Share

59. Perjalanan Pulang

Penulis: Tya Priya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Roswati berdiri celingukan di depan pagar sebuah rumah kayu yang tampak suram. Ada papan nama buram terpasang di dekat pintu rumah. Rumah kayu itu bercat hijau pupus yang sudah luntur.

Bulu kuduk Roswati berdiri. Kakinya ingin membawanya pergi, akan tetapi otaknya menyuruhnya mengetuk pintu. Maka Roswati pun melakukannya.

"Permisi ... ," ucap Roswati dengan suara kecil. Dia tak berharap ada orang di rumah. Semoga saja rumah itu kosong sehingga dia bisa segera pergi.

Tak ada sahutan. Jendela berwarna gelap seperti mata hitam yang menatap kepadanya.

'Mungkin tak ada orang,' batin Roswati. Sang gadis belia hendak berbalik ketika pintu dibuka dengan suara derit yang nyaring.

Seorang lelaki tua berambut putih berdiri di ambang pintu. Dia memakai baju dan celana hitam. Perawakannya kurus. Bola matanya hitam legam dan besar sehingga hampir seluruh matanya berwarna hitam, membuat Roswati mundur dua langkah saking takutnya. Lelaki tua itu memindai Roswati dari ujung rambut ke ujung kaki.

"Mmm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   60. Sampai di Rumah

    Sepanjang perjalanan hanya ada suara Sega yang menceritakan segala hal ringan di kantor. Sega bahkan bercerita tentang siapa saja yang baru berpasangan. Itu dilakukan Sega hanya untuk mengusir keheningan dan aura sedih di dalam mobil.Mereka pun tiba di kediaman Baroto. Mang Deden menurunkan kursi roda sedangkan Sega menggendong Alvaro ke kursi rodanya. Saskia mendorong Alvaro memasuki rumah besar dan megah itu. Seorang security dengan mata berkaca-kaca membukakan pintu utama. Security itu menundukkan kepala, tak ingin melihat nasib tuannya yang tak terduga.Isak tangis terdengar tertahan ketika Alvaro memasuki ruang tamu rumah yang telah ditempatinya selama puluhan tahun. Beberapa pelayan berdiri menyambut kepulangan sang Tuan Muda. Pakde Gito berdiri di sebelah Orlando dan Wiji. Bude Darsi berkumpul bersama pelayan wanita. Semuanya bermata merah, berusaha tak menunjukkan kesedihan. Mereka tahu, Alvaro benci dikasihani.Saskia mengedarkan pandang sejenak. Andry tak terlihat. Entah ke

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   Mantel Punya Siapa

    Ting!Suara bel pintu kamar mengejutkan Saskia yang asyik melamun. Alvaro tak terlihat, sepertinya masih ada di kamar mandi.Saskia bangkit dan membuka pintu. Ibunya berdiri di depannya, wajah tuanya nampak bahagia."Ibu!" seru Saskia sambil memeluk ibunya.Keduanya berpelukan melepas rindu, kemudian ibunya mengurai pelukan mereka."Kamu kelihatan kurus. Apa kamu sakit?" tanya sang ibu sambil memindai putrinya dari atas ke bawah."Aku tak apa, Bu. Hanya kurang cocok dengan makanan di China. Aku kesulitan mencari makanan halal, jadi lebih banyak makan buah-buahan," jawab Saskia. "Ooh. Bagaimana dengan Alvaro?" Ibunya Saskia melongok ke dalam kamar, bersamaan dengan keluarnya Alvaro dari kamar mandi."Innalilahi!" Spontan ibunya Saskia berucap. Ucapannya langsung menghentikan kursi roda Alvaro. Saskia menoleh dengan khawatir pada perasaan Alvaro melihat respon ibunya.Wajah Alvaro tegang. Saskia tahu suaminya berusaha mengontrol emosi."Pa, Ibu datang." Saskia berkata sambil mendekat.

