Share

Pura-pura Baik

last update Last Updated: 2024-12-31 18:41:21
"Nilam itu emang aneh," keluh Bu Mala setelah mendengar cerita Dikta. "Padahal ada kamu yang lebih mapan, muda, single pula. Tapi malah bucin ama duda."

"Mungkin cuma Jean yang bisa buat dia nyaman, Tante."

"Tapi kalau plin-plan dan nggak tegas ya buat apa?" balas wanita paruh baya itu. "Mending kamu kan— lebih jelas dan berkomitmen."

Dikta tersenyum miring mendengar pujian Bu Mala untuknya. Siapa yang tidak besar kepala jika terus dipuji begitu. "Tapi dulu Tante juga kagum kan ama kegigihan Jean."

Bu Mala menghela nafas panjang. Dia akui, dulu ia sampat merasa kagum pada Jean yang tampak bertanggung jawab. Dan dia suka dengan sifat tersebut. Tapi kembali lagi, Jean yang terlalu baik pada mantan istrinyalah yang membuat bu Mala muak.

"Nggak usah bahas masa lalu, Dikta. Soalnya Tante juga rada nyesel pernah puji-puji Jean di forum waktu itu."

Dikta menyembunyikan wajah girangnya karena Bu Mala tak lagi ada di pihak Jean.

"Oh ya, kamu sibuk nggak?"

"Hm? Kenapa Tante?" Dikta menol
CH. Blue Lilac

Halo kakak-kakak di mana pun kalian berada, Othor mau ngucapin Selamat Tahun Baru. Semoga di tahun 2025 nanti kita diberikan kesehatan, rejeki yang barokah, dan selalu happy... Aamiin...

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ingin Bersama Kembali

    "Sialan!" umpat Dikta sambil memukul setir mobil. "Padahal sedikit lagi gue bisa nyium Nilam, tapi malah ada orang lain yang datang. Dasar sial!"Pria 24 tahun ini, mencoba untuk rileks. Dia tak mau ambil pusing gara-gara nyaris ketahuan. "Bodoh amat kalau itu perempuan laporan ke Bu Mala. Yang penting sekarang, gue bisa kabur."Dikta menarik nafas panjang, sebelum menyalakan mobilnya. Dia bersiap untuk pergi dari sana saat ponselnya mendadak berbunyi."Ck! Siapa sih yang nelfon!" umpatnya sedikit emosi."Duh— ngapain lagi ini perempuan?" Dikta memutar kedua bola matanya saat melihat nama Elisha tertera di layar hapenya."Halo Sha? Kenapa telpon?" tanya Dikta sesaat setelah menerima panggilan tersebut.["H- hallo Pak."]"Elisha? Kamu kenapa? Kok suara kamu kayak ketakutan gitu?" Dikta terlihat ikut panik ketika mendengar suara Elisha dari line seberang. Dia penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada janda itu.["T-tolong aku Pak. A-aku takut sekali."]***Beberapa jam sebelumny

    Last Updated : 2024-12-31
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berharap Bisa Kembali

    "Kamu pengen nggak papa balik lagi sama kita?" tanya Elisha."Balik gimana, Ma?""Maksud Mama, Papa bisa tinggal bareng lagi ama kita, sayang. Bertiga kayak dulu.""Uhm." Qila mengetuk-ngetuk ujung dagunya. Terlihat berpikir keras.Sementara Elisha menunggu jawaban putrinya dengan sabar."Gimana Qila? Kamu pengen kan Papa tinggal bareng sama kita?"Setelah berpikir beberapa saat, Qila pun menggeleng sebagai jawaban, "Enggak Ma.""Hah?" Jawaban putrinya itu membuat Elisha tak terbelalak. Tak menyangka Qila akan berkata seperti itu padanya. "K-kenapa Qila sayang? Padahal kalau Papa ada sama-sama dengan kita, bukannya hidup kita bakal lebih menyenangkan?""Qila lebih suka gini, Ma," jawab bocah polos itu lagi. "Sejak Papa dan Mama tinggalnya di rumah yang berbeda, Papa dan Mama jadi jarang berantem."Elisha membeku. Jawaban putrinya sangat tidak terduga sama sekali."Dulu, waktu Papa dan Mama masih tinggal sama-sama, hampir tiap malam Qila denger kalian bertengkar.dan itu bikin Qila taku

    Last Updated : 2025-01-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Aku Tidak Bersalah

    "Yakin kamu nggak salah, Sha?"Wanita itu seketika bungkam ketika Jean muncul di belakang para petugas kepolisian. "M-mas Jean?""Aku tau kamu terlibat atas kecelakaan itu, Sha. Jadi kamu jangan ngelak lagi!""M-mana buktinya kalau aku terlibat?"Jean menatap tajam ke arah Elisha, sementara tangannya bergerak untuk mengeluarkan ponselnya. "Dengerin ini baik-baik!"Elisha menelan ludah saat Jean mulai memutar rekaman di ponsel itu. Di mana ada suara Dita yang mengakui semua perbuatannya. Tidak cuma itu, di dalam rekaman tersebut Dita juga mengatakan jika semua yang dia lakukan atas paksaan Elisha."Kamu masih mau ngelak?" desis Jean setelah ia selesai memutar rekaman tersebut."Enggak! Itu nggak bener Mas! Itu fitnah!""Bu Elisha, tolong jangan melawan!" ucap salah satu pihak kepolisian. "Lebih baik ibu ikut kita ke kantor polisi dan jelasin semuanya di sana.""ENGGAK!" Elisha masih membantah. Ia bahkan berusaha melepaskan cengkraman pihak berwajib dari kedua lengannya. "Saya nggak sal

