Share

Mau Dinikahin?!

last update Last Updated: 2024-11-05 20:34:57

"Oh, gitu ya. Kamu ngelamar di bagaian apa?"

"Konsultan."

Jean kembali terperangah. Dia pikir Nilam akan mengambil posisi karyawan administrasi atau Office girls. Mengingat ijasah Nilam yang cuma SMA waktu melamar kerja di rumahnya dulu.

"Konsultan?"

"Eh— gimana ya kak? Aku emang ngajuin buat jadi posisi admin. Tapi di sini malah ditulis buat jadi konsultan. Makanya aku bingung," Nilam menunjuk ke arah hapenya. Menjelaskan dengan sedikit kebohongan agar Jean tidak curiga.

"Oh, gitu ya?" Jean mengangguk paham. "Yaudah, nggak usah khawatir. Kamu tinggal datang aja besok sesuai jadwal. Nanti kamu bisa tanya ke HRD posisi kamu di sana."

Nilam mengangguk patah-patah.

"Ya udah. Ayo makan. Kita rayakan keberhasilan kita hari ini."

Wajah khawatir Nilam beberapa saat yang lalu, jadi hilang karena semangat Jean barusan. "Iya kak."

***

"Apa?! Jean pengen nikahin elo?!"

Senyum di bibir Nilam tidak kunjung pudar ketika ia menceritakan hal paling bahagia itu pada Nana temannya.

Bahkan, Nana saja sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Siapa Sangka

    "Mau mama bawain bekal?" tanya Bu Mala pada anaknya yang duduk tepat di sebelahnya. "Enggak ah Ma. Kayak bocah aja pakai bawa bekal." "Hari pertama kamu magang itu, bakal repot Nilam. Kamu kan harus adaptasi, belum lagi kamu nggak tau menu apa yang dijual di kantin. Jadi kan lebih enak bawa bekal." Nilam menggeleng. "Kalau gitu ya simpel aja Ma. Makan siangnya nunggu pulang magang." Mendengar jawaban putrinya, bu Mala langsung mendelik dengan wajah penuh ancaman. "Ngaco! Kalau maag kamu kambuh gimana?" "Ya tinggal minum obat maag," balas Nilam enteng. Dia sibuk mengoles selai nutella di atas rotinya. "Nggak! Nggak! Nggak!" Bu Mala berdiri dengan wajah tidak santai. "Pokoknya kamu harus bawa bekal. Titik. Mama nggak rela kalau kamu sampai sakit." Nilam yang melihat reaksi mamanya ini hanya bisa mengelus dada. Padahal dia sudah 20 tahun, tapi Mamanya selalu menganggapnya seperti bocah. "Hari ini dianter ama si Surya ya! Pulangnya juga! Mama mau denger cerita kamu pas pert

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kok Bisa Sih?

    Elisha berjalan dengan gaya angkuh di temani kepala HRD di sebelahnya. Ia menghampiri beberapa peserta magang yang jumlahnya kurang lebih 7 orang termasuk Nilam.Tatapan mantan istri Jean ketika pertama kali bertemu pandang dengan Nilam, sudah tidak bersahabat sejak awal. Apalagi saat melihat penampilan rapi dan casual gadis itu. Ia merasa sangat tersaingi.Nilam sendiri tak bereaksi banyak ketika pertama kali melihat Elisha. Walaupun kaget, dia masih bisa mengatasi itu semuanya."Selamat pagi semua." Elisha menyapa mereka semua dengan nada tegasnya. "Perkenalkan, aku Elisha. Aku yang akan mengawasi kalian bertujuh saat magang di sini."Semua tampak memperhatikan ke arah Elisha ketika wanita itu berbicara. Termasuk Nilam yang terlihat ikut mendengarkan walaupun isi kepalanya fokus ke sana ke mari tidak karuan."Sebagai perusahaan yang sudah menerima kalian. Tugas dan kewajiban kami adalah membimbing kalian semua sesuai dengan perjanjian p

    Last Updated : 2024-11-06
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ngapain aja kamu?