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   62. Kampung Halaman

    Seorang gadis berparas manis turun di depan sebuah gang yang muat dilalui sebuah mobil. Meskipun gadis itu datang dengan menggunakan mobil sewa, tetapi dia tak ingin menarik perhatian tetangga sekitarnya."Terimakasih, Pak," ucap sang gadis kepada si supir yang mengangguk dan segera pergi."Aku kembali," gumamnya lalu mulai melangkah. Hari menjelang malam. Dia sengaja pulang di saat seperti ini karena tahu, sedikit orang di luar rumah selepas Maghrib."Assalamu'alaikum. " Sang gadis mengetuk pintu sebuah rumah kecil yang dindingnya sudah kusam.Samar-samar terdengar sahutan dari dalam diiringi langkah kaki menuju pintu. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun membuka pintu."Kak Ros!" Anak itu berseru gembira, langsung memeluk kakaknya dengan bahagia. Manik hitamnya berbinar melihat kedatangan kakaknya."Rambutmu tambah keriting, Win," goda Roswati pada adiknya yang bernama Winarti.Bibir Winarti manyun mendengar godaan itu. Dia ingin rambut lurus seperti artis-artis korea yang diliha

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   63. Kompensasi

    Roswati menaiki angkutan umum lalu turun entah di mana. Dia terus berjalan mengikuti langkah kakinya. Sampai akhirnya Roswati berhenti di depan sebuah masjid karena kakinya sudah sangat lelah.'Aku akan beristirahat dulu,' batin Roswati sambil memandang sekitarnya. Masjid terlihat sepi, hanya ada beberapa orang lelaki di pelataran masjid yang sedang beristirahat dari panasnya suhu kota metropolitan. Jemaah yang lain pergi setelah melaksanakan sholat Ashar.Roswati masuk melalui pintu khusus wanita, sedikit terkejut karena tempat sholat wanita tidak kosong. Ada seseorang sedang berdoa dengan posisi membelakangi pintu."... Ya Allah, Yang Maha Pemurah dan Penyayang, hamba mohon berikanlah kesempatan lagi kepada hamba untuk mempunyai anak. Hamba ingin membahagiakan suami dan keluarga. Kabulkanlah permohonan hamba, Ya Allah." Wanita itu terisak lirih. Bahunya berguncang naik turun.Roswati bimbang, apakah tetap masuk atau balik badan. Namun kakinya yang lelah membuatnya memutuskan untuk t

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   64. Mendampingimu

    "Ini kacau. Kacau." Roni mengetuk2 meja dengan jarinya, membuat suara yang berirama. Tuk, tuk, tuk.Andry hanya meliriknya dengan malas. Suara ketukan itu menyebalkan."Bagaimana bisa kau sesantai ini? Kebayang nggak, dia kembali dengan menggendong anak dan bilang pada semua orang agar kau menikahinya?" Roni mencondongkan tubuh ke depan. Kedua sahabat itu sedang berada di cafe yang tidak terlalu ramai."Aku nggak yakin dia senekat itu. Paling jauh, dia menemuiku secara pribadi. Aku akan bisa mengatasinya," sahut Andry sambil mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan."Bagaimana jika ada orang yang mengambil keuntungan dari situasinya? Mungkin saja dia bercerita pada seseorang dan orang itu mendorongnya untuk memerasmu.Kamu sekarang kan pewaris Bintang Terang Group. Apalagi kondisi Alvaro begitu. Peluangmu naik menjadi CEO sangat besar. Banyak yang mengincar kelemahanmu, Rue. Kamu harus selalu menjaga nama baik perusahaan dan Skandal seperti ini akan mampu membuat perusahaan bangkrut." R

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   65. Wanita Receh

    Alvaro tiba di parkiran kantor lalu masuk ke lift khusus yang diperuntukkan Jajaran direktur. Beberapa karyawan yang sempat melihat kehadirannya nampak memasang ekspresi yang beraneka ragam. Ada yang nampak prihatin, ada yang kasak kusuk dengan temannya, ada juga yang nampak mengusap matanya. Alvaro mengacuhkannya. Dia benci keadaan ini, akan tetapi harus menjalaninya. Alvaro sempat melihat Maserati kesukaan Andry terparkir dengan gagahnya. Adiknya itu memang suka terlihat menonjol. Alvaro sendiri cenderung membawa mobil biasa saja ke kantor. Bagi Alvaro, mobil sport menimbulkan rasa sedih dan iri bagi yang tidak mampu sedangkan di kantor itu ada jabatan bergaji UMR seperti petugas kebersihan. Ting!Pintu lift terbuka. Sega menyambutnya dengan senyum lebar. Keduanya menuju ke ruangan Alvaro, melewati meja Ashley.Alvaro melihat sorot merendahkan dari sekretarisnya itu. Ashley tampak acuh, tidak sok cari perhatian seperti saat Alvaro belum mengalami kecelakaan. Ashley mengucap selama

