Share

Siapa Sangka

last update Last Updated: 2024-10-29 19:49:01

"Kamu mau balik ke kantor?" Itulah hal pertama yang Elisha tanyakan pada Dikta ketika bosnya ini baru selesai mengantarnya pulang ke rumah.

"Enggak. Aku ada acara soalnya," jawab pria dengan kemeja abu-abu itu.

"Acara apa?"

"Hari ini Mamaku ulang tahun. Jadi aku mau langsung balik dan OTW ke acara pesta diadakan."

"Ow... Gitu ya?"

"Hm," gumam Dikta sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana. "Sebenarnya aku pengen ngajak kamu buat ngenalin wanita paling aku cintai ke Mama. Tapi— kayaknya kamu bakal nolak karena Qila belum pulang."

Jantung Elisha sempat berdebar ketika Dikta menyebutnya seperti itu. Dan yap— wanita mana yang tidak akan bahagia jika disanjung seperti demikian?

"Tapi nggak usah khawatir, lain kali aku bakal ngajak kamu ketemu khusus sama Mamaku. Okey?"

Elisha mengangguk secara reflek. Lagipula siapa yang bisa menolak pria mapan seperti dikta? Hanya orang bodoh yang mungkin melakukannya.

<
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Puspita
ini gimana. sama elisha si dikta umur 35th. giliran sama nilam jd 25th.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Pertemuan Nilam dan Dikta

    "Silahkan."Nilam menerima gelas berisi minuman dari Dikta dengan disertai senyum ramah dan ucapan terima kasih. Ia benar-benar canggung sekali sejak mamanya meninggalkan dia berdua saja dengan orang yang katanya pernah menjadi tetangganya dulu."Sekarang kamu sibuk apa?" Dikta berdiri di samping Nilam, ia sengaja mengambil spot yang sedikit sepi dari tamu undangan karena menyadari jika Nilam sedikit tak nyaman dengan keramaian."Kuliah. Sekarang udah semester 6," jawab gadis cantik itu sambil menghindar dari kontak mata yang Dikta lakukan padanya."Berarti bentar lagi lulus dong?""Kalau nggak ada hambatan sih harusnya gitu."Dikta tersenyum miring. Gelagat-gelagat khas playboy-nya keluar secara alami karena melihat kecantikan Nilam. "Ambil jurusan apa?""Psikologi," Nilam menjawab dengan singkat. Sungguh ia merasa tak nyaman karena terus dipandangi dengan amat intens oleh lawan bicaranya."Wah, keren juga," pu

    Last Updated : 2024-10-30
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Elisha

    Jika di acara ulang tahun Bu Sinta, Dikta berusaha mendekati Nilam entah dengan tujuan apa. Berbeda dengan Elisha yang sibuk mondar-mandir di depan pintu rumahnya. Ia menunggu dengan resah sosok Jean yang katanya sudah berjanji untuk mengantarkan Qila pulang.Wanita dengan daster tanpa lengan yang panjangnya sampai ke mata kaki tersebut, terlihat menggigit kukunya beberapa kali guna mengusir rasa gundahnya. Dia khawatir Jean tidak menepati janjinya."Mama!" Namun kekhawatiran Elisha menghilang saat orang yang sudah dia Tunggu-tunggu, akhirnya tiba juga."Mama!""Qila!" Perempuan 28 tahun itu berlari kecil menghampiri anaknya. Ia peluk anaknya tersebut dengan penuh kasih. "Qila! Kamu ke mana aja sih? Ngapain kamu pergi dari sekolah kayak tadi? Kamu mau bikin Mama cemas?""Maafin Qila Ma." Hanya tiga kata itunyang keluar dari bibir mungil Qila. Toh, mamanya ini sudah tau seperti apa kronologinya."Kamu nggak tau apa, Mama panik ban

    Last Updated : 2024-10-31
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Malah Bertengkar

    "Tunggu dulu!"Jean yang sengaja membalikkan badannya karena enggan melihat ke arah calon mantan istrinya itu, tak merespon apapun saat Elisha kembali bersuara."Jadi kamu masih berhubungan sama pembantu itu?" tanya Elisha sedikit tak suka. "Ada apa ini? Apa jangan-jangan, kalian ada sesuatu?""Nggak usah memutar balikkan fakta Sha!""Aku yakin kalian pernah ada hubungan sama seperti yang orang-orang bilang? Ya kan?"Jean berbalik dan menatap tajam pada Elisha. Sementara wanita itu sendiri sama sekali tidak merasa takut sedikit pun dengan tatapan pria itu terhadap dirinya. "Mau aku ada hubungan apapun dengan Nilam, itu bukan urusan kamu lagi.""A—""Papa!"Elisha langsung menutup bibirnya saat Qila keluar dari dalam rumah dan berlari ke arah mereka."Papa!"Jean langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih bersahabat dan tenang saat Qila muncul sambil membawa sesuatu. "Ada apa sayang? Kena

