Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 204. S2: Aku Sudah Memiliki Kekasih

Share

204. S2: Aku Sudah Memiliki Kekasih

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-14 20:54:04

***

“Ibu meninggal, tapi Ayah malah tidur bersama pelacur sebelum pemakaman selesai?!” Ashley mendecak geram saat membuka kamar sang ayah.

Air matanya mengancam tumpah melihat pria dan wanita di sana, yang buru-buru menutupi tubuh telanjang mereka.

“Jaga bicaramu, Ashley. Dia akan jadi ibumu!” sambar sang pria melotot tajam.

Mendengar itu, rasanya Ashley jadi mual. Terlebih saat melihat wanita telanjang itu menggelayut manja pada dada ayahnya. Sorot matanya seolah mengejek Ashley.

“Apa Ayah gila?!” sambar Ashley yang kini memicing pada wanita tadi. “Pelacur itu yang membunuh Ibu. Kenapa dia harus menjadi ibuku?! Harusnya aku membunuhnya. Aku akan membunuhnya sekarang!”

Ashley membanting pintu dan berjalan masuk dengan tatapan tajam.

Wanita terlanjang tadi seketika memeluk ayah Ashley sembari mendesah, “ah … Sayang. A-ashley sepertinya membenciku. Dia … d-dia tidak akan menerimaku jadi ibunya.”

“Kenapa kalian hanya diam di luar?! Cepat seret Ashley pergi!” Pria itu mendecak murka.

Hing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    205. S2: Kau yang Membuangku, Jadi Jangan Mengusikku Lagi!

    “Kekasih?! Lucu sekali, sejak kapan kau punya kekasih selain aku, Ashley?!” Pemuda itu mendecak berang.Ashley semakin erat menggenggam lengan Johan dan lantas menyambar, “bukan urusanmu, Max! Kau yang membuangku, jadi jangan mengusikku lagi!”Meski ekspresi Ashley tampak bengis, tapi Johan bisa melihat matanya bergetar dari jarak sedekat itu. “Tidak, Ashley. Sampai kapan pun aku tidak akan melepasmu!” sambar Maximilian tajam.Irisnya melirik beberapa lelaki berjas hitam di sekitarnya, memberi kode agar mereka segera membawa Ashley padanya.Seketika itu orang-orang berjas hitam mendekati Ashley. Gadis itu mundur, mencari perlindungan di balik bahu Johan.“Ke mari, Nona. Menurutlah agar kami tidak menggunakan cara kasar!” decak salah satu lelaki tersebut.Ashley memicing, lalu mendengus sinis. “Tidak! Jangan mendekat!”Bukannya berhenti, lelaki jas hitam itu malah berniat menarik Ashley. Namun, Johan seketika mencekal tangannya sebelum dia menyentuh gadis tersebut.“Kau tuli? Dia tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    206. S2: Jadi Kau yang Akan Menjadi Tunanganku?!

    “Kau pikir aku akan mengemis padamu?! Jangan bermimpi, Max. Aku tidak sudi menerima bantuanmu sedikitpun!” tukas Ashley memicing.Seringai berbahaya muncul di bibir Max. Melihat mantan kekasihnya membangkang, justru kian memacu hasratnya untuk menaklukkan.“Padahal ini kesempatanmu terakhir. Karena kau menolakku, kau harus bersiap tidur di penjara, Ashley!” sahut Max amat tegas.Benar saja, hari itu Ashley terpaksa bermalam di lantai sel yang dingin. Dia duduk dan menekuk lututnya di sudut kala para tahanan melihatnya dengan sinis. Saat itulah, Ahsley teringat wajah pucat sang ibu yang sepanjang hari berbaring di tempat tidur.Ya, mendiang ibunya menderita leukimia. Penyakitnya itu semakin parah saat sang ayah membawa pulang wanita lain dan bilang akan menikahinya. Sejak itu, potret keluarga sempurna dalam pikiran Ashley langsung hancur.‘I-ibu … kenapa Ibu meninggalkanku? Kenapa Ibu pergi dan membuat pelacur itu merebut Ayah dan semuanya?’ batin Ashley dengan napas sesaknya. ‘Ibu … b

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    207. S2: Mari Tentukan Tanggal Pertunangan!

