Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 166. Bercinta Bukan Hanya Untuk Pengantin Baru

Share

166. Bercinta Bukan Hanya Untuk Pengantin Baru

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-28 23:54:54

“Maaf, Anda tidak apa-apa, Nyonya?” tanya Dieter yang berhasil menahan tubuh Adeline sebelum ambruk.

Wanita itu seketika menegakkan badannya kembali, seraya berkata, “ya, tidak apa-apa. Terima kasih.”

“Apa ada masalah, Nyonya?” Dieter bertanya lagi saat melirik pria bercodet di hadapan Adeline.

Asisten River itu menatapnya tajam, hingga pria tadi bergidik takut.

“Bukan apa-apa.” Pria bercodet itu malah menyahut.

Dia buru-buru menyerahkan data anak bernama Ergy, lalu pergi dari sana.

Sungguh, tingkahnya itu malah membuat Adeline curiga. Dirinya mengamati pria tersebut menjauh sembari membatin, ‘kenapa dia tiba-tiba pergi begitu saja? Apa dia seperti itu karena takut pada Dieter?’

Meski baginya aneh, tapi Adeline tak ada waktu untuk mengurusnya karena Jennifer sudah menunggu. Dia pun segera menyelesaikan administrasi perawatan putrinya dan pulang ke mansion Devante setelah River datang.

Sedangkan Ergy-anak lelaki malang yang digigit ular itu masih tak sadarkan diri sampai malam hari. Do
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys huhuhu maaf yah, aku baru update malem banget, soalnya hectic banget hari ini •́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀ Besok akan update rutin lagi yah Stay tune ♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    167. Surat Ancaman?

    ‘Pengkhianat?!’Alis Siegran menyatu saat membaca tulisan tersebut di amlop anonim. Ekspresinya pun berubah gelap saat mendapati logo Hera Group ada di sana juga.‘Apa maksudnya ini?’ batin pria itu bingung dalam hati. ‘Tidak mungkin. Apa ini sebuah ancaman? Tapi siapa yang melakukannya? Kenapa mereka mengirim ini padaku?’“Ada apa, Siegran?” Amber pun bertanya karena sang suami tampak syok.Namun, alih-alih memberitahu istrinya, Siegran justru menyembunyikan kertas ancaman tadi dan merematnya di balik punggung.“Apa itu? Amber terus menyidik. “Katakan padaku, apa itu?!”“Ti-tidak penting, ini hanya orang iseng yang mengisi amplop kosong,” sahut Siegran berdalih.“Kalau begitu tidak masalah aku melihatnya ‘kan?!” sambar sang istri tegas, tapi Siegran masih enggan menunjukannya.Amber menghela napas panjang sembari membujuk. “Sayang, kita baru saja mengucapkan janji bahwa akan menghadapi apapun bersama. Belum ada satu hari, tapi kau mau menyembunyikan sesuatu dariku?”Siegran pun menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    168. Aku Rindu Permainan Panas Kita

    WARNING: Chapter ini mengandung konten sensitive.‘Kenapa banyak anak-anak pergi ke tempat itu? Apa di sana ada makanan?’ batin Ergy memandangi taman kanak-kanak Rosenberg dengan heran.Ya, dia yang duduk di kursi sebelah pengemudi itu, seperti anak bodoh yang tidak tahu apapun. Tak heran yang ada di pikirannya hanya makanan dan tempat tidur nyaman, karena dia sering kelaparan dan tubuhnya sakit usai dipukuli.“Apa yang kau lihat?!” tukas pria gahar di sampingnya.Ergy tersentak dan seketika berpaling. “Ti-tidak, Master.”“Jangan bermimpi. Kau tidak akan bisa seperti mereka. Mereka itu anak-anak pilihan yang mendapat kasih sayang orang tuanya. Sedangkan kau, hanya anak sialan yang dibuang keluargamu!” sambar sang Master.Ucapan kejam itu seperti panah yang tenggelam dalam jantung Ergy. Menyakitkan, tapi tidak bisa dilawan. Ergy hanya menunduk dengan wajahnya yang suram. Bahkan dia tak berani menatap wajah sang master yang selalu ditutupi topeng.“Malam ini kau harus mematahkan leher a

