghampiri Siegran yang menunggu di dekat mobil.“Apa Freya beristirahat di sini?” tanya wanita tersebut.“Ah, benar, Nyonya.” Asisten River itu menjawab dengan tatapan canggung, cemas bila Adeline merasa tak nyaman.Tanpa diduga, wanita itu malah berkata, “Freya wanita yang beruntung. Dia punya seorang pria yang tulus mencintainya sampai akhir.”Mendengar itu Siegran seketika membeku. Entah ucapan Adeline jujur dari hati atau hanya sebatas sarkasan. Namun, Siegran akhirnya tahu saat Adeline melanjutkan. “Aku sangat iri padanya.”Ya, selama hidupnya tak ada satu orang pun yang berdiri di sisi Adeline. Bahkan ibu yang sangat menyayanginya sudah pergi. Ayah? Apa yang dia

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    95. Tebuslah Dosa-Dosamu

    “Sedang apa kau di sini?!” Heinry bertanya dengan nada dingin.Maniknya menatap tajam seolah ingin menusuk lawan bincangnya.“Tentu saja aku menunggumu. Apa kabar, Adik ipar?!” sahut Mickey mengandung cecaran.Heinry bergidik. Mendengar sebutan itu dari orang yang selama ini berperan sebagai kacung Sabrina, benar-benar membuatnya merinding.“Persetan dengan Adik ipar, brengsek! Jangan berlagak seperti kita adalah keluarga!” sambar Heinry penuh umpatan.Alih-alih marah, Mickey justru tertawa. Lelaki itu bersandar di sofa sembari melipat kedua tangan ke dada.“Ya, inilah sifat asli Heinry Daniester. Kau tahu siapa diriku, tapi kau tetap kasar,” tukas Mickey mencibir.“Diamlah, Kyle Leister! Aku tidak ada urusan denganmu,” sambar Heinry yang lantas berjalan mendekati Mickey.Sebelah bibirnya tersenyum miring seraya mengejek, “selama ini kau pasti kesulitan bersandiwara menjadi anjing peliharaan Sabrina. Tapi bagaimanapun juga kau berhasil membalas dendam ‘kan? Urusanmu sudah selesai, jad

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    96. Dua Berita Mengejutkan Dalam Sehari

    “Mengapa? Mengapa Ayah bisa ….” Adeline tak mampu melanjutkan katanya. River segera meraih tab dari tangan Adeline. Alisnya menyatu ketika tahu bahwa Heinry dinyatakan bersalah atas kasus malpraltek lima belas tahun lalu. Ya, kala itu Heinry mengoperasi pasien yang menderita penyakit jantung. Namun, karena kelalaian selama operasi, Heinry bertindak gegabah dan menyebabkan pasien meninggal. Pihak rumah sakit naungan DNS Group menutup rapat kasus itu atas permintaan Sabrina. Sebagai imbalan, Sabrina meminta Heinry untuk menikahinya, tapi sayangnya Heinry sudah bertunangan dengan Claudine. Bertahun-tahun Sabrina sakit hati, dia pun menjebak Heinry agar tidur dengannya hingga dia hamil Ludwig, lalu meminta Heinry meninggalkan Claudine. Namun, Heinry tetap bersikeras mempertahankan pernikahannya, sampai Sabrina nekat melakukan hal gila. Dia menyewa pembunuh bayaran untuk melenyapkan Claudine, demi memiliki Heinry seutuhnya. Saat itulah hidup Heinry berubah total. Dia menjadi suami bone

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    97. Dunia Menghukumnya Secara Alami

