Home / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 131. Mandikan Aku, Adeline!

Share

131. Mandikan Aku, Adeline!

last update Last Updated: 2024-04-05 14:56:36

***

“Mohon maaf, Nyonya. Kondisi pasien sangat sangat kritis. Kami sudah berusaha melakukan apapun, tapi pasien tidak bisa melewati masa kritisnya.” Sang Dokter menyesal.

“Ja-jadi apa maksud Dokter? Apa Cucu saya tidak bisa selamat?!” Leah menyambar dengan ekspresi tegang.

Ya, mendengar Frederick kecelakaan dan mobilnya meledak, dia segera berkoar meminta orang untuk mencarinya. Bahkan dia mati-matian membawa Frederick yang sekarat ke rumah sakit.

“Katakan sesuatu! Anda seorang Dokter, bukankah harusnya menyelamatkan pasien apapun yang terjadi?!” Leah kembali mendesak.

“Tuan Frederick Chen mengalami koma, Nyonya. Dan kami tidak tahu kapan beliau akan sadar,” ujar Dokter tadi menjelaskan. “Untuk saat ini kita hanya bisa menunggu. Sungguh keajaiban jika Tuan Frederick bisa bangun.”

Kaki Leah seketika lemas. Dia nyaris ambruk, tapi beruntungnya seorang pengawal menahan tubuhnya.

“Ti-tidak … ini tidak mungkin. Cucuku tidak mungkin koma. Dia pasti bisa bangun, dia harus segera sadar!” Na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ♡
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    132. Bayi Besar

    “Ma-mandi?!” tanya Adeline canggung.River mengangguk, lalu berkata, “tubuhku rasanya lengket. Aku ingin mandi agar lebih segar.”“Kau habis ditembak dan baru siuman. Lukamu belum kering, jadi kau tidak boleh terkena air,” Adeline melarang.“Tapi di sini sangat panas. Aku berkeringat,” tukas River merengek.Adeline merasa aneh. Padahal tempat ini ada pendingin ruangan dan dia merasa sejuk, tapi entah mengapa River malah berkeringat.“Ka-kalau begitu aku akan membasuhmu,” ujar wanita itu yang lantas memicu alis River naik sebelah.Adeline beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air hangat dan handuk. Lalu kembali menghampiri sang suami yang kini berusaha bangun.“Aku akan membantumu.” Wanita itu meletakkan bantal di belakang punggung River untuk bersandar.Dirinya mengamati wajah River yang masih pucat. Itu mengingatkannya ketika River demam di mobil dan ingin mengatakan sesuatu padanya.‘Kira-kira apa yang ingin dia katakan saat itu? Dia terlanjur pingsan sebelum mengatakannya. Apa aku

    Last Updated : 2024-04-05
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    133. Kau Harus dihukum, Kucing Kecil!

    “Hei!” Adeline seketika menarik diri dengan manik lebar.Dia hendak memarahi River, tapi suaminya itu lebih dulu berkata, “bagaimana? Kau suka ‘kan?”Sial, semu merah menyerang pipi Adeline, menjadikannya sasaran empuk untuk digoda. “I-ini bukan cara untuk makan ice cream!” Adeline menyahut. Dia berusaha menata ekspresinya kembali datar.Bibir River tersungging sebelah, “aku tidak suka makan ice cream dengan cara biasa. Apa kau mau mencobanya lagi?”“Aku akui mint chocolate tidak buruk jika … dimakan seperti ini?” Adeline berkata sambil memutar bola matanya.“Kalau begitu kemarilah. Aku akan menunjukan cara makan mint chocolate yang lebih seru,” tukas River menaikkan sebelah alisnya.“Cih! Dasar rubah licik!” Adeline mendesis.Dia berdiri dan berniat pergi, tapi River dengan sigap menarik lengan wanita itu hingga Adelina jatuh di pangkuannya.“River! Apa yang kau lakukan? Kakimu masih sakit!” tukas Adeline berpaling dengan wajah tegang.“Kenapa? Kau mau kabur?” bisik sang pria pelan.

