Share

82. Terselamatkan

Andry menatap langit-langit ruangan yang semakin samar. Warna merah api menjadi berbayang di matanya. Seluruh tubuhnya sakit sekali, membuat kesadarannya semakin menipis. Paru-parunya sudah tak mampu menghirup asap yang sedemikian tebal, namun dia tak punya pilihan.

Pikirannya melayang pada waktu beberapa malam sebelum hari pemilihan CEO Bintang Terang Group. Dia bersama Roni duduk santai di sebuah kafe, membicarakan berbagai macam hal.

"Apa rencana loe?" Roni yang telah beberapa waktu tinggal di Jakarta dan banyak bergaul dengan warga pun mempunyai beberapa kebiasaan baru. Salah satunya menggunakan loe gue dalam percakapan.

"Gue mau Bernard nggak sampai ke tempat rapat. Bisa nggak, loe usahain?"' Andry menghembuskan asap rokok.

"Gampang. Gue jamin loe nggak bakal liat mukanya di rapat," sahut Roni santai. Dia telah menjadi tangan kanan Andry untuk melakukan berbagai hal, termasuk hal-hal tersembunyi. Pergaulannya telah meluas, bahkan ke sisi gelap Jakarta.

Andry mengerjap. Memorinyq
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status