    Last Updated : 2024-10-31
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Rahasia Nilam

    "Nilam." Nama itulah yang keluar dari bibir Elisha. "Ini Nilam, Pak. Aku yakin banget. Wajah dan cara dia tersenyum mirip banget dengan mantan pembantuku."Elisha mengamati foto tersebut dengan ekspresi tak percaya. Bagaimana mungkin, pembantunya yang terbiasa berpenampilan kumal dan biasa saja, berubah menjadi putri yang cantik dan anggun seperti ini."Aku pikir, dia memang gadis yang kamu maksud, Sha," balas Dikta sambil mengangguk-anggukan kepalanya."Kenapa kamu bisa ketemu dia? Dan apa yang dia lakukan di sana?" tanya Elisha dengan nada khawatir. Entah kenapa, hatinya merasa was-was karena hal ini."Foto itu diambil saat pesta ulang tahun Mamaku tempo hari. Dan ternyata, Nilam ini anak salah satu teman Mama."Elisha masih diam. Ia menunggu sosok di sebelahnya ini menyelesaikan kalimatnya."Mama juga bilang, kalau kita dulu sempat tetanggan sebelum akhirnya aku pindah rumah. Jadi, wajar saja kalau aku merasa nama Nilam sepert

    Last Updated : 2024-11-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kencan Berdua

    Nilam melihat ke arah Jean yang sedang menyodorkan sebuah hadiah untuknya. Gadis yang tadinya sempat down karena perasaannya diombang-ambing oleh Jean, kini terlihat melebarkan kembali senyumnya.Siapa yang tidak senang kalau dikasih hadiah. Ya kan?"Buatku kak?"Jean mengangguk. "Kemarin Qila minta tolong padaku buat ngasih ini ke kamu."Wajah Nilam kembali lesu. Semangatnya menguar hilang entah ke mana. Hari ini Jean membuat batinnya seperti naik roller coaster. Naik turun nggak jelas. "Kirain kamu yang beli.""Emang apa bedanya?"'Jelas beda lah! Walaupun aku suka keduanya, tapi kalau hadiah dari kamu, jelas bakal beda,' rutuk Nilam dalam hati."Boleh dibuka nggak?" tanya Nilam mengalihkan pembicaraan."Boleh aja."Tanpa pikir panjang, Nilam langsung membuka kado pemberian Qila. Dia sudah penasaran dengan apa isinya. "Boneka?" seru Nilam tak percaya. Wajahnya langsung sumringah saat melihat boneka be

    Last Updated : 2024-11-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Romantis Banget

    "Emang apa yang aku lakuin?" "Harusnya kakak nggak usah ngeluarin banyak uang buat hal yang nggak perlu gini, Kak. Kan kakak bisa tabung uangnya." "Aku udah janji buat traktir kamu, Nilam." "Tapi popcorn-nya kan nggak harus, kak. Aku bisa kok bayar pakai uangku sendiri." "Uang dari mana? Kan kamu nggak kerja?" ucap Jean. "Uang itu bisa kamu simpan buat kebutuhan sehari-hari, Nilam." Nilam memandangi popcorn di tangannya dengan wajah cemberut. "Tapi kak Jean kan juga sama. Kebutuhan kakak juga lebih banyak kan dariku? Atau— kakak juga bisa pakai uang ini buat traktir Mbak Qila. Kakak juga bisa beli makanan enak buat diri kakak sendiri kan—" Jean berhenti di depan Nilam. Ia pandangi gadis itu dengan kedua manik hitamnya yang menyorot penuh kehangatan. "Anggap aja itu sebagai rasa terima kasihku ke kamu Nilam. Soalnya kamu udah bantuin aku cari kos, bantuin cari kerja, sering bawa makanan pas aku

    Last Updated : 2024-11-02
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jangan Mengganggunya!