    Last Updated : 2024-04-06
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    134. Siapa yang Cemburu?

    Mulut River tertutup rapat, maniknya pun menghindari tatapan Adeline.“Katakan saja jika benar,” tutur Adeline memecah sunyi.Ekspresinya berubah gelap. Meski tahu Freya sudah tiada, tapi kenangan wanita itu bersama River memang mengusiknya.Dia pun melonggarkan pelukan, dan River seketika berujar, “kau mau ke mana?”“Sepertinya kau tidak nyaman aku di sini. Aku akan tidur di sofa!” sahut Adeline dingin.River tahu sang istri merajuk karena dia tak mau menjawab pertanyaannya.Adeline hendak bangkit, tapi River mendekapnya erat.“Itu Mommy!” jawab pria itu akhirnya.“Heuh?” Adeline mengerutkan keningnya heran.“Aku bilang itu Mommy. Wanita yang mengalahkanku di pacuan kuda Huerta adalah Mommy!” tukas River lebih tegas. “Itu pertandingan saat aku masih remaja. Karena kalah, Mommy melarangku bermain game selama satu bulan!”“Ah ….”Netra Adeline kembali cerah. Dia melipat bibirnya ke dalam, berusaha menahan tawanya.“Kau mengejekku?” River bertanya seraya menaikkan satu alisnya.“Pft! Te

    Last Updated : 2024-04-06
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    135. Suami Saya Lebih Penting

    “Oh? Kau jadi datang?” tutur Lariat Anne berpaling pada Bianca.“Tentu saja, Bibi Anne. Jarang sekali Reins datang, jadi aku juga harus datang.” Bianca menyahut seraya melirik River.Ya, Wanita itu tak mungkin absen. Bahkan saat brand kosmetiknya sibuk mengalami masalah, Bianca tetap pergi hanya untuk melihat River.Bianca berpaling ke arah River, lalu bertanya, “ah … aku dengar kau dirawat di rumah sakit. Bagaimana keadaanmu sekarang, Reins?”Namun, sang pria hanya menyeringai tipis. Dia tahu bahwa Adeline terganggu karena Bianca bertingkah lancang.“Istriku, kakiku masih sakit. Jadi temani aku menonton pacuannya.” River sengaja mengatakannya untuk menghindari orang-orang.Dia lantas meraih tangan Adeline dan mengajaknya pergi.Akan tetapi, Bianca tiba-tiba berkata, “aku rasa Adeline lawan yang cocok untukku. Jadi kita lihat, siapa yang menang?!”“Maaf, Nona Bianca. Saya harus menemani suami saya!” sambar Adeline dengan tekanan di akhir katanya.“Cih! Bilang saja kau takut. Dasar pec

    Last Updated : 2024-04-07
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    136. Kau Tidak Ada Bedanya Dengan Pelacur!

    “Ha-hamil? Apa maksud Mommy? Adeline hamil?!” River memberondong tanya saking terkejutnya.“Yah … kau lihat ‘kan? Istrimu mual, wajahnya pucat dan tubuhnya lemas. Ini tanda-tanda wanita hamil!” sahut Anais amat yakin.Dirinya berpaling ke arah Adeline, lalu bertanya, “benar ‘kan, Adeline? Apa kau sudah pernah melakukan pemeriksaan ke Dokter kandungan?”Oh, tidak! Wajah Adeline seketika membeku saat dua orang itu menatap dengan sorot penuh tanya. Adeline tidak tahu harus menjawab apa. Meski akhir-akhir ini River bersikap lembut, tapi dia masih mencari waktu yang tepat untuk memberitahunya. Sebab River bukan orang yang fleksibel jika menyangkut aturan dalam kontrak.‘Ba-bagaimana ini? Jika River tahu aku hamil, dia pasti akan memintaku mengugurkan bayi ini,’ batin Adeline takut.“Katakan. Apa yan

    Last Updated : 2024-04-08
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    137. Berjuang Sendiri Terlalu Menyakitkan