    Last Updated : 2025-01-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

    Last Updated : 2025-01-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

    Last Updated : 2025-01-02
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

    Last Updated : 2025-01-02
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

    Last Updated : 2025-01-02
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tertangkap

    "Tunggu dulu, Dikta!" Jean menyergap pundak Dikta yang baru keluar dari mobilnya. "Kita harus bicara."Dikta menepis tangan Jean dari bahunya. Pria itu menoleh ke arah tamunya dengan wajah garang. "Gue capek. Gue mau istirahat.""Gue cuma mau waktu lo lima menit aja.""Lo nggak denger gue ngomong apa? Gue capek!" tekan Dikta di akhir kalimatnya. Dikta berbalik dan bersiap untuk pergi.Tapi belum sempat ia melangkah menjauh, Jean kembali buka suara. "Di mana Elisha. Elo kan yang bantuin dia kabur?"Dikta terkesiap. Tapi dia berusaha rileks dan bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa."Gue nggak tau.""Jangan bohong kamu!" tukas Jean dengan tegas. "Pihak kepolisian bilang kalau Elisha melarikan diri saat digiring ke kantor polisi. Dan gue yakin, orang yang bantuin dia lolos itu elo.""Cih! Emang dia siapa gue? Kenapa gue harus bantuin dia? Kurang kerjaan.""Dikta! Gue tau lo yang nolong Elisha. Dan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Aku Tidak Bersalah

    "Yakin kamu nggak salah, Sha?"Wanita itu seketika bungkam ketika Jean muncul di belakang para petugas kepolisian. "M-mas Jean?""Aku tau kamu terlibat atas kecelakaan itu, Sha. Jadi kamu jangan ngelak lagi!""M-mana buktinya kalau aku terlibat?"Jean menatap tajam ke arah Elisha, sementara tangannya bergerak untuk mengeluarkan ponselnya. "Dengerin ini baik-baik!"Elisha menelan ludah saat Jean mulai memutar rekaman di ponsel itu. Di mana ada suara Dita yang mengakui semua perbuatannya. Tidak cuma itu, di dalam rekaman tersebut Dita juga mengatakan jika semua yang dia lakukan atas paksaan Elisha."Kamu masih mau ngelak?" desis Jean setelah ia selesai memutar rekaman tersebut."Enggak! Itu nggak bener Mas! Itu fitnah!""Bu Elisha, tolong jangan melawan!" ucap salah satu pihak kepolisian. "Lebih baik ibu ikut kita ke kantor polisi dan jelasin semuanya di sana.""ENGGAK!" Elisha masih membantah. Ia bahkan berusaha melepaskan cengkraman pihak berwajib dari kedua lengannya. "Saya nggak sal

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berharap Bisa Kembali

    "Kamu pengen nggak papa balik lagi sama kita?" tanya Elisha."Balik gimana, Ma?""Maksud Mama, Papa bisa tinggal bareng lagi ama kita, sayang. Bertiga kayak dulu.""Uhm." Qila mengetuk-ngetuk ujung dagunya. Terlihat berpikir keras.Sementara Elisha menunggu jawaban putrinya dengan sabar."Gimana Qila? Kamu pengen kan Papa tinggal bareng sama kita?"Setelah berpikir beberapa saat, Qila pun menggeleng sebagai jawaban, "Enggak Ma.""Hah?" Jawaban putrinya itu membuat Elisha tak terbelalak. Tak menyangka Qila akan berkata seperti itu padanya. "K-kenapa Qila sayang? Padahal kalau Papa ada sama-sama dengan kita, bukannya hidup kita bakal lebih menyenangkan?""Qila lebih suka gini, Ma," jawab bocah polos itu lagi. "Sejak Papa dan Mama tinggalnya di rumah yang berbeda, Papa dan Mama jadi jarang berantem."Elisha membeku. Jawaban putrinya sangat tidak terduga sama sekali."Dulu, waktu Papa dan Mama masih tinggal sama-sama, hampir tiap malam Qila denger kalian bertengkar.dan itu bikin Qila taku

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ingin Bersama Kembali

    "Sialan!" umpat Dikta sambil memukul setir mobil. "Padahal sedikit lagi gue bisa nyium Nilam, tapi malah ada orang lain yang datang. Dasar sial!"Pria 24 tahun ini, mencoba untuk rileks. Dia tak mau ambil pusing gara-gara nyaris ketahuan. "Bodoh amat kalau itu perempuan laporan ke Bu Mala. Yang penting sekarang, gue bisa kabur."Dikta menarik nafas panjang, sebelum menyalakan mobilnya. Dia bersiap untuk pergi dari sana saat ponselnya mendadak berbunyi."Ck! Siapa sih yang nelfon!" umpatnya sedikit emosi."Duh— ngapain lagi ini perempuan?" Dikta memutar kedua bola matanya saat melihat nama Elisha tertera di layar hapenya."Halo Sha? Kenapa telpon?" tanya Dikta sesaat setelah menerima panggilan tersebut.["H- hallo Pak."]"Elisha? Kamu kenapa? Kok suara kamu kayak ketakutan gitu?" Dikta terlihat ikut panik ketika mendengar suara Elisha dari line seberang. Dia penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada janda itu.["T-tolong aku Pak. A-aku takut sekali."]***Beberapa jam sebelumny

DMCA.com Protection Status