Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 238. S2: Saya Tidak Mudah Melupakan Dendam

Share

238. S2: Saya Tidak Mudah Melupakan Dendam

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-03 07:15:14
“Katakan untuk datang ke ruanganku. Calon Presiden itu!” tukas River penuh tekanan di akhir katanya.

Siegran tercengang. Dia yakin yang datang pasti Sebastian dan lelaki itu sangat licik. Jika dia sampai menemui River langsung, bisa jadi Sebastian memasang jebakan.

Sebelum staff tadi menjawab, Siegran lebih dulu berkata, “tapi, Tuan, bukankah Anda masih ada jadwal lain?”

“Kita tidak bisa mengabaikan calon Presiden ‘kan?” sahut River meliriknya.

Jika River menghendaki, maka Siegran tak bisa membantah lagi.

“Baik, saya akan menunda jadwal selanjutnya,” tutur Siegran yang lantas mendapat anggukan River.

Staff tadi pun kembali menemui Sebastian dan menyampaikan informasi River.

Namun, saat Sebastian hendak masuk lift untuk naik ke ruangan River, beberapa bodyguard Herakles menghadang.

“Mohon maaf, Tuan. Anda tidak diperkanankan membawa pengawal ke ruangan Tuan River,” katanya.

Ya, Siegran mellihat lelaki itu datang bersama beberapa anak buahnya. Demi menghindari hal buruk, dia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    239. S2: Aku Tidak Boleh Lengah!

    Adeline yang berjalan keluar Medital, tiba-tiba berhenti saat berpapasan dengan seorang pria paruh baya dengan luka di bawah mata kirinya.‘Dia?!’ batinnya yang langsung mengingat orang itu.Adeline seketika berbalik. Rupanya pria tadi juga berhenti.“Apa kabar, Nona Adeline? Ah, harusnya saya memanggil Nyonya Herakles, ya?” kata pria itu yang kini menoleh pada Adeline.‘Dia asisten Tuan Danieste tua!’ geming Adeline menatap waspada.Ya, pria itu memang orang kepercayaan ayah Sabrina. Setelah kehidupan putrinya hancur, Tuan Daniester tua yang mengurus kembali DNS Group. Sejak dulu dia memang membenci Adeline, tapi Sabrina bersikeras menahan Adeline di sisinya demi mengendalikan Heinry.“Apa Anda baru saja menemui Nyonya Sabrina?” tanya pria tadi.Adeline menyeringai tipis, lalu menimpali, “bukan urusan Anda!”Pria tersebut tersenyum, tapi Adeline tau itu ejekan untuknya.“Jika Anda benar-benar ingin menemui Nyonya Sabrina, haruskah saya antar? Anda dilarang menemuinya, bukan? Tapi kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    240. S2: Kau Pikir Bisa Menundukkan Semua Perempuan?

    ‘Jenny?!’ batin Johan melirik sang adik di dekat pintu masuk.Sorot matanya tampak tegang. Dia bahkan menggeleng samar, memberi kode agar Jennifer tak mendekat. Tapi bagi Jennifer yang melihat wajah Johan, tentu saja tak bisa diam.“Apa yang terjadi? Kalian berkelahi?!” tukas Jennifer masuk ruangan tersebut.Alisnya menyatu saat melihat sudut bibir Johan yang berdarah, juga pelipis Maximilian yang lebam. Ya, sebelum Jennifer datang, kedua pemuda itu sempat beradu jotos. Dan kini mereka saling mengacungkan pistol seolah tak segan melesatkan peluru masing-masing.Namun, tanpa diduga, Maximilian malah mengarahkan pistolnya pada Jennifer, hingga memicu Johan semakin tegang.“Brengsek! Apa yang kau lakukan?!” Johan mendecak dengan amukan tertahan.“Hah! Ini akan seru. Bagaimana jika aku melukainya sedikit saja?” tukas Max menyeringai sengit.“Sekali saja kau sentuh ujung rambutnya, aku tidak akan mengampunimu!” sambar Johan berang.Maximilian melirik tajam dan lantas menjawab, “dasar bajin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    241. S2: Kau Ingin Menciumku Lagi?