    'Mati aku!' rutuk gadis itu dalam hati. Bisa-bisanya ia bertemu dengan mantan pelanggannya di waktu yang sangat tidak tepat begini. "A- anda salah orang.""Enggak. Aku yakin kamu orangnya. Aku masih inget banget wajah cantik kamu," ucap pria itu lagi.Nilam menutupi wajahnya dengan jaket milik Jean. Ia berusaha untuk menghindar dari pria tersebut. "A-aku yakin bapak salah orang. Aku nggak pernah datang ke tempat kayak gitu.""Aku yakin sekali kamu orangnya. Meskipun cuma bertemu satu kali, aku nggak bisa lupain gimana servis kamu malam itu."Nilam makin gelisah. Ia ingin pergi dari hadapan pria itu agar Jean tidak mengetahui masa lalunya. Tapi sayangnya, pria tersebut justru menghalangi pergerakannya."Minggir!""Kamu mau ke mana?""Itu bukan urusan anda.""Apa kamu lagi nemenin pelanggan kamu lainnya?"Nilam tersentak kaget. Rasanya ia ingin sekali menyumpal mulut pria itu agar tidak bicara keras-keras

    Last Updated : 2024-11-03
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Stres Berat

    Dua bulan kemudian..."Aaaaakkh! Gilaaa! Gue stres banget, Nilaaam!"Nilam auto mengorek kupingnya, saat Nana berteriak heboh tepat ketika dosen meninggalkan kelas mereka."Sumpah, gue benci banget ama Psikometri, Statistika. Huuh! Gue heran kenapa hitung-hitungan masih aja dibutuhin di dunia psikologi? Kenapa coba? Kenapa?" seru Nana hiperbola. Ia benar-benar dibuat stres dengan mata kuliahnya akhir-akhir ini.Nilam juga sama pusingnya dengan Nana, tapi bedanya perempuan itu lebih santai dan tidak bersikap alay seperti Nana."Lo udah ada lokasi buat KKN nggak?"Nana menoleh ke arah Nilam dengan tampang yang cukup horor. Dengan dramatis perempuan itu berucap, "Bisa-bisanya lo nanyain soal KKN di saat gue masing puyeng gara-gara liat angka yang bejibun. Nggak ada hati nurani banget sih lo, Nilam?"Nilam menggaruk keningnya. Capek banget ngomong ama temannya yang super duper lebay ini. "Ya abisnya, bentar lagi kita ka

    Last Updated : 2024-11-03

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kabar Pernikahan Jean

    Di saat begitu, tiba-tiba saja suara dari televisi kecil yang menggantung di sudut ruangan terdengar lebih jelas. Awalnya hanya sekilas suara pembawa berita yang menyebut nama-nama populer di dunia bisnis, tapi tak lama, gambar wajah Jean dan Nilam terpampang jelas di layar.Devi yang tadinya menunduk menepuk-nepuk punggung balita, refleks mendongak ke arah TV.“Eh, itu bukannya?” gumam Devi.Elisha pun spontan ikut menoleh. Pandangannya langsung tertumbuk pada tayangan berita infotainment yang menampilkan potongan-potongan video pernikahan mewah. Ada kilatan blitz kamera, dekorasi bunga warna peach dan putih, dan tentu saja—sosok Jean yang mengenakan setelan jas putih elegan, berdiri di samping seorang wanita cantik bergaun pengantin berwarna senada.“Jean, pengusaha muda sukses sekaligus duda beranak satu, hari ini resmi menikahi Ayunda Nilam Wijaya anak dari pengusaha properti Wijaya dan ibunya Bu Mala, pemilik franchise minuman terkenal di Indonesia. Pernikahan mereka digelar seca

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari-hari Elisha

    Suara anak-anak menyanyi riang memenuhi aula kecil yang terang oleh cahaya matahari yang menyusup dari jendela. Di tengah kerumunan anak-anak itu, berdiri seorang wanita dengan senyum keibuan—rambutnya dikuncir sederhana, seragam berwarna abu-abu yang dikenakan pun tak bisa menyembunyikan aura keibuannya.Elisha...Mantan istri Jean itu kini tengah menjalani kegiatannya yang seperti biasa. Dan karena hari ini hari senin, ia dapat jadwal mengajar untuk anak-anak panti asuhan sebagai bentuk kontribusi sosialnya“Ayo, kita ulang lagi dari bagian reff-nya ya, pelan-pelan, satu-satu.”Elisha mengangkat tangannya memberi aba-aba. Tangannya menggenggam ukulele kecil, yang ia petik lembut untuk mengiringi anak-anak menyanyi. Suaranya sabar, tidak pernah meninggi, bahkan ketika beberapa anak mulai tak fokus."Bunda, aku lupa nadanyaaa,” rengek salah satu anak.Elisha tertawa kecil. “Nggak apa-apa, kita ulang bareng-bareng. Kita belajar pelan-pelan ya, sayang.”Anak-anak kembali tertawa, suasan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Dihantui Rasa Iri