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   66. RUPS

    Alvaro dan Saskia makan dalam diam dengan pikiran masing-masing. "Enak tidak, Pa?" tanya Saskia melihat Alvaro makan lebih banyak dari biasanya.Alvaro mengacungkan satu jarinya sambil tersenyum samar, membuat Saskia terkesima. Baru kali ini dilihatnya Alvaro tersenyum sejak kecelakaan itu. Meskipun samar, senyum sang suami sangat indah dipandang. "Pa, dua minggu lagi akan ada acara reuni SMA. Apa aku boleh datang?" tanya Saskia meminta ijin.Alvaro mengangguk. Dia tak keberatan Saskia bersosialisasi dengan banyak orang. Lebih baik begitu sebagai hiburan di sela-sela kegiatannya merawatnya.Sambil meneruskan makannya, Saskia menceritakan beberapa kisah lucu yang membuat hati Alvaro menghangat. Perasaan bahwa Alvaro hidup sendirian di dunia yang dingin dan keras semakin memudar saat bersama Saskia. Perlahan-lahan Alvaro bisa menemukan kalau Saskia benar-benar ingin merawatnya sampai dia sembuh, bukan sekedar habis manis sepah dibuang.Tok! Tok! Tok!Keduanya menoleh, mengira Sega yang

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   67. Bermain Bersama Mumu

    "San, kamu kenapa sih?" Ashley sedang berkunjung ke apartemen Sandra. Teman lamanya itu nampak murung, hanya duduk menekuk lutut di sofa dengan rambut panjangnya digelung asal ke atas kepala. Matanya sembab dan bengkak, seolah Sandra sudah menangis berhari-hari. Kue sus yang dibawa Ashley dari toko kue terkenal tak disentuhnya, padahal itu makanan favorit Sandra."Nggak apa-apa." Sandra memutar-mutar ponsel lipatnya."Kamu nangisin keadaannya Tuan Al?" Ashley menyelidiki penyebab Sandra bersedih.Sandra mengangguk tanpa menjawab."Tuan sedang apes. Kamu tahu nggak, dari info yang kudengar, Tuan sedang membawa buket bunga mawar yang besar saat kecelakaan itu terjadi. Kira-kira, buket mawar itu buat siapa? Jangan-jangan buat Kamu? Kamu kan baru bertemu Tuan sebelum kecelakaan. "Ashley berusaha mengembalikan keceriaan Sandra. Ashley benar-benar berteman dengan Sandra. Ashley sudah tak menginginkan Alvaro yang cacat. Ashley mempunyai target lain sekarang. Minimal Andry lah, demikian renca

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   111. Bukan Akhir

    Alvaro berdehem sambil menarik kursi di seberang Andry, lalu duduk."Apa yang kamu lakukan?" tanya Alvaro."Aku menu*uk perut ba*ingan yang mencelakai Saskia. Aku akan bertanggungjawab.""Apa kamu sudah mempertimbangkannya dengan baik? Aku akan mengirim pengacara terhebat di negara ini untuk membebaskanmu.""Aku tak memerlukannya. Pengacaraku akan membereskan semuanya. Kamu tak perlu ikut campur," tolak Andry tanpa ekspresi."Kamu keras kepala," kata Alvaro."Pergi. Jaga Saskia dan keponakanku baik-baik." Kali ini Andry berkata sambil memandang lurus pada manik biru Alvaro.Di bawah lampu ruangan yang tidak terlalu Terang, Alvaro melihat kalau mata Andry memerah dan kedua sudutnya basah. Andry membuang muka, menghindari tatapan Alvaro.Terdengar ketukan di pintu, menadakan waktunya telah habis. Alvaro berdiri, memindai sekali lagi adiknya yang akan mendekam lama di penjara. Andry masih membuang muka ke arah lain."Jaga dirimu baik-baik. Kami akan mengunjungimu," ucap Alvaro.Andry Tak

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   110. Pengakuan

    Alvaro berpikir keras setelah menerima laporan dari Sega. Pria yang mengaku bernama Bramantyo luka parah, apakah karena tertembak olehnya atau anak buahnya? Namun Alvaro tak melihat ceceran darah saat mengejar dua sosok yang melarikan diri ke belakang pondok. Jika Bramantyo tertembak, maka pasti ada jejak darahnya. Hmm ... aneh."Pil, apa kamu melihat orang lain selain kita di sekitar pondok? Drone Sega fokus pada kedatangan polisi dan mencari jalan keluar bagi kita. Dia tidak melihat ada yang lain." Alvaro menegur Pil yang sedang mengemudi."Hanya Tuan dan kedua orang itu yang saya lihat keluar dari pintu belakang. Saya dan anak buah lainnya keluar dari pintu depan. Saya tidak melihat orang lain, Tuan," sahut Pil yakin.Alvaro dan para pengawalnya sampai di rumah menjelang Subuh. Anak buah Pil sudah dilatih untuk tidak membuka mulut jika tertangkap. Mereka akan bilang kalau mereka diajak oleh Ketua geng yang berhasil melarikan diri. Mereka juga tidak membawa identitas diri. Kecuali a

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   109. Bramantyo?