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    169. Aku Melahirkan Sainganku Sendiri

    “Sayang?” Manik Adeline membesar saat melihat anak perempuannya masuk.Bahkan wanita itu mendorong River yang hendak menindihnya, lalu buru-buru bangun dan merapikan rambutnya yang setengah basah.Sedangkan River yang hampir terguling dari ranjang, malah duduk sambil menahan senyum saat melihat Adeline yang panik.Istrinya itu melotot padanya seolah berkata, ‘jangan tertawa!’Adeline pun berpaling ke arah putri kecilnya yang kini menghampiri mereka.“Ada apa, Jenny? Kenapa kau belum tidur?” tanya Adeline yang kini menekuk lutut untuk berjongkok setinggi Jennifer.“Tada!” Anak perempuan itu menyeru sambil memamerkan buku gambarnya.Adeline tersenyum melihat antusias Jennifer. Itu adalah buku gambar yang tadi siang sudah ditunjukan Jennifer padanya.‘Ah … ternyata sekarang dia ingin menunjukannya pada River?’ batin Adeline membelai kepala putrinya bangga.“Lihatlah, Daddy! Apa gambarku bagus?” ujar Jennifer penuh semangat.“Woah! Amazing, Jenny! Apa ini Daddy?” sahut River menunjuk gamb

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    170. Jangan Sentuh Adikku!

    “Jangan pukul Jenson!” Jennifer memekik dan berniat menghampiri kakaknya yang ambruk ke meja makan.Namun, anak lelaki gempal yang menyerang Jenson malah menghalanginya.“Pergi, ini wilayah anak laki-laki!” tukasnya memicing.Dia hendak mendorong Jennifer, tapi Jenson menahannya dari belakang seraya berkata tajam. “Jangan sentuh adikku!”Belum sempat anak gempal tadi menyahut, Jenson lebih dulu membekuk tangannya ke belakang dan mendorongnya hingga ambruk ke meja makan. Itu membuat semua anak-anak menjerit.“Jika kau berani menyentuh satu rambut Jenny, tanganmu akan patah!” Jenson mengancam seperti pria dewasa. “Cepat minta maaf pada adikku!”Ya, dia memang jago taekwondo. River telah mendatangkan guru taekwondo ke mansion Devante khusus untuk Jenson. Dulu karena putranya lahir premtur, kondisi tubuhnya agak lemah. Sebab itu River sengaja melatih anaknya olahraga dan bela diri untuk memperkuat fisiknya. Begitu pun Jennifer. Kadang dia ikut latihan bersama Jenson, tapi tidak menekuniny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    171. Seharusnya Dia Tidak Meninggalkan Putranya

    “Mommy ….” Jennifer memanggil Adeline. Dia ikut bingung saat melihat mommy-nya panik.Adeline pun menggandeng tangan Jennifer sambil berkata, “Jenny, tetaplah di dekat Mommy.”Dia memindai sekitar, bahkan mengitari mobil dan kembali ke kedai ice cream.Dengan ekspresi buncah, Adeline bertanya pada pemilik kedai, “maaf, Bibi. Apa Anda melihat anak lelaki kecil? Tingginya sekitar anak perempuan saya ini.”“Ah … maaf, Nyonya. Saya tidak melihatnya. Hanya Anda dan anak ini saja yang datang ke sini,” sahut Bibi itu yang seketika meningkatkan cemas Adeline.Wanita itu menyugar belahan rambutnya frustasi. ‘Astaga, di mana Jenson? Dia bilang hanya ingin menunggu di mobil, tapi … ah, benar!’Adeline ingat bahwa putranya itu memakai jam tangan pintar yang ada pelacaknya. Dia segera membuka aplikasi pelacak di ponselnya untuk mencari Jenson. Maniknya membola saat aplikasi itu menunjukan bahwa jam tangan Jenson ada di sekitarnya.‘Tidak mungkin. Jam itu ada di sekitar sini ….’ Adeline membatin sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    172. Tuan Muda Jenson Sedikit Berbeda