    “Justru aku yang harus bertanya. Kenapa kau ke tempatku?!” Johan berkata sambil memicing sinis.“Kau bilang, tempatmu?!” Ashley menyambar bingung.Ya, pekerja paruh waktu yang dimaksud bartender itu memanglah Ashley. Gadis tersebut sengaja mencari kesibukan di luar karena enggan pulang ke mansion Walter. Apalagi Rose sudah bertingkah seperti nyonya rumah. Ashley sangat muak!Johan berpaling pada Bartender pria di sisi kanannya dan lantas berkata, “Paman, sepertinya kita tidak membutuhkan pekerja paruh waktu.”“A-apa? Apa maksudmu?” Ashley lebih dulu menyambar.“Pekerja di sini sudah banyak. Bahkan jika kekurangan orang, Paman bisa bilang pada padaku. Aku pasti akan menemukan orang yang tepat, bukan seorang yang amatir!” tukas Johan tanpa menggubris Ashley sedikitpun.“Be-begitukah? Tapi sepertinya Tuan Muda dan Nona itu sudah saling kenal ‘kan? Bukannya lebih mudah jika kalian bekerja sama?” tutur Bartender tadi ragu-ragu.Mendengar itu Ashley langsung berbinar. Agaknya paman bartende

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    242. S2: Aku Tidak Akan Mengalah Hanya Karena Kau Perempuan

    “Cukup!” Johan mencekal tangan Ashley dan menjauhkan dari wajahnya. “Enyahlah, aku tidak butuh semua ini!”Pemuda itu pun bangkit dan melepas celemak yang dikenakannya.Ashley yang melihatnya pun bertanya, “apa yang kau lakukan? Kau mau ke mana?”Bukannya langsung menimpali, Johan justru meraih jas seragamnya dan menyampirkan ke pundak.“Kita lakukan sekarang. Balapan!” tukasnya.“Tapi kan kau terluka,” sahut Ashley mengernyit.“Meski aku terluka, kau tidak akan mengalahkanku!” sambar Johan mengangkat sebelah alisnya.Tanpa menunggu sahutan gadis itu, dirinya pun beranjak pergi.Ashley yang melihat lagaknya merasa sangat tertantang. “Sial, kenapa dia sombong sekali?! Lihat saja, kau akan malu setelah kalah dariku!”Dirinya menata kotak obat tadi, lalu bersiap menyusul Johan.Mereka pergi ke lintasan balap di sekitar perbatasan Dalin Court dan La Daga. Itu jalanan sepi yang biasa digunakan anak-anak muda balapan motor maupun mobil. Sore ini masih sepi sebab para anggota geng biasa berk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    243. S2: Jangan Berbohong!

    “Adeline? Kau sudah selesai mandi?” River sengaja mengubah topik. Dia pun mematikan panggilan dan lantas menghampiri sang istri. Akan tetapi, bagi Adeline tingkahnya sangat aneh. “Kenapa tidak menjawabku? Apa yang kau rencanakan, River?!” sahut Adeline menyidik dengan tatapan tajam. Bukannya langsung menimpali, suaminya itu justru membelai pipinya. River tersenyum tipis, entah mengapa sorot matanya seakan menyimpan rahasia. “Tidak ada. Kau pasti lelah ‘kan? Mau tidur sekarang?” bisik River. Adeline mengernyit. Tanpa diduga, dirinya mendorong River hingga pria itu ambruk ke sofa. Tanpa memberi celah, Adeline pun mengungkung pria itu dengan kedua tangannya. “Jangan berbohong!” tukasnya amat tegas. “Berapa lama kita hidup bersama? Aku sangat tahu kalau kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku!” Rambut Adeline yang masih basah, membuat airnya tak sengaja menetes ke dada River yang terkuar di balik piyamanya. Dan sial, itu malah memicu pandangan River terpaku pada leher jenjang Adeli

