Share

80. Lewat Balkon

Penulis: Tya Priya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-12 22:57:56
Pakde Gito membuka pintu dapur yang terasa panas karena api menjalar ke seantero rumah. Pelayan wanita di sebelahnya tak sanggup lagi menahan rasa takut. Wanita itu berbalik dan lari tunggang langgang ke arah berlawanan.

Pakde Gito tak mempedulikannya. Pria tua itu melanjutkan membuka pintu dapur. Asap semakin tebal dan pekat, membuatnya sulit bernapas. Matanya perih dan merah. Sambil mengucek-ucek mata, Pakde Gito memandang sekeliling ruangan yang terbakar. Tak ada orang-orang berpakaian hitam. Dilihatnya sepasang kaki menjulur dari balik kitchen set.

Pakde Gito mendekati sepasang kaki itu dengan takut-takut. Bagaimanapun, dia harus siap dengan kemungkinan terburuk.

Alangkah leganya Pakde Gito ketika kaki itu bergerak-gerak. Ketika sudah dekat, Pakde Gito melihat Bude Darsi terikat bersama dua pelayan lainnya. Mereka nampak lemas karena terlalu banyak menghirup asap.

Pakde Gito mencari pisau lalu melepaskan tali yang mengikat mereka. Dipapahnya Bude Darsi keluar rumah. Tubuh Bude Dars
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   81. Petugas Datang

    Takmir masjid mengikuti sosok-sosok gelap itu diam-diam. Dia berlindung dari satu pohon ke pohon yang lain.Sosok-sosok hitam mengarah ke rumah yang dihuni Pakde Gito. Dia mengenal Pakde Gito dengan baik. Pakde Gito selalu hadir sholat berjamaah di masjid.Orlando dan Alvaro sering berdonasi untuk kebutuhan masjid. Selain itu, setelah menikah, beberapa kali Alvaro muncul di masjid.Itu adalah suatu kemajuan yang baik. Dari yang tadinya tiada menjadi ada. Mungkin istri Alvaro yang menjadi perantara bagi Alvaro untuk memperoleh hidayah. Tak ada yang tahu bagaimana cara Tuhan bekerja.Takmir berhenti di balik sebuah pohon yang merupakan penyejuk jalan, lalu mengintip. Dia berada tak jauh dari rumah Alvaro. Sosok-sosok hitam yang diikutinya memasuki gerbang tinggi rumah mewah itu. Dilihatnya seseorang menemui rombongan berbaju hitam, lalu menaiki sepeda motor dan pergi.Takmir menyadari, orang-orang itu tak berniat baik. Maka diteleponnya Pak RT. Sayangnya ponsel Pak RT mati. Diapun bimba

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   82. Terselamatkan

    Andry menatap langit-langit ruangan yang semakin samar. Warna merah api menjadi berbayang di matanya. Seluruh tubuhnya sakit sekali, membuat kesadarannya semakin menipis. Paru-parunya sudah tak mampu menghirup asap yang sedemikian tebal, namun dia tak punya pilihan.Pikirannya melayang pada waktu beberapa malam sebelum hari pemilihan CEO Bintang Terang Group. Dia bersama Roni duduk santai di sebuah kafe, membicarakan berbagai macam hal."Apa rencana loe?" Roni yang telah beberapa waktu tinggal di Jakarta dan banyak bergaul dengan warga pun mempunyai beberapa kebiasaan baru. Salah satunya menggunakan loe gue dalam percakapan."Gue mau Bernard nggak sampai ke tempat rapat. Bisa nggak, loe usahain?"' Andry menghembuskan asap rokok."Gampang. Gue jamin loe nggak bakal liat mukanya di rapat," sahut Roni santai. Dia telah menjadi tangan kanan Andry untuk melakukan berbagai hal, termasuk hal-hal tersembunyi. Pergaulannya telah meluas, bahkan ke sisi gelap Jakarta.Andry mengerjap. Memorinyq

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   83. Berita Mengejutkan

    Sega yang berada di belakang Alvaro juga heran melihat perubahan wajah Saskia yang menjadi cemberut. Tanpa sadar, Sega menahan langkahnya. Dia tak ingin ikut menjadi sasaran Saskia seperti beberapa waktu yang lalu saat sedang bermain catur.Alvaro tetap mendekat, walau hatinya bertanya-tanya."Stop! Papa jangan ke sini!" Tiba-tiba Saskia mengangkat kedua tangannya."Kenapa, Ma? Apa aku bau?" tanya Alvaro tak mengerti. Lelaki tampan itu mengendus tubuhnya sendiri. Dia merasa sudah mandi bersih dan pakaiannya beraroma pelembut pakaian. Memang sih, dia tak pakai parfum..."Kenapa Papa bilang begitu? Papa sedang menyindir aku?" tanya Saskia tajam.Alvaro bertukar pandang dengan Sega yang juga nampak kecut. Sega mengangkat bahu."Bukan ...." Alvaro hendak menjelaskan, akan tetapi Saskia malah menangis. Bahunya yang lecet-lecet bergerak naik turun seiring isaknya. Luka-lukanya sudah dibersihkan dan dirawat. Jilbabnya sobek sebagian, sebagian kecilnya hangus.Saat itulah seorang dokter wanit

