Home / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 217. S2: Surat Perjanjian Tunangan?

Share

217. S2: Surat Perjanjian Tunangan?

last update Last Updated: 2024-08-30 16:54:59

“Kau?!” Johan tertegun melihat Ashley. “Ke-kenapa kau bisa ada di sini? Sedang apa kau—”

“Apa sih yang kau bicarakan? Cepat ikuti aku!” Ashley menyambar sebelum ucapan Johan tuntas.

Dia bergegas menarik pemuda itu pergi.

Jennifer yang baru turun pun mengernyit, melihat punggung kakaknya menjauh. Dia menyipitkan mata, tapi sialnya tak bisa melihat wajah Ashley yang buru-buru menyeret Johan.

“Kak Johan bersama perempuan? Apa dia kekasihnya? Mau ke mana mereka?” gumam Jennifer menahan senyum.

Tiba-tiba saja pengamatan Jennifer buyar saat ponselnya bergetar. Dia melirik gawai tersebut dan mengangkat panggilannya.

“Ya, Mommy. Aku dan Kak Johan sudah sampai,” tuturnya menyahut Adeline dari seberang. “Baiklah, aku akan masuk bersama Paman Siegran.”

Jennifer menoleh dan berjalan masuk ke Picasso Hotel. Siegran pun mengikutinya dari samping sambil menjaga dengan waspada.

“Aku dengar Nyonya Walter baru meninggal. Mengapa mereka buru-buru mengadakan pertunangan?” Jennifer bertanya seraya melir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ♡
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    218. S2: Aku Tidak Akan Sudi Menerimanya Kembali!

    ‘Aish, sial! Mereka memukul Sopirnya, jadi ….’ Ahsley menjeda ucapannya dalam hati saat melihat sang Sopir pingsan di luar mobil.Lelaki bermasker yang duduk di kursi kemudi menyalakan mobilnya, hingga memicu Ahsley kian panik.“Katakan siapa kalian! Apa Max yang menyuruh kalian?!” Ashley mendecak geram.Alih-alih menjawab, lelaki bermasker hitam tadi malah menginjak pedal gas dan langsung melesat dari Picasso Hotel.Saat itu Siegran yang sedang memeriksa keamanan sekitar hotel, langsung mengernyit melihat sopir Ashley tergeletak. Dia mengamati mobil Ashley yang baru pergi dan menyadari sesuatu.‘Tuan Muda Johan?!’ batinnya mengenali pemuda yang ada di kursi belakang. ‘Tuan Muda bersama siapa? Sepertinya … itu Nona Ashley?’Iris Siegran semakin lebar kala melihat dua lelaki bermasker hitam di kursi depan. Seketika itu kecurigaannya membumbung.‘Aish, sial! Sepertinya ada yang tidak beres!’ batinnya.Siegran berpaling pada dua rekan di belakangnya, lalu berkata, “kalian amankan orang i

    Last Updated : 2024-09-01
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    219. S2: Sampai Kapan Kau Bisa Menahannya?!

    “Tuan Muda?!” Siegran memekik buncah.Dia yang tak bisa melihat jelas siapa yang tertembak menjadi kian resah. Tanpa ragu Siegran langsung melesatkan pelurunya di kaca dekat kemudi.“Brengsek! Apa dia gila?!” umpat lelaki bermasker hitam dari dalam, saat Siegran menembah dengan brutal.Dia buru-buru meraih senjata api dari selipan pinggangnya.“Kau tangani anak-anak sialan ini!” decaknya melirik sang rekan. Tangannya dengan cepat membuka pintu, lalu menendang Siegran amat kuat. Siegran terhuyung, tapi beruntung dia bisa menjaga keseimbangan kakinya, hingga dengan sigap menembakkan peluru tepat di lengan lelaki tersebut.“Argh!” Lelaki masker hitam itu mengerang.Namun, Siegran yang tak kenal ampun langsung berlari ke arahnya dan menghajar wajahnya yang meringis kesakitan. Melihat rekannya yang terdesak, lelaki beralis tebal terpaksa keluar. Tapi baru saja menginjak aspal, Johan segera menarik bahu dan lantas melayangkan pukulan keras di wajahnya.“Bocah brengsek!” umpat si alis teba

    Last Updated : 2024-09-03
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    220. S2: Jadi Mereka Kembar?