    "Lama banget di dalam! Kamu ngapain aja?"Jantung Nilam nyaris saja copot saat Elisha membentaknya, tepat ketika ia baru keluar dari ruangan Dikta.Ia menoleh ke arah wanita itu sambil tersenyum manis. "Enggak kok, Bu. Pak Dikta tadi nyuruh saya nungguin bentar buat cicipin kopi," dustanya."Lebay. Kayak kopi buatan kamu enak aja."Nilam membatin, 'Emang kopi buatan gue enak. Kalau enggak, mantan suami lo nggak bakal kecantol.'"Ngapain masih berdiri di situ?" tukas Elisha sambil melotot tajam ke arah Nilam. "Buruan ke meja kamu! Di situ, udah ada tugas yang harus kamu kerjakan!"Perempuan 20 tahun ini hanya mengangguk dan mengikuti arahan Elisha. Di meja kerjanya sudah ada tumpukan file setinggi harapan ibunya yang entah apa isinya."File-file itu adalah hasil rapat minggu ini. Aku pengen kamu susun dan ringkas semuanya jadi satu dokumen dan kamu kirim padaku sore ini. Gampang kan?" Elisha yang juga duduk di meja sebera

    Last Updated : 2024-11-07
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semakin Menarik

    'Apa ini? Kenapa mereka deket banget?' gumam Nilam dalam hati. 'Apa jangan-jangan, orang yang ditemui Bu Elisha waktu di club itu, si Dikta.' "Hah!" Suara kaget Nilam membuat Elisha dan Dikta yang sedang bercakap-cakap, langsung menengok ke arah gadis itu. "Kenapa?" tanya Elisha. "Kamu kayak habis liat hantu aja!" "E- enggak!" Nilam menggeleng. "Buruan sana buatin kopi! Pantry-nya ada di sana!" tunjuk Elisha ke sisi kanan ruangan yang memang di siapkan khusus untuk membuat minuman atau makanan yang bersifat sederhana. "Baik, Bu." Dikta mati-matian untuk menahan diri agar tidak tersenyum di depan Elisha, saat melihat ekspresi lesu Nilam yang menggemaskan. Bahkan beberapa kali ia harus menggigit bibir bawahnya karena reaksi mantan tetangganya yang begitu lucu tersebut. "Aku masuk ke ruangan ku dulu ya! Nanti kalau kopinya udah selesai, suruh anak itu langsung bawa ke

    Last Updated : 2024-11-07
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Gimana Rasanya?

    Halte dekat GBK inilah tujuan Nilam. Halter terdekat dari lokasi tempatnya bekerja. Walaupun untuk ke lokasi, ia harus naik ojek online sepanjang 3km. Ribet? Memang. Tapi bagi Nilam, itu lebih baik daripada ia melihat pujaan hatinya harus bertemu dengan Elisha.Dengan perut keroncongan, Nilam duduk di sana seorang diri. Ia fokus bermain ponsel sambil menunggu Jean tiba. Sampai beberapa saat kemudian, ia dikejutkan sebungkus coklat yang muncul di depan wajahnya."Udah nunggu daritadi ya?"Kedua bola mata Nilam langsung tertuju ke arah Jean yang entah sejak kapan sudah ada di sebelahnya. "Kak Jean? Kapan kakak datang?""Barusan aja." Jean tersenyum lembut sambil menyodorkan coklat bayangan yang dia beli beberapa saat yang lalu."Motor kakak mana?""Aku taruh di parkiran depan sana."Nilam mengangguk. "Pantesan aku nggak debger suara motor kakak."Jean memperhatikan penampilan Nilam yang sedikit kusut tapi tetap cu

    Last Updated : 2024-11-08
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Agak Khawatir

    "Emang kenapa kak?""Tempat itu, nggak jauh beda ama lokasi kerja Elisha."Jawaban duda ganteng itu membuat Nilam terpaku selama beberapa saat. Jean tidak tau saja kalau dia memang sekantor dengan Elisha. Bahkan dia tidak bisa membayangkan jika seandainya kekasihnya ini tau dia dikerjai habis-habisan tadi pagi oleh mantan istrinya itu."Kantor kamu, emang di sebelah mananya sih? Biar besok kalau aku jemput kamu lagi, bisa langsung berhenti depan gedung?"Pertanyaan Jean sukses membuat Nilam tersedak. Gadis itu terbatuk sampai mukanya merah. Jean saja langsung berdiri untuk membantu memberi Nilam minum dan mengusap punggungnya."Pelan-pelan, Nilam!""Sambelnya pedes banget," dustanya.Jean menggelengkan kepalanya. "Ya udah, makan dulu deh! Nanti lanjut lagi ngobrolnya."Nilam menjilat bibir bawahnya dan mengangguk. "Uhm."Dalam hati, Nilam bersyukur karena berhasil lolos dari pertanyaan Jean. Setidaknya

    Last Updated : 2024-11-09
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Niat Dikta Pada Nilam