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   84. Setelah Semalam

    Alvaro menelepon Pakde Gito, mengabarkan keadaan diri dan keluarganya. Pakde Gito, Geo dan para pelayan masih berada di kediaman Alvaro, menunggu api berhasil dipadamkan. Sebagian pekerja yang merasa sakit dilarikan ke rumah sakit. Orang banyak berkerumun di depan pagar yang dijaga oleh polisi. Banyak yang memvideokan kobaran api yang masih semangat menari di rumah itu. Beberapa berkasak kusuk memperkirakan kerugian akibat kebakaran.Alvaro ["Apa semua orang sudah keluar rumah, Pakde?"]Pakde Gito [" Kami tidak menemukan Monte dan seorang security bernama Jiran, Tuan."]Alvaro ["Monte? Anak muda yang baru bekerja beberapa bulan itu?"]Pakde Gito ["Benar, Tuan. Monte baru tujuh bulan di sini dan sekarang menghilang. Saya khawatir dia dan Jiran terjebak di dalam, Tuan."]Alvaro menghela napas panjang. Raut wajahnya muram.Alvaro ["Kita tunggu petugas selesai bekerja. Pakde dan lainnya bisa ke rumah temanku yang baru saja kusewa untuk sebulan. Akan kukirim alamatnya. Apa Geo membawa pon

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   85. Rumah

    Andry tersadar dengan rasa sakit di sebagian tubuhnya yang sudah terbebas dari obat bius. Wajahnya kebas dan matanya tak dapat melihat dengan jelas karena bengkak parah. Perutnya diperban tebal, rasanya kaku dan sakit sekali. Andry tak bisa bergerak sama sekali. Rahangnya pun kaku. Mulutnya kering kerontang. ."Tuan, Tuan sudah sadar?" Wiji yang duduk di sofa segera bangkit lalu mendekat. Andry hanya mengedipkan mata. "Saya akan memanggil dokter dan memberitahu Tuan Alvaro." Wiji berbalik untuk memanggil dokter. Dengan cepat, dokter datang bersama seorang perawat.Dokter selesai memeriksa Andry, lalu memberitahukan hasilnya kepada Wiji.Andry mendengarkan dokter itu bicara. Dia menjalani operasi besar termasuk pemotongan usus yang membuatnya harus berada dalam pengawasan medis selama beberapa bulan ke depan. Itu berarti, dia tak akan bisa juga menjalankan tugasnya sebagai CEO Bintang Terang Group. Wiji menelepon Alvaro untuk mengabarkan keadaan terkini. Alvaro memberinya beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   86. Ke Dokter

    Alvaro dan Saskia menuju ke dokter dengan diiringi Piliang dan Riko di mobil berbeda. Saskia menoleh, mengamati mux hitam itu."Kenapa, Ma?" Alvaro yang melihat gerakan Saskia bertanya."Nggak apa-apa. Aku cuma belum terbiasa dengan pengawal. Rasanya lucu," jawab Saskia."Kamu tak perlu khawatir. Mereka profesional." Alvaro menenangkan. "Oiya, kudengar Hanifah hendak full melanjutkan kuliah?"Saskia kembali duduk menghadap ke depan."Iya, dia diterima di Universitas negeri. Dia ingin bekerja part time di malam hari saja karena siang dia kuliah. Posisi apa yang bisa begitu?""Dia ambil jurusan apa?""Perawat.""Dia bisa shift dengan Wiji untuk mengurus Kakek. Wiji pasti senang juga karena tugasnya akan lebih ringan. Hanifah bisa bertugas delapan jam, di luar itu dipegang Wiji seperti biasa," kata Alvaro.Tadinya Alvaro hendak memberi pekerjaan di kantornya untuk Hanifah, tetapi setelah mendengar Hanifah mengambil jurusan perawat, Alvaro memutuskan untuk menugaskan gadis itu sebagai per