    “I-ini … bagaimana kau bisa mendapat foto ini?” Adeline membelalakkan matanya.“Mengapa kau terkejut?” sambar River dingin. “Aku ingin mengabaikannya saat tahu kau tidur dengan Frederick, tapi berbeda jika benih bajingan itu ada di perutmu!”Padahal tadi siang mereka masih mesra, tapi kini tatapan River amat tajam seolah melihat musuh. Bahkan Adeline seperti menyusut karena tekanan sang suami yang tak mengenal belas kasihan. Persis saat mereka pertama kali bertemu dulu, River kembali menunjukkan sisi iblisnya.“River, ini tidak seperti yang kau pikir—”“Memangnya kau ingat semua kejadian di vila Louvre? Kau yakin tidak basah karena rangsangan pria bajingan itu, hah?!” sambar River sinis.“Tutup mulutmu, River Reiner!” Adeline mendengus murka.Dia tak menyangka bahwa pria yang dicintainya akan mencecar habis-habisan.“Meski aku tidak ingat semua kejadian di vila itu, tapi aku tidak berbohong. Bayi ini anakmu! Aku sudah hamil sebelum penculikan itu!” decak Adeline dengan wajah tegang.A

    Last Updated : 2024-04-11
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    138. Sejak Awal Dia Tidak Menawarkan Cinta

    ‘Jadi dia benar-benar ingin bercerai?’ batin Adeline sesak.Ya, manik wanita itu gemetar saat melihat surat perjanjian cerai yang sudah ditandatangai River. Di sebelah nama pria itu tertulis jelas Adeline Daniester.‘Bodoh! Memang apa yang aku harapkan? Pada akhirnya kami memang harus berpisah. Ada anak maupun tidak, itu tidak memengaruhi kontrak. Dan lagi, River tidak mungkin menerima bayi ini.’ Adeline melanjutkan seiring dadanya yang terasa perih.Netra Adeline terasa panas saat air matanya berkumpul di pelupuk mata. Namun, dia sekuat tenaga membendung tangisnya karena tak mau tampak menyedihkan.Dia meletakkan kembali surat perceraian itu ke meja dengan tangan mengepal.‘Sadarlah, Adeline! Sejak awal dia tidak menawarkan cinta. Kau sangat bodoh karena jatuh cinta padanya!’ batin wanita itu memperingati diri sendiri.Dia pun pergi dari ruangan tersebut. Pikirannya yang kacau membuatnya ingin menghirup udara segar. Bahkan entah mengapa dia ingin bertemu Amber dan minum sampai mabuk.

    Last Updated : 2024-04-12
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    139. Gelas yang Retak Tidak Akan Bisa Menampung Air Lagi

    “Mo-mohon maaf, Nyonya. Tadi saya keluar sebentar setelah mengambil sample darah dari pembuluh vena pasien. Tapi saat kembali ke ruang pemeriksaan, Nyonya Adeline sudah tidak ada.” Sang Perawat menjelaskan dengan gugup.“Apa Anda yakin? Di toilet atau ruang pemeriksaan lain juga tidak ada?” sahut Anais.Namun, perawat tadi hanya menggeleng hingga memicu kecemasan.“Kenapa kalian khawatir seperti itu? Adeline sudah dewasa, bisa jadi dia pergi lebih dulu ke Picasso Hotel. Wanita itu gila kerja!” tukas River sinis.“Reins! Istrimu menghilang, bagaimana bisa kau setenang ini?!” Anais menyambar tak senang.“Mommy, Adeline bukan anak kecil. Dia tidak mungkin tersesat!” balas sang putra acuh tak acuh. “Hari ini sibuk, saya pamit.”Tanpa berlama-lama, River pun mangkir dari rumah sakit. Anais menarik napas sesaknya melihat punggung sang putra menjauh.“Dia persis seperti dirimu. Keras kepala!” Anais mencibir kesal sambil menyindir Jade.“Sudahlah, Sayang. Anak-anak sedang sensitive, kau tidak

    Last Updated : 2024-04-12

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status