    “Kau bercanda? Tidak mungkin kau melupakan orang yang hampir kau tabrak kemarin malam ‘kan?!” Ashley berbisik seiring alisnya yang menyatu.Semua orang terpaku padanya. Terutama Jenson yang kini menatapnya heran, bahkan sorot matanya seolah berkata, ‘apa kau gila?’Pemuda itu mendekat, lalu berkata, “Nona, apa Anda salah satu fans saya?”Ya, jelas sekali Jenson berpikir seperti itu, sebab banyak sekali gadis yang coba mendekatinya dengan cara aneh. Namun, Ashley seketika mengernyit dan berpikir pemuda itu hilang akal.‘Fans katanya?! Hah … gila. Apa dia pikir dirinya Aktor terkenal?!’ batinnya dengan alis berkedut.Dia mendekati Jenson, wajahnya menjulur dan berbisik tepat di telinganya. “Kau pasti mau kabur dan tidak ingin bertanggungjawab ‘kan?!”“Apa?!” Jenson mengernyit.“Tidak usah berpura-pura bodoh!” sambar Ashley sinis. “Aku yang jatuh, kenapa kau yang hilang ingatan?!”“Nona Walter, sebenarnya apa yang kau bicarakan?!” Jenson menyahut dengan sorot penuh tanya.Jelas sekali pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    208. S2: Dia Mengingatkanku Pada Seseorang

    “Tuan Derek, anak-anak sangat bersemangat. Bagaimana jika pertunangannya diadakan akhir bulan ini?” River berkata dengan tatapan dinginnya. Dia beralih mengamati Jenson dan Ashley seraya melanjutkan. “Kita buat pesta pertunangannya sebelum liburan musim panas berakhir. Jadi tidak mengganggu kegiatan belajar anak-anak kita.” “Hoho saya setuju, Tuan Reiner. Lebih cepat lebih baik agar kerja sama kita bisa segera dimulai!” sambar Derek tanpa rasa malu. River menyeringai. Jika bukan karena para pengkhianat La Huerta, dia tidak akan sudi mengorbankan putranya bertunangan di usia semuda ini. Apalagi dengan keluarga Walter yang sering terlibat masalah, bahkan reputasinya sempat hancur setelah Ashley muncul di berita kemarin. “Istriku, apa kau setuju?” River bertanya pada Adeline di sebelahnya. Sang wanita tersenyum dingin dan lantas membalas, “jika Jens tidak keberatan, maka itu tidak masalah.” River tahu, Adeline yang paling menentang rencana ini. Tapi setelah berdiskusi dan Jens

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    209. S2: Tidak ke Teater, Tapi ke Hotel?

    ‘Aish, apa kita ketahuan?’ batin Johan dengan manik terbelalak. Tangannya menjulur hendak menarik rokok Jenson, tapi sang kakak malah menahan lengannya. Sebelah alis Jenson terangkat, memberi kode pada Johan agar berpaling ke belakang. Begitu Johan menoleh, dahinya pun langsung mengerut. “Aku pikir Mommy!” katanya masih menggigit sebatang rokok. “Apa?” Jennifer pun menyahut sinis. “Jadi kalian tidak takut karena aku yang datang? Ha … kalian benar-benar meremehkanku!” Adik bungsunya itu tiba-tiba menyambar sebungkus rokok dari genggaman Johan. Sang kakak mengerjap, tapi Jennifer malah menyembunyikan rokok itu ke belakang punggungnya. “Jenny, apa yang kau lakukan? Be-berikan padaku,” tutur Jenson membujuk. “Kenapa aku harus?” sahut Jennifer menaikkan salah satu alisnya. “Kalian belum boleh merokok. Jika Mommy atau Daddy tahu, apa ya hukuman yang akan kalian dapat?” Dirinya sengaja memancing. Johan menatap cemas, tapi Jenson sangat hafal dengan sikap adik bungsunya ini, Je

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    210. S2: Hormati Calon Ibumu!