    "Liat deh, Dikta!"Dikta yang sedang bersantai sambil bermain ponsel, dikejutkan dengan kedatangan ibunya yang heboh. Di tangan kanannya Bu Sinta membawa sebuah ponsel yang hendak ditunjukkan padanya."Liat ini deh, Nak!" Bu Sinta memberikan hapenya pada Dikta."Apa ini Ma?" tanya pria berambut sedikit panjang itu."Itu acara pernikahan Jean dan Nilam kemarin."Dikta yang tadinya tak begitu tertarik dengan kabar yang akan di sampaikan oleh Mamanya, seketika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel pintar tersebut.Di dalamnya ada beberapa foto pernikahan Nilam yang meriah. Dari proses pengikatan janji suci hingga resepsi. Foto-foto itu di posting di akun IG bu Mala. Tentu saja caption yang menyayat hati."Akhirnya Nilam nikah juga ya," ucap Bu Sinta kagum. "Tapi sayang, suaminya itu duda. Musuh kamu pula."Dikta terdiam. Ucapan sang Mama terdengar nyelekit tapi ada benarnya. Yang dimaksud musuh di sini bukanlah musuh di persidangan, tapi rival sesama CEO perusahaan."Padahal Nilam masi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bulan Madu 21+

    "Kayaknya, ga usah nunggu lama, aku bakal hamil deh, Yang." Jean yang sudah dilanda rasa kantuk itu seketika membuka lagi kelopak matanya, karena mendengar ucapan Nilam barusan. "Kenapa?" Ia melirik ke arah sang istri yang sedang membalut tubuhnya menggunakan bedcover hingga sebatas leher. "Gimana enggak, kamu jago banget nembaknya. Rahimku berasa penuh gara-gara kamu keluar beberapa kali tadi." Jean seketika jadi salting. Ucapan Nilam yang terdengar Nilam itu benar-benar membuatnya salah tingkah. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk perut Nilam. "Ya bagus dong, supaya Qila gak terlalu lama menunggu punya adiknya." Nilam meringis kecil. Ia sedikit kegelian saat Jean mengusap pelan perutnya yang rata. "Aku juga seneng banget kalau punya anak dari ibu se gemesin dan secantik kamu," lanjut Jean sambil mengecup pipi Nilam. "Kamu maunya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Nilam kemudian. Sejujurnya dia memang sudah sangat mengantuk, ditambah aktivitas panas keduanya beberapa waktu

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Malam Indah (21+)

    "Capeknya..." Kasur yang empuk adalah tempat yang paling Nilam impikan sejak beberapa jam yang lalu. Punggungnya benar-benar sudah pegel karena terus berdiri di acara resepsi. Kakinya juga. Kalau bukan Tuhan yang nyiptain, kakinya udah patah sih kayaknya. "Ganti baju dulu, Nilam sayang. Kamu juga belum bersih-bersih." Jean yang mengikuti gadis itu di belakangnya, mulai melepaskan jas pengantinnya. FYI, mereka emang langsung nyewa satu kamar hotel yang berada di gedung yang sama dengan acara resepsi karena permintaan Nilam. Maklum, kaum mager seperti Nilam ga bakal sanggup kalau setelah resepsi harus pulang dulu ke rumah atau apartemen. Apalagi jaraknya hampir 2 jam dari sini. "Mager sayang. Maunya langsung tidur." "Emang kamu ga sumpek pake gaun gitu?" Nilam membuka matanya. Ia melihat ke arah Jean yang sedang menyingsingkan lengan kemeja panjangnya. "Ya sumpek sih. Tapi beneran mager banget ini." Jean menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum maklum sambil menarik kedua pergelanga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Terbaik