    ***“Nona Walter?!” Jenson melebarkan irisnya saat melihat Ahsley masuk ballroom Picasso Hotel.Penampilan gadis itu yang berantakan memicu banyak tanya. Terlebih Ashley datang bersama Johan yang terluka.Ya, akhirnya Ashley dan Johan bisa lolos dari Maximilian saat beberapa anak buah River datang. Mereka dan Siegran menghadang antek-antek Max. Meski luka tembak dan tusukan di dada Johan kian menyakitkan, tapi pemuda itu berupaya keras membawa Ashley kembali ke Picasso. Sebab martabat keluarga Herakles dipertaruhkan!Namun, Ashley yang melihat Jenson justru membelalak tegang. Dia mengerjap, tapi wajah pemuda di hadapannya tidak berubah.‘Ja-jadi … mereka kembar?!’ batinnya tercengang. ‘Ba-bagaimana aku bisa tidak tau? Tidak, tunggu dulu. Kenapa Ayah tidak memberitahuku?’Ashley terpaku pada Jenson yang kini mendekatinya. Rambut pirang dengan manik abu itu memang sosok yang muncul di pertemuan keluarga. Sedangkan Johan yang rambutnya masih hitam alami dan leher penuh tato, adalah pemud

    Last Updated : 2024-09-04
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    221. S2: Apa Ini Rencana Pembunuhan?!

    “Jenson, menyingkir!” Adeline memekik frustasi.Dirinya sangat khawatir karena pendengaran putranya bermasalah. Bahkan dengan impulsive, Adeline hendak berlari ke arahnya, tapi Jennifer segera menahan karena itu berbahaya.“Tidak, Mommy!” tukas gadis itu mencekal Adeline.Beruntungnya Jenson menyadari situasi. Dia mendongak dengan mata terbelalak.‘Aish, sial!’ batinnya yang dengan cepat mendorong Ashley turun dari podium.Mereka tersungkur ke lantai. Jenson pun mendekap Ashley dan melindungi gadis itu dari pecahan kaca lampu kristal yang berhamburan. “Argh!” Jenson mengernyit saat punggungnya tak sengaja terkena pecahan kaca tersebut.Orang-orang pun menjerit. Semua mata terbelalak karena lampu itu tiba-tiba jatuh. Bahkan beberapa dari mereka langsung mangkir dari ballroom.Namun, Adeline dan Jennifer justru mendekati podium. Mereka menghampiri Jenson dengan wajah tegang.“Jens, kau tidak apa-apa?” Adeline bertanya panik.Irisnya semakin lebar saat melihat punggung putranya terluka.

    Last Updated : 2024-09-07
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    222. S2: Dia Tidak Bergerak Sendiri

    S2: Dia Tidak Bergerak Sendiri“Dia akan masuk lift!” Seorang Bodyguard Herakles memekik saat melihat lelaki bermasker tersebut.Dirinya dan beberapa rekan mengejar lebih cepat. Karena pintu lift lama terbuka, akhirnya si lelaki bermasker beralih ke tangga darurat. Dia buru-buru turun, tapi para bodyguard itu tidak membiarkannya lolos dengan mudah.Mereka terus mengejar. Bahkan seorang dari Bodyguard itu memekik tajam. “Berhenti atau aku akan menembakmu!”Alih-alih peduli, lelaki bermasker tadi tetap menuruni tangga dengan buncah. Hingga tanpa segan, bodyguard yang berteriak tadi, melesatkan pelurunya tepat ke kaki lelaki tersebut. Betisnya yang tertembak membuat langkahnya pincang, hingga dia terguling dari tangga dan tersungkur ke dasar lantai.Lelaki tersebut mengernyit kesakitan.Seluruh tulangnya seolah remuk, lebih-lebih lagi kakinya seperti terkoyak karena anak timah panas itu. Namun, anehnya dia tak mengerang atau mengeluh sedikit pun. Dia tetap bungkam saat darah mengucur dera