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    244. S2: Daddy Tidak Akan Melarang Apapun yang Kau Sukai

    “Ya, Daddy tahu apa yang kau lakukan hari ini,” tutur River saat melihat putranya bungkam.Meski tak melihatnya langsung, tapi River memiliki banyak anak buah yang siap menjadi mata dan telinganya. Orang-orangnya itu selalu memberi laporan tentang apapun yang dilakukan anak-anaknya. Walau mungkin saja ketiga anak River tak nyaman, tapi River tak bisa mengambil risiko jika suatu yang buruk menimpa mereka. Setidaknya para anteknya siap membantu mereka.River pun mendekati Johan, lalu memandunya duduk di sofa ruangan tersebut.“Apa Daddy juga akan melarangku bermotor?” Johan pun menyidik. Dia cemas River akan marah mengenai balapan tersebut.“Tidak. Daddy tidak akan melarang apapun yang kau sukai.”“Lalu, sebenarnya apa yang ingin Daddy bicarakan? Jika ini tentang tunangan Jenson, maka Daddy tidak perlu khawatir. Saya—”“Apa kau sudah mengenalnya sebelum dia bertunangan dengan Jenson?” sahut River sebelum ucapan putranya tuntas.Johan sontak tertegun. Dia heran, mengapa kebanyakan orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    245. S2: Wanita Ular Itu Sengaja Menipuku

    ‘Aish, sial! Jadi wanita ular itu sengaja menipuku?! Dia bilang gaun itu darinya supaya aku membuangnya?!’ batin Ashley memicing ke arah Rose yang duduk di meja seberang. Di sana Rose menyeringai puas. Dia berhasil membuat Ashley semakin buruk di mata ayahnya. ‘Kau lihat sekarang, bocah sialan? Kasihan sekali. Aku akan membuat ayahmu benar-benar membencimu!’ geming Rose seiring sebelah alisnya yang terangkat. Jelas sekali dia mengejek Ashley. Gadis bodoh yang naif, bukanlah tandingan Rose. Dia saja sudah menyingkirkan mendiang istri Derek. Jika hanya Ashley yang masih remaja, tentu bukan masalah besar untuknya. Namun, tanpa diduga Ashley malah berkata sambil menatap tajam Rose. “Kenapa kau berbohong?” Rose mengerutkan kening. Belum sampai menjawab, Ashley kembali melanjutkan ucapannya. “Kau bilang padaku kalau gaun itu darimu. Kau bahkan melemparnya di depan kamarku!” “Hah!” Rose menyeringai sinis. Dalam hati, dia pun mengumpat. ‘sialan! Beraninya anak ini buka mulut. Kenapa dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    246. S2: Kau Sengaja Membuatku Cemburu?

    “Tuan Muda Jenson, hari ini kau berangkat sendiri?” Maximilian buka suara lebih dulu.Tatapannya tampak mengejek. Bahkan dia sengaja merangkul pundak Ashley dan merapatkan pada tubuhnya.“Apa yang kau lakukan, Max?!” tukas Ashley dengan gigi terkatup.Gadis tersebut berusaha menarik diri dari Maximilian, tapi pemuda itu malah merengkuh pinggangnya sambil tersenyum miring. Dia tak mengalihkan pandang dari Jenson, seolah menunjukan bahwa dia-lah pemilik Ashley Walter.‘Hah! Dasar pecundang. Kau berlagak merebut Ashley dariku, tapi nyatanya kau tidak berani mengakui Ashley saat di Dalin Court?!’ batin Maximilian memicing berang. ‘Baguslah, aku jadi lebih mudah merebut kembali milikku!’Beberapa murid yang tak sengaja melewati lobi, jadi memperhatikan mereka bertiga. Bahkan beberapa dari mereka berisik dan menatap tajam Ashley. Ya, tak heran karena siapapun gadis yang berkaitan dengan Jenson, pasti akan menjadi sasaran penggemar pemuda tersebut. Belum lagi Maximilian. Meski dia baru pinda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status