    “Apa yang kau lakukan? Ayo cepat bawa Tuan Muda Jenson!” Anak buah River yang berperawakan jangkung menyeru, saat rekannya hanya bengong.“Heuh? Ah, iya ….”Mereka pun mengangkat anak lelaki itu dan membawanya ke mobil.Namun, bukannya langsung melajukan mobilnya, antek River yang berambut cepak malah mengernyit bingung saat melirik anak kecil itu di kursi belakang.“Aish, ada apa lagi? Ayo cepat kita pergi!” tukas rekannya tak sabar.“Tunggu, kenapa aku merasa aneh, ya?”“Apa maksudmu?!” sahut rekannya lagi.Si rambut cepak menoleh penuh ke belakang dan memperhatikan anak lelaki yang pingsan.“Ada yang berbeda dengan Tuan Muda Jenson. Lihatlah, tubuhnya lebih kurus dari sebelumnya. Ah, tidak. Dia memang terlalu kurus dan badannya penuh lebam bekas pukulan. Apa benar dia Tuan Muda Jenson?” ujarnya ragu-ragu.Tentu saja berbeda sebab anak itu Ergy, bukan Jenson! Ya, Ergy yang malam ini dihukum masternya karena tidak berhasil berburu kelinci, malah tidak diberi makan. Ergy yang kelapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    173. Penculikan Jenson

    “Berikan aku 20 milliar jika ingin anakmu selamat!”Terdengar suara garang seorang pria mengancam dari seberang. Dan itu sontak membuat manik River terbelalak dengan wajah tegang.River terdiam karena saking terkejutnya, tapi orang yang menculik Jenson itu kembali berkata. “Apa kau ingin anakmu benar-benar mati, Tuan River?!”‘Sialan!’ batin River mengumpat tajam.“Di mana putraku?!” decaknya sengit.Itu memicu Adeline mengeryit. “River, siapa itu? Apa dia orang yang menculik Jenson?!”Lawan bincangnya tetap diam. Tangannya yang memegang ponsel tampak gemetar dan kembali mendengus, “cepat katakan di mana putraku?!”Alih-alih membeberkan, penculik Jenson malah tertawa terbahak-bahak. Dia seolah senang mengendalikan River.“Hah … Tuan River. Aku tidak bodoh. Transfer dulu uangnya, baru aku akan memberitahu di mana putramu!” sambar penculik itu sinis.Bagi River, 20 milliar memang tidak ada artinya. Namun, penculik itu bisa memerasnya sebanyak mungkin, tanpa harus menyerahkan Jenson. “A

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    174. Aku Bukan Orang Tua Kolot

    *** Satu bulan setelah Jenson siuman, River dan Adeline memutuskan membawanya ke Jermanio. Ya, dokter keluarga Herakles bilang, sistem pengobatan di sana canggih. Dan Jenson ada kesempatan untuk memulihkan pendengarannya.Malam sebelum berangkat, Jennifer diam-diam mengetuk pintu kamar Jenson. Namun, karena telinga kakaknya itu tidak normal, jadi dia tidak bisa mendengarnya.“Jenson?” tutur Jenny berbisik sembari mendorong pintu.Maniknya terpaku pada Jenson yang sedang merapikan mainan robotnya ke dalam kotak. Sepertinya anak itu sedang mengemasi barangnya karena besok sudah berangkat ke Jermanio. Jennifer pun berjalan mendekat tanpa suara. Matanya tampak sedih saat menatap kakaknya dari belakang.Ketika Jenson tidak sengaja menjatuh satu robotnya, dia baru menyadari kalau Jennifer ada di sana.“Jenny? Kapan kau datang?” Jenson bertanya dengan wajah datar. “Kau tidak tidur?”Jennifer mengambil robot yang tergeletak di lantai, lalu menyerahkannya pada Jenson. “Aku tidak bisa tidur.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status