    Last Updated : 2024-09-08
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    223. S2: Waktumu Hanya Lima Belas Menit

    “Ini hadiah pertama karena kau berani menantangku, River Reiner! Waktumu hanya lima belas menit!” tukas seseorang dari seberang. “Hei—” River menelan kata-katanya lagi saat orang itu mematikan telepon. Dia coba menelepon balik, tapi nomor itu sudah tidak aktif. Agaknya orang tersebut menggunakan ponsel sekali pakai dan sengaja mematikannya agar River tak bisa melacaknya. “Aish, brengsek!” River mengumpat geram. Jenson yang melihat amukan di wajah ayahnya pun bertanya, “Daddy, apa ada masalah?” “Tetaplah di sini menjaga Johan dan Nona Walter. Jangan kembali ke Picasso Hotel tanpa ijin Daddy. Kau mengerti?” sahut River menatap tegas. Jenson merasa ada yang tidak beres. Dari titah ayahnya, dia bisa menerka itu masalah besar. Namun, karena River belum memberitahu detailnya, maka Jenson hanya bisa mengikuti perintah. “Baik, Daddy,” sahut Jenson akhirnya. Tanpa membuang waktu, River pun bergegas pergi dari rumah sakit. Seorang anak buahnya segera membuka pintu belakang mobil karena R

    Last Updated : 2024-09-09
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    224. S2: Seseorang Meretas System Picasso Hotel?

    “Sialan!” Siegran mengumpat saat beberapa monitor di depannya eror.Bahkan sejumlah komputer di ruang kontrol itu layarnya berubah gelap dan muncul barisan huruf yang menemuhi monitornya.“Brengsek! Apa seseorang meretas system Picasso Hotel?!” Siegran mendecak sengit.Jika ini dibiarkan, maka situasi semakin bahaya. Terlebih Jennifer masih terjebak di dalam lift. Jika system hotel tak segera dipulihkan, bisa-bisa Jennifer akan meregang nyawa karena tak bisa keluar saat bom meledak.Siegran melirik arloji sembari membatin, ‘tidak ada waktu lagi!’Dia yang cukup handal dalam pemrograman, langsung duduk di depan salah satu komputer itu. Tatapan tajamnya hanya fokus ke monitor. Jarinya juga mulai bergerak cepat untuk memulihkan system Picasso Hotel tersebut.Sementara di depan Picasso Hotel, River yang baru datang pun memindai sekitar. Alisnya menyatu karena tidak melihat istri dan putrinya.‘Aish, di mana Adeline dan Jenny?!’ batinnya dengan rahang mengeras.Pria itu pun masuk ke hotel

    Last Updated : 2024-09-11
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    225. S2: Selidiki Diam-Diam

    ***‘Brengsek! Beraninya mereka bermain-main denganku!’River melepas jas hitam dan dasinya. Tangannya menggulung lengan kemeja sampai sebatas siku, lalu berkata, “kau bisa menebak siapa pelakunya?”Siegran yang mengikuti River ke ruang kerjanya, kini mengernyit dengan tatapan penuh selidik.“Mungkinkah Howard Company?” tuturnya menerka.“Bingo!” sahut River seraya menaikkan sebelah alisnya.Sebelumnya dia mendapat telepon dari nomor tak dikenal dan mendapat peringatan. Siapa yang menyangka rupanya penelepon anonim itu mempermainkannya dengan memasang bom asap di Picasso Hotel?!Ya, usai menemukan bom rakitan di bawah meja ballroom Picasso Hotel, ternyata bom itu tidak meledak. Melainkan hanya mengeluarkan asap tebal yang memenuhi ruangan dan membuat sesak napas. River amat kesal karena dibodohi. Sebab itu dirinya bertekad menemukan pelakunya.“Hanya Howard Company yang diuntungkan dari rusaknya acara malam ini. Selain itu, bukankah kau bilang putra mereka yang menculik Johan dan Nona

    Last Updated : 2024-09-13

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status