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   87. Ngidam

    Alvaro mengamati rumah ketiga yang ada dalam listnya. Hari sudah menjelang gelap."Rumah ini sangat strategis dan lingkungannya aman. Tuan akan merasa senang di sini. Pemilik lamanya, sepasang suami istri yang sudah tua, pindah ke apartemen agar mudah mengurusnya, karena rumah sebesar ini lebih cocok untuk orang yang sedang membesarkan anak. Tuan lihat, sisi samping rumah ini mempunyai halaman yang cukup besar. Sangat aman untuk bermain anak-anak di sana. Sedangkan kolam renang terletak di sisi halaman yang berbeda." Agen penjual rumah menjelaskan."Apa pemilik sebelumnya tak memiliki anak?" tanya Alvaro."Mereka punya tiga anak, namun dua ada di luar negeri sedangkan yang di Indonesia pindah ke rumah suaminya. Mengurus rumah sebesar ini sangat merepotkan dan terasa sunyi bagi kedua orangtua itu. Tuan sendiri sudah punya anak berapa?" Agen balik bertanya.Tanpa sadar Alvaro tersenyum kecil, membayangkan dia akan menyandang gelar ayah sebentar lagi. Dibayangkannya dia dan Saskia duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   88. Asem

    Perjalanan yang ditempuh hampir tujuh jam pulang pergi itu membuahkan hasil yang memuaskan. Keluarga Bude Darsi mau memberikan sawonya walaupun Alvaro mengetuk dan mengejutkan mereka semua tengah malam. Seorang nenek dan cucu perempuannya telah membantu mewujudkan keinginan Saskia yang hamil muda.Alvaro menyodorkan sebuah amplop untuk mengganti sawo-sawo yang dipetik olehnya dan Mang Deden tengah malam itu, namun nenek dan cucu keluarga Bude Darsi tak mau menerimanya. Mereka sudah senang karena Bude Darsi mengunjungi Mereka dalam keadaan sehat. Bude Darsi berjanji akan berkunjung saat liburan. Alvaro pulang dengan hati puas. Sawo yang didapatnya bagus-bagus. Matangnya pas, tidak lembek dan tidak keras. Meskipun bajunya menjadi kotor dan badannya berkeringat, tetapi bayangan Saskia memakan sawo-sawo itu membuatnya senang."Bude, terimakasih. Nyonya pasti sangat senang melihat sawo-sawo ini," kata Alvaro tulus kepada Bude Darsi yang duduk di sebelah Mang Deden."Ah, Tuan tak perlu ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   111. Bukan Akhir

    Alvaro berdehem sambil menarik kursi di seberang Andry, lalu duduk."Apa yang kamu lakukan?" tanya Alvaro."Aku menu*uk perut ba*ingan yang mencelakai Saskia. Aku akan bertanggungjawab.""Apa kamu sudah mempertimbangkannya dengan baik? Aku akan mengirim pengacara terhebat di negara ini untuk membebaskanmu.""Aku tak memerlukannya. Pengacaraku akan membereskan semuanya. Kamu tak perlu ikut campur," tolak Andry tanpa ekspresi."Kamu keras kepala," kata Alvaro."Pergi. Jaga Saskia dan keponakanku baik-baik." Kali ini Andry berkata sambil memandang lurus pada manik biru Alvaro.Di bawah lampu ruangan yang tidak terlalu Terang, Alvaro melihat kalau mata Andry memerah dan kedua sudutnya basah. Andry membuang muka, menghindari tatapan Alvaro.Terdengar ketukan di pintu, menadakan waktunya telah habis. Alvaro berdiri, memindai sekali lagi adiknya yang akan mendekam lama di penjara. Andry masih membuang muka ke arah lain."Jaga dirimu baik-baik. Kami akan mengunjungimu," ucap Alvaro.Andry Tak

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   110. Pengakuan

    Alvaro berpikir keras setelah menerima laporan dari Sega. Pria yang mengaku bernama Bramantyo luka parah, apakah karena tertembak olehnya atau anak buahnya? Namun Alvaro tak melihat ceceran darah saat mengejar dua sosok yang melarikan diri ke belakang pondok. Jika Bramantyo tertembak, maka pasti ada jejak darahnya. Hmm ... aneh."Pil, apa kamu melihat orang lain selain kita di sekitar pondok? Drone Sega fokus pada kedatangan polisi dan mencari jalan keluar bagi kita. Dia tidak melihat ada yang lain." Alvaro menegur Pil yang sedang mengemudi."Hanya Tuan dan kedua orang itu yang saya lihat keluar dari pintu belakang. Saya dan anak buah lainnya keluar dari pintu depan. Saya tidak melihat orang lain, Tuan," sahut Pil yakin.Alvaro dan para pengawalnya sampai di rumah menjelang Subuh. Anak buah Pil sudah dilatih untuk tidak membuka mulut jika tertangkap. Mereka akan bilang kalau mereka diajak oleh Ketua geng yang berhasil melarikan diri. Mereka juga tidak membawa identitas diri. Kecuali a

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   109. Bramantyo?