    Setelah Nana dan Reno pamit, Jean menoleh pada Nilam yang dari tadi terus tersenyum sambil menyambut para tamu. Tapi ia tahu, senyuman itu mulai terasa dipaksakan. “Sayang, kamu kelihatan capek.” Nilam sempat menggeleng kecil, masih ramah melambai ke tamu lain. “Nggak kok. Aku gak apa-apa.” Jean tersenyum tipis, lalu mengisyaratkan pada salah satu panitia untuk membawakan segelas air putih. Tak lama, air itu datang bersamaan dengan dua kursi yang langsung diletakkan agak ke sisi, masih dekat pelaminan tapi sedikit lebih tenang. “Duduk dulu, ya!” bisik Jean seraya menggandeng tangan istrinya. Nilam sempat ragu, tapi akhirnya menurut. Sepatunya yang berhak tinggi sudah terasa menyiksa dari tadi. Ia duduk pelan-pelan sambil menarik napas dalam. “Thanks, sayang,” ucapnya tulus. Jean ikut duduk di sebelahnya, lalu meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Hari ini milik kita berdua. Tapi aku gak mau kamu maksain diri demi kelihatan kuat. Nikmati aja, ya?” Nilam tersenyum lembut.

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Pernikahan Jean dan Nilam

    Hari H pun tiba. Suasana pernikahan Nilam dan Jean dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Rangkaian bunga yang indah dan dekorasi yang bersinar menambah nuansa romantis di ruang pernikahan. Kedua pasangan itu berdiri di panggung resepsi dengan senyuman yang tak terus terkembang di wajah masing-masing, sama-sama siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. "Kamu cantik banget." Nilam tersenyum malu, entah sudah berapa kali Jean mengatakan itu padanya hari ini. Dan yeah, gadis itu memang terlihat sangat cantik sekaligus anggun. Gaun pengantin warna putihnya begitu pas di tubuh ramping Nilam, rambutnya sengaja di sanggul ala modern. "Kamu juga keren banget," balas Nilam sambil memandang ke arah suaminya. Yah, beberapa saat yang lalu mereka telah mengikat janji suci pernikahan dengan di saksikan para tamu undangan. Manik gelap Nilam menatap lekat ke arah Jean yang begitu gagah dengan setelan jas warna putih, dasi hitam, dan sepatu fantofel. Terlihat sederh

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Mendekati Hari H

    Malam itu, sekitar pukul sembilan. Kamar Nilam terlihat rapi, dengan lampu tidur yang menyala temaram di sudut ruangan. Ia duduk di atas kasur, bersandar pada tumpukan bantal sambil memeluk guling. Rambutnya diikat seadanya, dan wajahnya hanya dipoles skincare malam tanpa riasan. Di pangkuannya, ponsel menyala dengan wajah Jean terpampang di layar—video call yang akhirnya tersambung setelah seharian saling sibuk.“Hai sayang…” sapa Jean, tersenyum kecil dari balik layar. Ia terlihat sedang duduk di ruang kerjanya, dengan kaos polo abu-abu kesayangannya dan rambut sedikit berantakan.Nilam mengerucutkan bibir, memeluk guling lebih erat. “Kamu lama banget angkatnyaaaa…”“Sorry, sayang. Tadi aku baru selesai meeting sama vendor catering,” jawab Jean sambil menyender ke kursi. “Tapi sekarang kamu udah dapet aku seutuhnya, nih.”Nilam mendesah pelan, lalu matanya memandang Jean dengan tatapan manja. “Aku kangen banget… tahu gak?”"Kita kan gak ketemu baru hari ini.""Tapi bagiku ini udah l

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Fokus Ke Diri Sendiri Dulu

    Suasana di dalam mobil terasa hening. Hanya suara mesin yang mengisi kekosongan di antara mereka. Lampu-lampu jalan menari pelan di kaca jendela, seolah mengiringi perasaan gundah yang masih menyelimuti hati Nilam. Tangan Jean memegang kemudi, sementara tatapannya sesekali mencuri-curi pandang ke arah Nilam yang duduk diam, memeluk tas di pangkuannya.“Masih kepikiran Talita?” tanya Jean akhirnya, dengan suara pelan.Nilam hanya mengangguk pelan tanpa menoleh.Jean menarik napas sejenak, lalu tersenyum tipis. “Sayang… aku ngerti kamu khawatir. Tapi jangan terlalu OVT ya! Talita kan udah ngabarin, dan sejauh ini infonya sama seperti yang bu Ratih bilang. Jadi, kita harus percaya sama dia.”Nilam mengatupkan bibirnya erat. Ada bagian dalam dirinya yang ingin percaya sepenuhnya. Tapi ada di sisi lain perasaannya mengatakan jika ada sesuatu yang tidak beres.“Aku ngerasa... ada sesuatu yang masih mengganjal," bisiknya akhirnya. “Perasaanku gak enak aja.”Jean mengalihkan tangan kirinya da

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status