    “Kau bilang hotel?!” River memastikan dengan tatapan tajamnya. “Benar, Tuan. Mereka mendatangi hotel keluarga Herald, jadi orang-orang kita hanya bisa mengawasi dari luar sebab penjagaan di sana sangat ketat,” balas Siegran menjelaskan. Seringai berbahaya muncul di sebelah bibir River saat membayangkan tindakan Jennifer. “Dia memang putriku!” tukasnya. Namun, reaksi itu seketika membuat Siegran jadi bingung. Dia mengernyit, was-was bila mulutnya telah mengatakan kesalahan. "Ha … Jennny! Anak itu sangat berbakat, bukan?” “Ma-maaf?!” Siegran menyambar bingung. Dia yang sejak tadi ragu menyampaikan laporan ini, sebab takut bila River marah atau kecewa, justru tercengang. Siegran pikir River akan menghukum putrinya, tapi rupanya Jennifer lolos begitu saja? “Kau lupa keluarga Herald sangat menutup rapat hotelnya? Mereka menempatkan banyak penjaga dan bahkan memilih tamu sejak kejadian itu!” River berujar sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke meja. “Jennifer. Panggil putriku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    211. S2: Aku Tidak Bersalah, Ayah!

    “Apa dua telinga itu hanya pajangan? Sejak kapan Ayah mengajarimu bersikap kasar? Jika tingkahmu seperti ini pada calon ibumu, bagaimana nanti di keluarga Herakles? Bisa-bisa kau lebih liar dan membuat keluarga Walter malu!” Derek mendengus murka. “Jadi pergilah ke ruang bawah tanah dan renungkan perbuatanmu!”Alih-alih gentar, Ashley malah menatap lebih tajam.Dia melirik wanita di pelukan ayahnya seraya berkata, “aku tidak bersalah, Ayah. Pelacur itu yang menamparku dan pura-pura jatuh saat Ayah datang!”Rose langsung merapatkan alisnya dengan wajah tegang, tapi dia buru-buru mengubah ekspresi jadi menyedihkan saat Derek menatapnya.“Sa-sayang, itu tidak benar. Kenapa aku harus memukul Ashley? Dia akan jadi putriku, jadi aku tidak mungkin menyakitinya,” tutur Rose berkaca-kaca.Derek sangat lemah jika wanita itu memelas, tapi Ashley tak bisa membiarkannya. Gadis itu tanpa ragu mendengus tegas. “Ayah lihat, apa yang sedang dipakai pelacur itu?! Itu baju kesayangan Ibu. Baju yang sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    212. S2: Kenapa Kau Tidak Menolak Pertunangan Ini?

    “Berkencan katamu? Hei, apa kau menganggap hubungan kita serius?!” Ashley mencibir seiring langkahnya mengikuti Jenson dari belakang.Ya, dia tak bisa menolak ajakan calon tunangannya karena Derek pasti akan menghukumnya. Bahkan ayahnya itu meminta pelayan membantu Ashley berdandan dengan baju lebih layak sebelum pergi. “Aish, dia mengabaikanku? Kenapa tidak menjawab?!” Ashley mengangkat dress panjangnya, lalu menyusul pemuda di depannya.Gadis itu tak tahu kalau pendengaran Jenson kurang normal. Jadi pemuda tersebut tidak bisa mendengar cibirannya jika dia tidak bicara lebih keras. Hingga akhirnya Ashley menepuk bahu Jenson saat pemuda itu membuka pintu mobil untuknya.“Hei, kau dengar aku tidak?” tukas Ashley begitu Jenson berpaling.Pemuda itu mengedutkan alisnya dengan tatapan dingin. Ekspresinya yang muram langsung membuat Ashley menarik tangannya lagi. “Oh, maaf. Aku bicara padamu, tapi kau tidak menjawab. Jadi ….”“Jadi apa yang Anda tanyakan, Nona?” sahut Jenson memotong.As

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status