    Sega menerbangkan dronenya di ketinggian, di atas mobil yang hampir sampai di pondok.Seorang pria keluar dari dalam mobil. Sega memperbesar dan mengambil foto wajah pria itu. Seperti yang telah diduga Alvaro, wajah pria bernama Bramantyo lah yang muncul. Jadi benar, Bernard dan Bramantyo adalah orang yang sama. Sega segera mengirimkan hasil fotonya kepada Alvaro.Dua orang lelaki menyambut Bernard. Sega mengenalinya salah satunya. Dia Monte, karyawan yang pergi saat terjadi kebakaran di rumah Alvaro yang lama. Rupanya Monte lah pengkhianat yang membiarkan Bernard masuk ke dalam rumah!Sega kembali mengambil foto dan mengirimkannya pada Alvaro. Sega melihat lelaki yang bersama Bernard dan Monte menatap ke arah dronenya yang terbang di kegelapan malam. Sega segera meninggikan dronenya dan menyembunyikannnya di balik pepohonan sambil berharap agar lelaki yang tampak waspada itu tidak curiga. Jika musuh tahu kedatangan mereka, akan semakin sulit bagi Alvaro untuk meraih kemenangan karena

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   108. Pondok

    Atas permintaan Saskia, Alvaro mengantar Saskia melihat bayi-bayi mereka yang masih berada di inkubator. Alvaro mendorong kursi roda Saskia sampai di depan jendela besar ruang PICU, lalu berdiri di samping sang istri sambil berulang kali meliriknya. Alvaro sangat penasaran dengan reaksi Saskia.Saskia menatap kedua bayinya dengan mimik yang berubah-ubah. Kadang dia mengerutkan kening, kadang wajahnya kosong, kadang pula menggelengkan kepala, di waktu lain dia menggigit bibirnya sendiri.Melihat itu, diam-diam Alvaro menghembuskan napas panjang. Sepertinya Saskia belum mengingat Mimi dan Mimo."Ma, kita kembali ke kamar, yuk. Sebentar lagi jadwal visit dokter." Alvaro mengingatkan."Pa ... aku ... aku ... tak bisa mengingat anak-anak. Kurasa aku gila." Saskia mendongak kepada Alvaro. Air mata menganak sungai di pipinya yang pucat.Alvaro berjongkok di hadapan Saskia, lalu menggenggam kedua tangan istrinya."Mama hanya perlu istirahat. Jangan memaksakan diri, oke?" kata Alvaro lembut. S

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   107. Mengingat

    "Sasi ... Sayang, kembalilah. Aku ingin membesarkan anak-anak kita bersama," ucap Alvaro sambil membelai rambut tebal Saskia. Suaranya serak dan air matanya tak bisa ditahannya lagi. Alvaro membiarkan air mata itu mengalir. Dia sudah tak peduli lagi pada rasa malu karena menangis. Dia tak pernah membiarkan orang lain melihatnya menangis, tetapi saat ini dia tak peduli. Bahkan kehadiran keluarga Saskia di belakangnya pun tak membuatnya berhenti menangisi sang istri.Ibunya Saskia dan Hendra berdiri diam, keduanya juga sibuk dengan air mata masing-masing. Sega dan Miranda sudah pulang karena Sega harus melakukan banyak pekerjaan.Alvaro mengangkat jemari Saskia yang ada dalam genggamannya lalu mengecupnya lama. Mata Alvaro terpejam rapat dan bulir bening terus mengalir di wajah tampannya."Jangan pergi, Sasi. Masih banyak yang ingin aku lakukan bersamamu. Hanya bersamamu aku bisa melakukan banyak hal yang tadinya tidak terpikir olehku. Kamulah Bintang paling terang yang pernah hadir di