    Sega menerbangkan dronenya di ketinggian, di atas mobil yang hampir sampai di pondok.Seorang pria keluar dari dalam mobil. Sega memperbesar dan mengambil foto wajah pria itu. Seperti yang telah diduga Alvaro, wajah pria bernama Bramantyo lah yang muncul. Jadi benar, Bernard dan Bramantyo adalah orang yang sama. Sega segera mengirimkan hasil fotonya kepada Alvaro.Dua orang lelaki menyambut Bernard. Sega mengenalinya salah satunya. Dia Monte, karyawan yang pergi saat terjadi kebakaran di rumah Alvaro yang lama. Rupanya Monte lah pengkhianat yang membiarkan Bernard masuk ke dalam rumah!Sega kembali mengambil foto dan mengirimkannya pada Alvaro. Sega melihat lelaki yang bersama Bernard dan Monte menatap ke arah dronenya yang terbang di kegelapan malam. Sega segera meninggikan dronenya dan menyembunyikannnya di balik pepohonan sambil berharap agar lelaki yang tampak waspada itu tidak curiga. Jika musuh tahu kedatangan mereka, akan semakin sulit bagi Alvaro untuk meraih kemenangan karena

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   108. Pondok

    Atas permintaan Saskia, Alvaro mengantar Saskia melihat bayi-bayi mereka yang masih berada di inkubator. Alvaro mendorong kursi roda Saskia sampai di depan jendela besar ruang PICU, lalu berdiri di samping sang istri sambil berulang kali meliriknya. Alvaro sangat penasaran dengan reaksi Saskia.Saskia menatap kedua bayinya dengan mimik yang berubah-ubah. Kadang dia mengerutkan kening, kadang wajahnya kosong, kadang pula menggelengkan kepala, di waktu lain dia menggigit bibirnya sendiri.Melihat itu, diam-diam Alvaro menghembuskan napas panjang. Sepertinya Saskia belum mengingat Mimi dan Mimo."Ma, kita kembali ke kamar, yuk. Sebentar lagi jadwal visit dokter." Alvaro mengingatkan."Pa ... aku ... aku ... tak bisa mengingat anak-anak. Kurasa aku gila." Saskia mendongak kepada Alvaro. Air mata menganak sungai di pipinya yang pucat.Alvaro berjongkok di hadapan Saskia, lalu menggenggam kedua tangan istrinya."Mama hanya perlu istirahat. Jangan memaksakan diri, oke?" kata Alvaro lembut. S

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   107. Mengingat

    "Sasi ... Sayang, kembalilah. Aku ingin membesarkan anak-anak kita bersama," ucap Alvaro sambil membelai rambut tebal Saskia. Suaranya serak dan air matanya tak bisa ditahannya lagi. Alvaro membiarkan air mata itu mengalir. Dia sudah tak peduli lagi pada rasa malu karena menangis. Dia tak pernah membiarkan orang lain melihatnya menangis, tetapi saat ini dia tak peduli. Bahkan kehadiran keluarga Saskia di belakangnya pun tak membuatnya berhenti menangisi sang istri.Ibunya Saskia dan Hendra berdiri diam, keduanya juga sibuk dengan air mata masing-masing. Sega dan Miranda sudah pulang karena Sega harus melakukan banyak pekerjaan.Alvaro mengangkat jemari Saskia yang ada dalam genggamannya lalu mengecupnya lama. Mata Alvaro terpejam rapat dan bulir bening terus mengalir di wajah tampannya."Jangan pergi, Sasi. Masih banyak yang ingin aku lakukan bersamamu. Hanya bersamamu aku bisa melakukan banyak hal yang tadinya tidak terpikir olehku. Kamulah Bintang paling terang yang pernah hadir di