    “A-apa Anda tidak salah? Saya putrinya,” tutur Adeline bingung.“Benar, Nyonya. Tahanan menolak siapapun yang ingin mengunjunginya, termasuk Anda. Mungkin Anda bisa kembali lain hari,” balas Polisi di sana.Tak ada pilihan, akhirnya Adeline menyerah. Dia tak mungkin memaksa dan membuat keributan di sana.“Baiklah, terima kasih, Opsir,” sahut Adeline menunduk hormat.Dia berlalu dari ruangan tersebut. Namun, langkahnya berubah lambat saat tak sengaja melihat Sabrina di area lapangan. Ya, ibu tirinya itu memakai baju narapidana dan memegang sapu. Tampaknya sipir meminta para narapidana bersih-bersih.‘Apa kabar, Ibu?’ Adeline membatin sinis saat melihat ekspresi muram Sabrina.Tiba-tiba saja Adeline terbelalak saat melihat seorang wanita tinggi besar mendorong Sabrina hingga jatuh. Adeline mengernyit dan hanya mengawasi dari kejauhan. Tampaknya mereka tidak akur, dan wanita tinggi besar tadi terlihat membenci Sabrina. Bahkan dia menendang sapu dan menginjak tangan Sabrina yang hendak me

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    266. S2: Hanya Aku Putri Pertama Ayah!

    “Rachel, tidurmu jadi terganggu, ya?” Rose berujar sambil mendekati gadis rambut pirang tersebut.“Mommy, apa yang terjadi?” Rachel melangkah ke arah pelukan Rose.Matanya memicing pada Ashley. Alisnya pun mendapuk, seolah jijik dengan penampilan Ashley yang berantakan. Apalagi pipinya tampak merah, bekas tamparan keras Derek.“Dia siapa, Mommy?” Rachel bertanya heran.“Ah … d-dia Ashley. Saudara—”“Dia adik tirimu!” Derek menyambar sebelum ucapan Rose tuntas.Namun, kalimat singkat itu sontak memicu Ashley membelalak bingung. Dia bahkan bungkam beberapa saat, berharap salah dengar. Akan tetapi raut wajah sang ayah tak menunjukkan candaan.“Hah! Apa yang Ayah katakan? Adik tiri?!” Ashley memastikan dengan leher tegang.Belum sampai Derek membenarkan, Rose dengan hati-hati berkata, “maaf, Ashley. Ibu terlambat memberitahumu, ya? Ini Rachel, kakak tirimu. Karena kita sudah menjadi keluarga, jadi Rachel akan tinggal di sini juga.”Mendengar itu, dada Ashley langsung berkobar. Satu siluma

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    265. S2: Ayah Menyesal Punya Putri Sepertimu!

    “Asley, bagaimana kau bisa jadi seliar ini? Sejak kapan ayah mengajarimu minum alkohol? Apalagi main bersama lelaki berandalan, hah?!” Derek memberang penuh amarah.Sang putri yang tak mengerti dengan sikapnya, kini tertegun.“A-ayah … sepertinya Ayah salah paham. Aku memang ada di bar untuk ker—”“Kau masih berani membantah?!” Derek langsung menyambar sebelum ucapan Ashley tuntas.Gadis itu melangkah lebih dekat, berusaha menjelaskan agar ayahnya jadi tenang. Namun, Derek dengan geramnya menyambar beberapa lembar foto dari nakas belakangnya, lalu melemparkan pada Ashley.Manik Ashley sontak berubah selebar cakram saat melihat potret dirinya yang tengah pingsan, sedang berada di antara dua pria yang memegang botol alkohol.“Hah! A-apa ini?!” Ashley menegang.Dia tahu foto itu rekayasa. Pasti Rose yang membuatnya. Tapi tetap saja Ashley sangat merinding sebab pria-pria tadi adalah dua orang yang sebelumnya menyekap Ashley di gedung tua. Sial, sensasi empedu seperti naik ke tenggorokan

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    264. S2: Aku Tidak Butuh Racun Kalian!

    *** “Buka pintunya!” titah seorang lelaki berbadan gempal yang membawa nampan makanan. Rekannya yang memiliki tato ular di lehernya, melirik bubur di nampan itu.“Apa dia bisa memakannya?” tanyanya.Lelaki gempal tadi menaikkan sebelah alisnya seraya menimpali, “siapa yang peduli? Yang penting kita sudah memberinya makanan. Kalau dia tidak mau makan, ya sudah. Mati saja sana. Itu lebih memudahkan pekerjaan kita.”Temannya tadi menarik seringai miring dan lantas membuka kunci pintu ruangan Ashley disekap. Di sana, gadis itu tampak pucat sebab sudah sehari dua malam ini perutnya tidak terisi makanan atau minuman. Dia memicing tajam saat dua lelaki mendatanginya. Lelaki bertato ular tadi melepas tali yang mengikat tangan dan kaki Ashley pada pilar. Begitu bebas, gadis itu seketika ambruk karena seluruh tubuhnya lemas. Lelaki gempal pun menyodorkan nampan makanan pada Ashley. “Makanlah jika kau masih mau hidup!”Alih-alih senang, Ashley justru menampik nampan tadi hingga mangkok bubu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    263. S2: Apa Dia Bisa Mendengar Lagi?