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   106. Ayah

    Langkah tiga orang pria berderap ramai, menuju ke sebuah kamar yang pintunya tertutup rapat. Dua dari mereka berhenti di depan pintu yang menghalangi, sedangkan satu orang yang paling tampan bergegas masuk ke ruang rawat inap."Sasi!" Teriakan pria itu membangunkan Alvaro yang tertidur kelelahan sambil menggenggam tangan istrinya. Belum sempat Alvaro bangkit, Andry sudah berdiri di sebelahnya. Kedua tangan Andry bertumpu pada sisi ranjang Saskia. Dia memperhatikan Saskia dengan seksama, lalu menoleh pada Alvaro. Wajahnya berang."Apa ini? Kenapa kamu tidak bisa melindunginya?!" maki Andry pada sang kakak yang sudah berdiri dari kursinya.Biasanya Alvaro tidak akan menanggapi nada tinggi seperti itu, namun kali ini kelelahan hatinya sudah sampai pada puncaknya."Kamu yang menyebabkan semua ini terjadi! Berkacalah sebelum menyalahkan orang lain!" bentak Alvaro dingin."Aku?! Aku ada di luar negeri, ribuan kilometer jauhnya! Bagaimana bisa semua ini kesalahanku?" sangkal Andry."Jangan b

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   105. Taman Masa Kecil

    "Nak Al? Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? Kemana cucu-cucuku?!" Teriakan histeris ibunya Saskia menyambut Alvaro yang baru saja memasuki ruang rawat inap Saskia. Wanita paruh baya itu datang bersama Hendra. Dea tidak bisa ikut karena masih punya anak kecil yang tidak boleh masuk ke rumah sakit.Ibunya Saskia berlari menghampiri Alvaro dan mengguncang lengan menantunya dengan kuat. Wajah tuanya shock dengan air mata bercucuran. Hendra segera mendekap ibunya dari belakang, agar tidak terus menyerang Alvaro."Sega, bawa ibu ke ruang sebelah dan ceritakan apa yang terjadi. Aku ingin di sisi Saskia. Nanti kalau Ibu sudah tenang, Ibu boleh kembali kemari." Alvaro menatap ibu mertuanya, memohon pengertian. Alvaro juga sangat lelah, tak ada tenaga untuk menangani mertuanya yang sedang tantrum."Silakan ikut saya dulu," ajak Sega sambil mempersilakan ibunya Saskia dan Hendra ke arah ruangan bersofa. "Anakku ... cucuku ...." Ibunya Saskia berucap lemah sementara Hendra menarik ibunya

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   104. Prematur

    Mang Deden memacu mobil secepat mungkin ke rumah sakit. Sega dan Miranda mengekor di belakang.Sesampainya di depan lobby rumah sakit, Alvaro langsung melompat turun dan berlari menuju kamar rawat inap Saskia. Dibukanya pintu kamar dengan tergesa. Pil yang berdiri di dekat pintu menoleh kaget.Kamar Saskia adalah kamar VVIP yang mempunyai ranjang tambahan dan sofa panjang di depan televisi. Warna coklat muda mendominasi ruangan itu. Tempat tidur pasien ada di ruang yang berbeda dengan ruang televisi.Alvaro berbicara dengan Pil sebelum masuk ke ruangan yang berisikan tempat tidur Saskia. Alvaro perlu memberi instruksi."Tuan," sapa Pil sopan. "Bagaimana keadaan Nyonya?" Alvaro bertanya dengan napas memburu. Pil pun menyampaikan yang dikatakan oleh dokter kepadanya."Oke. Kamu boleh pulang dan istirahat. Suruh Pakde Gito dan Bude Darsi kemari, bawakan aku dan Nyonya baju ganti untuk beberapa hari ke depan," perintah Alvaro."Apa Tuan baik-baik saja tanpa pengawal?" Piliang nampak bera

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   103. Sampai Jumpa Lagi, Orlando

    Alvaro mematung. Otaknya mencerna dan menghubungkan semua petunjuk yang berserakan di sekitarnya. Vedrya mencari Andry. Vedrya adalah keturunan dari keluarga terhormat, kecil kemungkinan kalau wanita itu mencari Andry karena masalah uang. Pasti lebih dari itu. Apakah mereka ... sepasang kekasih?"Kita harus menuntaskan semua ini segera. Hidupku tak tenang kalau ini belum selesai, " kata Alvaro kemudian."Ya, aku setuju denganmu," timpal Sega. "Aku akan mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari dalang semalam dan China.""Aku punya firasat, lelaki yang mengobrol dengan Saskia semalam adalah Bernard Tumaritis. Dia sudah pulang dari oplas di Korea, 'kan? Kita tak akan mengenalinya jika dia muncul. Ini benar-benar berbahaya. Dia bisa berada di mana saja. Kita harus segera menangkapnya dan meminta pertanggungjawaban," kata Alvaro tegas."Jika itu Bernard, ada satu hal yang tak kumengerti. Kenapa dia mengincar keluargamu? Kenapa dia tidak membuat perhitungan dengan Andry saja?" Sega meng

DMCA.com Protection Status