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   106. Ayah

    Langkah tiga orang pria berderap ramai, menuju ke sebuah kamar yang pintunya tertutup rapat. Dua dari mereka berhenti di depan pintu yang menghalangi, sedangkan satu orang yang paling tampan bergegas masuk ke ruang rawat inap."Sasi!" Teriakan pria itu membangunkan Alvaro yang tertidur kelelahan sambil menggenggam tangan istrinya. Belum sempat Alvaro bangkit, Andry sudah berdiri di sebelahnya. Kedua tangan Andry bertumpu pada sisi ranjang Saskia. Dia memperhatikan Saskia dengan seksama, lalu menoleh pada Alvaro. Wajahnya berang."Apa ini? Kenapa kamu tidak bisa melindunginya?!" maki Andry pada sang kakak yang sudah berdiri dari kursinya.Biasanya Alvaro tidak akan menanggapi nada tinggi seperti itu, namun kali ini kelelahan hatinya sudah sampai pada puncaknya."Kamu yang menyebabkan semua ini terjadi! Berkacalah sebelum menyalahkan orang lain!" bentak Alvaro dingin."Aku?! Aku ada di luar negeri, ribuan kilometer jauhnya! Bagaimana bisa semua ini kesalahanku?" sangkal Andry."Jangan b

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   105. Taman Masa Kecil

    "Nak Al? Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? Kemana cucu-cucuku?!" Teriakan histeris ibunya Saskia menyambut Alvaro yang baru saja memasuki ruang rawat inap Saskia. Wanita paruh baya itu datang bersama Hendra. Dea tidak bisa ikut karena masih punya anak kecil yang tidak boleh masuk ke rumah sakit.Ibunya Saskia berlari menghampiri Alvaro dan mengguncang lengan menantunya dengan kuat. Wajah tuanya shock dengan air mata bercucuran. Hendra segera mendekap ibunya dari belakang, agar tidak terus menyerang Alvaro."Sega, bawa ibu ke ruang sebelah dan ceritakan apa yang terjadi. Aku ingin di sisi Saskia. Nanti kalau Ibu sudah tenang, Ibu boleh kembali kemari." Alvaro menatap ibu mertuanya, memohon pengertian. Alvaro juga sangat lelah, tak ada tenaga untuk menangani mertuanya yang sedang tantrum."Silakan ikut saya dulu," ajak Sega sambil mempersilakan ibunya Saskia dan Hendra ke arah ruangan bersofa. "Anakku ... cucuku ...." Ibunya Saskia berucap lemah sementara Hendra menarik ibunya

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   104. Prematur

    Mang Deden memacu mobil secepat mungkin ke rumah sakit. Sega dan Miranda mengekor di belakang.Sesampainya di depan lobby rumah sakit, Alvaro langsung melompat turun dan berlari menuju kamar rawat inap Saskia. Dibukanya pintu kamar dengan tergesa. Pil yang berdiri di dekat pintu menoleh kaget.Kamar Saskia adalah kamar VVIP yang mempunyai ranjang tambahan dan sofa panjang di depan televisi. Warna coklat muda mendominasi ruangan itu. Tempat tidur pasien ada di ruang yang berbeda dengan ruang televisi.Alvaro berbicara dengan Pil sebelum masuk ke ruangan yang berisikan tempat tidur Saskia. Alvaro perlu memberi instruksi."Tuan," sapa Pil sopan. "Bagaimana keadaan Nyonya?" Alvaro bertanya dengan napas memburu. Pil pun menyampaikan yang dikatakan oleh dokter kepadanya."Oke. Kamu boleh pulang dan istirahat. Suruh Pakde Gito dan Bude Darsi kemari, bawakan aku dan Nyonya baju ganti untuk beberapa hari ke depan," perintah Alvaro."Apa Tuan baik-baik saja tanpa pengawal?" Piliang nampak bera

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   103. Sampai Jumpa Lagi, Orlando

    Alvaro mematung. Otaknya mencerna dan menghubungkan semua petunjuk yang berserakan di sekitarnya. Vedrya mencari Andry. Vedrya adalah keturunan dari keluarga terhormat, kecil kemungkinan kalau wanita itu mencari Andry karena masalah uang. Pasti lebih dari itu. Apakah mereka ... sepasang kekasih?"Kita harus menuntaskan semua ini segera. Hidupku tak tenang kalau ini belum selesai, " kata Alvaro kemudian."Ya, aku setuju denganmu," timpal Sega. "Aku akan mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari dalang semalam dan China.""Aku punya firasat, lelaki yang mengobrol dengan Saskia semalam adalah Bernard Tumaritis. Dia sudah pulang dari oplas di Korea, 'kan? Kita tak akan mengenalinya jika dia muncul. Ini benar-benar berbahaya. Dia bisa berada di mana saja. Kita harus segera menangkapnya dan meminta pertanggungjawaban," kata Alvaro tegas."Jika itu Bernard, ada satu hal yang tak kumengerti. Kenapa dia mengincar keluargamu? Kenapa dia tidak membuat perhitungan dengan Andry saja?" Sega meng

DMCA.com Protection Status