    "Lho? Jadi Nilam magang di tempat kamu?""Iya Tante.""Ya ampun, Nilam nggak bilang apa-apa soal itu, Nak Dikta." Bu Mala mendongak ke arah putrinya yang semakin cemberut."Mungkin dia lupa." Dikta melihat ke arah Nilam dan tersenyum jahil. Sementara gadis itu hanya memutar kedua bola matanya karena sikap CEO itu."Hmm, Nilam ini emang ceroboh banget anaknya. Nggak pernah bisa bersikap dewasa sama sekali. Padahal usianya udah 20 tahun, tapi dia manja banget anaknya.""Mamaaaa..." Nilam makin merajuk. "Emang penting cerita soal itu ke dia?""Ya nggak masalah Nilam. Biar Dikta bisa ngawasin kamu pas di kantor," sahut Bu Mala.Nilam menjatuhkan bahunya. Capek sekali ngobrol sama Mamanya."Ehm, Tante. Saya boleh ajak Nilam bareng kan?" Dikta kembali buka suara. Menengahi suasana tak nyaman antara ibu dan anak di depannya."Ya boleh lah, kan kamu juga udah jauh-jauh ke sini. Lagian, kalau nggak demi jemput N

    Last Updated : 2024-11-09
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bikin Muak

    "Kira-kira, Jean kecewa nggak kalau tau kamu ini cuma penipu?"Nilam menggemertakkan giginya. Batas kesabarannya sudah di ubun-ubun."Lo lama-lama bikin gue makin muak ya!"Dikta tersenyum miring. "Ya abisnya kamu keras kepala banget jadi perempuan."Nilam menarik dasi Dikta hingga setir pemuda itu sedikit oleng. Untung juga keadaan jalanan sedang sepi sehingga CEO tampan itu bisa menginjak pedal rem dengan sigap."Kamu mau kita tabrakan?!" amuk Dikta sambil menarik lagi dasinya dari cengkraman Nilam."Denger ya! Gue tau lo pasti bakal ngancem gue pakai alasan tadi. Tapi gue peringatkan ke elo! Gue nggak takut sama sekali!" tukas Nilam dengan mata menyipit tajam. Ia sama sekali tidak merasa gentar meskipun tau seperti apa power Dikta.Dikta mungkin juga bisa main kasar pada Nilam. Tapi pemuda itu memilih untuk calm down walaupun kerah kemejanya sudah ditarik oleh Nilam sambil mengultimatum dirinya."Satu lagi ya

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kabar Pernikahan Jean

    Di saat begitu, tiba-tiba saja suara dari televisi kecil yang menggantung di sudut ruangan terdengar lebih jelas. Awalnya hanya sekilas suara pembawa berita yang menyebut nama-nama populer di dunia bisnis, tapi tak lama, gambar wajah Jean dan Nilam terpampang jelas di layar.Devi yang tadinya menunduk menepuk-nepuk punggung balita, refleks mendongak ke arah TV.“Eh, itu bukannya?” gumam Devi.Elisha pun spontan ikut menoleh. Pandangannya langsung tertumbuk pada tayangan berita infotainment yang menampilkan potongan-potongan video pernikahan mewah. Ada kilatan blitz kamera, dekorasi bunga warna peach dan putih, dan tentu saja—sosok Jean yang mengenakan setelan jas putih elegan, berdiri di samping seorang wanita cantik bergaun pengantin berwarna senada.“Jean, pengusaha muda sukses sekaligus duda beranak satu, hari ini resmi menikahi Ayunda Nilam Wijaya anak dari pengusaha properti Wijaya dan ibunya Bu Mala, pemilik franchise minuman terkenal di Indonesia. Pernikahan mereka digelar seca

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari-hari Elisha

    Suara anak-anak menyanyi riang memenuhi aula kecil yang terang oleh cahaya matahari yang menyusup dari jendela. Di tengah kerumunan anak-anak itu, berdiri seorang wanita dengan senyum keibuan—rambutnya dikuncir sederhana, seragam berwarna abu-abu yang dikenakan pun tak bisa menyembunyikan aura keibuannya.Elisha...Mantan istri Jean itu kini tengah menjalani kegiatannya yang seperti biasa. Dan karena hari ini hari senin, ia dapat jadwal mengajar untuk anak-anak panti asuhan sebagai bentuk kontribusi sosialnya“Ayo, kita ulang lagi dari bagian reff-nya ya, pelan-pelan, satu-satu.”Elisha mengangkat tangannya memberi aba-aba. Tangannya menggenggam ukulele kecil, yang ia petik lembut untuk mengiringi anak-anak menyanyi. Suaranya sabar, tidak pernah meninggi, bahkan ketika beberapa anak mulai tak fokus."Bunda, aku lupa nadanyaaa,” rengek salah satu anak.Elisha tertawa kecil. “Nggak apa-apa, kita ulang bareng-bareng. Kita belajar pelan-pelan ya, sayang.”Anak-anak kembali tertawa, suasan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Dihantui Rasa Iri