    “Putraku. Golongan darah putraku dan River sama,” ujar Adeline diliputi tegang. Tenaga medis di hadapannya pun menimpali, “mohon maaf, apa maksudnya putra Anda yang juga terluka dan datang bersama Tuan River? Kondisinya tidak memungkinkan jika melakukan tranfusi darah saat terluka, Nyonya.” “Tidak. Adiknya, saudara kembar Jenson. Aku akan membawa saudara kembar putraku ke sini,” sahut Adeline menjelaskan. Ya, tak ada pilihan lain yang cepat selain meminta bantuan Johan. Akhirnya Adeline menghubungi pemuda tersebut dan memintanya datang ke rumah sakit. Usai menunggu beberapa waktu, Johan pun tiba. Dia bergegas mengikuti perawat untuk mendonorkan darahnya pada River. “Johan,” tutur Adeline memanggil sang putra yang baru datang. “Mommy, bagaimana keadaan Daddy dan Jenson?” tanya pemuda tersebut. Dengan ekspresi tegang, Adeline pun menimpali, “mereka baru saja memindahkan Jenson ke ruang rawat, tapi Daddy sangat membutuhkanmu sekarang.” “Mommy tenang saja, saya sudah di sini. Daddy

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    262. S2: Apa Aku Mengejutkanmu?

    Jennifer menoleh ke belakang saat suara langkah itu tak lagi terdengar. ‘Apa tadi hanya perasaanku?’ gemingnya mengerutkan kening. Tatapannya terus waspada, lalu kembali melangkah menuju lokernya. Namun, ketika dia berjalan beberapa langkah, suara tadi kembali menggema seakan mengikutinya. Jennfer terhenti dan detik itu juga tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. “Hah!” Jennifer tersentak. Gadis itu dengan cepat berbalik dan langsung memukul lengan orang yang menyentuhnya. Dia hendak merengkuh punggung orang tersebut, lalu membantingnya. Akan tetapi, orang tadi malah mencekal tangan Jennifer, bahkan meraih pinggang gadis itu dan merapatkan pada tubuhnya. “Reflek yang bagus, gadisku,” bisik suara seorang pemuda. Jennifer mendongak. Di tengah kegelapan itu, dia menajamkan pandangan dan baru mengenali wajah orang di hadapannya. “Lionel?” katanya. “Apa aku mengejutkanmu?” sahut pemuda tersebut. “Ck!” Jennifer mendecak dan lantas mendorong Lionel menjauh darinya. Tapi pemuda itu kem

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    261. S2: Bajingan Itu Kembali

    ‘Hah! A-apa yang aku dengar?!’ batin Adeline tertegun.Ponsel yang digenggamnya pun jatuh. Dia nyaris tak percaya dengan pendengarannya, tapi suara yang memanggilnya sangatlah jelas. “Tidak mungkin! I-ini … tidak mungkin. Bajingan itu kembali?” gumamya terserang tegang.Bayangan wajah pria pemilik suara itu memenuhi kepala, hingga membuat napas Adeline tercekat. Sementara Johan yang semula berdiri di dekat jendela, kini langsung menghampiri sang ibu di tepi ranjang. Dia tampak cemas melihat Adeline terserang panik.“Mommy? Ada apa? Mommy baik-baik saja?” Pemuda itu bertanya.Adeline tak langsung menyahut. Bahkan dia seperti tak mendengar ucapan putranya. Johan pun menyentuh bahu wanita itu seraya berujar, “Mommy?”“Ah?!” Adeline akhirnya tersadar. “Johan, Mommy tidak apa-apa.” Wanita itu melanjutkan disertai senyum.Akan tetapi Johan tahu sang ibu tersenyum paksa. Dia melirik layar ponsel yang terjatuh ke ranjang, tapi Adeline buru-buru meraihnya dan membalik layarnya agar sang pu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    260. S2: Aku Harus Memastikannya