    "Liat deh, Dikta!"Dikta yang sedang bersantai sambil bermain ponsel, dikejutkan dengan kedatangan ibunya yang heboh. Di tangan kanannya Bu Sinta membawa sebuah ponsel yang hendak ditunjukkan padanya."Liat ini deh, Nak!" Bu Sinta memberikan hapenya pada Dikta."Apa ini Ma?" tanya pria berambut sedikit panjang itu."Itu acara pernikahan Jean dan Nilam kemarin."Dikta yang tadinya tak begitu tertarik dengan kabar yang akan di sampaikan oleh Mamanya, seketika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel pintar tersebut.Di dalamnya ada beberapa foto pernikahan Nilam yang meriah. Dari proses pengikatan janji suci hingga resepsi. Foto-foto itu di posting di akun IG bu Mala. Tentu saja caption yang menyayat hati."Akhirnya Nilam nikah juga ya," ucap Bu Sinta kagum. "Tapi sayang, suaminya itu duda. Musuh kamu pula."Dikta terdiam. Ucapan sang Mama terdengar nyelekit tapi ada benarnya. Yang dimaksud musuh di sini bukanlah musuh di persidangan, tapi rival sesama CEO perusahaan."Padahal Nilam masi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bulan Madu 21+

    "Kayaknya, ga usah nunggu lama, aku bakal hamil deh, Yang." Jean yang sudah dilanda rasa kantuk itu seketika membuka lagi kelopak matanya, karena mendengar ucapan Nilam barusan. "Kenapa?" Ia melirik ke arah sang istri yang sedang membalut tubuhnya menggunakan bedcover hingga sebatas leher. "Gimana enggak, kamu jago banget nembaknya. Rahimku berasa penuh gara-gara kamu keluar beberapa kali tadi." Jean seketika jadi salting. Ucapan Nilam yang terdengar Nilam itu benar-benar membuatnya salah tingkah. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk perut Nilam. "Ya bagus dong, supaya Qila gak terlalu lama menunggu punya adiknya." Nilam meringis kecil. Ia sedikit kegelian saat Jean mengusap pelan perutnya yang rata. "Aku juga seneng banget kalau punya anak dari ibu se gemesin dan secantik kamu," lanjut Jean sambil mengecup pipi Nilam. "Kamu maunya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Nilam kemudian. Sejujurnya dia memang sudah sangat mengantuk, ditambah aktivitas panas keduanya beberapa waktu

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Malam Indah (21+)

    "Capeknya..." Kasur yang empuk adalah tempat yang paling Nilam impikan sejak beberapa jam yang lalu. Punggungnya benar-benar sudah pegel karena terus berdiri di acara resepsi. Kakinya juga. Kalau bukan Tuhan yang nyiptain, kakinya udah patah sih kayaknya. "Ganti baju dulu, Nilam sayang. Kamu juga belum bersih-bersih." Jean yang mengikuti gadis itu di belakangnya, mulai melepaskan jas pengantinnya. FYI, mereka emang langsung nyewa satu kamar hotel yang berada di gedung yang sama dengan acara resepsi karena permintaan Nilam. Maklum, kaum mager seperti Nilam ga bakal sanggup kalau setelah resepsi harus pulang dulu ke rumah atau apartemen. Apalagi jaraknya hampir 2 jam dari sini. "Mager sayang. Maunya langsung tidur." "Emang kamu ga sumpek pake gaun gitu?" Nilam membuka matanya. Ia melihat ke arah Jean yang sedang menyingsingkan lengan kemeja panjangnya. "Ya sumpek sih. Tapi beneran mager banget ini." Jean menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum maklum sambil menarik kedua pergelanga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Terbaik

    Setelah Nana dan Reno pamit, Jean menoleh pada Nilam yang dari tadi terus tersenyum sambil menyambut para tamu. Tapi ia tahu, senyuman itu mulai terasa dipaksakan. “Sayang, kamu kelihatan capek.” Nilam sempat menggeleng kecil, masih ramah melambai ke tamu lain. “Nggak kok. Aku gak apa-apa.” Jean tersenyum tipis, lalu mengisyaratkan pada salah satu panitia untuk membawakan segelas air putih. Tak lama, air itu datang bersamaan dengan dua kursi yang langsung diletakkan agak ke sisi, masih dekat pelaminan tapi sedikit lebih tenang. “Duduk dulu, ya!” bisik Jean seraya menggandeng tangan istrinya. Nilam sempat ragu, tapi akhirnya menurut. Sepatunya yang berhak tinggi sudah terasa menyiksa dari tadi. Ia duduk pelan-pelan sambil menarik napas dalam. “Thanks, sayang,” ucapnya tulus. Jean ikut duduk di sebelahnya, lalu meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Hari ini milik kita berdua. Tapi aku gak mau kamu maksain diri demi kelihatan kuat. Nikmati aja, ya?” Nilam tersenyum lembut.

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Pernikahan Jean dan Nilam

    Hari H pun tiba. Suasana pernikahan Nilam dan Jean dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Rangkaian bunga yang indah dan dekorasi yang bersinar menambah nuansa romantis di ruang pernikahan. Kedua pasangan itu berdiri di panggung resepsi dengan senyuman yang tak terus terkembang di wajah masing-masing, sama-sama siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. "Kamu cantik banget." Nilam tersenyum malu, entah sudah berapa kali Jean mengatakan itu padanya hari ini. Dan yeah, gadis itu memang terlihat sangat cantik sekaligus anggun. Gaun pengantin warna putihnya begitu pas di tubuh ramping Nilam, rambutnya sengaja di sanggul ala modern. "Kamu juga keren banget," balas Nilam sambil memandang ke arah suaminya. Yah, beberapa saat yang lalu mereka telah mengikat janji suci pernikahan dengan di saksikan para tamu undangan. Manik gelap Nilam menatap lekat ke arah Jean yang begitu gagah dengan setelan jas warna putih, dasi hitam, dan sepatu fantofel. Terlihat sederh

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Mendekati Hari H

    Malam itu, sekitar pukul sembilan. Kamar Nilam terlihat rapi, dengan lampu tidur yang menyala temaram di sudut ruangan. Ia duduk di atas kasur, bersandar pada tumpukan bantal sambil memeluk guling. Rambutnya diikat seadanya, dan wajahnya hanya dipoles skincare malam tanpa riasan. Di pangkuannya, ponsel menyala dengan wajah Jean terpampang di layar—video call yang akhirnya tersambung setelah seharian saling sibuk.“Hai sayang…” sapa Jean, tersenyum kecil dari balik layar. Ia terlihat sedang duduk di ruang kerjanya, dengan kaos polo abu-abu kesayangannya dan rambut sedikit berantakan.Nilam mengerucutkan bibir, memeluk guling lebih erat. “Kamu lama banget angkatnyaaaa…”“Sorry, sayang. Tadi aku baru selesai meeting sama vendor catering,” jawab Jean sambil menyender ke kursi. “Tapi sekarang kamu udah dapet aku seutuhnya, nih.”Nilam mendesah pelan, lalu matanya memandang Jean dengan tatapan manja. “Aku kangen banget… tahu gak?”"Kita kan gak ketemu baru hari ini.""Tapi bagiku ini udah l

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Fokus Ke Diri Sendiri Dulu

    Suasana di dalam mobil terasa hening. Hanya suara mesin yang mengisi kekosongan di antara mereka. Lampu-lampu jalan menari pelan di kaca jendela, seolah mengiringi perasaan gundah yang masih menyelimuti hati Nilam. Tangan Jean memegang kemudi, sementara tatapannya sesekali mencuri-curi pandang ke arah Nilam yang duduk diam, memeluk tas di pangkuannya.“Masih kepikiran Talita?” tanya Jean akhirnya, dengan suara pelan.Nilam hanya mengangguk pelan tanpa menoleh.Jean menarik napas sejenak, lalu tersenyum tipis. “Sayang… aku ngerti kamu khawatir. Tapi jangan terlalu OVT ya! Talita kan udah ngabarin, dan sejauh ini infonya sama seperti yang bu Ratih bilang. Jadi, kita harus percaya sama dia.”Nilam mengatupkan bibirnya erat. Ada bagian dalam dirinya yang ingin percaya sepenuhnya. Tapi ada di sisi lain perasaannya mengatakan jika ada sesuatu yang tidak beres.“Aku ngerasa... ada sesuatu yang masih mengganjal," bisiknya akhirnya. “Perasaanku gak enak aja.”Jean mengalihkan tangan kirinya da

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status