    S2: Aku Harus Memastikannya “Tuan River!” Terdengar suara lelaki memekik kencang. Itu anak buah River. Dia bergegas naik ke tangga dan menghampiri sang tuan. “Tuan River!” Lelaki itu membelalak saat melihat luka tembak dan darah yang mengalir dari perut River. “Tuan, bertahanlah. Kami akan membawa Anda ke rumah sakit!” Anak buah tersebut merengkuh River karena api dari ledakan di lantai dua mulai menyebar. Alih-alih langsung menurut, River malah menahan tangan anak buahnya tersebut. Dengan tatapan gemetar, pria itu bertanya, “Jenson. D-di mana Jenson? Apa kalian menemukannya?” “Ya, Tuan. Kami menemukan Tuan Muda Jenson jatuh dari atap,” sahut anak buah tersebut yang sontak memicu River melebarkan maniknya. “Tapi Anda tenang saja, Tuan Muda Jenson akan baik-baik saja. Beliau tidak terluka parah.” Mendengar itu, kecemasan River tak terkikis banyak. Dia tak akan lega sampai melihat kondisi sang putra dengan mata kepalanya sendiri. “Aku harus memastikannya!” tukas River penuh tekad

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    259. S2: Harusnya Saat Itu Aku Membunuhmu

    “Kau?!” Sorot Mata River bertambah tajam saat melihat sosok di balik masker hitam itu.Dia nyaris tak percaya, tapi wajah lelaki di hadapannya benar-benar jelas.“Apa kabar, Sepupu?!” ujar Frederick tersenyum miring.Ya, laki-laki itu memanglah Frederick Chen. Sepupu River yang lama koma akibat kecelakaan hebat sembilan belas tahun lalu. River tak tahu kapan Frederick sadar. Sudah lama dia tak mendengar kabarnya, karena Leah-nenek River telah memindahkan Frederick ke rumah sakit lain tanpa sepengetahuan orang lain.“Padahal aku merindukan Princess, tapi kau malah datang dengan tikusmu. Aku benar-benar kecewa!” Frederick melanjutkan sambil menaikkan kedua alisnya.Alih-alih langsung menyambar, River justru menekan cengkeraman lebih kuat di leher Frederick. Amukannya seketika membengkak saat sepupunya itu menyinggung sang istri.“Ugh ….” Napas Frederick sangat tercekat, tapi River tak peduli.“Kau! Berani sekali muncul di hadapanku lagi. Harusnya saat itu aku membunuhmu!” tukas River de

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    258. S2: Aku Akui Kau Memang Hebat!

    “Argh ….” Wanita yang bersama River mengerang saat dada kirinya tertembak.Gelenyar darah mengalir deras dari titik anak timah tenggelam. Wajahnya pun mulai pucat disertai keringat dingin karena menahan sakit.River merengkuhnya. Dengan alis bertaut, dia pun berkata, “bertahanlah, aku akan memanggil bantuan!”Baru saja selesai berujar, River merasakan tatapan tajam dari sebelah. Dengan sigap, dia mengacungkan pistol dan langsung melesatkan pelurunya. Akan tetapi tembakannya hanya mengenai pilar besar di sana.‘Brengsek!’ batinnya mengumpat saat menyadari beberapa orang berpakaian hitam mengelilingnya.Mereka semua membawa senjata. Dan itu membuat posisi River amat sulit karena dirinya kalah jumlah.Detik berikutnya dia dikejutkan oleh tepukan tangan yang menggema. Perhatian River sekejap teralih pada lelaki bermasker hitam yang berdiri di lantai atas.“River Reiner!” tukasnya penuh tekanan.Matanya memicing tajam pada wanita yang tertembak tadi dan lantas melanjutkan. “Apa kau sudah s

DMCA.com Protection Status